Anda di halaman 1dari 31

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : Nadia Juliati


NIM : 180201039
Program Studi : D III Keperawatan
Judul : Gambaran Pengetahuan Orang Tua Dalam
Penerapan Protokol Kesehatan Pada Anak
Mengenai COVID-19 Di Kecamatan Tampan

Proposal Penelitian ini telah diperiksa, disetujui dan siap untuk


dipertahankan dihadapan Penguji, Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Program
Studi D III Keperawatan Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Riau.

Pekanbaru, Desember 2020


Menyetujui Pembimbing

Wiwik Norlita, A.Kep, M.Kes


NIDN : 1007037001
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nadia Juliati


NIM : 180201039
Judul : Gambaran Pengetahuan Orang Tua Dalam Penerapan
Protokol Kesehatan Pada Anak Mengenai COVID-
19 Di Kecamatan Tampan

Saya mengakui bahwa tugas proposal penelitian ini merupakan hasil


karya saya sendiri kecuali ringkasan dan kutipan baik secara langsung maupun
tidak langsung, saya mengambil dari berbagai sumber dan disebutkan
sumbernya secara ilmiah, saya bertanggung jawab atas kebenaran data dan
fakta tugas akhir ini.

Pekanbaru, Desember 2020


Saya yang menyatakan

Nadia Juliati
NIM:180201039
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang menyatakan dengan sesungguhnya bahwa proposal ini

merupakan hasil karya saya sendiri kecuali ringkasan dan kutipan (baik secara

langsung maupun tidak langsung), saya ambil dari berbagai sumber dan

disebutkan sumbernya. Secara ilmiah, saya bertanggung jawab atas kebenaran

data dan fakta pada proposal ini.

Pekanbaru, Desember 2020


Saya yang menyatakan

Nadia Juliati
NIM:180201039
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga
peneliti dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “Gambaran Pengetahuan
Orang Tua Dalam Penerapan Protokol Kesehatan Pada Anak Mengenai
Covid-19 Di Kecamatan Sukajadi”. Peneliti menyampaikan banyak terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, saran dan ide-
ide baik secara tertulis maupun lisan, terutama kepada:
1. Bapak DR. H. Mubarak, M.SI selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Riau.
2. Bapak Juli Widiyanto, S.Kep, M.Kes, Epid selaku Dekan Fakultas
MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau.
3. Ibu Ns. Yeni Yarnita, S.Kep, M.Kep selaku Ketua Program Studi D III
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Riau.
4. Ibu Wiwik Norlita, A.Kep, M.Kes selaku pembimbing yang telah
banyak memberikan masukan dan bimbingan kepada saya dalam
penyempurnaan proposal penelitian ini.
5. Terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tuaku Bapak
Ridwan dan Ibu Siti Mariam, adikku Zira Junita, serta seluruh
keluargaku yang selalu mendoakan, mendukung secara moril maupun
materil untuk ananda demi kesuksesan proposal penelitian ini, serta
selalu memberikan kasih sayang yang begitu besar, semoga Allah SWT
pertemukan kita kembali di surga-Nya, Aamiin Ya Mujibassaailin.
6. Kepada angkatan 2018 Program Studi D III Keperawatan yang selalu
memberikan semangat, doa, selalu saling mendukung/memotivasi satu
sama lainnya sehingga pada akhirnya penelitidapat menyelesaikan
penelitian ini.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih memiliki
banyak kekurangan dan kelemahan, baik dari teknik Penelitian maupun materi.
Untuk itu Peneliti mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan proposal penelitian ini dimasa yang akan
dating.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita menyerahkan segala urusan ,
semoga amal kebajikan yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini
dibalas oleh Allah SWT dan semoga ilmu yang peneliti dapatkan selama
penelitian ini dapat bermanfaat bagi nusa, bangsa, dan agama, Aamiin Ya
Mujibassailin.

Pekanbaru, Desember 2020


Saya yang menyatakan

Nadia Juliati
NIM:180201039
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
SURAT PERNYATAAN
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
DAFTAR TABEL................................................................................................
DAFTAR SKEMA...............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................


A. Konsep Dasar Pengetahuan.......................................................................
B. Protokol Kesehatan....................................................................................
C. COVID-19.................................................................................................

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN...................................................................


A. Kerangka Konsep......................................................................................
B. Definisi Operasional..................................................................................

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN..............................................................


A. Desain Penelitian.......................................................................................
B. Tempat Penelitian......................................................................................
C. Waktu Penelitian.......................................................................................
D. Populasi Sampel .......................................................................................
E. Instrumen Penelitian..................................................................................
F. Teknik Pengumpulan Data........................................................................
G. Cara Pengumpulan Data............................................................................
H. Etika Penelitian..........................................................................................
I. Teknik Pengumpulan Data........................................................................
J. Analisis Data.............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Defenisi Operasional...........................................................................


Tabel 4.1 : Kisi-kisi Pertanyaan............................................................................
DAFTAR SKEMA

Skema 3.1 : Kerangka Konsep..............................................................................


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Lembar Persetujuan Pembimbing

Lampiran II : Surat Izin Dari Badan Pelayanan Terpadu

Lampiran III : Surat Izin Dari Dinas Kesehatan Bangsa

Lampiran IV : Surat Izin Dari Dinas Kesehatan

Lampiran V : Permohonan Responden

Lampiran VI : Lembar Informed Consent

Lampiran VII : Surat keterangan Survey Awal

Lampiran VIII : Kuesioner Survey Awal

Lampiran IX : Dokumentasi Survey Awal

Lampiran X : Daftar Riwayat Hidup

Lampiran XI : Berita Acara Bimbingan Proposal


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan Coronavirus
sebagai penyebab pandemi Coronavirus disease 2019 (COVID-19) di seluruh
dunia. Jumlah kasus COVID-19 pertanggal 18 September 2020 di seluruh
dunia telah mencapai 29.737.453 kasus dengan 937.391 kematian, diantaranya
Indonesia melaporkan 232.628 kasus COVID-19 dengan 9.222 kematian
(Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Indonesia, 2020; World
Health Organization, 2020). Adapun kasus COVID-19 yang dilaporkan di
Provinsi Riau pertanggal 17 September 2020 mencapai 4.462 dengaan 92
kematian. Kota Pekanbaru menempati peringkat pertama jumlah kasus
COVID-19 terbanyak dengan 1.955 kasus dan 43 kemaian (Pemerintah
Provinsi Riau, 2020).
Sampai saat ini belum ditemukan vaksin dalam mencegah infeksi COVID-
19. Cara terbaik dalam mencegah terinfeksi ialah dengan cara menjauhi
terpapar virus penyebab COVID-19 (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
(PDPI), 2020). Berdasarkan pedoman penanganan cepat medis dan kesehatan
masyarakat COVID-19 di Indonesia yang dirilis oleh gugus tugas percepatan
penanganan COVID-19 (2020), terdapat beberapa bagian yang harus diikuti
dalam menunjang pencegahan tersebar virus pernapasan, yaitu dengan
menjaga kesehatan diri atau personal hygiene melalui mencuci tangan secara
berkala dengan menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik dan
menggunakan masker kain 3 lapis sesuai standar. Selain itu, dianggap perlu
juga untuk dilakukan pembatasan jarak dan social (physical and social
distancing) untuk meminimalisir kontak dan kemungkinan penularan.
Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan diharuskan dapat mengurangi
permasalahan yang sudah ada, Setidaknya upaya memberantas epidemi
maupun pandemi di Indonesia dilakukan melalui 181 tindakan-tindakan,
seperti: kewaspadaan diri, penanganan terhadap penderita, sumber penyakit
harus dimusnahkan, dan sosialisasi kepada masyarakat. Upaya-upaya yang
sistematis yang dilakukan di antaranya adalah perencanaan gerakan skala
nasional pemberantasan penyakit dan perjanjian-perjanjian skala regional
maupun internasional (Sumampouw, 2017). Badan Kesehatan Dunia (WHO)
juga membuat rilis panduan yang bersifat sementara sesuai dengan instrumen
International Health Regulation 2005 (Organization, 2008) seperti panduan
tentang surveilans dan respons, diagnosis via laboratorium, manajemen klinis,
tindakan preventif dan tindakan pengendalian infeksi, komunikasi risiko, pola
perawatan untuk pasien dengan status dalam pengawasan atau terduga
terinfeksi Covid-19, dan pemberdayaan khalayak.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dirumuskan dalam bentuk
rumusan masalah penelitian sebagai berikut. “Bagaimanakah Gambaran
Pengetahuan Orang Tua Mengenai COVID-19 Dalam Penerapan Protokol
Kesehatan Pada Anak Di Kecamatan Tampan”

C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan orang tua mengenai COVID-19
dalam penerapan protokol kesehatan pada anak di kecamatan tampan”.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan referensi mengenai
pengetahuan orang tua dalam penerapan protocol kesehatan pada anak
mengenai COVID-19.
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menjadi sarana untuk mengembangkan dan
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama proses pendidikan di
akademik dalam rangka pengembangan kemampuan didik.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai tambahan informasi, studi
literatur dan salah satu sumber informasi wacana kepustakaan terkait
“Gambaran pengetahuan orang tua dalam penerapan protokol
kesehatan pada anak mengenai COVID-19” yang dapat meningkatkan
kompetensi peserta didik, terutama bagi perawat atau calon perawat
yang berada di institusi pendidikan.
4. Manfaat Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi
masyarakat terkait “Gambaran pengetahuan orang tua dalam penerapan
protokol kesehatan pada anak mengenai COVID-19”.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Pengetahuan


1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang
sekedar menjawab pertanyaan “what” (Notoatmodjo, 2010). Pada
dasarnya pengetahuan merupakan hasil dari manusia terhadap sesuatu,
atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu,
dapat pula objek yang dipahami oleh manusia berbentuk ideal atau
yang bersangkutan dengan masalah kejiwaan (Notoatmodjo, 2010).
Menurut Notoatmodjo (2012) pengetahuan merupakan hasil dari tahu
dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu
objek tertentu. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2011)
pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses
pembelajaran.
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak
mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan.
Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam
keluarga. Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu bukan
berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari
pengetahuan mendidik, melainkan karena secara kodrati suasana dan
strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi
pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud berkat adanya pergaulan
dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara
orang tua dan anak (Zakiah Daradjat,2012)

Sumber : halodoc.com
Anak menurut bahasa adalah keturunan kedua sebagai hasil antara
hubungan pria dan wanita. Dalam konsideran Undang-Undang No. 23
tahun 2002 tentang perlindungan anak, dikatakan bahwa anak adalah
amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya
melekat harkat dan martabat sebagai manusia sutuhnya (M. Nasir
Djamil, 2013)

Sumber : pngegg.com
Virus corona termasuk superdomain biota, kingdom virus. Virus
corona adalah kelompok virus terbesar dalam ordo Nidovirales. Semua
virus dalam ordo Nidovirales adalah non segmented positive-sense
RNA viruses. Virus corona termasuk dalam familia Coronavirinae,
genus Betacoronavirus, subgenus Sarbecovirus.
Pengelompokanmk,jjk virus pada awalnya dipilah kedalam kelompok-
kelompok berdasarkan serologi tetapi sekarang berdasar
pengelompokan filogenetik. Lebih jauh dijelaskan bahwa subgenus
Sarbecovirus meliputi Bat-SL-CoV, SARS-CoV dan 2019-nCoV. Bat-
SL-CoV awalnya ditemukan di Zhejiang, Yunan, Guizhou, Guangxi,
Shaanxi dan Hubei, China (Fehr AR and Perlman S, 2015)

Sumber : idntimes.com
Para peneliti di Institute of Virology di Wuhan telah melakukan
analisis metagenomics untuk mengidentifikasi virus corona baru
sebagai etiologi potensial. Mereka menyebutnya novel coronavirus
2019 (nCoV-2019). Selanjutnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit AS (CDC) menyebut virus corona sebagai 2019 novel
coronavirus (2019-nCoV) dan sekarang penyakitnya popular dengan
istilah coronavirus disease-2019 (COVID-19). (Centers For Disease
Control and Prevention, 2020)
Virus corona berbentuk bulat dengan diameter sekitar 125 nm
seperti yang digambarkan dalam penelitian menggunakan cryo-
electron microscopy. Partikel virus corona mengandung empat protein
struktural utama, yaitu protein S (spike protein) yang berbentuk seperti
paku, protein M (membrane protein), protein E (envelope protein), dan
protein N (nucleocapside protein). Protein S ( ⁓150 kDa), Protein M
(⁓25-30 kDa), Protein E (⁓8-12 kDa), sedangkan Protein N terdapat
di dalam nukleokapsid (Beniac DR, Andonov A, Grudeski E, et al,
2006).
Pada laporan kasus dikatakan penularan terjadi pada saat kasus
indeks belum mengalami gejala (asimtomatik) atau masih dalam masa
inkubasi. Laporan lain mendukung penularan antar manusia adalah
laporan 9 kasus penularan langsung antar manusia diluar Cina dari
kasus index ke orang kontak erat yang tidak memiliki riwayat
perjalanan manapun. Penularan ini terjadi umumnya melalui droplet
dan kontak dengan virus kemudian virus dapat masuk ke dalam
mukosa yang terbuka. Suatu analisis mencoba mengukur laju
penularan berdasarkan masa inkubasi, gejala dan durasi antara gejala
dengan pasien yang diisolasi (Respirologi, 2020).
Berdasarkan panduan surveilans global WHO untuk novel Corona-
virus 2019 (COVID-19) per 20 Maret 2020, definisi infeksi COVID-
19 ini diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Kasus Terduga (suspect case)
a. Pasien dengan gangguan napas akut (demam dan
setidaknya satu tanda/gejala penyakit pernapasan, seperti
batuk, sesak napas), dan riwayat perjalanan atau tinggal di
daerah yang melaporkan penularan di komunitas dari
penyakit COVID-19 selama 14 hari sebelum onset gejala;
atau sebelumnya ada di panduan Kemenkes RI da nada
pada panduan WHO saat ini sudah tidak ada. Berikut
klasifikasi menurut buku Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19) per 27
Maret 2020
2. Pasien dalam Pengawasan (PdP)
a. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
yaitu demam (≥38°C) atau riwayat demam; disertai salah
satu gejala/tanda penyakit pernapasan seperti: batuk/sesak
napas/sakit tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga
berat dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran
klinis yang meyakinkan dan pada 14 hari terakhir sebelum
timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
negara/wilayah yang melaporkan transmisi local.
b. Orang dengan demam (≥38°C) atau riwayat demam atau
ISPA dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala
memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-
19.
c. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang
membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada
penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang
meyakinkan.
3. Orang dalam Pemantauan (OdP)
a. Orang yang mengalami demam (≥38°C) atau riwayat
demam; atau gejala gangguan sistem pernapasan seperti
pilek/sakit tenggorokan/batuk dan tidak ada penyebab lain
berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan dan pada 14
hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat
perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan
transmisi local.
b. Orang yang mengalami gejala gangguan sistem pernapasan
seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk dan pada 14 hari
terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak
dengan kasus konfirmasi COVID-19.
4. Orang Tanpa Gejala (OTG)
Seseorang yang tidak bergejala dan memiliki resiko tertular
dari orang konfirmasi COVID-19. Orang tanpa gejala saat ini
adalah demam(98%), batuk dan mialgia.
5. Kasus probable (probable case)
a. Kasus terduga yang hasil tes dari COVID-19 inkonklusif,
atau
b. Kasus terduga yang hasil tesnya tidak dapat dikerjakan
Karena alasan apapun.
c. Kasus terkonfirmasi yaitu pasien dengan hasil pemeriksaan
laboratorium infeksi COVID-19 positif, terlepas dari ada
atau tidaknya gejala dan tanda klinis.

2. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2012) pengetahuan yang dicakupan dalam
domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu:
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Pada tingkatan ini reccal (mengingat
kembali) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsang yang diterima. Oleh sebab itu tingkatan ini
adalah yang paling rendah.
b. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterpetasikan secara benar tentang objek yang diketahui dan
dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar tentang
objek yang dilakukan dengan menjelaskan, menyebutkan contoh
dan lain-lain.
c. Penerapan (Aplication)
Penerapan diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
mengguanakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan
kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi
atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan
sebagainya dalam kontak atau situasi yang lain.
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau
objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama
lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata
kerja dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan dan
sebagainya.
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk menetapkan
atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis ini suatu
kemampuan untuk menyusun, dapat merencanakan, meringkas,
menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu
berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
menggunakan kriteria lain (Mutiara 2013, dalam Arma, 2018).
B. Protokol Kesehatan
1. Perlindungan Kesehatan Individu
Pencegahan penularan COVID-19 pada individu dilakukan dengan
menghindari masuknya virus melalui hidung, mulut, dan mata dengan
beberapa tindakan seperti:
a. Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi
hidung dan mulut hingga dagu, jika harus keluar rumah atau
berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status
kesehatannya (yang mungkin dapat menularkan COVID-19).

Sumber : id.pinterest.com

b. Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai


sabun dengan air mengalir atau menggunakan cairan antiseptik
berbasis alkohol/handsanitizer. Selalu menghindari menyentuh
mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak bersih (yang
mungkin terkontaminasi droplet yang mengandung virus).

Sumber : id.pinterest.com
c. Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk
menghindari terkena droplet dari orang yang bicara, batuk, atau
bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan.
Jika tidak memungkinkan melakukan jaga jarak maka dapat
dilakukan rekayasa administrasi dan rekayasa teknis. Rekayasa
administrasi berupa pembatasan jumlah orang, pengaturan jadwal.
Sedangkan rekayasa teknis berupa pembuatan partisi, pengaturan
jalur masuk dan keluar.

Sumber : pramborsfm.com

d. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan Perilaku


Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti mengkonsumsi gizi
seimbang, aktivitas fisik minimal 30 menit sehari dan istirahat
yang cukup (minimal 7 jam).

Sumber : promkes.kemkes.go.id

2. Perlindungan Kesehatan Masyarakat


Potensi penularan COVID-19 ditempat dan fasilitas umum
disebabkan adanya pergerakan, kerumunan, atau interaksi orang yang
dapat menimbulkan kontak fisik. Dalam perlindungan masyarakat,
peran pengelola, penyelenggara, atau penanggung jawab tempat dan
fasilitas umum sangat penting untuk menerapkan:
a. Unsur Pencegahan (prevent)
1. Kegiatan Promosi kesehatan (Promote) dilakukan melalui
sosialisasi, edukasi, dan penggunaan berbagai media informasi
untuk memberikan pengertian dan pemahaman bagi semua
orang, serta keteladanan dari pimpinan, tokoh masyarakat, dan
melalui media mainstream.
2. Kegiatan perlindungan (protect) antara lain dilakukan melalui
penyediaan sarana cuci tangan pakai sabun yang mudah diakses
dan memenuhi standar atau penyediaan handsanitizer, upaya
penapisan kesehatan orang yang akan masuk ke tempat dan
fasilitas umum, pengaturan jaga jarak, desinfeksi terhadap
permukaan, ruangan, dan peralatan secara berkala, serta
penagakan kedisiplinan pada perilaku masyarakat yang
beresiko dalam penularan dan tertularnya COVID-19 seperti
berkerumun, tidak menggunakan masker, merokok di tempat
dan fasilitas umum.
b. Unsur Penemuan Kasus (detect)
1. Fasilitasi dalam deteksi dini untuk mengantisipasi penyebaran
COVID-19, yang dapat dilakukan melalui berkoordinasi
dengan dinas kesehatan setempat atau fasilitas pelayanan
kesehatan.
2. Melakukan pemantauan kondisi kesehatan (gejala demam,
batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan/atau sesak nafas) terhadap
semua orang yang ada ditempat dan fasilitas umum.
c. Unsur penanganan secara cepat dan efektif (respond)
Melakukan penanganan untuk mencegah terjadinya
penyebaran yang lebih luas, antara lain berkoordinasi dengan dinas
kesehatan setempat atau fasilitas pelayanan kesehatan untuk
melakukan kontak erat, pemeriksaan rapid test atau Real Time
Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), serta penanganan lain
sesuai kebutuhan. Terhadap penanganan bagi yang sakit atau
meninggal di tempat dan fasilitas umum merujuk pada standar
yang berlaku sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Substansi protokol kesehatan pada masyarakat harus
memperhatikan titik kritis dalam penuluran COVID-19 yang
meliputi jenis dan karakteristik kegiatan/aktivitas, besarnya
kegiatan, lokasi kegiatan (outdor/indoor), lamanya kegiatan,
jumlah orang yang terlibat, kelompok rentan seperti ibu hamil,
balita, anak-anak, lansia, dan penderita komorbid, atau penyandang
disabilitas yang terlibat dan lain sebagainya. Dalam penerapan
protokol kesehatan harus melibatkan peran pihak pihak yang
terkait termasuk yang akan melakukan penertiban dan pengawasan.

C. COVID-19
Sebuah virus corona baru diidentifikasi sebagai SARS-CoV-2, pertama
kali teridentifikasi di Wuhan, Cina, pada Desember 2019 dan dikenal dengan
nama COVID-19. Memiliki 85% homologi dengan SARS-CoV, S-protein
pada virus ini akan mengikat reseptor target (ACE2) pada manusia terutama
pada paru, jantung, dan ginjal. COVID-19 memiliki masa inkubasi lebih lama
dan penularannya lebih tinggi. Penularan terjadi melalui droplet saluran nafas
dan kontak erat dengan penderita. Pandemi terjadi dengan sangat cepat, 
hingga 19 Mei 2020 telah teridentifikasi 4.943.077 kasus dengan angka
kematian 321.998 orang dari 212 negara. Gejala yang paling sering muncul
adalah demam, fatique, batuk kering, myalgia, dan sesak.

Sumber : cnbcindonesia.com
Virus ini diperkirakan berasal dari zoonosis dan kelelawar dianggap
bertanggung jawab. Tidak jelas hewan mana yang menjadi spesies perantara
antara kelelawar dan manusia dalam penularan 2019-nCoV. Untuk SARS itu
kucing musang, untuk MERS itu unta. Meskipun kasus awalnya dilaporkan
terkait dengan paparan pasar makanan laut di Wuhan, data epidemiologi saat
ini menunjukkan bahwa penularan 2019-nCoV dari orang ke orang sedang
terjadi. Penularan dari orang ke orang diperkirakan terjadi terutama melalui
tetesan pernapasan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk
osneezes, mirip dengan penyebaran influenza dan patogen pernapasan lainnya.
Tetesan ini mungkin mendarat di mulut atau hidung orang yang berada di
dekatnya atau terhirup ke dalam paru-paru. Biasanya, orang dianggap paling
menular ketika mereka paling bergejala. Ini memiliki masa inkubasi antara 2
dan 14 hari.

Sumber : greeners.co

Wolrd Health Organization membagi penyakit COVID-19 atas kasus


terduga (suspect), probable dan confirmed, sedangkan Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengklasifikasikan menjadi orang dalam
pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), orang tanpa gejala
(OTG) dan pasien terkonfirmasi bila didapatkan hasil RTPCR COVID-19
positif dengan gejala apapun. Bahan pemeriksaan dapat berupa swab
tenggorok, sputum dan bronchoalveolar lavage (BAL). Langkah-langkah  
untuk pencegahan    juga    telah    dilakukan    oleh pemerintah    untuk   
dapat    menyelesaikan kasus luar biasa ini, seperti menyosialisasikan
gerakan Physical Distancing, Stay at  Home,  memakai  masker saat  keluar 
rumah, serta menerapkan Protokol kesehatan dimanapun berada. Akan tetapi
masih banyak masyarakat yang masih lalai dalam memperhatikan protokol
kesehatan terlebih di EraNew Normal ini.

Sumber : dinkes.tanahlautkab.go.id
BAB III
KERANGKA PEMIKIRAN

A. Kerangka Konsep
Dari judul yang di ambil serta di latar belakangi konsep yang
mendasari penelitian ini, maka kerangka konsep digambarkan sebagai berikut:

Pengetahuan orang tua  Baik : 76-100 %


dalam penerapan protokol
 Cukup : 56-75%
kesehatan pada anak
mengenai COVID-19.  Kurang : <56%

Keterangan :
= Yang Diteliti

= Kategori
A. Definisi Operasional

Tabel 3.1
Definisi Operasional

Defenisi Skla
No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
1. Pengetahuan Kemampuan Ordinal Kuesioner Baik : 76-100 %
orang tua orang tua Cukup : 56-75%
dalam Kurang : <56%
penerepan
protokol
kesehatan
pada anak
mengenai
COVID-19
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama
untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara
objektif. Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah-langkah
pengumpulan data, klasifikasi, pengolahan data, membuat kseimpulan dan
laporan (Notoadmodjo 2011).

B. Tempat Penelitian
Tempat dilakukan penelitian ini yaitu di Kecamatan Tampan
Pekanbaru Provinsi Riau.

C. Waktu Penelitian
Waktu penelitian tersebut dilakukan pada bulan Mei 2021

D. Populasi Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
(Notoadmodjo 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua
yang mempunyai anak usia sekolah dasar di Kecamatan Tampan
Pekanbaru Riau.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang di ambil dari keseluruhan objek yang
dianggap mewakili seluruh populasi (Notoadmodjo 2010). Teknik
pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan accidental sampling,
yang mana sampelnya orang tua yang mempunyai anak usia sekolah
dasar di Kecamatan Tampan.
Dengan kriteria sampel :
1. Kriteria Inklusi
a. Orang tua yang memiliki anak usia sekolah dasar
b. Orang tua yang bertempat tinggal di Kecamatan Tampan,
Pekanbaru
c. Orang tua yang bersedia untuk dijadikan responden
d. Orang tua yang dapat membaca dan menulis
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi atau kriteria penolakan adalah keadaan yang
menyebabkan subjek yang tidak memenuhi kriteria inklusi tidak dapat
diikut sertakan dalam penelitian. Kriteria ekslusi dalam penelitan ini
adalah orang tua yang memiliki anak usia sekolah dasar yang tidak
berada pada lokasi saat penelitan berlangsung.
D. .
E. Instrumen Penelitian
Pengumpulan data adalah proses pendekatan kepada subjek yang
diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam 2013). Proses pengumpulan data
dilakukan di tempat penelitian dengan prosedur sebagai berikut :
Dalam penlitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner.
Kuesioner merupakan suatu alat pumpulan data dengan cara memberikan
daftar pertanyaaan kepada responden untuk selanjutnya responden bisa
memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan.
Tabel 4.1
Kisi Kisi Pertanyaan

Sabaran Item Jumlah


No Variabel
Favorabble Unfovarable Item
1 Gambaran 1,2,3,4,5, 6,7,8,9,10 20
. pengetahuan 11,12,13,14,15 16,17,18,19,20
orang tua
dalam
penerapan
protokol
kesahatan pada
anak mengenai
COVID-19
Total 10 10

F. Teknik Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan
alat ukur berupa kuesioner. Teknik yang dilakukan peneliti dengan cara
memilih sampel dari responden.

G. Cara Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah
melalui :
1. Data Primer
Dalam pengumpulan data penelitian menggunakan data primer, yaitu
pengumpulan data dilakukan dengan cara pengukuran berupa
kuesioner.
2. Data Sekunder
Mengumpulkan data dengan menggunakan data sekunder, yaitu
memperoleh melalui studi pustakan yaitu buku-buku yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti, internet dan data-data lain yang
mendukung dokumentasi yang diperoleh dari orang tua tersebut.
H. Etika Penelitian
Dalam penelitian ini setalah mendapatkan surat rekomendasi dari
Universitas Muhammadiyah Riau Pekanbaru, kemudian mengajukan
permohonan izin ke Badan Pelayanan Terpadu Provinsi Riau yang selanjutnya
diserahkan ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Pekanbaru.
Setelah mendapatkan surat dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota
Pekanbaru, selanjutnya diserahkan kebagian Kantor Desa Kecmatan Tampan
untuk mendapatkan persetujuan melakukan penelitian di Kecamatan Tampan
Kota Pekanbaru. Setelah mendapatkan persetujuan barulah peneliti melakukan
survey awal.

Penelitian ini dengan menekankan pada masalah etika yang terjadi.


1. Informed Consent ( Lembar persetujuan diberikan kepada responden )
Tujuannya adalah subjek mengetahui maksud dan tujuan penelitian
serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika subjek
menoloak untuk diteliti maka peneliti tidak memaksa dan tetap
menghormati haknya.
2. Anonymity (Tanpa Nama)
Untuk menjaga kerahasian subjek peneliti, peneliti tidak akan
mencamtumkan nama subjek pada lembaran pengumpulan data cukup
dengan memberi nomor kode pada masing-masing lembar tersebut.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subjek dijamin oleh
peneliti hanya kelompok data saja yang akan disajikan atau di ciptakan
sebagai hasil riset.

I. Teknik Pengumpulan Data


1. Editing : Mengecek daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh
pengumpul data. Pengecekan daftar pertanyaan yang telah selesai ini
dilakukan terhadap kelengkapan jawaban keterbacaan tulisan dan
relevansi jawaban.
2. Coding : Pemberian tanda atau mengklasifikasikan jawaban-jawaban
dari para responden kedalam kategori tertentu.
3. Entry Data : Proses memasukan data kedalam tabel dilakukan dengan
program yang ada di komputer.
4. Cleaning : Merupakan teknik pembersihan data. Data-data yang tidak
sesuai dengan apa yang diinginkan oleh peneliti akan terhapus.
5. Menyajikan data yang diinginkan dalam bentuk tabel.

J. Analisis Data
Analisa data dalam penelitian ini menggunakan frekuensi dengan teori
Sudijono (2009) dengan melihat persentasi data yang dikumpulkan dan sajian
dalam bentuk tabel frekuensi dan dipersentasikan dari tiap variabel dengan
rumusan sebagai berikut :

F
P= X 100 %
N

Keterangan :

P : Persentase
F : Frekuensi jumlah jawaban yang benar
N : Jumlah Pertanyaan

Hasil perhitungan persentase dimasukkan dalam kriteria standar objektif.


Menurut Nurrsalam (2013) kriteria untuk menilai tingkat pengetahuan dibagi
menjadi tiga kategori:

1. Tingkat pengetahuan kurang apabila skor atau nilai : (>56%)


2. Tingkat pengetahuan cukup apabila skor atau nilai : (56-75%)
3. Tingkat pengetahuan baik apabila skor atau nilai : (76-100%)
DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, Sheikh Salahuddin, 2020. The Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) A


Review." Journal of Advances in Medicine and Medical, 1-9.
Desy Ria Simanjuntak, T. M. (2020). GAMBARAN KEPATUHAN
MASYARAKAT MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN COVID-
19 DI TEMPAT UMUM. penelitian gambaran kepatuhan, 94-99.
Diah Handayani, Dwi Rendra Hadi, Fathiyah Isbaniah, Erlina Burhan, Heidy
Agustin, 2020. Penyakit Virus Corona 2019. RESPIROLOGI
INDONESIA, 3-4.
Hairunisa, Nany, 2020. penyakit virus corona baru 2019 (COVID-19). Review:
penyakit virus corona baru 2019 (COVID-19), 105-106.
Idah Wahidah, M. A. (2020). Pandemik Covid-19: Analisis Perencanaan
Pemerintah dan Masyarakat dalam Berbagai Upaya Pencegahan. 11.
Ni Putu Emy Darma Yanti, M. A. (2020). gamabaran pengetahuan masyarakat
tentang COVID-19 dan perilaku masyarakat masa pandemi COVID-19.
Jurnal Keperawatan Jiwa, 485-490.
Notoatmodjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta, Rineka
Cipta, Jakarta
Rahmawati Rahmawati, S. F. (2020). Edukasi Protokol Kesehatan dalam
Menjalankan New Normal di Masa Pandemik Melalui Media Poster.
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ, 187-
196.
Ratna Nurani, Wina Diana Sari, 2020. Pencegahan Penyebaran COVID-19. ARSY
: Aplikasi Riset kepada Masyarakat, 105-109.
Riyadi, P. L. (2020). FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
KEPATUHAN MASYARAKAT PADA PROTOKOL KESEHATAN
DALAM MENCEGAH PENYEBARAN COVID-19. 45-54.

Anda mungkin juga menyukai