Disusun Oleh :
Nadila Khanza Aulia
Kelas 4 B
SD Negeri Gentra Masekdas
A. PENINGGALAN SEJARAH AGAMA BUDHA
DI INDONESIA
1. Candi Borobudur
Ciri-Ciri nya :
Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang
terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga
tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa
utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua
tingkat-tingkatannya beberapa stupa.
Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang
terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi
candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya
Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta.
Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha
Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa
pemerintahan wangsa Syailendra.
2. Candi Mendut
Ciri-Ciri nya :
Hiasan yang terdapat pada candi Mendut berupa
hiasan yang berselang-seling. Dihiasi dengan
ukiran makhluk-makhluk kahyangan berupa
bidadara dan bidadari, dua ekor kera dan seekor
garuda.
Ciri-cirinya:
Kompleks dari reruntuhan candi ini mempunyai ukuran 50 m x
50 m terbuat dari jenis batu andesit, dan di sini pada tahun 1879
ditemukan prasasti Canggal yang banyak kita kenal sekarang ini.
Selain prasasti Canggal, dalam candi ini dulu juga ditemukan
altar yoni, patung lingga (lambang dewa Siwa), dan arca lembu
betina atau Andini.
2. Candi Gedong Songo
Candi ini diketemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan merupakan
peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9
(tahun 927 masehi).
Ciri-cirinya:
Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di
Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas
permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin (berkisar
antara 19-27°C)
Lokasi 9 candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini memiliki
pemandangan alam yang indah. Di sekitar lokasi juga terdapat hutan
pinus yang tertata rapi serta mata air yang mengandung belerang.
3. Arca Gupolo
1. Masjid
Makam
merupakan
tempat
dikuburkannya
orang yang telah
meninggal dunia.
Bagi umat
beragama Islam,
orang yang telah
meninggal harus
segera dikubur.
Sedangkan seni
sastra yang
berkembang pada
awal periode Islam
adalah seni sastra
yang berasal dari
perpaduan sastra
pengaruh Hindu-
Buddha dan sastra
Islam yang banyak
mendapat pengaruh
Persia.
Bentuk seni sastra yang berkembang antara lain :
Hikayat yaitu cerita atau dongeng yang
berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah.
Hikayat ditulis dalam bentuk peristiwa atau
tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk
gancaran (karangan bebas atau prosa). Contoh
hikayat yang terkenal yaitu Hikayat 1001 Malam.
Babad adalah kisah rekaan pujangga keraton
yang sering dianggap sebagai peristiwa sejarah.
Contohnya Babad Tanah Jawi.
Suluk adalah kitab yang membentangkan soal-
soal tasawuf, contohnya Suluk Sukarsa, Suluk
Wijil, Suluk Malang Sumirang.
Primbon adalah hasil sastra yang sangat dekat
dengan suluk karena berbentuk kitab yang berisi
ramalan-ramalan.