Grey Modern Professional Business Project Presentation
Grey Modern Professional Business Project Presentation
PEMASARAN
INTERNSIONAL
PEMASARAN
INTERNASIONAL
1 SALING MEMBUTUHKAN
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa
hidup sendiri dan membutuhkan orang lain untuk
hidup. Hal inilah yang mendorong terciptanya
perdagangan internasional.
Sebagai contoh Indonesia membutuhkan kedelai
dari Amerika Serikat sebagai negara penghasil
kedelai berkualitas baik, sementara Amerika
membutuhkan kelapa sawit sebagai bahan baku
produk kesehatan dan kecantikan. Keduanya
saling membutuhkan satu sama lain dalam
memenuhi kegiatannya.
LATAR BELAKANG TERJADINYA
PEMASARAN INTERNASIONAL
2 PERBEDAAN IKLIM
7 SELERA MASYARAKAT
Negara wajib memenuhi kebutuhan masyarakat. Terkadang
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, negara
membutuhkan bantuan dari negara lain.
Seperti contoh masyarakat Indonesia mayoritas menjadikan
nasi sebagai makanan pokok. Ketika stok persediaan beras
nasional menipis, melakukan impor beras dari negara lain
seperti dari Thailand sebanyak 1,38 juta ton (45,12%) dari
total impor beras. Disusul oleh Vietnam dengan 1,14 juta ton
(37,47%); Pakistan 309 ribu ton (10,10%); Myanmar dengan 141
ribu ton (4,61%), dan dari negara lainnya 83 ribu ton (2,70%).
LATAR BELAKANG TERJADINYA
PEMASARAN INTERNASIONAL
7 SELERA MASYARAKAT
Negara wajib memenuhi kebutuhan masyarakat. Terkadang
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, negara
membutuhkan bantuan dari negara lain.
Seperti contoh masyarakat Indonesia mayoritas menjadikan
nasi sebagai makanan pokok. Ketika stok persediaan beras
nasional menipis, melakukan impor beras dari negara lain
seperti dari Thailand sebanyak 1,38 juta ton (45,12%) dari
total impor beras. Disusul oleh Vietnam dengan 1,14 juta ton
(37,47%); Pakistan 309 ribu ton (10,10%); Myanmar dengan 141
ribu ton (4,61%), dan dari negara lainnya 83 ribu ton (2,70%).
ORIENTASI DALAM PEMASARAN INTERNASIONAL
1. Orientasi Etnosentris
Etnosentris adalah suatu asumsi atau keyakinan bahwa negeri asal sendirilah yang
unggul.
Karakteristik:
Posisi kunci hanya diisi/ditempati oleh mereka yang berkewarganegaraan sama dengan
perusahaan induk, dengan alasan hal tersebut adalah cara terbaik untuk menjaga
budaya perusahaan.
Kelemahan:
Menutup jalan/membatasi kesempatan bagi mereka yang berkewarganegaraan
setempat.
Cultural Myopia : kegagalan perusahaan mengerti budaya setempat, juga pada
implementasi marketing dan manajemen.
Contoh perusahaan = LG
ORIENTASI DALAM PEMASARAN INTERNASIONAL
2. Orientasi Piliosentris
Polisentris adalah keyakinan yang didasari bahwa setiap negara unikdan berbeda serta
cara untukmeraih sukses di setiap negara adalah menyesuaikan diri dengan perbedaan
unik dari setiap negara.
Berasumsi bahwa masing-masing negara adalah unik sehingga mengembangkan
strategi yang berbeda-beda. Masing-masing anak perusahaan di luar negeri
mengembangkan strategi bisnis dan pemasarannya sendiri-sendiri.
Karakteristik:
Mensyaratkan memilih warganegara setempat untuk menduduki posisi manager
perwakilan, sementara WN induk perusahaan duduk di perusahaan induk/headquarters.
Kelemahan:
Terbentuk kerajaan kecil dalam perusahaan.
ORIENTASI DALAM PEMASARAN INTERNASIONAL
3. Orientasi Regiosentris
polisentris tidak hanya mengakui adanya perbedaan sifat spesifik pada pasar luar
negeri, akan tetapi juga juga merasakan adanyasejumlah kesamaan dari masingmasing
pasar luar negeri. Oleh karena itu mereka merasa perlu membuat pengelompokkan
pasar yang sama berdasarkan suatu wilayah, dengan mengidentifikasi ciri-ciri yang
sama.
Karakteristik:
Memilih WN regional untuk menduduki posisi baik dari negara asal maupun dari negara
sewilayah.
Kelemahan:
Belum tentu ada kecocokan budaya
ORIENTASI DALAM PEMASARAN INTERNASIONAL
4. Orientasi Geosentris
Orientasi geosentris merupakan perpaduan etnosentris dan polisentris, yang melihat
persamaan dan perbedaan dalam pasar dan negara, dan mencoba menciptakan
strategi global guna merespon seluruh kebutuhan dan keinginan lokal.
Karakteristik:
Mencari orang terbaik untuk posisi kunci dalam perusahaan tanpa memandang
kewarganegaraan. Perusahaan mampu mengoptimalkan sumber daya manusianya.
Memupuk kader executive internasional yang dapat bekerja diberbagai negara dengan
berbagai budaya
Kekurangan:
Mahal, karena harus melakukan training.
PENGERTIAN EKSPOR
Ekspor adalah kegiatan menjual barang atau jasa ke negara lain atau
negara asing.
JENIS EKSPOR
2. KERJASAMA EKSPOR
3. EKSPOR LANGSUNG
1. LISENSI
Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemilik merek terdaftar kepada
pihak lain melalui suatu perjanjian berdasarkan pada pemberian hak
(bukan pengalihan hak) untuk menggunakan merek tersebut, baik
untuk seluruh atau sebagian jenis barang dan/atau jasa yang
didaftarkan dalam jangka waktu dan syarat tertentu.
Lisensi mencakup segala bentuk pengaturan kontrak yang menjadikan
perusahaan asing (licensor) menggunakan aktiva tidak berwujud yang
dimiliki kepada perusahaan domestic tertentu dengan imbalan royalty
atau bentuk pembayaran lainnya.
2. Waralaba(Franchise)
Franchise merupakan bentuk yang paling mudah ditemukan dan
familiar dalam kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut, diatur dalam
Peraturan Menteri Perdagangan No. 71 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Waralaba (Permendag 71/2019). Melalui skema
franchise, franchisee tidak hanya dapat menggunakan merek dalam
bisnis usahanya melainkan juga terkait sistem bisnis usaha yang telah
terbukti berhasil.
2. Waralaba(Franchise)
Franchise merupakan bentuk yang paling mudah ditemukan dan
familiar dalam kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut, diatur dalam
Peraturan Menteri Perdagangan No. 71 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Waralaba (Permendag 71/2019). Melalui skema
franchise, franchisee tidak hanya dapat menggunakan merek dalam
bisnis usahanya melainkan juga terkait sistem bisnis usaha yang telah
terbukti berhasil.
1. PERTUMBUHAN EKONOMI
Untuk pertumbuhan ekonomi, bisa melihatnya dari
persentase perubahan PDB.
Pertumbuhan ekonomi membawa peluang emas bagi
penjualan dan keuntungan perusahaan. Sebaliknya,
tekanan pada pengembangan bisnis meningkat dalam
resesi. Permintaan barang dan jasa turun, meningkatkan
persaingan. Akibatnya, perusahaan berada di bawah
tekanan penjualan dan profitabilitas.
INDIKATOR LINGKUNGAN
EKONOMI INTERNASIONAL
2. INFLASI
Inflasi yang tinggi melemahkan daya beli konsumen.
Uang menjadi semakin tidak berharga. Sementara inflasi
tidak stabil, itu dapat mengubah keputusan bisnis.
Beberapa keputusan bisnis memerlukan antisipasi inflasi
menaikkan upah dan menetapkan harga produk. Jadi
ketika tidak stabil, itu mengurangi keakuratan
prediktabilitasnya, sehingga menyulitkan perusahaan
untuk membuat keputusan yang akurat.
INDIKATOR LINGKUNGAN
EKONOMI INTERNASIONAL
3. SUKU BUNGA
Suku bunga mempengaruhi biaya pinjaman dan dengan
demikian arus kas operasi. Beberapa perusahaan memiliki
banyak hutang, dan kenaikan suku bunga dapat
menyebabkan mereka gagal membayar pinjaman. Suku
bunga yang tinggi juga menjadi beban konsumen.
Mereka cenderung menunda membeli barang-barang
mobil.
INDIKATOR LINGKUNGAN
EKONOMI INTERNASIONAL
4. KONDISI PADAR MODAL
Perusahaan bergantung pada pasar modal untuk
mengumpulkan dana. Mereka menerbitkan obligasi atau
saham ketika mereka membutuhkan modal untuk,
misalnya, memperluas kapasitas produksi. Kondisi pasar
modal yang kondusif tentu memungkinkan mereka
meraup dana optimal. beberapa perusahaan, seperti
asuransi, bergantung pada kinerja pasar modal untuk
alokasi investasi mereka. Jika kinerja pasar modal sangat
baik, mereka mendapatkan pengembalian investasi yang
menguntungkan.
INDIKATOR LINGKUNGAN
EKONOMI INTERNASIONAL
5. KETERSEDIAAN KREDIT
Perusahaan mengandalkan pinjaman bank untuk modal.
Dan, konsumen mengandalkan pinjaman untuk membeli
barang-barang mahal seperti mobil. Saat dihadapkan
dengan kredit macet tinggi, bank akan lebih berhati-hati
dalam menyalurkan kredit, meski suku bunga pasar mulai
turun. Karena itu, semakin sulit bagi bisnis dan konsumen
untuk mendapatkan perjanjian pinjaman baru.
TERIMA KASIH