DEFINISI ETIOLOGI
Gejala tipikal yang sering dirasakan Kadar glukosa darah yang tinggi selanjutnya
penderita diabetes antara lain berakibat pada proses filtrasi yang melebihi
poliuria (sering buang air kecil), transpor maksimum. Keadaan ini mengakibatkan
polidipsia (sering haus), dan glukosa dalam darah masuk ke dalam urin
polifagia (banyak makan/mudah (glukosuria) sehingga terjadi diuresis osmotik
lapar). Selain itu sering pula yang ditandai dengan pengeluaran urin yang
muncul keluhan penglihatan kabur, berlebihan (poliuria). Banyaknya cairan yang
koordinasi gerak anggota tubuh keluar menimbulkan sensasi rasa haus
terganggu, kesemutan pada tangan (polidipsia). Glukosa yang hilang melalui urin
atau kaki, timbul gatal-gatal yang dan resistensi insulin menyebabkan kurangnya
seringkali sangat mengganggu glukosa yang akan diubah menjadi energi
(pruritus), dan berat badan menurun sehingga menimbulkan rasa lapar yang meningkat
tanpa sebab yang jelas. (polifagia) sebagai kompensasi terhadap
kebutuhan energi. Penderita akan merasa mudah
lelah dan mengantuk jika tidak ada kompensasi
PENATALAKSANAAN terhadap kebutuhan energi tersebut (Hanum,
2013).
Penatalaksanaan Diabetes Mellitus
meliputi 5 pilar yaitu: edukasi, terapi
nutrisi medis, latihan jasmani, terapi
farmakologi dan pemantauan glukosa PEMERIKSAAN PENUNJANG
darah sendiri. 1. Pemeriksaan GDS/GDP
2. Pemeriksaan OGTT
3. Pemeriksaan laboratorium dan HbA1c
2. Pathways
3. Mind Maps Perencanaan
PENGKAJIAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN
1. Manajemen Cairan
2. Manajemen Mual
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1. Pemberian intake cairan tubuh
2. Mengendalikan mual
EVALUASI KEPERAWATAN
1. Intake cairan tercukupi
2. Mual dapat teratasi