Anda di halaman 1dari 1

Nama : Siska Febriani PATHWAY

Nim : 2350351006
Profesi Bidan Unjani

Infeksi saluran
pernafasan akut

ISPA

Manifestasi klinis Pengertian Klasifikasi Komplikasi

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan Berdasarkan (Halimah, 2019), klasifikasi ISPA Komplikasi adapun komplikasi yang dapat terjadi
Gambaran klinis secara umum yang penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dikategorikan berdasarkan umur dan lokasi anatomi pada penderita ISPA menurut (padila et al, 2019)
sering didapat adalah rinitis, nyeri yang mengenai setiap lokasi di sepanjang saluran yaitu : yaitu :
pernafasan. ISPA berat apabila masuk ke jaringan 1. Anak umur 38°C, pernapasan cepat >60x/ 1. Sinusitis
tenggorokan, batuk dengan dahak kuning/ paru_paru dan dapat menyebabkan pneumonia. ISPA menit, penarikan dinding dada berat, sianosis sentral 2. Sesak nafas
putih kental, nyeri retrosternal dan termasuk golongan Air Bone Disease yang pada lidah, distensi abdomen, dan abdomen tegang. 3. Otitis media
konjungtivitis. Suhu badan meningkat penularannya melalui udara (Pitriani, 2020). 2. Anak usia 2 bulan sampai <5 tahun : 4. Pneumonia
antara 4-7 hari disertai malaise, mialgia, 5. Faringitis
nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah
dan insomnia. Bila peningkatan suhu Etiologi a) Gejala sangat berat : Batuk, kesulitan bernafas,
sianosis sentral, tidak dapat makan dan minum,
berlangsung lama biasanya menunjukkan pernafasan cepat, terdapat penarikan dinding dada, Faktor-faktor yang mempengaruhi
adanya penyulit (suriani, 2018). anak kejang, dan penurunan kesadaran.
ISPA dapat disebabkan oleh berbagai b) Gejala berat : Batuk, kesulitan bernafas,
penyebab, seperti bakteri dan virus. pernafasan cepat, terdapat penarikan dinding dada,
Bakteri yang dapat menimbulkan tidak terdapat sianosis sentral, dan masih dapat Faktor-
penyebab ISPA antara lain diplococcus minum. faktor yang dapat mempengaruhi
Patofisiologi
penumoniae, pneumococcus, c) Gejala sedang : Batuk, kesulitan bernafas, terjadinya ISPA yaitu, faktor lingkungan,
streptococcus aureus, haemophilus, pernafasan cepat, tidak terdapat penarikan dinding individu anak (umur, jenis kelamin dan
influenza dan virus yang dapat dada. berat badan lahir), nutrisi, imunisasi,
Perjalanan klinis penyakit ISPA pada menyebabkan penyakit ISPA yaitu d) Gejala ringan : Batuk, tanpa pernafasan cepat,
status sosial ekonomi, dan perilaku orang
anak dimulai dengan interaksi virus kelompok microsovirus, adnovirus, tidak ada penarikan dinding dada. tua yang merokok, Maryunani (2010)
dengan tubuh. Masuknya virus ke dalam coronavirus, picornavirus, mycoplasma, (Syahidi, Gayatri, & Bantas, 2016)
saluran napas sebagai antigen dan herpesvirus (Pitriani, 2020).
menyebabkan silia pada permukaan
saluran naps bergerak ke atas,
Tanda dan gejala
mendorong virus ke arah faring atau Gejala ISPA ditandai dengan demam,
menangkap spasme oleh refleks laring. batuk, pilek, sakit tenggorokan, sesak
Penatalaksanaan
napas, mengi atau kesulitan bernapas.
ISPA banyak terjadi pada anak usia di
bawah 5 tahun karena pada usia tersebut
merupakan kelompok usia yang
Prinsip penatalaksanaan pada Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) sebagai berikut : immunologinya masih rentan terhadap
1. Perbanyak waktu istirahat minimal 8 jam perhari penyakit.
2. Menambah makanan yang bergizi. Berikan makanan dalam porsi sedikit, namun lebih sering
dari biasanya
3. Minum lebih banyak air, kerena dapat membantu mengencerkan dahak
4. Kenakan pakaian yang tipis dan longgar saat demam Menurut (Ariano, 2019) dalam (Basuki,
5. Berikan ASI dan MPASI untuk anak usia ≤2 tahun 2017) menyatakan secara umum terdapat
6. Atasi demam dengan memberikan kompres menggunakan kain bersih (washlap) yang tiga faktor resiko terjadinya ISPA yaitu
Faktor resiko faktor lingkungan yang meliputi
dimasukkan kedalam air hangat atau air dengan suhu normal.
7. Berikan oksigen apabila frekuensi nafas anak melebihi batas normal. Lakukan rujukan ke pencemaran udara dalam ruangan,
rumah sakit apabila frekuensi nafas anak semakin meningkat. kondisi fisik rumah, dan kepadatan
8. Tidak memberikan antibiotik atau paracetamol tanpa resep dokter. Antibiotik diberikan rumah.
apabila ISPA disebabkan oleh bakteri.

Pemeriksaan penunjang jika diperlukan, seperti :


1. Pemeriksaan darah di laboratorium
Pemeriksaan Penunjang 2. Pengambilan sampel dahak untuk diperiksa di laboratorium
3. Pencitraan dengan x-ray atau CT-scan untuk menilai kondisi paru-
paru atau untuk mengecek apakah ada penebalan pada area dinding hidung dan rongga mukosa sinus bagian
dalam.

Anda mungkin juga menyukai