FIT
01
Introduction 3
Komponen Pemeriksaan 4
Health Related Fitness 4
Skill Related Fitness 4
02
I
O Tes bangku (Harvard) 11
R
E Tes bangku (Astrand) 12
S Tes bangku (Queen’s College) 13
P
I Tes bangku (YMCA) 14
R Ergocycle (Astrand) 15
A
T Ergocycle (Fox) 17
O Ergocycle (YMCA) 18
R
Y Treadmill (Mc Donough Bruce) 19
Treadmill (Naughton) 21
Sit-Up 23
DAYA
Push-Up 25 TAHAN
Pull Up 26
Handgrip 28
Back dynamometer 28 STRENGTH
Leg Dynamometer 29
Push-Pull 29
Flexibility 31
IMT 35
KOMPOSISI
Panjang Lutut 37 TUBUH
Lemak Tubuh 38
Table Of
Contents
SKILL RELATED FITNESS
03
Speed Of Movement 42
Agility (Side Step) 44
Agility (IAT) 47
Keseimbangan 49
Kecepatan Reaksi 52
05
Pacer Test 70
Tes Lari 1,6 km 72
Tes Jalan 1,6 km 74
Push Up 76
Curl Up 78
Trunk Lift 80
Back Saver Sit and Reach 82
Shoulder Stretch 83
IMT 84
Skinfold 86
Norma (Putra) 88
Norma (Putri) 90
WELLNESS
Gambaran Umum
Pemeriksaan
Kebugaran
KOMPONEN PEMERIKSAAN
KEBUGARAN
Health related
physical Fitness
Kebugaran jasmani yang berhubungan
dengan kesehatan dan menunjang
kesehatan tubuh, terdiri dari daya tahan
jantung-paru, daya tahan otot, kekuatan
otot, fleksibilitas, dan komposisi tubuh.
Skill Related
Physical Fitnes
kebugaran jasmani yang beruhubungan dengan
keterampilan/ skill seseorang, terdiri dari komponen
kebugaran jasmani yang behubungan dengan
kesehatan di tambah dengan komponen kecepatan
gerak, kelincahan, keseimbangan, waktu/kecepatan
reaksi, koordinasi dan daya ledak otot.
HEALTH RELATED
PHYSSICAL
FITNESS
A. Daya Tahan Jantung Paru
(Cardiorespiratory Endurance)
Merupakan kesanggupan sistem jantung-
paru dan pembuluh darah dalam mengambil
oksigen dan menyalurkannya ke seluruh
tubuh terutama jaringan yang aktif sehingga
dapat digunakan dalam proses metabolisme
tubuh.
Ini merupakan komponen yang terpenting
dalam penilaian kualitas kebugaran jasmani
seseorang. Besarnya daya tahan jantung
paru seseorang dapat diukur, salah satunya
dengan menilai volume oksigen maksimal
yang dapat digunakan oleh tubuh (VO2max).
Petugas
Pemberi aba-aba start, Pengukur waktu, Pencatat hasil
rt
1 5'18" - 5'23" 62
2
3
5'24" - 5'29"
5'30" - 5'35"
61
60
Rockpo ki)
4 5'36" - 5'42" 59 (laki-la
5 5'43" - 5'49" 58
6 5'50" - 5'56" 57 Umur Kurang Baik
Kurang Cukup Baik
7 5'57" - 6'04" 56 (Tahun) Sekali Sekali
8 6'05" - 6'12" 55
9 6'13" - 6'20" 54 20 - 29 < 25 25 - 33 34 - 42 42 - 52 > 53
10 6'21" - 6'29" 53
30 - 39 < 23 23 - 30 31 - 38 39 - 48 > 49
11 6'30" - 6'38" 52
12 6'39" - 6'48" 51
40 - 49 < 20 20 - 26 27 - 35 36 - 44 > 45
13 6'49" - 6'57" 50
14 6'58" - 7'08" 49
50 - 59 < 18 18 - 24 25 - 33 34 - 42 > 43
15 7'09" - 7'19" 48
16 7'20" - 7'31" 47
60 - 69 < 16 16 - 22 23 - 30 31 - 40 > 41
17 7'32" - 7'43" 46
t
18 7'44" - 7'56" 45
kpor
Roc
19 7'57" - 8'10" 44
20 8'11" - 8'24" 43
erempuan)
21 8'25" - 8'40" 42 (p
22 8'41" - 8'56" 41
23 8'57" - 9'14" 40 Umur Kurang Baik
Kurang Cukup Baik
24 9'15" - 9'32" 39 (Tahun) Sekali Sekali
25 9'33" - 9'52" 38
26 9'53" - 10'14" 37 20 - 29 < 24 24 - 30 31 - 37 38 - 48 > 49
27 10'15" - 10'36" 36
30 - 39 < 20 20 - 27 28 - 33 34 - 44 > 45
28 10'37" - 11'01" 35
29 11'02" - 11'28" 34
40 - 49 < 17 17 - 23 24 - 30 31 - 41 > 42
30 11'29" - 11'57" 33
31 11'58" - 12'29" 32
50 - 59 < 15 15 - 20 21 - 27 28 - 37 > 38
32 12'30" - 13'03" 31
33 13'04" - 13'41" 30
60 - 69 < 13 13 - 17 18 - 23 24 - 34 > 34
34 13'42" - 14'23" 29
35 14'24" - 15'08" 28
36 15'09" - 16'00" 27
37 16'01" - 16'57" 26
38 16'58" - 18'02" 25
39 18'03" - 19'15" 24
40 19'16" - 20'39" 23
41 20'40" - 22'17" 22
42 22'18" - 24'11" 21
Cardiorespiratory
TES LARI/JALAN 12 MENIT
Petugas
Pemberi aba-aba start, Pengukur waktu, Pencatat hasil
Keunggulan
1. Mudah dilakukan
2. Murah What do you need?
3. Dapat dilakukan secara massal
Lintasan lari
Stopwatch
Kelemahan Bendera start
1. Memerlukan lintasan lari/ lahan Peluit
yang cukup luas Alat pengukur jarak/
2. Pelaksanaan lebih sulit meteran
dibandingkan mengukur waktu Alat tulis
tempuh
Tabel norma penilaian
3. Petugas pelaksana perlu lebih
Nomor Dada
banyak
Bendera peserta tes
Cardiorespiratory
TES LARI 15 MENIT
(PROTOKOL BALKE)
3. Tes Lari 15 menit (Protokol Balke)
1. Peserta tes berdiri di belakang garis start
2. Setelah aba-aba “siap” peserta tes mengambil sikap start berdiri siap untuk berlari.
3. Setelah aba-aba “ya” peserta tes berlari selama 15 menit secepat mungkin
4. Peserta tes berhenti berlari atau berjalan kemudian berhenti dan menjatuhkan
bendera di samping kakinya pada saat peluit tanda waktu 15 menit di tiup
Petugas
Pemberi aba-aba start, Pengukur waktu, Pencatat hasil
Petugas
Pemberi aba-aba start, Pengukur jarak, What do you need?
Pengawas lintasan, Pencatat hasil
Lintasan datar yang tidak licin
sepanjang 20 meter
Hasil dan penilaian Pengeras suara beserta audio
bleep test
1. Catat pada level dan shuttle berapa
Stopwatch
peserta tidak mampu menyelesaikan
Meteran
jarak tempuh Alat tulis untuk mencatat
2. Lihat tabel konversi untuk mengetahui hasil
prediksi nilai VO2max Cone/ Kerucut (penanda
garis)
Cardiorespiratory
TES BANGKU
(STEP TEST)
PROTOKOL HARVARD
H
atas bangku, pada bunyi metronom ke
3 salah satu kaki turun ke lantai, pada asil dan penilaian:
bunyi metronom ke 4 kaki yang lain
turun ke lantai sehingga peserta tes Cara lambat: Jumlah denyut nadi pada
berdiri tegak di lantai di depan bangku. menit pertama, kedua, dan ketiga setelah
4. bila belum mencapai waktu 5 menit istirahat
peserta tes sudah merasa lelah, tes
nilai =
dihentikan dan waktu dicatat
5. peserta tes duduk segera setelah Konversikan nilai ke tabel Kriteria Tes
berhenti Bangku Harvard Cara Lambat untuk
mendapatkan skor.
6. setelah 1 menit istirahat, denyut nadi
peserta tes dihitung dan dicatat pada Cara cepat : denyut nadi selama 30 detik
menit pertama, kedua, dan ketiga pertama setelah istirahat
masing-masing selama 30 detik.
nilai =
Konversikan nilai ke tabel Kriteria Tes
Bangku Harvard Cara Cepat untuk
mendapatkan skor.
Cardiorespiratory
TES BANGKU
(STEP TEST)
PROTOKOL ASTRAND - RYHMING
P rosedur
bangku)
pemeriksaan
protokol Astrand
dari
pemeriksaan kardiorespiatory (tes
H
atas bangku, pada bunyi metronom ke
3 salah satu kaki turun ke lantai, pada asil dan penilaian:
bunyi metronom ke 4 kaki yang lain
turun ke lantai sehingga peserta tes 1. Lihat tabel Nomogram Astrand
berdiri tegak di lantai menghadap ke 2. dari berat badan dalam kg ditarik garis
bangku. horizontal ke arah garis VO2 di dapat
titik A. dari titik A ditarik garis ke heart
4. setelah naik turun bangku selama 5
rate didapat titik potong pada garis
menit, peserta tes langsung duduk dan VO2max.
segera dihitung nadinya (jumlah
denyut nadi dalam 30 detik). Hasil Vo2max = B liter per menit
1. Koreksi umur: Vo2max di koreksi pada
tabel umur
Catatan: 2. VO2max koreksi dibagi BB dalam Kg
Klasifikasi VO2max Protokol Astrand- didapat VO2max dengan satuan
ml/KgBB/menit.
Ryhming dapat menggunakan norma
penilaian menurut Astrand untuk atlet,
Cooper untuk orang terlatih, dan AHA
(American Heart Association) untuk orang
tidak terlatih.
Cardiorespiratory
TES BANGKU
(STEP TEST)
PROTOKOL QUEEN’S COLLEGE
Laki-laki
Vo2max (mlO2/KgBB/menit)
bangku. = 111,33 - 0,42 x DN
4. setelah naik turun bangku selama 3 Perempuan
menit, peserta tes langsung duduk dan Vo2max (mlO2/KgBB/menit)
segera dihitung nadinya (jumlah 65,81 - 0,1847 x DN
denyut nadi dalam 30 detik).
Catatan:
Klasifikasi VO2max Protokol Queen’s
College dapat menggunakan norma
penilaian menurut Astrand untuk atlet,
Cooper untuk orang terlatih, dan AHA
(American Heart Association) untuk orang
tidak terlatih
Cardiorespiratory
TES BANGKU
(STEP TEST)
PROTOKOL YMCA
P rosedur pemeriksaan
K
eunggulan:
1. Tinggi bangku lebih rendah dibanding
tes bangku yang lain
2. lama tes lebih singkat
K
elemahan:
sulit mengkoordinasikan antara
metronom dengan langkah kaki.
bunyi
HASIL DAN PENILAIAN ERGOMETER
PROTOKOL ASTRAND
1. Hitung nadi rata-rata antara denyut nadi ke 5 dan ke 6 (atau 2 menit
terakhir)
2. Dari denyut nadi dan beban didapat VO2max dalam satuan liter per menit.
3. VO2max dikoreksi dengan umur.
4. VO2max koreksi dibagi BB dalam kg didapat VO2max dalam satuan
ml/KgBB/menit.
PERSIAPAN KEUNGGULAN
ALAT Hasil langsung Vo2max
Ada koreksi umur
1. Ergometer sepeda Monark 818E
Mudah dibawa
2. Metronom
3. Stopwatch
4. Tensimeter
5. Heart rate monitor
KELEMAHAN
6. Alat tulis untuk mencatat hasil
Bila denyut nadi >170x/menit,
7. Tabel pemeriksaan
hasil tidak dapat dinilai
Sulit mempertahankan kayuhan
50 rpm
Mahal
UPF Perlu disetel
Kesehatan Olahraga Perlu pemeliharaan
Cardiorespiratory
Sepeda Ergometer
(Ergocycle)
PROTOKOL ASTRAND
Prosedur:
1. Peserta tes duduk di atas sepeda
dengan posisi nyaman
2. Tinggi sadel disesuaikan sehingga Hasil dan Penilaian:
salah satu telapak kaki bagian
depan menempel pada pedal dan Hitung denyut nadi segera setelah
latihan dengan tabel F30.
bagian belakang sendi lutut
membentuk sudut 160o Vo2max (liter/menit)
3. Peserta tes diukur tekanan = 6,3 - 0,0193 x DN
darahnya
4. Setelah siap, peserta tes melakukan Koreksi umur dari Astrand:
uji coba dengan mengayuh pedal
Vo2max
sepeda mengikuti irama metronom. = VO2 koreksi dibagi BB dalam Kg
5. Peserta melakukan pemanasan
dengan beban 25 watt 50 rpm
selama 3 menit.
6. Beban yang diberikan 150 watt 50
What you need?
rpm 5 menit. tes dilakukan selama 5 1. Ergometer sepeda Monark 818E
menit. 2. Metronom
7. Setiap menit dilakukan pengukuran 3. Stopwatch
denyut nadi 15-20 detik akhir setiap
menit, dengan patokan tabel F30. 4. Tensimeter
8. Selama melakukan tes, tekanan 5. Heart rate monitor
darah diukur pada menit ke 2 dan ke 6. Alat tulis untuk mencatat hasil
5. bila tekanan darah >180 mmHg 7. Tabel pemeriksaan
tes dihentikan.
9. Tes juga dihentikan jika klien
merasa:
Petugas:
a. Sakit, nyeri atau tertekan di 1. Pemandu tes
daerah dada 2. Pengukur Nadi
b. Nyeri yang menjalar dari tangan
3. Pengukur tekanan darah
kiri ke dagu
c. Sesak nafas 4. Pencatat Hasil
10. Setelah tes selesai, tekanan darah 5. Pengawas (dokter)
dan denyut nadi selama masa
pemulihan diukur pada menit ke 1, 2
dan 3.
CardioRespiratory
SEPEDA ERGOMETER
(ERGOCYCLE)
PROTOKOL YMCA
Prosedur:
1. Peserta tes duduk di atas sepeda
dengan posisi nyaman Hasil dan Penilaian:
2. Tinggi sadel disesuaikan sehingga
1. Dengan denyut nadi dan beban di
salah satu telapak kaki bagian depan atas hitung VO2max dalam
menempel pada pedal dan bagian liter/menit
belakang sendi lutut membentuk 2. Tidak perlu melakukan koreksi umur
sudut 160o
Laki-laki :
3. Peserta tes diukur tekanan darahnya VO2max = 0,348 X1 - 0,035 X2 + 3,011
4. Setelah siap, peserta tes melakukan
uji coba dengan mengayuh pedal Perempuan:
sepeda mengikuti irama metronom. VO2max = 0,302 X1-0,019 X2+1,593
5. Peserta melakukan pemanasan
Keterangan:
dengan beban 0 watt 50 rpm selama X1 = VO2max dari tabel Astrand
3 menit (catatan: 1 watt = 6 rpm) (liter/menit)
6. Beban yang diberikan 25 watt 50 X2 = umur (tahun)
rpm setiap 2 menit sampai mencapai
denyut nadi kira-kira 70% DNM.
7. Setiap menit dilakukan pengukuran
denyut nadi 15-20 detik akhir setiap What you need?
menit, dengan patokan tabel F30. 1. Ergometer sepeda Monark 818E
8. Selama melakukan tes, tekanan 2. metronom
darah diukur pada menit ke 2 dan ke 3. stopwatch
5. bila tekanan darah >180 mmHg 4. Tensimeter
tes dihentikan.
5. Heart rate monitor
9. Tes juga dihentikan jika klien
merasa: 6. alat tulis untuk mencatat hasil
a. Sakit, nyeri atau tertekan di 7. Tabel pemeriksaan
daerah dada
b. Nyeri yang menjalar dari tangan
Petugas:
kiri ke dagu 1. Pemandu tes
c. Sesak nafas 2. Pengukur Nadi
10. Setelah tes selesai, tekanan darah 3. Pengukur tekanan darah
dan denyut nadi selama masa 4. Pencatat Hasil
pemulihan diukur pada menit ke 1, 2
dan 3 5. Pengawas (dokter)
TREADMILL
Protokol Mc Donough
Bruce
P
emasangan alat:
a.Tensimeter dipasang di lengan kanan
b.Kabel ekg di pasang
peserta tes berdiri dan berjalan di atas
treadmill dengan atau tanpa pegangan
pembebanan dilakukan sesuai tabel
protokol berikut:
Pemulihan:
2 menit duduk
4 menit duduk
6 menit duduk
8 menit duduk
TREADMILL Mc Donough Bruce
Hasil dan penilaian
Vo2max (ml/KgBB/Menit)
= 14,8 - 1,379 (waktu) + 0,451 (waktu 2) - 0,012 (waktu 3)
Keunggulan
1. Gerakan mudah dilakukan
2. Selama pengukuran dilakukan monitoring
Kelemahan
1. Memerlukan ruangan yang luas
What you need?
2. Memerlukan daya listrik yang besar
1. Treadmill
3. Memerlukan pemandu tes yang terampil dan
2. Stopwatch
3. EKG kompeten
4. Tensimeter 4. Lantai tempat meletakkan alat treadmill harus datar
5. Stetoskop 5. Sulit menyesuaikan speed/kecepatan bagi yang
6. Alat tulis
tidak biasa
7. Tabel Pemeriksaan
Petugas
1. Pemandu tes
2. Pencatat Hasil
3. Pengawas (dokter)
Protokol Naughton
TREADMILL
Pemulihan:
2 menit duduk
4 menit duduk
6 menit duduk
8 menit duduk
Sumber:
Naughton J.B. Balke and F. Nagle Refinements in methods of evaluation and physical condition
before and after myocardial infection. Am. Cardiel. 14:837. 1964.
B. Daya Tahan Otot
(Muscle Endurance)
Merupakan kemampuan otot untuk
melakukan kontraksi yang berulang-
ulang terhadap suatu beban
submaksimal dalam jangka waktu
tertentu. misalnya saat naik tangga,
makin besar daya tahan otot tungkai,
makin banyak anak tangga yang
dapat dicapai.
Tujuan
Pemeriksaan
Jenis
Untuk mengetahui kemampuan
otot dan atau sekelompok otot
untuk berkontraksi secara
Pemeriksaan
submaksimal dan berulang-ulang 1. Sit Up
dalam jangka waktu tertentu
2. Push Up
3. Pull Up
Sasaran
Usia 15 - 69 tahun
Health Related
Fitness
DAYA TAHAN
OTOT
Sit Up
Prosedur
Pelaksanaan:
1. Peserta tes berbaring di
media datar dengan alas
matras
2. Kedua lutut dibengkokkan
dan kedua kaki dirapatkan Sasarannya adalah usia 15 - 69 tahun.
3. Kedua lengan berada
disisi kepala dengan jari-
jari memegang telinga
4. Kedua siku diarahkan
untuk menyentuh lutut
saat pengukuran Hasil dan penilaian: Alat dan fasilitas:
5. Pemandu tes memegang
kedua kaki peserta tes Jumlah gerakan sit up 1.Stopwatch
agar tetap konstan selama lengkap selama 1 2.Counter/ alat hitung
pengukuran menit, dikonversi 3.Matras
6. Saat pengukuran, kedua menggunakan tabel 4.Alat tulis untuk mencatat
siku menyentuh kedua norma tes sit up 1 hasil
lutut dan kembali ke posisi menit.
berbaring dengan bahu
menyentuh lantai
(dianggap sebagai sit up
lengkap)
7. Gerakan dilakukan selama
1 menit dengan
menggunakan stopwatch
dan counter.
Sit-Up
aki)
(Laki-L
Kategori 15 - 19 20 - 29 30 - 39 40 - 49 50 - 59 60 - 69
Lebih
>=48 >=43 >=36 >=31 >=26 >=23
Sekali
Kurang
<=32 <=28 <=21 <=16 <=12 <=6
Sekali
Sit-Up
puan)
(Perem
Kategori 15 - 19 20 - 29 30 - 39 40 - 49 50 - 59 60 - 69
Lebih
>=42 >=36 >=29 >=25 >=19 >=16
Sekali
Kurang
<=26 <=20 <=14 <=6 <=2 <=1
Sekali
DAYA TAHAN
OTOT
Push Up
Prosedur
Pelaksanaan:
1. Posisi awal peserta tes
berada di atas lantai dengan
tubuh lurus dan berat tubuh
bertumpu pada kedua
telapak tangan dan kedua
ujung jari - jari kaki untuk laki- Sasarannya adalah usia 15 - 69 tahun.
laki. untuk perempuan
bertumpu pada kedua
telapak tangan dan kedua
lutut (lutut di tekuk)
2. Pastikan kedua telapak
tangan rata dengan lantai dan Hasil dan penilaian: Alat dan fasilitas:
tepat berada di bawah kedua
bahu Hasil yang dihitung 1.Stopwatch
3. Turunkan dada tanpa adalah jumlah gerakan 2.Counter/ alat hitung
menyentuh lantai (jarak dari push up selama 3.Matras
lantai ke dada satu kepalan mungkin tanpa 4.Alat tulis untuk
tangan) istirahat sampai klien mencatat hasil
4. Angkat atau tolak tubuh ke tidak dapat
atas pada posisi awal melakukannya lagi.
5. Minta klien untuk konversikan nilai ke
menghembuskan nafas setiap dalam tabel norma tes
kali mengangkat tubuh ke push up.
atas (tidak menahan nafas)
6. Usahakan agar batang tubuh
tetap lurus dan luruskan
kedua lengan selurus-
lurusnya pada akhir setiap
gerakan push up
DAYA TAHAN
OTOT
Pull Up
Prosedur
Pelaksanaan:
Laki-laki:
1. Peserta tes naik ke atas bangku kecil
2. Posisi awal kedua tangan memegang
palang tunggal menghadap ke arah
diri peserta tes selebar bahu
3. Setelah siap, bangku disingkirkan dan
peserta tes bergantung dengan
lengan lurus
4. Saat aba-aba dimulai, peserta tes
mengangkat tubuh hingga dagu
melewati palang tunggal dengan
kepala tidak boleh ditengadahkan
dan kaki tidak boleh di ayun
5. Tubuh diturunkan kembali sehingga
kedua lengan betul betul lurus dan
tubuh bergantung seperti pada posisi
awal
Sasarannya adalah usia 15 - 69 tahun.
6. Gerakan ini dilakukan berulang-ulang
tanpa terputus
7. Hasil yang dihitung adalah jumlah
gerakan mengangkat tubuh dengan
dagu melewati palang tunggal yang
dilakukan secara sempurna selama Hasil dan penilaian: Alat dan fasilitas:
30 detik
Hasil yang dihitung 1.Stopwatch
Perempuan: adalah adalah jumlah 2.Counter/ alat hitung
1. Peserta tes naik ke atas bangku kecil gerakan mengangkat 3.Matras
2. Kedua tangan memegang palang tubuh dengan dagu 4.Alat tulis untuk
tunggal menghadap ke arah diri melewati palang mencatat hasil
peserta tes selebar bahu tuggal yang dilakukan
3. Setelah siap, bangku diambil dan secara sempurna
peserta tes bergantung dengan selama 30 detik.
lengan lurus
4. Setelah aba-aba dimulai, peserta
mengangkat tubuh hingga dagu
melewati palang tunggal dengan
kepala tidak boleh ditengadahkan dan
kaki tidak boleh diayun.
5. Sikap tersebut dipertahankan selama
mungkin.
C. Kekuatan Otot
(Muscle Strength)
Merupakan tenaga yang dapat
dihasilkan otot pada kontraksi
maksimal. penurunan kekuatan otot
in akan mengganggu keseimbangan
tubuh dan meningkatkan risiko
jatuh.
Tujuan
Pemeriksaan Jenis
Pemeriksaan
Untuk mengetahui kemampuan
otot atau sekelompok otot untuk 1. Handgrip
kontraksi secara maksimal sehingga Dynamometer
menghasilkan sejumlah
tenaga/gaya/tegangan. 2. Back Dynamometer
3. Leg Dynamometer
4. Push-Pull
Sasaran Dynamometer
Usia 15 - 59 tahun
Health Related
Fitness
Getting to Know
In this section, let’s get to know procedure of strength test.
Include an interesting descriptions for the readers.
Handgrip Dynamometer
1. Peserta tes berdiri tegak, kaki direnggangkan selebar bahu,
tangan kanan/kiri terletak di samping badan dalam posisi
lurus dengan menggenggam alat handgrip dynamometer
(bagian alat yang berskala menghadap ke sisi luar)
2. Peserta tes menarik nafas, setelah siap alat tersebut
digenggam dengan sekuat tenaga, lengan membentuk
sudut 20 - 30 o dengan tubuh sambil menghembuskan
nafas
3. Tes ini dilakukan bergantian antara tangan kanan dan
tangan kiri masing-masing 2 kali.
Back Dynamometer
1. Peserta tes berdiri di atas alat back-leg dynamometer
2. Peserta tes memegang alat dengan posisi lengan lurus ke
bawah, punggung membentuk sudut 120o dan pandangan
ke depan
3. Tali rantai pada alat di atur hingga sesuai dengan posisi
pasien
4. Alat di tarik ke atas dan ke belakang dengan menggunakan
kekuatan otot punggung.
Getting to Know
In this section, let’s get to know procedure of strength test.
Include an interesting descriptions for the readers.
Leg Dynamometer
1. Peserta tes berdiri di atas alat back-leg dynamometer
2. Posisi lutut peserta tes dibengkokkan membentuk sudut
100o (setengah jongkok) dengan punggung tetap tegak
lurus
3. Tali rantai diatur hingga sesuai dengan posisi peserta
4. Rantai diposisikan diantara kedua tungkai dengan tangan
memegang alat lurus ke bawah
5. Tangkai pegangan ditarik dengan menggunakan kekuatan
otot tungkai tanpa bantuan otot lengan dan otot punggung.
arah tarikan ke atas.
Push-Pull Dynamometer
1. Peserta tes berdiri tegak dengan kedua kaki direnggangkan
dan pandangan lurus ke depan
2. Tangan memegang alat push-pull dynamometer dengan
kedua tangan di depan dada
3. Posisi lengan dan tangan lurus dengan bahu, menarik atau
mendorong alat tersebut dengan sekuat tenaga
4. Peserta menarik nafas, setelah siap alat di tarik sekuat
mungkin (pull/kekuatan otot dada) dengan posisi alat tidak
boleh menempel di dada dan tangan, siku tetap sejajar
dengan bahu. untuk kekuatan otot bahu, peserta
mendorong alat sekuat mungkin(push/kekuatan otot bahu).
Kategori Laki-Laki Perempuan
u a ta n
Kek tot
Lebih Sekali >= 44.00 >= 44.00
O sh-Pull
Lebih 35.00 - 43.50 35.00 - 43.50
(Pu mometer)
Kurang 18.00 - 25.50 18.00 - 25.50
Dyna
Kurang Sekali <=17.50 <=17.50
Kekuataatnis
Lebih Sekali > 68 > 70 > 209 > 241
Kekuataatnis
Lebih Sekali > 37 > 41 > 111 > 136
Tujuan pemeriksaan
1 Menggunakan Mistar
Peserta tes tidak memakai alas kaki, duduk dengan kaki lurus ke
depan dan telapak kaki menempel pada bangku
Badan dibungkukkan perlahan dengan posisi lengan dan tangan
lurus ke depan menyusuri mistar skala
Ujung jari tangan diusahakan mencapai skala sejauh mungkin
Sikap dipertahankan selama 3 detik
Tes dapat dilakukan 3 kali berturut-turut.
Fleksibilita s
aki)
(Laki-L
Kategori 15 - 19 20 - 29 30 - 39 40 - 49 50 - 59 60 - 69
Lebih
>=39 >=40 >=38 >=35 >=35 >=33
Sekali
Kurang
<=23 <=24 <=22 <=17 <=17 <=14
Sekali
ksibi
Fle uan)litas
p
(Perem
Kategori 15 - 19 20 - 29 30 - 39 40 - 49 50 - 59 60 - 69
Lebih
>=43 >=41 >=41 >=38 >=39 >=35
Sekali
Kurang
<=28 <=27 <=26 <=24 <=24 <=22
Sekali
D. Komposisi Tubuh
Komposisi tubuh terdiri dari:
Massa tanpa lemak yaitu
berat badan tanpa lemak
yang terdiri dari otot, tulang,
jaringan saraf, kulit dan
organ-organ tubuh.
Lemak tubuh adalah %
berat lemak tubuh terhadap
berat badan total.
Tujuan Jenis
Pemeriksaan Pemeriksaan
Untuk mengetahui komposisi Parameter komposisi
tubuh tubuh terdiri dari:
1. Pengukuran Indeks
Massa Tubuh (IMT)
2. Pengukuran
Panjang Lutut
Sasaran 3. Pengukuran Lemak
Tubuh
-Semua usia
Health Related
Fitness
Komposisi
Tubuh
Pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT)
1. Berat badan peserta tes di timbang pada posisi berdiri tegak di atas
timbangan dengan menggunakan pakaian seringan mungkin dan tanpa alas
kaki
2. Tinggi bada peserta tes diukur tanpa alas kaki dengan posisi kaki berdiri tegak
lurus menghadap ke depan, posisi kepala tegak, mata horizontal, bahu tegak
tidak ditarik ke belakang, kepala, siku, punggung, dan tumit menempel di
dinding
Obesitas I 25 - 29,9
Obesitas II 30
Laki-Laki < 90 90
Perempuan < 80 80
1. Peserta tes duduk di kursi dengan posisi duduk sempurna (badan tegak,
tangan lurus di samping tubuh, dan muka menghadap ke depan)
2. Kedua lutut membentuk sudut siku (90o)
3. Telapak kaki kiri (yang diukur) membentuk sudut siku (90o) dengan kaki
4. Alat pengukur dipasang tepat pada telapak kaki kiri sampai lutut kiri
Hasil
Penilaian:
1. Panjang lutut dapat dibaca pada alat pengukur
2. Tinggi badan dapat ditentukan dengan rumus:
Pelaksanaan
1. Peserta tes berdiri relaks dengan posisi kedua lengan menggantung
disisi tubuh
2. Bagian yang diukur adalah sisi kanan tubuh. Untuk laki-laki pada daerah
dada, perut dan paha. Untuk Perempuan pada daerah triceps, supra
iliaka, dan paha.
3. Kulit yang akan diukur, dicubit dengan ibu jari dan telunjuk kiri pemeriksa
sedemikian rupa sehingga bagian yang dicubit hanya kulit dan lemak
saja tanpa mengikut sertakan lapisan otot dibawahnya
4. Kulit yang dijepit kemudian diangkat untuk di ukur dengan calliper
De
s ti n a ti o n 1 5. Tangan kanan pemeriksa memegang Calliper dengan posisi vertical
untuk menjepit lapisan kulit yang telah dicubit dengan tangan kiri
6. Calliper dijepit 1 cm di bawah jari yang menjepit dan ditahan selama 2 –
3 detik
7. Setiap pemeriksaan dilakukan sebanyak 3 kali dengan perbedaan + dan
– 1 mm antar setiap pengukuran
8. Hasilnya adalah rata-rata dari 3 kali pemeriksaan tersebut
Perut
Arah lipatan vertical. Patokan anatomi nya umblikus. Cara pengukuran:
lipatan diambil secara vertical 2 cm lateral umbilicus.
Tempat Pengukuran
Lemak Tubuh
Suprailiaka
Arah lipatan diagonal, patokan anatominya puncak
iliaka. Cara pengukuran: lipatan diambil secara
diagonal di atas puncak iliaka dan anterior garis mid
aksila
Paha
Arah lipatan vertical. Patokan anatominya antara
lipatan inguinal dan patella. Cara pengukuran:
pertengahan antara lipatan inguinal dan sisi
proksimal patella. Kaki kanan berjinjit dengan lutut
membentuk sudut ± 120 o. berat badan ditunjang oleh
kaki kiri. Tungkai kaki lurus
1. Skinfold calliper
2. Alat tulis untuk mencatat hasil
3. Tabel
Lem
% uh ak
Tub
Kategori Laki-Laki Perempuan
Lebih 18 - 19 % 25 - 29 %
Cukup 15 - 17 % 20 - 24 %
Kurang 11 - 14 % 16 - 19 %
Kurang Sekali 5 - 10 % 10 - 15 %
arah Klinik
Tekanan D
SKILL RELATED
PHYSSICAL
FITNESS
A. Kecepatan Gerak
(Speed Of Movement)
Merupakan kemampuan untuk melakukan
gerak secepat mungkin. komponen ini
penting untuk mempertahankan tingkat
mobilitas.
Metode Pemeriksaan
Pengukuran ini dapat dilakukan
dengan berbagai cara sesuai dengan
sarana dan prasarana yang tersedia.
Hasil Pengukuran
Tes 1
Tes 2
Klasifikasi
KLASIFIKASI
Jenis
Side Splash Measurement
Receptable (SSMR)
Formulir pemeriksaan
Pemeriksaan
Persiapan 1. Side Step
Nyalakan mesin
Pilih area selection (1 meter
untuk usia sekolah dasar, 1,2
meter untuk usia sekolah
menengah atas)
- Alat harus menunjukkan angka
nol
Skill Related
Fitness
Side Step PROSEDUR & PENILAIAN
Prosedur Pengukuran
2. Klien berdiri dengan posisi kaki dibuka selebar bahu dan berada di
tengah papan pengukur
3. Tekan tombol Start, dengarkan aba-aba suara, lalu klien bergerak
secepat mungkin ke kanan dan ke kiri, sampai terdengar aba-aba
suara kembali yang menandakan tes berakhir
4. Tes dilakukan selama 20 detik dengan hasil pengukuran yang
ditampilkan di alat, angka yang menunjukkan banyak nya hasil yang
dicapai
5. Tes dilakukan sebanyak 2 kali, lalu di catat dalam formulir pemeriksaan
Klasifikasi
KLASIFIKASI
Baik >=31 31
Cukup 26 - 30 25 - 30
ty
Lebih Sekali ≥ 46 ≥ 43
Kurang Sekali ≤ 21 ≤ 20
New Physical fitness test (6-11 tahun), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi Pendidikan, Jepang.1998
ility
Lebih Sekali ≥ 60 ≥ 50
Kurang Sekali ≤ 36 ≤ 31
New Physical fitness test (12-19 tahun), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi Pendidikan, Jepang.1998
Lebih Sekali ≥ 57 ≥ 49
Lebih
Cukup
49-56
41-48
43-48
36-42 Agility
4 tahun)
Kurang 31-40 43-48 (20 - 6
Kurang Sekali ≤ 30 ≤ 26
New Physical fitness test (20-64 tahun), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi Pendidikan, Jepang.1998
B. Kelincahan (Agility)
Persiapan
Ukur dan tandai area tes dengan
menggunakan cones
Prosedur
-
Klien berbaring telungkup (kepala sejajar dengan garis start) dan lengan
sejajar dengan bahu, setelah aba-aba “Mulai”, stopwatch dinyalakan dan
klien bangkit berlari secepat mungkin mengikuti arahan (sesuai gambar)
Petugas mencatat waktu yang mampu ditempuh oleh klien hingga ke
tanda finish, ke dalam formulir pemeriksaan.
IAT PROSEDUR & PENILAIAN
Prosedur Pengukuran
PROSEDUR
Klasifikasi
KLASIFIKASI
C. Keseimbangan
Merupakan kemampuan
mempertahankan sikap tubuh yang
tepat pada saat diam (static balance)
atau bergerak (dynamic balance).
kemampuan untuk mempertahankan
keseimbangan dipengaruhi oleh faktor
visual, vestibuler, dan proprioseptif.
Pengukuran keseimbangan dilakukan
dengan menggunakan alat Balance
Test, yaitu tes berdiri dengan satu kaki
di atas sensor Balance Test.
Persiapan
Nyalakan mesin
Alat harus menunjukkan angka
nol
Skill Related
Fitness
Balance
Test PROSEDUR & PENILAIAN
Prosedur Pengukuran
1. Klien berdiri dengan satu kaki (pada kaki
PROSEDUR
yang dominan)
2. Kaki yang lain diangkat dan disejajarkan
dengan lutut kaki yang bertumpu pada
sensor
3. Kedua tangan diletakkan pada pinggang
4. Setelah mendengar bunyi aba-aba, klien
menutup mata dan mempertahankan posisi
selama mungkin
5. Pengukuran dilakukan sebanyak 2 kali dan
waktu terlama dipakai sebagai waktu
keseimbangan
ban gan
ese im
K (Pere uan)
mp
18 - 39 < 13 13
40 - 49 < 13 13
50 - 59 <8 8
60 - 69 <4 4
70 - 79 <4 4
80 - 99 <2 2
bangan
eseim
K (lak ki)
i-la
18 - 39 < 17 17
40 - 49 < 12 12
50 - 59 <9 9
60 - 69 <5 5
70 - 79 <3 3
80 - 99 <2 2
D. Waktu/ Kecepatan
Reaksi (Reaction Time)
Merupakan waktu tersingkat yang
dibutuhkan untuk memberi respon
setelah menerima suatu rangsangan.
anggota tubuh yang mempunyai
waktu reaksi terbaik adalah
ekstremitas. waktu reaksi tangan lebih
cepat daripada kaki. waktu kecepatan
reaksi dipengaruhi oleh beberapa
faktor, seperti usia, jenis kelamin,
kesiapan, intensitas rangsangan,
latihan, diet dan kelelahan.
Tujuan Jenis
Mengukur reaksi, kecepatan
Pemeriksaan
mata-tangan, dan perhatian/
fokus. Ruller Drop
Petugas
Pengukur tes
Pencatat hasil
-
Skill Related
Fitness
Ruller
Drop PROSEDUR & PENILAIAN
Prosedur Pengukuran
PROSEDUR
Jenis
60-64 tahun 65-69 tahun 70-74 tahun 75-79 tahun Kategori
Tes
30 second
chairstand < 14 kali <12 kali <12 kali <11 kali Kurang
test
30 second
chairstand 14-19 kali 12-18 kali 12-17 kali 11-17 kali Normal
tes
Jenis
60-64 tahun 65-69 tahun 70-74 tahun 75-79 tahun Kategori
Tes
30 second
chairstand <12 kali <11 kali <10 kali <10 kali Kurang
test
30 second
chairstand 12-17 kali 11-16 kali 10-15 kali 10-15 kali Normal
tes
About
ARM CURL TEST
Jenis
60-64 tahun 65-69 tahun 70-74 tahun 75-79 tahun Kategori
Tes
Arm Curl
< 16 kali < 15 kali <14 kali < 13 kali Kurang
Test
Arm Curl
16-22 kali 15-21 kali 14-21 kali 13-19 kali Normal
Test
Jenis
60-64 tahun 65-69 tahun 70-74 tahun 75-79 tahun Kategori
Tes
Arm Curl
< 13 kali < 12 kali < 12 kali < 11 kali Kurang
Test
Arm Curl
13-19 kali 12-18 kali 12-17 kali 11-17 kali Normal
Test
START WITH
Jenis
60-64 tahun 65-69 tahun 70-74 tahun 75-79 tahun Kategori
Tes
chair sit
and reach < -2.5 cm < -3.0 cm < -3.5 cm < -4.0 cm Kurang
test
chair sit
(-2.5 cm) - (-3.0 cm) - (-3.5 cm) - (+2.5 (-4.0 cm) -(+2.0
and reach Normal
(+4.0 cm) (+3.0 cm) cm) cm)
test
Jenis
60-64 tahun 65-69 tahun 70-74 tahun 75-79 tahun Kategori
Tes
chair sit
and reach < -0.5 cm < -0.5 cm < -1.0 cm < -1.5 cm Kurang
test
chair sit
(-0.5 cm) - (-0.5 cm) - (-1.0 cm) - (-1.5 cm) -
and reach Normal
(+5.0 cm) (+4.5 cm) (+4.0 cm) (+3.5 cm)
test
Introduction
WHAT IS BACK SCRATCH TEST?
Tujuan:
Jenis
60-64 tahun 65-69 tahun 70-74 tahun 75-79 tahun Kategori
Tes
Back Scratch < -6.5 cm < -7.5 cm < -8.0 cm < -9.0 cm Kurang
Jenis
60-64 tahun 65-69 tahun 70-74 tahun 75-79 tahun Kategori
Tes
Back Scratch < -3.0 cm < -3.5 cm < -4.0 cm < -5.0 cm Kurang
Tujuan:
Untuk menilai kelincahan dan
keseimbangan dinamis pada lansia.
Petugas:
Petugas pengukur waktu, pencatat
skor.
Pelaksanaan:
Peserta dalam posisi duduk diberikan
aba-aba untuk berdiri dan berjalan
sejauh 8 kaki (2,4 meter) dan
berputar kembali ke kursi untuk
duduk.
Jenis
60-64 tahun 65-69 tahun 70-74 tahun 75-79 tahun Kategori
Tes
8-Foot Up and
5,6-3,8 detik 5,9-4,3 detik 6,2-4,4 detik 7,2-4,6 detik Normal
Go Test
Jenis
60-64 tahun 65-69 tahun 70-74 tahun 75-79 tahun Kategori
Tes
8-Foot Up and
> 6,0 detik > 6,4 detik > 7,1 detik > 7,4 detik Kurang
Go Test
8-Foot Up and
6,0-4,4 detik 6,4-4,8 detik 7,1-4,9 detik 7,4-5,2 detik Normal
Go Test
About
6 MINUTE WALK TEST
Jenis
60-64 tahun 65-69 tahun 70-74 tahun 75-79 tahun Kategori
Tes
6 Minute
< 610 meter < 560 meter < 545 meter < 470 meter Kurang
Walk Test
6 Minute
610-735 meter 560-700 meter 545-684 meter 470-640 meter Normal
Walk Test
Jenis
60-64 tahun 65-69 tahun 70-74 tahun 75-79 tahun Kategori
Tes
6 Minute
< 545 meter < 500 meter < 480 meter < 430 meter Kurang
Walk Test
Jenis
60-64 tahun 65-69 tahun 70-74 tahun 75-79 tahun Kategori
Tes
Step in Place
< 87 langkah < 86 langkah < 80 langkah < 73 langkah Kurang
Test
Step in Place
87-115 langkah 86-116 langkah 80-110 langkah 73-103 langkah Normal
Test
Jenis
60-64 tahun 65-69 tahun 70-74 tahun 75-79 tahun Kategori
Tes
Step in Place
< 75 langkah < 73 langkah < 68 langkah < 68 langkah Kurang
Test
Step in Place
75-107 langkah 73-107 langkah 68-101 langkah 68-100 langkah Normal
Test
A N A K
1. KARDIORESPIRASI
PACER TEST
(Progressive Aerobic Cardiovascular Endurance Run)
TES LARI
1.6 KM
M
TES L
let's get
started
Putra; VO2max = 108.844
– 0.1636W – 1.438T –
0.1928H
Tes Jalan
1,6 KM
Fasilitas &
Alat: Lintasan datar yang diukur
dengan akurat
MAKE SURE THAT
Stopwatch
THE IMAGES AND
Formulir pencatatan skor (sudah
CONTENT THAT
dilengkapi usia, jenis kelamin
YOU POST IS
dan indeks masa tubuh) dan
CONSISTENT WITH
perlengkapan pencatatan
STYLE AND
waktu tempuh
IMAGERY OF YOUR
Heart rate monitor bila tersedia
BRAND. S THESE
Petugas: ALSO HELP CATCH
YOUR AUDIENCE'S
Petugas start EYE.
Petugas pengukur waktu tempuh
Petugas penghitung denyut
Y HELE
jantung (dapat dilakukan oleh B
N
MADE
E C AC
peserta)
O
H
EBOO
PELAKSANAAN
1. Menjelaskan lintasan kepada peserta
2. Memberi arahan untuk menyelesaikan seluruh
jarak tempuh dengan kecepatan yang konstan
3. Menginformasikan waktu tempuh saat peserta
melewati garis finish
4. Peserta menghitung denyut jantung selama
60 detik. Bila menggunakan heart rate
monitor, catat denyut jantung terakhir
Weight (pounds)
Gender (Putra = 1; Putri = 0)
Time (menit)
Heart rate (denyut jantung/menit)
Age (tahun)
2. DAYA TAHAN OTOT
o
PUSH UP 90
Menyelesaikan push-up
90 derajat sebanyak Petugas
mungkin dengan
Petugas start sekaligus
kecepatan ritmis pencatat skor
(maksimal 75).
Matras
Penilaian
Cone kecil
Formulir pencatatan skor Skor adalah jumlah push-
Metronome dengan irama up 90 derajat yang
20 kali per menit dilakukan.
CURL UP
Petugas:
Pemandu tes dan pencatat skor
koreksi:
Tumit harus tetap bersentuhan dengan lantai
Kepala harus kembali ke matras pada setiap
pengulangan
Jeda dan waktu istirahat tidak
diperbolehkan, gerakan harus dilakukan
terus menerus dengan irama yang tetap
Ujung jari harus menyentuh sisi jauh dari pita
pengukur
Penilaian:
Skor adalah jumlah curl-up yang dilakukan.
PENILAIAN
URL UP Peserta berbaring terlentang di atas
C
TES
TRUNK LIFT
Saran:
Tidak boleh melakukan gerakan memantul
Jangan mengangkat dagu lebih dari 12 inci
(30,48 sentimeter), karena lengkung
punggung yang berlebihan dapat
menyebabkan kompresi cakram tulang
belakang
Mempertahankan fokus mata pada
penanda di lantai membantu untuk menjaga
kepala tetap di posisi netral
Orang yang mencatat skor mengambil posisi
jongkok atau berbaring
Penilaian:
Skor dicatat dalam inci atau sentimeter, jarak
lebih dari 12 inci (30,48 sentimeter) dicatat
sebagai 12 inci
C
URL UP PROSEDUR
TES
SHOULDER
STRETCH TEST
Untuk menguji bahu kanan, ulurkan tangan atas bahu maka Y (ya)
kanan melewati bahu kanan dan ke dicatat untuk sisi kanan.
belakang seolah-olah menarik ritsleting di Jika peserta tidak dapat
antara tulang belikat. Pada saat yang sama,
menyentuh jari-jarinya
letakkan tangan kirinya di belakang
dengan tangan kanan di
punggung dan ulurkan tangan serta coba
menyentuh jari-jari tangan kanan. Pencatat atas bahu maka T (tidak)
INDEKS MASSA
TUBUH
BIOELECTRICAL IMPEDANCE
ANALYSIS (BIA)
tujuan
Menghitung komposisi tubuh.
pelaksanaan
Ikuti petunjuk alat ketika
tes. Peserta berdiri di atas
alat tanpa alas kaki
(barefoot).
Selanjutnya, peserta
memegang pegangan
alat BIA dengan posisi
lengan lurus
petugas
Pemandu tes dan pencatat skor
penilaian
Hasil dari pengukuran adalah
persentase lemak tubuh dan
diinterpretasikan untuk
menentukan status komposisi
tubuh.
KOMPOSISI
TUBUH
SKINFOLD
CALIPER
Mengukur persentase lemak tubuh
dengan mengukur ketebalan
lemak area subkutan Triceps dan
Calf
Petugas:
Pemandu tes dan pencatat skoR
Penilaian:
Hitung nilai rata-rata dari tiga kali
pengukuran. Persentase lemak tubuh dihitung
berdasarkan formula Slaughter and Lohman.
Putra: 0.735 (Triceps + Calf) + 1.0
Putri: 0.610 (Triceps + Calf) + 5.1
Hasil perhitungan diinterpretasikan untuk
menentukan status komposisi tubuh
C
URL UP PROSEDUR
TES
KAPASITAS AEROBIK
VO₂MAX (ML·KG⁻¹·MIN⁻¹)
PERSENTASE LEMAK TUBUH INDEKS MASSA TUBUH
13 ≤38.63 8.7–41.0 ≥41.1 ≤7.7 7.8–22.8 22.9–34.9 ≥35.0 ≤15.7 15.8–22.2 22.3–25.5 ≥25.6
14 ≤39.6 39.7–42.4 ≥42.5 ≤7.0 7.1–21.3 21.4–33.1 ≥33.2 ≤16.3 16.4–23.0 23.1–26.4 ≥26.5
15 ≤40.6 40.7–43.5 ≥43.6 ≤6.5 6.6–20.1 20.2–31.4 ≥31.5 ≤16.8 16.9–23.7 23.8–27.1 ≥27.2
16 ≤41.0 41.1–44.0 ≥44.1 ≤6.4 6.5–20.1 20.2–31.5 ≥31.6 ≤17.4 17.5–24.5 24.6–27.8 ≥27.9
17 ≤41.2 41.3–44.1 ≥44.2 ≤6.6 6.7–20.9 21.0–32.9 ≥33.0 ≤18.0 18.1–24.9 25.0–28.5 ≥28.6
>17 ≤41.2 41.3–44.2 ≥44.3 ≤6.9 7.0–22.2 22.3–35.0 ≥35.1 ≤18.5 18.6–24.9 25.0–29.2 ≥29.3
P E M E R I K S A A N K E B U G A R A N A N A K
Lap PACER terkait Healthy Fitness Zone — Putra
10 ≥17
11 ≥20
12 ≥23
13 ≥29
14 ≥36
15 ≥42
16 ≥47
17 ≥50
>17 ≥54
Standar FitnessGram– Putri
KAPASITAS AEROBIK
VO₂MAX (ML·KG⁻¹·MIN⁻¹) PERSENTASE LEMAK TUBUH INDEKS MASSA TUBUH
Usia PACER, one-mile run, walk test
(tahun)
NI—HRZ HFZ VLZ NI—HRZ VLZ NI—HRZ
NIZ HFZ HFZ
(KURANG (NORMAL (KURANG NIZ (LEBIH) (LEBIH (KURANG NIZ (LEBIH) (LEBIH
(KURANG) (NORMAL) (NORMAL)
SEKALI) ) SEKALI) SEKALI) SEKALI) SEKALI)
5 ≥2 6–12 ≥3 9
6 ≥2 6–12 ≥3 9
7 ≥4 6–12 ≥4 9
8 ≥6 6–12 ≥5 9
Y/T
9 ≥9 6–12 ≥6 9
10 ≥12 9–12 ≥7 9
11 ≥15 9–12 ≥7 10
12 ≥18 9–12 ≥7 10
13 ≥18 9–12 ≥7 10
14 ≥18 9–12 ≥7 10
15 ≥18 9–12 ≥7 12
16 ≥18 9–12 ≥7 12
17 ≥18 9–12 ≥7 12
>17 ≥18 9–12 ≥7 12
HFZ = Healthy Fitness Zone, NIZ = Needs Improvement Zone, NI—HRZ = Needs Improvement—Health Risk Zone, dan VLZ = Very Lean Zone
* Tes ini diberi skor ya/tidak, dan peserta harus mencapai jarak tersebut di kedua sisi kanan dan kiri untuk mencapai HFZ
P E M E R I K S A A N K E B U G A R A N A N A K
Lap PACER terkait Healthy Fitness Zone — Putri
10 ≥17
11 ≥20
12 ≥23
13 ≥25
14 ≥27
15 ≥30
16 ≥32
17 ≥35
>17 ≥38