Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NURRIZA WAHYU FEBRIYANTI

NPM : 19144600023
KELAS : A1-19
WILAYAH : WONOSOBO
BENCANA TANAH LONGSOR
Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu wilayah di Provinsi Jawa
Tengah yang berisiko mengalami bencana longsor. Faktor topografi yang sangat beragam,
kemiringan lereng yang curam di sebagian wilayah, curah hujan yang tinggi dan rendahnya
kerapatan vegetasi merupakan factor-faktor yang berpengaruh terhadap tingginya tingkat
ancaman bencana longsor di wilayah tersebut. Kecamatan Kejajar merupakan bagian dari
kawasan Dataran Tinggi Dieng yang memiliki kenampakan topografis sebagian besar sebagai
berbukit terjal hingga sangat terjal. Wilayah ini berada pada bagian hulu dalam sistem DAS
Serayu yang menjadi sentra pertanian lahan kering di Kabupaten Wonosobo. Sebagian besar
Kecamatan Kejajar justru dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan hanya sebagian kecil
dari yang dimanfaatkan sebagai kawasan lindung. Pengkajian risiko bencana merupakan
sebuah pendekatan untuk memperlihatkan potensi dampak negatif yang mungkin timbul
akibat suatu potensi bencana yang melanda. Potensi dampak negatif yang timbul dihitung
berdasarkan tingkat kerentanan dan kapasitas kawasan tersebut. Potensi dampak negatif ini
dilihat dari potensi jumlah jiwa yang terpapar, kerugian harta benda, dan kerusakan
lingkungan. Risiko bencana dan dampak buruk bencana alam dapat dikurangi dengan
pemantauan, analisis sistematis dan pengelolaan penyebab bencana termasuk dengan
menghindari bahaya, mengurangi kerentanan sosial dan ekonomi, dan meningkatkan
kesiapan merespons kejadian bahaya yang merugikan. Tanah longsor merupakan suatu
kejadian yang sering terjadi pada daerah-daerah yang memiliki derajat kemiringan lereng
atau perbedaan topografi yang tinggi. Kondisi iklim seperti ini digabungkan dengan kondisi
topografi permukaan dan batuan yang relatif beragam, baik secara fisik maupun kimiawi,
menghasilkan kondisi tanah yang subur. Sebaliknya, kondisi itu dapat menimbulkan beberapa
akibat buruk bagi manusia seperti terjadinya bencana longsor. Bencana ini umumnya terjadi
pada saat curah hujan tinggi, tanah longsor terjadi setiap tahun terutama di daerah-daerah
yang juga memiliki tanah tidak stabil seperti di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Tanah longsor
memindahkan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau
material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng (pergerakan masa batuan
atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar
tanah). Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan
faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktorfaktor yang memengaruhi kondisi material
sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material
tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang mempengaruhi suatu
lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh. Ancaman
longsor di wilayah ini cenderung terus terjadi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 terjadi
tanah longsor yang mengakibatkan aksesibilitas jalan Wonosobo – Dieng terhambat, karena
jalan yang ada rusak berat. Tanah longsor di Desa Setieng, Kecamatan Kejajar mengakibatan
9 unit rumah roboh dan 8 rusak ringan. Serta bencana tersebut mengakibatkan 3 orang
meninggal dan 2 orang luka berat (Anonimus). Hutan yang sudah terlanjur gundul di wilayah
Kecamatan Kejajar belum direhabilitasi, sehingga erosi yang terjadi meningkat pada daerah
dengan topografi berbukit sehingga mendorong terjadi pengendapan lumpur didaerah hilir.
PERINGKAT ANCAMAN

Ancaman Dampak (Kerugian) Probabilitas Total Penilaian


(kemungkinan
terjadi)
Tanah Longsor 3 3 6

4 hal yang bisa dilakukan untuk menurunkan tingkat resikonya


1. Membuat terasering.
2. Lakukan upaya preventif.
3. Tidak mendirikan rumah di bawah tebing
4. Jangan menebang pohon di sekitar lereng

Anda mungkin juga menyukai