Anda di halaman 1dari 3

PERJANJIAN SEWA MENYEWA

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Arya Adi Saputra


Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jl Aliwijayan II nomor 25 Kota Salatiga

Selanjutnya disebut sebagai : PIHAK KESATU / YANG MENYEWAKAN

Nama : Kotot Tamtama, SH. KN


Jabatan : Karyawan Swasta
Alamat : Ngemplak RT.01 RW.09,
Kel. Tandang, Kec.Tembalang, Semarang

Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri

Selanjutnya disebut sebagai : PIHAK KEDUA / YANG MENYEWA

Dengan ini menyatakan bahwa :


Pihak kesatu m e n y a t a k a n telah bersedia menyewakan kepada Pihak kedua ,
da n Pihak kedua menyatakan bersedia menyewa dari Pihak kesa t u ,
berupa :

 Sebuah ruangan kantor berdinding tembok dengan luas kurang lebih 3 M x


6 M berlokasi di Jalan Aliwijayan II nomor 25 Kota Salatiga dengan segala
sesuatunya peralatan meja kursi yang dianggap perlu.

Selanjutnya para pihak dengan ini menyatakan bahwa kedua belah pihak telah setuju
dan semufakat untuk membuat perjanjian dengan memakai peraturan-peraturan,
ketentuan-ketentuan, perjanjian-perjanjian serta syarat-syarat sebagai berikut :

Pasal I

Sewa menyewa ini dengan jangka waktu 1 (satu) tahun, dimulai tanggal 29
Januari 2024 sampai dengan 28 Januari 2025.

Pasal II

Besarnya uang sewa yang disepakati untuk seluruh masa sewa tersebut berjumlah
Rp. 3.600.000,- (tiga juta enam ratus ribu rupiah), dan
perjanjian sewa menyewa ini dapat dipakai sebagai
kwitansi yang sah pembayaran sewa.

PASAL III

Biaya pajak sewa ditanggung oleh Pihak kedua.

Pasal IV

Pihak kedua mengaku menerima segala sesuatunya yang disewanya tersebut didalam
keadaan sebagaimana mestinya, dan berjanji serta sanggup, diwajibkan dan
diharuskan untuk menyerahkan pula dalam keadaan terpelihara baik kepada pihak
kesatu serta kosong dari segenap penghuni dan barang-barangnya saat berakhirnya
sewa menyewa ini, demikian pula pihak kedua dalam bentuk dan alasan apapun juga
dilarang meminta pesangon/ganti rugi kepada pihak kesatu.
Apabila pada berakhirnya perjanjian sewa menyewa ini pihak kedua lalai tidak
menyerahkan dengan kosong segala sesuatu yang disewanya itu, maka pihak kesatu
dikuasakan penuh dan luas, tetap dan tidak dapat dicabut/ditarik kembali untuk
mengosongkan rumah tersebut, sedang biaya pengosongan menjadi tanggungan
penuh dan luas serta harus dipikul oleh pihak kedua.

Pasal V

Pihak kedua dalam apapun dan alasan apapun juga dilarang untuk
mengoperkan/menyewakan lagi baik sebagian maupun seluruhnya, dari segala apa
yang telah disewanya itu kepada pihak pihak lain,kecuali dengan persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari pihak kesatu.

Pasal VI

Pihak kedua akan mempergunakan rumah yang disewanya tersebut untuk :


 Tempat usaha dan Kantor Pejabat Pembuat Akta
Tanah (PPAT)

Pasal VII

Pihak kesatu menanggung sepenuh-penuhnya dan seluas-luasnya, bahwa ia sendiri


yang berhak menyewakan apa yang ia sewakan kepada pihak kedua tersebut diatas
dan menjamin kepada pihak kedua tidak akan mendapatkan
gangguan/gugatan/rintangan dari pihak lain manapun juga yang menyatakan
berhak/turut berhak atas rumah yang disewa pihak kedua tersebut.

Pasal VIII

Pihak kedua berjanji dan sanggup, diwajibkan dan diharuskan untuk memelihara
semua dengan segala apa yang telah disewanya itu termasuk inventaris yang ada
dengan sebaik-baiknya dan sekali-kali tidak akan membuat rusak segala apa yang
telah disewanya itu. Semua perbaikan-perbaikan (reperaties) yang bersifat kecil-
kecilan dan continue akan di usahakan, dipikul dan dibayar oleh pihak kedua,
demikian pula kerusakan yang disebabkan oleh pihak kedua atau orang yang menjadi
tanggungannya, sedang perbaikan kerusakan yang bersifat besar dan yang bukan
merupakan kesalahan pihak kedua, akan dipikul dan menjadi tangung jawab pihak
kesatu sepenuhnya termasuk inventaris.

Pasal IX

Bahwa pihak kedua tanpa izin secara tertulis dari pihak kesatu, tidak diperkenankan
merubah bangunan dari apa yang disewanya itu. Sedangkan jikalau pihak kedua
melakukan perubahan-perubahan pada apa yang disewanya, maka ongkos dan
pembiayannya dikeluarkan dan dibayar sepenuhnya oleh pihak kedua sendiri,
selanjutnya pada berakhirnya sewa menyewa tersebut pihak kedua dilarang minta
ganti rugi atas pengeluaran biaya untuk merubah tersebut dan menyerahkan
sepenuhnya untuk menjadi milik dan kepunyaan pihak kesatu.

Pasal X

Pihak kedua berjanji dan sanggup diwajibkan dan diharuskan untuk menjaga dan
memelihara kebersihan dan keindahan apa yang telah disewanya itu serta
menjalankan dan memenuhi segala kewajiban tentang mengapur, menambal dinding-
dinding, memelihara kebersihan saluran-saluran air, kolam-kolam dan tandas-tandas
yang sudah atau dibelakang hari akan diperintahkan oleh yang berwenang, serta
menanggung penuh dan luas, bahwa pihak kesatu tidak akan mendapatkan ancaman
tentang hal itu dari pihak manapun juga, dan oleh karenanya pihak kedua berjanji dan
sanggup, diwajibkan untuk memikul semua dan segala denda serta ongkos lain yang
diakibatkan oleh kelalaian atau kealpaanya untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya
tersebut, dan dengan ini menanggung sepenuh-penuhnya dan seluas-luasnya bahwa
pihak kesatu nanti tidak akan mendapat ancaman atau gangguan sedikitpun tentang
hal itu dari siapapun juga.

Pasal XI

Pihak kedua berjanji dan sanggup, diwajibkan dan diharuskan mentaati semua dan
segala tertib kampung di dalam segala bidang yang di atur dan/atau akan diatur oleh
yang berwenang yang membawahi wilayah dimana rumah yang disewanya itu
terletak.
Pasal XII

Pihak kesatu dan kuasanya yang sah berhak pada setiap waktu pada siang hari untuk
memeriksa apa yang telah disewakan itu serta untuk memasuki rumah tersebut agar
dapat mengetahui dan menyaksikan, apakah pihak kedua telah menepati dengan tepat
dan seksama semua dan segala kewajiban dan kesanggupannya sebagai penyewa dan
yang sudah tersebut di dalam surat perjanjian sewa menyewa ini.

Pasal XIII

Selama masa ini berlangsung, Pajak bumi dan bangunan (PBB) dari rumah yang
disewanya tersebut menjadi tanggungan penuh dan pembayaran pihak kesatu,
sedangkan ongkos langganan aliran listrik, telepon dan ledeng pada rumah yang
disewa pihak kedua tersebut pihak kedua membantu secara wajar pembayaran
disesuaikan dengan besarnya pemakaian.

Pasal XIV

Jika terjadi perselisihan tentang perjanjian ini, para pihak sepakat untuk diselesaikan
secara musyawarah, jika tidak tercapai kata sepakat para pihak menyatakan memilih
tempat kediaman hukum (domisili) yang umum dan tetap di Kantor Kepaniteraan
Pengadilan Negeri di Salatiga.

Demikian perjanjian sewa menyewa ini kami buat dengan sesungguhnya, dengan
sadar tidak ada tekanan dan paksaan serta pengaruh siapapun juga agar dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya

Salatiga, 29 Januari 2024


Pihak Kedua/Yang Menyewa Pihak Kesatu/Yang Menyewakan

( Kotot Tamtama, SH.KN ) (Arya Adi Saputra )

Anda mungkin juga menyukai