Anda di halaman 1dari 5

NOTULEN

KEGIATAN SILACAK WEEKEND COURSE (CAKWEE) BERSAMA SELURUH PJTLI


PUSESMAS, PJTLI KABUPATEN KOTA DAN PJTLI PROVINSI

Hari/Tanggal Sabtu, 2 Oktober 2021(Pukul 10.00 – 12.30 WIB)


Tempat Zoom Meeting
Hadirin 1. Sub Koordinator Infem
2. DTO Kemenkes
3. PJTLI Provinsi Se-Indonesia
4. PJTLI Kab/Ko Se-Indonesia
5. PJTLI PKM Se-Indonesia
6. Tim Helpdesk Silacak
Arahan
Sub Koordinator Infem : Ibu Cita
Harapannya dengan diadakannya secara rutin setiap akhir pekan kegiatan “Silacak Weekend Course (CAKWEE)”
ini dapat membuka wawasan Bapak/Ibu PJTLI dalam memaksimalkan penggunaan aplikasi silacak terkait
gambaran situasi kegiatan tracing di masing-masing wilayah Bapak/Ibu sampai dengan melakukan tindakan
management langsung oleh tim PJTLI baik di level PKM, Kabupaten Kota / maupun Provinsi terkait kendala-
kendala selama penggunaan aplikasi silacak. Pada hari ini ada special narasumber dari TIM DTO menyampaikan
situasi silacak yg sudah terhubung dengan apliaksi NAR dan Peduli Lindungi

Diskusi
Gambaran umum kendala dari sebagian besar PJTLI yang hadir pada kegiatan CAKWEE hari ini adalah dashboard
tidak diakses, server sering eror, sering muncul mode pemeliharaan dan loading lama

Asal Penanya
Kendala-Kendala Solusi dari Tim Silacak dan DTO
Pak Wildan 1. Silacak banyak keluhan salah satunya dari 1. Terkait kendala kasus-kasus yang masuk
Dinkes NTB Kab . Bontang keluhan beberapa PKM dan tidak sesuai domisilinya dengan wilayah
tracer kontak erat tidak terhubung dengan PKM khususnya di NTB dan diwilayah
kasus konfirmasi dan silacak sering lokasi lainnya : penjelasannya adalah
gangguan/eror karena pada aplikasi NAR penginputan
2. Jumlah kontak erat yang sudah diinput data kasus memang tidak disediakan
tidak sesuai dengan jumlah yang tampil pemilihan puskesmas hanya sampai pada
didashboard pengisian KTP dan alamat domisili. Cara
3. Kendala-kendala yang ada sampai saat ini atau teknis pengintegrasian data dari NAR
terkait silacak sudah dikoordinasikan kesilacak adalah dengan cara acak merata
dengan tim pusat, terakhir dengan Pak Ubai berdasarkan kecamatan domisili
dan masih menunggu solusi dan tindak
lanjut 2. Kendala terkait enrollment sangat
4. Apakah pemasalahan yang sering terjadi tergantung pada koneksi/kualitas jaringan
belakngan ini karena integrasi dengan karena pada saat submit atau save data jika
NAR, karena dirasa semenjak integrasi koneksi tidak stabil maka data yang
sering kendala dan data tidak sesuai dengan terekam hanya sebagian
yang dientri dan dianalisis didashboard,
selain itu juga sering terjadi NIK suda
terdaftar, kasus-kasus harus di enroll
terlebih dahulu dan banyak kasus masuk ke
wilayah PKM di NTB yang tidak
sesuai/nyasar

5. Saran dari Pak Wildan agar kendala-


kendala inputan dicarikan solusi minimal 1
X 24 Jam, agar semua kasus-kasus dapat
dientry kesilacak dan dipantau sehingga
tidak terlihat seolah-olah kasus tidak
ditracing dan dipantau

Pak Mulyadi Jumlah table pemantauan kontak erat yang Kendala ini bisa disampaikan kepada
Dinkes muncul diaplikasi silacak jumlahnya tidak Helpdesk untuk dicek kembali oleh Helpdesk
Kalimantan sesuai dengan daftar nama jumlah kontak erat jika terkait dengan teknis dan program akan
Barat yang ada misal daftar KE ada 5 tetapi table dievaluasi kendalanya dimana pada
pemantauan yang muncul hanya 4 system/eror nya dimana

Ibu Malati Integrasi dari seluruh aplikasi sangat Solusi sementara yang dapat diarahkan terkait
Dinkes diapresisasi tetapi memang banyak kendala kendala signal adalah melakukan penginputan
Tasikmalaya sarannya agar nik di silacak jgn sensitif agar melalui mobile aplikasi silacak dengan mode
tracer dapat bebas melakukan penginputan offline, seluruh kasus dan kontak erat diinput
NIK atau data kasus, karena sering muncul terlebih dahulu dengan mode offline kemudian
NIK terdaftar dan untuk menangani kendala jika signal sudah bagus dan stabil lakukan
tersebut membutuhkan proses panjang dan sinkronisasi data dengan mode online dan
kami diwilayah tasikmalaya ada yang terkait integrasi NIK akan dievaluasi kembali
terkendala signal proses dari integrasi data NAR-ISOMAN-
SILACAK

Bandung asep 1. Usulan untuk kendala integrasi NAR- Untuk penyesuaian aplikasi terutama
dinkes bandung SILACAK agar pada aplikasi NAR pemilihan desa atau kelurahan yang lebih
ditambahkan spesifikasi pengisian pilihan spesifik akan ditinjau kembali dan menjadi
kelurahan, karena jika masih dalam satu bahan masukan bagi tim DTO dan program
kelurhan masih bisa diatasi dengan mudah
untuk kasus-kasus yang tidak sesuai, Terkait kewenangan untuk menangani kendala
idealnya memang dari faskes yang harus merupakan satu masukan yang sangat baik
mengisi secara lengkap identitas kasus agar karena juga nantinya dapat membantu tim
tidak terjadi kasus salah masuk wilayah pusat yang menghandel tidak hanya 1 atau dua
wilayah, selanjutnya akan dievaluasi kembali
2. Terkait kendala-kendala yang ada pada sementara kendala-kendala terkait manajemen
penggunaan aplikasi apakah daerah data sudah disediakan link tutorial “Belajar
diberikan kewenangan untuk mengatasi Dashboard Silacak”
kendala tersebut agar supaya cepat dapat
ditindak lanjuti dan tidak semua kendala
harus dilaprkan ke pusat yang notabena
membutuhkan waktu lebih menunggu
tindak lanjut

Lisa dinkes kota 1. Sangat setuju dengan usulan dari Dinkes Setiap akan dilakukan proses analitik akan
mataram Bandung kasus langsung dimasukkan per diberikan update informasi oleh tim pusat
kelurahan tidak hanya per kecamatan, untuk disosialisasikan melalui group besar
PKM bisa mencari data kasus berdasarkan PJTLI
kelurahan, PKM lgsg menarik kasusnya
berdasarkan kelurahan, sebelum
terintegrasi PKM bisa lgsg menginput
kasusnya skrg harus menunggu data
dipindhakn atau dihapus dulu mmbtukan
waktu utk menginput, apalgi ditambah
kendala eror

2. Analisis data silacak sebaiknya dilakukan


pada jam2 pada saat daerah tidak sedang
melakukan analisa data dan pelaporan
pencapaian daera agar supaya data tidak
kosong/ belum lgkp sehingga kemungkinan
data yg ditarik belum valid

Pak Erwin dari Usulan untuk kedepannya apabila aplikasi Masukan dan saran bagi tim teknis terkait
Dinkes masih sering mengalami kendala untuk penyempurnaan aplikasi akan disediakan
Banjarmasin penginputan kasus dan kontak erat dibuatkan melalui spreedsheet kendala apapun, QnA bisa
spreadsheet sementara disimpan di spreadsheet melalui gform/google spreed sheet
dan juga disediakan spreadsheet untuk
meberikan laporan terkait kendala dan solusi
yang dianjurkan

Ibu Nurul, 1. Mohon diberikan tutorial bagi PJTLI 1. Suda dibuatkan link tutorial secara online
Dinkes Magetan terkait enroll data, hapus data dan aktifitas “Belajar Dashboard Silacak” dan nantinya
Jawa Timur lainnya di Silacak akan ditambahkan tutorial offline untuk
2. Apakah memungkinkan data yang ada memudahkan daerah terkendala signal
disilacak dibreakdown sampai level untuk mengakses tutorial
kelurahan/desa 2. Saat ini level wilaya yang ada disilacak
baru sampai level puskesmas, akan dibahas
kembali apakah memungkinkan jika data
dibreakdown sampai level desa/kelurahan

Ibu Damiyanti, Data yang masuk ke aplikasi peduli lindungi Data yang masuk ke peduli lindungi adalah
Pkm Tutuyan apakah dari Silacak langsung atau dari NAR, data kasus dari NAR sedangkan kontak eratnya
karena ada satu kondisi yang pernah baru masuk dari aplikasi silacak, solusinya
terkonfirmasi yang akan melakukan perjlanan update data di NAR
keluar wilayah di aplikasi peduli lindungi
masih terdaftar sebagai kasus

Pak Ramli 1. Kendala yang ditemukan ada data kasus Untuk keseluruhan kendala terkait data tidak
Dinkes Kota konfirmasi tetapi data iu hrus dipindahkan sesuai wilayah sebetulnya pemindahan bisa
Cirebon dan ketika akan dipindahkan datanya tidak dilakukan oleh PJTLI kabupaten tetapi
Pak Mulia muncul, jdi tidak bisa dipindahkan, solusi berkoordinasi dahulu jika diketahui asal
Kalbar yg diberikan oleh Helpdesk sepertinya wilayah agar kasus-kasus yang ada ada yang
didelete karena kami diminta input ulang menindaklanjuti (Pentinya CROSS
NOTIFICATION/NOTIFIKASI SILANG),
2. Harapannya alamat domisili ditambh di tetapi jika tidak diketahui bisa saja dihapus
NAR sehingga tidak ada kesalahan kasus (kondisi khusus beda provinsi) supaya tidak
lagi, ada spesifikasi data sehingga data mengganggu data capaian di PKM yg
kasus sesuai masuk wilayahnya, jika masih bersangkutan sehingga PKM wilayah kasus
satu wilayh masih bisa dikontrol, tapi jika seharusnya, bisa input data.
diluar wilayah agak sulit. Contoh KTP
memang Kalbar tpi domisili sudah lama Misal data kasus yang ada seperti itu cek
pindah ke Jogya, jika sprti itu kesulitan terlebih dahulu di NAR PCR dgn akun dinkes
koordinasi karena beda provinsi utk melihat data domisili dan meminta no hp
utk memastikan posisinya dmna sebaiknya
koordinasi nya antar dinas kesehatan
Mengapa bisa terjadi karena ada dua kondisi:
pada saat input/integrasi terkandla jaringan
sehingga tidak terenroll dan tidak sesuai
wilayah karena pada aplikasi NAR tidak ada
spesifikasi pemilihan kelurahan/desa
Sedang dikembangkan oleh tim product
analysis cara utk memudhakan pemindahan
kasus
Rencana Tindak Lanjut

1. Evaluasi integrasi NAR-ISOMAN-SILACAK


2. Perbaikan NAR agar petugas lebih terpancing untuk melakukan input alamat domisili
3. Product analysis agar masyarakat yang akan melakukan swab dapat menginput data masing-masing di form
khsuus kemudian datanya akan dikirim ke NAR sehingga petugas NAR tidak perlu input data lagi
4. Product analysis untuk penambahan pilihan puskesmas pemantau di NAR
5. Semua usulan dan kendala-kendala yang diajukan akan dianalisis dan dievaluasi terlebih dahulu untuk
nantinya dapat menemukan alur dan solusi yang terbaik

Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai