Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PADA
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KABUPATEN SUKABUMI
Jl. Pelabuhan Km.6 No. 703 Telp./Fax. (0266)226088
Tanggal 03 Oktober s.d 29 Desember 2023

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Penilaian Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan


(PKL)
Tahun Pelajaran 2023/2024

Disusun oleh:

Nama : Ade Ayu Rahmawati


NIS : 102122001
Kelas : XII (Dua Belas)
Kompetensi keahlian : Akuntansi Keuangan Lembaga

YAYASAN LEMBAGA PENDIDIKAN IBADURRAHMAN


SMKS TERPADU IBAADURRAHMAN
TERAKREDITASI “A”
Jln. Pelabuhan ll Km.7 Tegallega Lembursitu Telp. (0266) 6247175
e-mail:smkti08@gmail.com
LEMBARPENGESAHAN
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Pada
Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (DISNAKERTRANS)
Jl. Pelabuhan Km.6 No. 703 Telp./Fax. (0266)226088

Disahkan Oleh :

Pembimbing Sekolah Peserta

Widi Suriaganda S, Pd Ade Ayu Rahmawati

Kepala Instansi Kepala Kompetensi keahlian


Akuntansi & Keuangan
Lembaga

Usman Jaelani, SH.,MM Lisdawati, S.Pd

Mengetahui,
Kepala SMK Terpadu Ibadurrahman

Ayatullah Mahdi mudarisi, S. Pd


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, kehendak,
dan kuasanya yang telah memberikan kemampuan sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Laporan hasil pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan baik
setelah melalui proses yang cukup panjang.
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun secara khusus sebagai bukti bahwa
penyusun telah melaksanakan dan menyelesaikan praktik kerja lapangan di Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi.
Laporan ini dapat terselesaikan dengan adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena
itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bpk, Ayatullah Mahdi Mudarrisi, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Terpadu
Ibaadurrahman
2. Ibu Widi Suriaganda S,Pd Ketua Pelaksana Prakerin SMK Terpadu Ibaadurrahman
3. Bpk, Usman Jaelani, SH.,MM selaku Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Sukabumi.
4. Bpk, H.Abdul Qodir, SE selaku Pembimbing Instansi yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL)
5. Kepada kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan secara moral maupun
material dan tidak henti-hentinya mendidik dan mendoakan.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan masih
banyak kekurangan dan mengingat keterbatasan waktu, biaya, tenaga kemampuan dan
pengetahuan penyusun, maka dari itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik
dari pembaca semoga dengan mengikuti kegiatan PKL ini dapat meningkatkan kualitas
dan kemampuan dalam dunia industri atau usaha, penyusun harap laporan PKL ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Sukabumi, Desember 2023


Penyusun

Ade Ayu Rahmawati


DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR ..............................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................

BUKTI PENGESAHAN ........................................................................................

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Manfaat 3
D. Sistematika Penulisan .....................................................................................................4

BAB II TUJUAN UMUM


A. Sejarah Perusahaan 5
B. Gambaran Umum Perusahaan ........................................................................................6
C. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi ...........................................................................9

BAB III PEMBAHASAN


A. Pembahasan

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-Saran
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Tabel l2.1 Jam Masuk di DISNAKERTRANS Kab. Sukabumi…………….


Tabel l2.2 Struktur Organisasi…………………………………………..……..
Tabel l3.1 flowchart produktivitas tenaga kerja …………………………..
Tabel l3.2 flowchart latihan kerja …………………………………………

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Halaman depan kantor


Disnakertrans…………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 1 angka (1) menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Pada Standar Proses Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) dinyatakan
bahwa proses pembelajaran pada PMK diarahkan untuk mencapai tujuan yang
dikembangkan berdasarkan profil lulusan yaitu: (1) beriman, bertakwa dan
berbudi pekerti luhur; (2) memiliki sikap mental yang kuat untuk
mengembangkan diri secara berkelanjutan; (3) menguasai ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni serta memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan
pembangunan; (4) memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang
keahliannya baik untuk bekerja pada pihak lain atau berwirausaha dan (5)
berkontribusi dalam pembangunan industri indonesia yang kompetitif
menghadapi pasar global.
Praktik kerja lapangan yang selanjutnya disebut PKL adalah kegiatan
pembelajaran yang dilakukan di Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) dan/atau
lapangan kerja lain untuk penerapan, pemantapan dan peningkatan ;pahli yang
berpengalaman di bidangnya untuk memperkuat pembelajaran dengan cara
pembimbingan peserta didik saat Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Penyelenggaraan Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian dari
pelaksanaan pembelajaran pada sekolah menengah kejuruan (SMK) yang
melibatkan masyarakat, khususnya dunia kerja. Tujuan utamanya selain untuk
memperkuat penguasaan kompetensi teknis sesuai dengan kompetensi
keahliannya juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada peserta
didik menghayati dan mengamalkan untuk menginternalisasi nilai-nilai positif
“Keduniakerjaan”, dalam rangka membangun pribadi peserta didik yang
berkarakter. Hal tersebut sesuai dengan peraturan presiden Nomor 87 Tahun 2017
tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), khususnya pada Pasal 6 yang
menyatakan bahwa “Penyelenggaraan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) pada
satuan pendidikan jalur pendidikan Formal dilakukan secara terintegrasi dalam
kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler”.
Pengintegrasian Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) sangat penting karena diharapkan dapat
mendukung dalam membangun dan membekali peserta didik menjadi generasi
emas Indonesia Tahun 2045 dengan jiwa pancasila dalam menghadapi dinamika
perubahan di masa depan. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) harus
dirancang dan dilaksanakan dengan mengintegrasikan nilai-nilai pancasila dalam
pendidikan karakter diantaranya adalah nilai-nilai jujur, disiplin, bekerja keras,
kreatif mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, komunikatif, peduli
lingkungan, peduli sosial dan bertanggung jawab.
Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) sangat penting dalam rangka
memberikan bekal kemampuan nilai-nilai positif kepada peserta didik, oleh
karena itu perlu dibuat suatu pedoman yang betul-betul dapat dijadikan acuan oleh
semua yang terlibat dalam pelaksanaanya, sesuai dengan pernyataan pada pasal 4
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang dinyatakan bahwa
pelaksanaan pembelajaran di Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) berupa praktik
Kerja Lapangan (PKL) diatur lebih lanjut oleh Direktorat Jendral terkait.
B. Tujuan

Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) disusun bersama antara SMK dan
Dunia Industri (DUDI) yang menjadi Institusi/Industri Pasangan (IP) dalam
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk memenuhi kebutuhan peserta
didik sebagai peserta Praktik Kerja Lapangan (PKL), sekaligus merupakan
wahana berkontribusi bagi Dunia Usaha Dunia Industrri (DUDI) terhadap
upaya peningkatan kualitas pendidikan di SMK. Tujuan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut:
a) Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam rangka
menanamkan (internazile) iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu
proses dan hasil kerja.
b) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membangun dan
mengambangkan kepribadian yang berkarakter sesuai dengan nilai-nilai positif
yang tumbuh dan diperlukan oleh masyarakat, khususnya di dunia kerja yang
ditekuni.
c) Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia
kerja sesuai tuntunan pasar kerja global.
d) Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai keutuhan
standar kompetensi lulusan.
e) Mengaktualisasi salah satu bentuk aktivitas dalam penyelenggaraan Model
Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara SMK dan Institusi Pasangan yang
memadukan secara sistematis dan sistemik program pendidikan di sekolah (SMK)
dan program pelatihan penguasaan keahlian di Dunia Usaha Dunia Industri
(DUDI)
C. Manfaat
Praktek Kerja Industri atau PRAKERIN merupakan suatu kegiatan kerja
yang dilakukan di dunia usaha atau dunia industri dalam upaya pendekatan
ataupun untuk meningkatkan mutu Siswa-Siswi Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dan juga menambah bekal untuk masa-masa mendatang guna memasuki
dunia kerja yang semakin banyak serta ketat dalam persaingannya seperti di masa
sekarang ini. Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri diharapkan setiap Siswa-
Siswi mampu mengikuti kegiatan kerja serta memahami kegiatan kerja yang
dilakukan di dunia usaha ataupun di dunia industri agar Siswa-Siswi tersebut
dapat mencapai serta mendapatkan sesuatu yang baik dan berguna bagi dirinya
serta agar Siswa-Siswi tersebut mampu menunjukan kinerjanya secara maksimal
apa yang telah dilakukannya selama berada di dunia usaha atau dunia industri
sehingga mampu membuat dirinya diperhitungkan di dunia usaha atau dunia
industri. Selain itu membentuk mental dan motivasi Siswa-Siswi SMK sebagai
tenaga kerja yang siap kerja serta mampu mandiri serta berjiwa pekerja keras,
jujur, bertanggung jawab serta ulet dalam bekerja.

D. SISTEMATIKA PENULISAN
1. BAB I PENDAHULUAN
 Latar belakang
 Tujuan
 Manfaat
 Sistematika penulisan
2. BAB II TINJAUAN UMUM
 Sejarah Perusahaan
 Gambaran Umum
 Struktur Organisasi dan Job Destription
3. BAB III PEMBAHASAN
 Pembahasan
3. BAB IV PENUTUP
 Kesimpulan
 Saran
BAB II
TINJAUAN UMUM
A. Sejarah Intansi
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi berasal dari
dua Departemen yaitu Departemen Tenaga Kerja dan Departemen Transmigrasi
dan Pemukiman Perambah Hutan, bergabung ke Pemerintah Daerah Kabupaten
Sukabumi sebagai tindak lanjut dari terbitnya Undang-undang Nomor 22 Tahun
1999 tentang Pemerintahan Daerah terakhir diganti dengan Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Sesuai dengan Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 75 Tahun 2021 tentang
SOTK Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi sebagai
penjabaran dari Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 07 Tahun 2016
tentang Organisasi.
Perangkat Daerah Kabupaten Sukabumi. Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Sukabumi bertugas menyelenggarakan penyaluran dan
penempatan tenaga kerja, perlindungan dan penyelesaian perselisihan
ketenagakerjaan, Pengembangan / Pelatihan ketenagakerjaan, pengawasan dan
pengendalian ketenagakerjaan, perijinan, ketransmigrasian, pengelola
administratif.
penyelesaian perselisihan ketenagakerjaan, Pengembangan / Pelatihan
ketenagakerjaan, pengawasan dan pengendalian ketenagakerjaan, perijinan,
ketransmigrasian, pengelola administratif.
Program Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi
Tahun 2021 sesuai dengan Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Sukabumi Tahun 2021-2025 meliputi pelayanan administrasi
perkantoran, peningkatan sarana dan prasarana aparatur, peningkatan kapasitas
sumber daya aparatur, peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan, peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja,
perluasan dan pengembangan kesempatan kerja, perlindungan dan pengembangan
lembaga tenaga kerja, transmigrasi.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi sebagai unit
kerja yang mempunyai tugas melaksanakan urusan ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian berkewajiban untuk memberikan pelayanan dan memberikan
kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi yang berkaitan
dengan permasalahan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.

B. Gambaran Umum Dinas DISNAKERTRANS


a. Gambaran
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Nama instansi: Dinas tenaga kerja dan transmigrasi
Nama pimpinan:Usman Jaelani,SH.,MM
Jumlah pegawai:59, orang pegawai
Alamat instansi:jln. pelabuhan 11.KM.6 No.730, Sukabumi

Gambar 2.1 Halaman depan kantor Disnakertrans


b. Visi dan Misi
1. Visi Kabupaten Sukabumi
“Terwujudnya Kabupaten Sukabumi Yang Religius, Maju dan Inovatif Menuju
Masyarakat Sejahtera Lahir Batin.”
2. Misi Kabupaten Sukabumi
1. Membangun Sumber Daya Manusia yang Beriman, Berbudaya dan Berdaya Saing
2. Produktivitas dan Daya Saing Ekonomi Berbasis Agrobisnis dan Pariwisata
Berkelanjutan
3. Meningkatkan Konektivitas Untuk Percepatan Pertumbuhan Wilayah
4. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik yang Inovatif, Profesional dan
Akuntabel
c. Tempat dan waktu
Dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan yaitu pada 3 Oktober 2023- 28
Desember 2023
No Hari Masuk Istirahat Pulang
1 Senin 08.00 12.00-13.00 16.00
2 Selasa 08.00 12.00-13.00 16.00
3 Rabu 08.00 12.00-13.00 16.00
4 Kamis 08.00 12.00-13.00 16.00
5 Jumat 08.00 11.00-13.00 16.30
6 Sabtu LIBUR
7 Minggu LIBUR
Tabel 2.1 Jam Masuk di DISNAKERTRANS Kab. Sukabumi
d. Letak Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi
Disnakertrans Kab. Sukabumi, adalah sebuah Dinas kabupaten di Provinsi
Jawa Barat, Ibukotanya adalah Palabuhanratu sedangkan Kantor Disnakertrans
berada di Jalan Pelabuhan II KM.6 No. 703 Telepon/ Fax (0266) 226088
Sukabumi, Kode Pos 43169 dengan Email: disnakertrans_kabsmi@yahoo.com.
Wilayah kerja Disnakertrans Kab. Sukabumi dengan luas wilayah
3.934,47 km yang berbatasan di sebelah utara dengan Kab. Bogor, di selatan
dengan Kabupaten Cianjur di sebelah timur Samudra Hindia, serta dsebelah barat
Kabupaten Lebak. Wilayah Kabupaten Sukabumi memiliki areal yang relatif luas
yaitu ± 419.970 ha. Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai
letak ekonomis dengan Jarak ke Ibukota Kabupaten (Pelabuhan Ratu) 60 Km, ke
Ibukota Provinsi (Bandung) 93 Km dan Jarak ke Ibukota Negara (Jakarta) 114
Km.
C. STRUKTUR ORGANISASI DAN JOB DESKRIPSI DINAS DISNAKERTRANS
a. Struktur Organisasi

KEPALA DINAS
USMAN JAELANI, SH., M.M
Tabel 2.2 Struktur Organisasi

Sekretaris
SUHENDAR, S.Pd.,M.Si

KASUBAG UMUM DAN KE Kelompok jabatan fungsional


PEGAWAUAN KASUBAB KEUANGAN
perencanaan
H.ABDUL QODIR,SE MARLINA, S.Pd.,MM
ERNI MARIYANA,SE.,M.Si

KEPALA BIDANG PENEMPATAN TENAGA KEPALA BIDANG LATIHAN KERJA DAN PR


KEPALA BIDANG HUBUNGAN INDUSTRIAL
KERJA ODUKTIVITAS TENAGA KERJA
Hj. RENI RATNAWATI, S.Sos., MM TEDI KUSWANDI, S.H., M.H. KEPALA BIDANG TRANSMIGRASI
Drs. IYUS YUSUF HILMI M.Pd
Kelompok jabatan PAK DAN PKK

- Kelompok jabatan PELATIHAN KE Kelompok jabatan pengantar


RJA kerja
Kelompok jabatan PERPANJANG -
AN IMTA DAN DAN PERLINDU Kelompok jabatan PRODUKTIVIT Kelompok jabatan mediator hubungan
NGAN PMI Kelompok jabatan PEMBANGUNA
AS TENAGA KERJA indrustial N KAWASAN TRANSMIGRASI
-
AGUNG GESTRIANUS SINAGAR,
AAT SETIAPRIATNA, S.I.P
S.I.P.
Jabatan fungsional
Kelompok jabatan PEMBANGU
1.Mediator : 2 orang NAN KAWASAN TRANSMIGRA
2.Pengantar Kerja : 2 orang KEPALA UPTD BLK SI
3.PSM : 2 orang NITA KUSUMA DEWI, SS., MM -
4.Instruktur Pelatihan : 23 orang
5. -----
Kasubag. TU UPTD BLK
TUTI SUNDAWATI,S.P
b. Job Deskripsi Struktur Organisasi Tenaga Kerja (SOTK)
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi mempunyai tugas
membantu di bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Berdasarkan Peraturan Bupati
Sukabumi Nomor 75 Tahun 2021 Tentang Struktur Organisasi dan Tata kerja Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi terdiri dari :
1. Kepala Dinas
Dinas merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah yang melaksanakan urusan di
bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di
bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi mempunyai tugas membantu di bidang Tenaga Kerja
dan Transmigrasi.
a. Tugas Pokok
Melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dan tugas pembantuan di Bidang Tenaga
Kerja dan Transmigrasi.
b. Fungsi
Perumusan kebijakan teknis di bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
Pelaksanaan kebijakan di bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
1) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang kesekretariatan, bidang
penempatan tenaga kerja, bidang pelatihan kerja dan produktivitas tenaga kerja, bidang
hubungan industrial dan syarat kerja, bidang transmigrasi; kelompok jabatan;
2) Fungsional dan unit kerja lainnya di lingkungan Dinas;
3) Penerbitan izin / rekomendasi teknis di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
4) Pengawasan dan pengendalian teknis pasca penerbitan perizinan yang di terbitkan dinas dan
perangkat daerah terkait;
5) Pembinaan administrasi di lingkungan dinas;
6) Pembinaan penyelenggaraan pelayanan publik di lingkungan dinas;
7) Penyelenggaraan fungsi lain yang di berikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya;
8) Penyelenggaraan fungsi lain yang di berikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya;
9) Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di bidang tugasnya;
10) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas; dan
11) Pelaporan hasil pelaksanaan tugas.
c. Ringkasan Tugas :
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan pembinaan dan pengelolaan di bidang Tenaga Kerja dengan cara
mendelegasikan tugas kepada bawahan, menetapkan sasaran dan kebijakan teknis di lingkup
dinas, mengkoordinasikan perumusan kebijakan bidang kesekretariatan, penempatan tenaga
kerja, Pembinaan lembaga latihan kerja swasta dan produktivitas dan pelatihan tenaga kerja
dan pemagangan, pengawasan dan perlindungan, hubungan industrial dan syarat kerja dan
transmigrasi, mengkoordinasikan penyusunan rumusan kebijakan membuat telaahan dan
melaporkan tugas kepada Bupati.
2. Sekretariat di Pimpin oleh Sekretaris.
a. Tugas Pokok
Melaksanakan sebagian fungsi di bidang Kesekretariatan.
b. Fungsi
1) Penyusunan rencana dan program kerja Sekretariat;
2) Pembinaan, pengendalian dan pengawasan pelaksanaan tugas di Bidang Umum dan
Kepegawaian, Keuangan, Perencanaan dan Evaluasi;
3) Pengkajian bahan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi dan evaluasi di bidang
kesekretariatan;
4) Pelayanan administratif kepada unit organisasi di lingkungan Dinas;
5) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Bidang di lingkungan Dinas;
6) Pengkajian bahan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi dan evaluasi di bidang
kesekretariatan;
7) Pengkajian dan penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Dinas;
8) Pengkajian dan penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas;
9) Pengkajian dan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas;
10) Pembinaan organisasi dan tatalaksana di lingkungan Dinas;
11) Pembinaan kesejahteraan pegawai di lingkungan Dinas;
12) Penyelenggaraan pelayanan publik di lingkungan Dinas;
13) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya;
14) Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di bidang tugasnya;
15) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas;
16) Pelaporan hasil pelaksanaan tugas.
c. Sekretariat terdiri:
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2) Sub Bagian Keuangan; dan
Sub koordinar Perencanaan dan Evaluasi.
3. Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja
a. Tugas Pokok
Melaksanakan sebagian fungsi dinas di bidang Penempatan Tenaga Kerja.
b. Fungsi
1) Penyusunan rencana dan program kerja Bidang Penempatan Tenaga Kerja;
2) Pembinaan, pengendalian dan pengawasan pelaksanaan tugas di bidang penyediaan dan
penempatan tenaga kerja dalam dan luar negeri; dan perluasan kesempatan kerja;
3) Pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis di bidang penyediaan dan penempatan tenaga
kerja dalam dan luar negeri; dan perluasan kesempatan kerja;
4) Pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi dan pembinaan di bidang
penyediaan dan penempatan tenaga kerja dalam dan luar negeri; dan perluasan kesempatan
kerja;
5) Pembinaan penempatan tenaga kerja dalam dan luar negeri;
6) Pengkajian bahan penerbitan izin Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta;
7) Pengkajian bahan penerbitan perpanjangan Izin Memperkerjakan Tenaga Asing;
8) Penyelenggaraan pelayanan ijin Bursa Kerja Khusus;
9) Pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas dan fungsinya;
10) Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di bidang tugasnya;
11) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas;
12) Pelaporan hasil pelaksanaan tugas.
4. Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja membawahkan:
a. Sub koordinator PAK dan PKK
b. Sub koordinator perpanjangan IMTA dan perlindungan PMI
5. Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja.
a. Tugas Pokok
Melaksanakan sebagian fungsi dinas di Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga
Kerja.
b. Fungsi
1) Penyusunan rencana dan program kerja Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga
Kerja;
2) Pembinaan, pengendalian dan pengawasan pelaksanaan tugas di bidang pelatihan berbasis
masyarakat dan pemagangan; dan bidang lembaga latihan kerja swasta dan Produktivitas;
3) Pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pelatihan berbasis masyarakat dan
pemagangan; dan bidang lembaga latihan kerja swasta dan Produktivitas;
4) Pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi dan pembinaan di bidang pelatihan
berbasis masyarakat dan pemagangan; dan bidang lembaga latihan kerja swasta dan
Produktivitas;
5) Penyelenggaraan pelatihan tenaga kerja;
6) Pengkajian bahan penerbitan izin Lembaga Pelatihan Kerja Swasta;
7) Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta;
8) Pembinaan produktivitas tenaga kerja;
9) Pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas dan fungsinya;
10) Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di bidang tugasnya;
11) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas; dan
12) Pelaporan hasil pelaksanaan tugas.
6. Kepala Bidang Latihan dan Produktivitas Tenaga Kerja
membawahkan:
a. Sub koordinator pelatihan kerja
b. Sub koordinator produktivitas tenaga kerja
7. Kepala Bidang Hubungan Industrial :
a. Tugas Pokok
Melaksanakan sebagian fungsi dinas di Bidang Hubungan Industrial
Fungsi:
1) Penyusunan rencana dan program kerja Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Syarat
Kerja;
2) Pembinaan, pengendalian dan pengawasan pelaksanaan tugas di bidang syarat kerja dan
pencegahan; dan bidang penyelesaian perselisihan hubungan industrial;
3) Pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan evaluasi di bidang syarat kerja
dan pencegahan; dan bidang penyelesaian perselisihan hubungan industrial;
4) Pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitas dan pembinaan di bidang syarat
kerja dan pencegahan; dan bidang penyelesain perselisihan hubungan industrial;
5) Pengkajian bahan pengesahan peraturan perusahaan dan perjanjian bersama;
6) Pengkajian bahan pengesahan lembaga kerjasama Bipartit;
7) Pembinaan jaminan sosial kesehatan tenaga kerja;
8) Pembinaan norma kerja dan kesehatan keselamatan kerja di perusahaan;
9) Pencegahan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial, mogok kerja dan penutupan
perusahaan;
10) Pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas dan fungsinya;
11) Pelaksanaan koordinasi dan kerjsama di bidang tugasnya;
12) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas;
13) Pelaporan hasil pelaksanaan tugas.
8. Kepala Bidang Hubungan Industrial
Sub koordinator Pengesahan Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama
(P3KB)
Untuk melaksanakan tugas pokok bidang hubungan industrial mempunyai fungsi;
a. Penyusunan rencana dan program kerja bidang hubungan Industrial.
b. pembinaan,pengendalian dan pengawasan pelaksanaan tugas di bidang pengesahan peraturan
perusahaan dan pendaftaran perjanjian kerja bersama untuk perusahaan yang hanya
beroperasi dalam 1 (satu) daerah kabupaten, dan bidang pencegahan dan penyelesaian
perselisihan hubungan industrial,mogok kerja dan penutupan perusahaan di daerah
kabupaten.
c. kajian bahan Perumusan kebijakan teknis pembinaan dan evaluasi di bidang pengesahan
peraturan perusahaan dan pendaftaran perjanjian kerja bersama untuk perusahaan yang hanya
beroperasi dalam satu daerah kabupaten dan bidang pencegahan dan penutupan perusahaan di
daerah kabupaten.
d. Pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis, Fasilitasi dan Bkt dan pengesahan peraturan
perusahaan dan pendaftaran perjanjian kerja bersama untuk perusahaan yang hanya
beroperasi dalam 1(satu) daerah kabupaten,dan bidang pencegahan dan penyelesaian
perselisihan hubungan industrial mogok kerja dan penutupan perusahaan di daerah
kabupaten.
e. Pangkajian,pengkoordinasi dan fasilitasi pengesahan peraturan perusahaan dan pendaftaran
perjanjian kerja bersama untuk perusahaan yang hanya beroperasi dalam 1 (satu)daerah
kabupaten.
f. pengkoordinasian dan Fasilitasi lembaga kerjasama Tripartit.
g. koordinasian dan fasilitasi dewan pengupahan.
h. pengkajian dan pengesahan lembaga kerjasama bierpartit Ipong koordinasian pelaksanaan
pencatatan pelaporan p2k3.
i. pengkajian verifikasi dan pencatatan serikat pekerja atau serikat buruh sptp atau yang
berafiliasi.
j. Pencegahan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial mogok kerja dan penutupan
perusahaan di daerah kabupaten.
k. pengkajian bahan pengesahan peraturan perusahaan dan perjanjian kerjasama.
l. pembinaan jaminan sosial kesehatan tenaga kerja.
m. pelaksanaan fungsilain sesuai dengan tugas dan fungsinya.
n. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di bidang tugasnya.
o. pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas,dan
p. pelaporan hasil pelaksanaan tugas.
1) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya bidang hubungan industri yang
membahwakan;
a. Sub Koordinator pengesahan peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama,dan
b. Sub Koordinator pencegahan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
c. masing-masing bertanggung jawab kepada kepala bidang.
Sub Koordinator Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Bidang Hubungan Industrial di bidang
pencegahan dan penyelesaian Perselisihan hubungan industrial.
Untuk melaksanakan tugas pokok Sub Koordinator Pencegahan dan Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana dan program kerja Sub Koordinator Pencegahan dan Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial;
b. pengumpulan, pengolahan dan penyusunan data sebagai bahan kebijakan teknis di bidang
pencegahan dan penyelesaian Perselisihan hubungan industrial;
c. penyusunan bahan kajian teknis dan koordinasi, fasilitasi, pembinaan dan evaluasi di bidang
Pencegahan dan penyelesaian Perselisihan hubungan industrial;
d. Pelaksanaan Koordinasi, Konsultasi Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial dan Kerjasama dalam pembinaan Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial
e. Pelaksanaan Verifikasi,Klarifikasi dan Pencatatan Perselisihan Hubungan Industrial;
f. Fasilitasi Pasca Pelaksanaan Mediasi perselisihan hubungan industrial;
g. Pelaksanaan Pencegahan Perselisihan Hubungan Industrial, Mogok Kerja, dan Penutupan
Perusahaan yang Berakibat/Berdampak pada Kepentingan di 1 (satu) Daerah Kabupaten;
h. Pelaksanaan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Mogok Kerja, dan Penutupan
Perusahaan yang Berakibat/Berdampak pada Kepentingan di 1 (satu) Daerah Kabupaten;
i. Pelaksanaan Penyelenggaraan Verifikasi dan Rekapitulasi Keanggotaan pada Organisasi
Pengusaha, Federasi dan Konfederasi Serikat Pekerja/Serikat Buruh serta Non Afiliasi;
j. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi Operasional Lembaga Kerjasama Tripartit Daerah
Kabupaten;
k. Pelaksanaan Pengembangan Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Fasilitas
Kesejahteraan Pekerja;
l. pelaksanaan fungsi Iain sesuai dengan tugas dan fungsinya;
m. pelaksanaan Koordinasi dan kerjasama di bidang tugasnya;
n. pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas; dan
o. pelaporan hasil pelaksanaan tugas.

Pelaksanaan fungsi sebagaimana dijabarkan dalam uraian tugas jabatan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan
9. Kepala Bidang Transmigrasi
a. Tugas Pokok
Melaksanakan sebagian fungsi dinas di Bidang Transmigrasian.
b. Fungsi
1) Penyusunan rencana dan program kerja Bidang Transmigrasi;
2) Pembinaan, pengendalian dan pengawasan pelaksanaan tugas di bidang pengerahan dan
penempatan transmigrasi, serta pembinaan masyarakat transmigrasi;
3) Pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan evaluasi di bidang pengerahan
dan penempatan transmigrasi, serta pembinaan masyarakat transmigrasi;
4) Pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi dan pembinaan di bidang
pengerahan dan penempatan transmigrasi, serta pembinaan masyarakat transmigrasi;
5) Pengkoordinasian penyelenggaraan sosialisasi tentang ketransmigrasian;
6) Pengkoordinasian penyelenggaraan pendaftaran, seleksi, penampungan dan pemberangkatan
calon transmigran;
7) Pembekalan dasar umum calon transmigran;
8) Pembinaan masyarakat lokal transmigrasi;
9) Pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas dan fungsinya;
10) Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di bidang tugasnya;
11) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas;
12) Pelaporan hasil pelaksanaan tugas.
c. Kepala Bidang Transmigrasi membawahkan:
a. Sub koordinator pembangunan Kawasan transmigrasi
b. Sub koordinator pembangunan Kawasan transmigrasi
10. Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Latihan Kerja
a. Pada Dinas dapat dibentuk UPTD;
b. UPTD sebagaimana dimaksud dibentuk untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis
operasional dan atau kegiatan teknis penunjang tertentu; dan
c. Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan, nomenklatur, tugas pokok, fungsi, uraian
tugas, tata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas diatur sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
11. Pejabat Fungsional Khusus
1. Arsiparis ;
2. Mediator Ketenagakerjaan ;
3. Instruktur Pelatihan ; dan
4. Penggerak Swadaya Masyarakat ( PSM )
5. Pengantar Kerja
Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam
pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian/dan atau keterampilan tertentu serta bersifat
mandiri. Dalam rangka mencapai tujuan nasional, dibutuhkan adanya Pegawai Negeri Sipil
dengan mutu profesionalisme yang memadai, berdayaguna dan berhasilguna didalam
melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil perlu
dibina dengan sebaik-baiknya atas dasar sistem karier dan sistem prestasi kerja.
Jabatan fungsional pada hakekatnya adalah jabatan teknis yang tidak tercantum dalam
struktur organisasi, namun sangat diperlukan dalam tugas-tugas pokok dalam organisasi
Pemerintah. Jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil terdiri atas jabatan fungsional keahlian
dan jabatan fungsional keterampilan. Kenaikan pangkatnya disyaratkan dengan angka kredit.
Jabatan fungsional keahlian adalah kedudukan yang menunjukkan tugas yang
dilandasi oleh pengetahuan, metodologi dan teknis analisis yang didasarkan atas disiplin ilmu
yang bersangkutan dan/atau berdasarkan sertifikasi yang setara dengan keahlian dan
ditetapkan berdasarkan akreditasi tertentu. Sedangkan jabatan fungsional keterampilan adalah
kedudukan yang menunjukkan tugas yang mempergunakan prosedur dan teknik kerja tertentu
serta dilandasi kewenangan penanganan berdasarkan sertifikasi yang ditentukan.
Jabatan fungsional dan angka kredit jabatan fungsional ditetapkan oleh Menteri yang
bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara dengan memperhatikan usul
dari pimpinan instansi pemerintahan yang bersangkutan, yang selanjutnya bertindak sebagai
pembina jabatan fungsional dan Pejabat Fungsional dalam melaksanakan tugas bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
12. Sistem yang sedang berjalan.
Sesuai dengan amanat UUD Republik Indonesia Tahun 1945 Pemerintah Daerah
berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah menurut asas otonomi
dan tugas pembantuan. Sebagai konsekuensinya Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai
daerah otonomi mempunyai hak dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus rumah
tangganya sendiri atas dasar kebijakan dan inisiatif pembiayaan serta dilakukan oleh
perangkat daerah sendiri, di samping dana dari Pusat yang telah diatur dalam undang –
undang. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi mempunyai tugas
pokok melaksanakan tugas dibidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan serta pengendaliannya sesuai dengan kebijakan Kepala
Daerah/Bupati.
Sesuai dengan Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 79 Tahun 2017 tentang SOTK
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi sebagai penjabaran dari
Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 7 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Kabupaten Sukabumi. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi
bertugas menyelenggarakan penyaluran dan penempatan tenaga kerja, perlindungan dan
penyelesaian perselisihan ketenagakerjaan, Pengembangan / Pelatihan ketenagakerjaan,
pengawasan dan pengendalian ketenagakerjaan, perijinan, ketransmigrasian, pengelola
administratif.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi dalam melaksanakan
Prosedur Pelayanan berdasarkan kebijakan Kepala Dinas tenaga kerja dan Transmigrasi
kabupaten Sukabumi menetapkan, menerapkan dan memelihara anatara lain :
a. Kebijakan Mutu
1. Sesuai dengan konteks organisasi, visi, misi, rencana strategis, serta arah kebijakan
organisasi;
2. Menjadi kerangka kerja dalam menetapkan sasaran mutu;
3. Mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan yang berlaku; dan
4. Mencakup komitmen untuk peningkatan berkesinambungan dan sistem manajemen mutu.
b. Sasaran Mutu
1. Konsisten dengan kebijakan mutu;
2. Dapat terukur;
3. Mempertimbangkan persyaratan dan ketentuan yang berlaku, seperti standar pelayanan
minimal bidang ketenagakerjaan;
4. Terkait dengan kesesuaian pelayanan dan untuk peningkatan kepuasan masyarakat penerima
pelayanan;
5. Di pantau pencapaiannya;
6. Dikomunikasikan kepada bagian-bagian yang terkait; dan
7. Diperbarui.
c. Maklumat Pelayanan
Kami, pimpinan dan seluruh jajaran pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
kabupaten Sukabumi berkomitmen untuk Memberikan pelayanan publik kepada masyarakat
penerima layanan, untuk memberikan pelayanan yang : Bersih, Transparan, Akuntabel dan
Non Diskriminasi.
KebijakanMutu ISO 9001-2015
1) Menerapkan sistem manajemen mutu yang efektif berdasarkan Standar ISO 9001:2015;
2) Melakukan peningkatan berkesinambungan pada sistem manajemen mutu melalui
penyelenggaraan pelayanan publik yang terencana dan terukur dengan mengedepankan asas
dan prinsip penyelenggaraan pelayanan public;
3) Meningkatkan kepuasan masyarakat penerima pelayanan khususnya pencari kerja dengan
motto pelayanan: Kepuasan anda adalah komitmen kami, serta janji pelayanan: Cepat, Akurat
dan Tepat;
4) Memastikan pengaduan masyarakat, penyimpangan pada sistem dan kegiatan oprasional
ditangani secara cepat dan tepat; dan
5) Terus menerus memperbaiki mutu pelayanan publik dengan memenuhi persyaratan,
ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Disnaker merupakan suatu lembaga yang bergerak dibidang ketenaga kerjaan dari tahun
ke tahun terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dibidang ketenaga kerjaan
sebagai sarana dan prasarana masyarakat.
Dalam rangka memberikan kualitas pelayanan yang baik dari aparatur pemerintah,
pemerintah membuat keputusan menteri pendayagunaan aparatur negara nomor:
63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang pedoman umum penyelenggaraan pelayanan publik, namun
kebijakan ini tidak akan bisa dicapai secara maksimal apabila aparatur pemerintah tidak
bekerja secara optimal. Oleh karena itu, kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan harus
diimbangi dengan upaya optimalisasi kinerja aparatur pemerintah dan melakukannya secara
konsisten juga meningkatkan sarana dan prasarana yang mendukung kelancaran pelayanan
sesuai dengan fungsinya. Fungsi pelayanan publik merupakan salah satu fungsi fundamental
yang harus diemban pemerintah baik ditingkat pusat maupun didaerah. Mengingat fungsi
utama pemerintah yaitu melayani masyarakat, maka pemerintah perlu terus berupaya
meningkatkan kualitas pelayanan terlebih lagi pada pelayanan publik.
Berkaitan dengan penerapan prosedur pelayanan, maka agar lebih jelas dalam rangka
memahami prosedur pelayanan terlebih dahulu perlu diketahui mengenai pengertian prosedur
dan pelayanan. Dengan demikian berikut akan dijelaskan pengertian prosedur dan pengertian
pelayanan menurut para ahli dan lembaga pemerintah.
Pengertian Prosedur menurut Mulyadi (2010: 5), “Prosedur adalah suatu kegiatan
klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu department atau lebih, yang dibuat
untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-
ulang”. Mengenai pengertian pelayanan, menurut Sampara dalam Sinambela (2011: 5),
“Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung
antar seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan
pelanggan”. Kemudian mengenai pelayanan publik, menurut Ridwan dan Sudrajat (2009:
19), “Pelayanan Publik merupakan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah sebagai
penyelenggara negara terhadap masyarakat nya guna memenuhi kebutuhan dari masyarakat
itu sendiri dan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat”.
Menurut Hardiansyah (2018:55) konsep kualitas pelayanan dapat dipahami melalui
perilaku konsumen (consumer behavior), yaitu suatu perilaku yang dimainkan oleh
konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, dan mengevaluasi suatu produk maupun
pelayanan yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen.

13. Kedudukan dan letak Kantor Disnakers


Kedudukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu
perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi. Hal ini sesuai dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Sukabumi Nomor 75 Tahun 2021 tentang Struktur Organisasi dan tata kerja Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigasi belum cukup mengatur tentang fungsi pelatihan tenaga kerja.
Dinas merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah yang melaksanakan urusan di Bidang
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, di pimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah
dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi dan untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi mempunyai fungsi:
1. Penyusun Rencana dan Program Kerja Dinas;
2. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
3. Pembinaan, pengendalian, pelaksanaan tugas di Sekretariat, bidang pembinaan Hubungan
Industrial dan Syarat Kerja, bidang Penempatan Tenaga Kerja, bidang Bina Pelatihan Tenaga
Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja, bidang transmigrasi serta UPTD Balai Latihan Kerja;
4. Pembinaan dan pengolahan Administrasi Kepegawaian, Keuangan, kelengkapan dan
kearsipan;
5. Pelaksanaan tugas pembantu di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
6. Pemberian rekomendasi teknis untuk penertiban perizinan oleh dinas terkait;
7. Pengawasan dan pengendalian teknis pasca penertiban perizinan;
8. Pembinaan unit pelaksanaan teknis dinas;
9. Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan unit kerja lain;
10. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan;
11. Laporan hasil pelaksanaan tugas
BAB III
PEMBAHASAN
PENGELOLAAN ADMINISTRASI PELATIHAN
A. PEMBAHASAN
1. Dasar hukum mengenai produktivitas tenaga kerja
Dasar hukum mengenai produktivitas tenaga kerja dapat ditemukan dalam undang-
undang ketenagakerjaan dinegara masing-masing. Di Indonesia, beberapa dasar hukum yang
berkaitan dengan produktivitas tenaga kerja antara lain:
a. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan undang-undang ini mengatur
tentang hubungan kerja, hak dan kewajiban pekerja, pengupahan, dan keselamatan kerja
Dalam pasal 2 ayat (2) dijelaskan bahwa tujuan dari ketenagakerjaan adalah untuk
meningkatkan produktivitas enaga kerja.
b. Peraturan pemerintah nomor 78 Tahun 2015 tentang pengupahan. Peraturan ini menetapkan
tentang mekanisme pengupahan dan penepatan upah minimum. Salah satu pertimbangan
dalam penepatan upah minimum adalah produktivitas tenaga kerja.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 Tentang standar
kompetensi kerja nasional Indonesia peraturan ini menetapkan standar kompetensi kerja
nasional sebagai dasar untuk memperbaiki kualitas dan produktivitas tenaga kerja di
Indonesia.
d. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 228 Tahun 2019 tentang pembinaan dan
pengawasan pelaksanaan perjanjian kerja Bersama antara pekerja dan pengusaha. Salah satu
tujuan dari perjanjian kerja Bersama adalah meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan
pekerja.
e. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta kerja undang-undang ini bertujuan
untuk meningkatkan investasi dan produktivitas , serta menciptakan lapangan kerja yang
lebih banyak. Salah satu aspek yang diatur dalam undang-undang ini adalah mengenai
perkembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja.
f. Dengan adanya dasar hukum ini, pemerintah dapat melakukan pengawasan dan pembinaan
terhadap pelaksanaan ketenagakerjaan, sehingga produktivitas tenaga kerja dapat
ditingkatkan
2. Dasar hukum tentang ketenaga kerjaan
Ketenaga Kerjaan atau tenaga kerja diatur dalam berbagai peraturan perundang-
undangan di Indonesia Beberapa dasar hukum terkait alkatenaga kerjaan di antaranya adalah :
a. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan, yang mengatur tentang hak
dan kewajiban pekerja serta pengusaha, Syarat-syarat kerja, perlindungan tenaga kerja serta
penyelesain sengketa ketenagakerjaan.
b. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang jaminan Sosial Tenaga Kerja, yang mengatur
tentang jaminan sosial bagi Tenaga kerja, jaminan hari tua, dan jaminan pension.
c. Peraturan pemerintah Nomor 35 Tahun 2021 Tentang pelaksanaan Undang-undang Nomor
11 Tahun 2020 tentang Cipta kerja, yang mengatur tentang fleksibilitas ketenagakerjaan,
pelatihan kerja, hubungan kerja, perlindungan tenaga kerja, dan penyelesaian sengketa
ketenagakerjaan.
d. Peraturan Menteri ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pengawasan Ketenagakerjaan cara mengatur tentang tata cara pelaksanaan pengawasan
ketenagakerjaan untuk memastikan pemenuhan hak dan perlindungan tenaga kerja.
e. Demikian Beberapa dasar hukum tentang alketenagakerjaan di Indonesia.
3. Dasar hukum tentang pelatihan kerja
a. Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 10 ayat (1) UU No.13
Tahun 2003 Menyatakan bahwa setiap temaga kerja berhak mendapatkan pelatihan kerja
untuk meningkatkan kompetensinya dalam bekerja. Pasal 11 ayat (1) juga menegaskan bahwa
pemerintah dan pihak swasta wajib memberikan pelatihan kerja kepada tenaga kerja.
b. Peraturan pemerintah No 31 Tahun 2016 tentang pelatihan kerja yang mencakup tata cara
pelatihan, sertifikasi kompetensi, pelatihan mandiri, dan bantuan biaya pelatihan
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 06 Tahun 2016 tentang pelatihan
kerja dan penempatan Tenaga kerja peraturan Menteri ini mengatur tentang tata cara
pelaksanaan pelatihan kerja, penyusunan program pelatihan, dan evaluasi hasil pelatihan
d. Dengan adanya dasar hukum yang jelas tentang pelatihan kerja, diharapkan masyarakat dapat
memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menimgkatkan
kompetensinya di dunia kerja dan meningkatkan produktivitas serta daya saling industri di
Indonesia.
4. Pengertian produktivitas tenaga kerja
Produktivitas tenaga kerja adalah ukuran efisien dan efektivitas dari tenaga kerja dalam
menghasilkan barang atau jasa, Produktivitas tenaga kerja diukur dengan membandingkan
output ( jumlah barang atau jasa yang dihasilkan ) dengan input (jumlah jam kerja, jumlah
karyawan , dan sumber daya lainnya yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa
tersebut).

5. Pengertian pelatihan kerja


Pelatihan tenaga kerja adalah proses pembelajaran dan pengembangan keterampilan,
pengetahuan. Dan kemampuan karyawan atau calon untuk meningkatkan kinerja mereka di
tempat kerja. Pelatihan tenaga kerja bertujuan untuk memperbaiki kompetensi individu dan
organisasi, meningkatkan produktivitas dan efisien, Serta memastikan kesesuaian dengan
tuntunan pekerjaan yang terus berkembang. Pelatihan tenaga kerja dapat dilakukan secara
formal atau informal, dan dapat dilakukan di dalam maupun diluar tempat kerja.
6. Tujuan dan manfaat produktivitas tenaga kerja
a. Tujuan dari produktivitas tenaga kerja adalah untuk meningkatkan output atau hasil yang
dihasilkan oleh suatu organisasi, perusahaan atau industri dengan memaksimalkan
penggunaan sumber daya manusia. Dalam hal ini, produktivitas tenaga kerja dapat membantu
meningkatkan efisien dan efektivitas operasi bisnis, sehingga dapat memperbaiki
profitabilitas perusahaan dan membantu mencapai tujuan bisnis yang lebih besar.
b. Manfaat produktivitas tenaga kerja dapat dirasakan oleh berbagai pihak, antara lain:
 karyawan: produktivitas yang lebih tinggi dapat memberikan kesempatan kepada karyawan
untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka dalam bekerja.
 Perusahaan: Dengan meningkatkan produktivitas tenaga kerja, perusahaan dapat mengurangi
biaya produksi, meningkatkan kualitas produk dan layanan yang ditawarkan, dan
meningkatkan daya saing di pasar.
 Konsumen: Produk yang dihasilkan dari produktivitas tenaga kerja yang tinggi dapat
memiliki kualitas yang lebih baik dan harga yang lebih terjangkau bagi konsumen.
 Negara: Tingkat produktivitas tenaga kerja yang tinggi dapat membantu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi nasional dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
7. Tujuan dan manfaat pelatihan kerja
a. Tujuan Pelatihan kerja adalah untuk mendukung kelancaran operasional dan produktivitas
perusahaan, namun, secara umum, pelatihan kerja memiliki tiga tujuan atau objektivitas yang
ingin dicaapai dari kegiatan tersebut, yakni ilmu pengetahuan, kemampuan, dan penentuan
sikap.
b. Manfaat pelatihan kerja
 Untuk meningkatkan keterampilan karyawan sesuai dengan perubahan teknologi
 Untuk mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru agar menjadi kompeten.
 Untuk membantu masalah operasional
 Untuk menyiapkan karyawan dalam promosi
 Untuk memberi orientasi karyawan untuk lebih mengenal organisasinya.
8. Tata cara dan Persyaratan mengikuti program pelatihan kerja
a. Tata Cara
 Daftarkan diri anda pada link account. Kemnaker go.id dan lengkapi dan ikuti petunjuk
pengisian profil anda. Pastikan koneksi internet anda baik dan stabil.
 Lalu login pada kemnaker dan pilih program pelatihan yang terdapat tanda kartu prakerja
 Pilih mitra pelatihan dan klik daftar
 Anda akan mendapatkan kupon atau voucher
 Masukan 16 dikit kartu prakerjamu
 Masukan kode OTP yang dikirimkan ke handphone anda
 Lalu anda bisa memulai pelatihan. Tukar kupon anda sesuai mekanisme dari LPK tempat
anda mendaftar
 Anda dinilai olek LPK dan mendapat Sertifika
 Setelah selesai pelatihan anda diwajibkan mengisi ulasan dan rating pada portofolio anda
 Lalu Insentif kamu akan diberikan dengan cara di transfer ke rekening bank kamu atau e-
wallet kamu.
Persyaratan
 Foto Copy Akte Pendirian Lembaga dari Notaris sebagai Badan hukum yang disahkan oleh
Instansi berwenang.
 Daftar Riwayat hidup penanggung jawab LPK tercantum dalam Akte, Identitas diri KTP,
Foto ukuran 4 x 6 Cm sebanyak 3 (Tiga) Latar belakang merah.
 Foto Copy NPWP Lembaga yang mengajukan permohonan.
IDENTIFIKASI MASALAH

PENENTUAN TEKNIK PENGUKURAN

PENGUMPULAN DATA

PENGOLAHAN DATA PENGUKURAN


PRODUKTIVITAS PARSIAL

ANALISIS EVALUASI
PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN
DIAGRAM PARETO DAN
DIAGRAM SEBAB - AKIBAT

HASIL ANALISIS PRODUKTIVITAS


DAN SOLUSI PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS

Table 3.1 flowchart produktivitas tenaga kerja


PROSES TANGGUNG KETERARANGAN
JAWAB
Manager -mengidentifikasi keburuhan training
Begin
Begin dym berdasarkan :
1. permintaan dari departemen lain
2. evaluasi hasil performance app raisal
3. tawaran dari sponsor
Mengidentifikasi dan mengisi -mengisi formulir kebutuhan training dan
kebutuhan training
serahkan pada departemen

Formulir Kebutuhan training

Manager -membuat perencana training untuk jangka


Membuat perencanaan HRD waktu 3 bulan
training untuk jangka w 1. judul training
aktu 3 bulan 2. waktu dan tempat training
3. instruktur
4. peserta training
Sebelum tanggal pelaksanaan 5. penanggung jawab training
training, lakukan persiapan
-sebelum tanggal pelaksanaan training,
Untuk internal training yang p lakukan persiapan.
erlu dipersiapkan antara lain r -untuk internal training yang perlu disiapkan
uangan, white board, spidol, l antara lain ruangan, white board, spidol,
aptop, koneksi internet proye laptop, koneksi internet proyektor, flip
ktor, flip chart, sound system chart, sound system dan peralatan lain yang
dan peralatan lain yang diperl
di perlukan
ukan

Table 3.2 flowchart latihan kerja

9. Pengertian ketenagakerjaan dalam uu no. 13 tahun 2003

Seperti kita ketahui peraturan perundang-undangan yang membahas masalah


ketenagakerjaan adalah UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun
2003.Ketenagakerjaan berasal dari kata tenaga kerja, yang dalam undang undang
ketenagakerjaan Pasal 1 angka 2 UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
disebutkan bahwa: “Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan
guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
untuk masyarakat.”
Sedangkan pengertian dari ketenagakerjaan sesuai dengan Pasal 1 angka 1
Undang Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah:

“Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu
sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.”

Demi meningkatkan taraf hidup, maka perlu dilakukan pembangunan di berbagai


aspek.Tidak terkecuali dengan pembangunan ketenagakerjaan yang dilakukan atas asas
keterpaduan melalui koordinasi fungsional lintas sektoral pusat dan daerah.Dalam hal ini
maksudnya adalah asas pembangunan ketenagakerjaan berlandaskan asas pembangunan
nasional terkhusus asas demokrasi pancasila, asas adil, dan merata.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah Penulis melaksanakan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN ) yang bertempat di
Dinas Ketenaga Kerja Dan Transmigrasi, maka penulis dapat kesimpulan, sebagai berikut
Pentingnya Persediaan peralatan kantor adalah salah satu kebutuhan yang sangat
diperlukan oleh suatu perusahaan atau perkantoran
Mengentri Data perlu dilakukan. Untuk menghindari adanya penipuan dan pekerjaan
tidak sah
Perbedaan peralatan dan perlengkapan kantor yaitu :
Peralatan sifatnya tidak cepat habis (jangka waktu penggunaannya lebih lama) dan
merupakan alat inti dan biasanya barang2 yang berukuran besar. (contohnya: komputer,
mobil, meja). perlengkapan sifatnya cepat habis dan biasanya berukuran lebih detail/lebih
kecil. sebagai pelengkap peralatan. (contohnya: pulpen, kertas)
B. Saran

Dengan segala kerendahan hati, penyusun akan menyampaikan saran-saran


untuk pihak sekolah dan pihak Instansi . Beberapa saran yang hendak penyusun sampaikan diharapkan
dapat membantu proses evaluasi dan sebagai bahan acuan bagi pelaksanaan Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN ) untuk masa-masa yang akan datang. Selain itu, saran-saran ini merupakan
suatu wujud kepedulian penyusun terhadap kemajuan dunia pendidikan yang berkembang begitu
pesatnya.

1. Saran Untuk Sekolah

Adapun saran yang akan saya sampaikan antara lain :


a. Pemberian informasi serta gambaran mengenai kondisi dan suasana diInstansi kepada siswa/i
yang akan melaksanakan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN ) hendaknya diperluas lagi
mengingat beragamnya dunia Instansi .
b. Kegiatan keorganisasian yang diselenggarakan khusus untuk menghadapi kegiatan Praktik Kerja
Industri (PRAKERIN ) tetap dilestarikan dan terus ditingkatkan, karena sangat bermanfaat
bagi siswa/i setelah berada di dunia Instansi .
c. Sekolah hendaknya melakukan monitoring terhadap siswa/i yang melakukan Praktik Kerja
Industri (PRAKERIN ) lebih sering lagi guna mengetahui secara langsung kendala-kendala
yang dihadapi oleh siswa/i dalam menghadapi Praktik Kerja Industri (PRAKERIN )
Tekonolgi pada masa sekarang dirasakan sangat cepat perkembangannya.
Sekolah dengan segala keterbatasannya dirasakan tidak dapat menyesuaikan diri dengan
keadaan tersebut, namun masih ada hal lain yang biasa dilakukan sebagai altenatif dalam
mengejar ketertinggalan tersebut. Salah satu cara yang bias dilakukan adalah dengan diadakannya
Kunjungan Instansi , dengan begitu diharapkan siswa/i dapat menyerap informasi dan
teknologi baru yang ada di Instansi , sehingga kemajuan teknologi dan informasi yang tidak
didapatkan di sekolah dapat diketahui.
d. Sarana dan prasarana terutama yang menunjang kegiatan belajar produktif lebih ditingkatkan
lagi, agar dapat memotivasi para siswa/i untuk belajar lebih giat lagi.
e. Para guru teori dalam setiap penyampaian materi pelajaran, hendaknya di praktikkan system
kerja langsung, sehingga memberi kematangan pada siswa/i dalam praktik kerja.
2. Saran Untuk Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi

a. Untuk menjaga terjalinnya hubungan baik antara pihak Instansi dengan pihak sekolah, maka
diharapkan untuk masa-masa yang akan datang pihak Instansi dapat menerima kembali siswa/i-siswi
yang akan melaksanakan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN ) dari dunia pendidikan,
khususnya siswa/i-siswi SMK Terpadu Ibaadurrahman dengan tangan terbuka, karena
dengan hubungan baik ini sangat diharapkan keberadaannya di dunia pendidikan, khususnya
pendidikan kejuruan.
b. Dalam melaksanakan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN ) hendaknya pihak Instansi
memberikan suatu target atau hal-hal yang harus dikuasai dalam pelaksanaan Praktik Kerja
Industri (PRAKERIN ) .
c. Diharapkan pihak Instansi memiliki bagian khusus yang menangani siswa/i yang sedang
melaksanakan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN ) sehingga keberadaannya lebih terbina
dan terkontrol dengan baik.
d. Diadakannya kerjasama antara pihak Instansi dengan pihak sekolah, karena hal ini dapat
membantu proses kegiatan siswa/i dalam mengembangkan pengetahuan dan aplikasi
pelajaran yang telah didapatkan disekolah.
e. Pihak Instansi sebaiknya mengadakan evaluasi berkala mengenai kemajuan yang telah dicapai
oleh siswa/i Praktik Kerja Industri (PRAKERIN ) .
Sebagai kata penutup dalam penulisan tugas akhir ini, penulis panjat puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga dengan penuh kesabaran,
ketabahan, dan jerih payah penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Semoga apa
yang telah penulis paparkan dalam tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi diri penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya. Hanya kepada Allah lah segalanya penulis
kembalikan, sebab di tangan-Nyalah sumber segala kebenaran. Bila ada sedikit kebenaran
dalam tugas ahir ini semata-mata datangnya dari Allah SWT.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada pihak sekolah
maupun pihak Instansi . Pada kesempatan kali ini, penulis sangat berharap penyusunan karya tulis
ini dapat memberikan manfaat yang lebih bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.
Pada kesempatan ini juga, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak-pihak yang telah membantu atas kelancaran dalam penyusunan karya tulis ini,
khususnya kepada pihak sekolah yang selama ini telah mendidik dan membimbing penulis,
serta kepada pihak Instansi yang telah memberikan kesempatan Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN ) bagi penulis yang merupakan pengalaman berharga.

Anda mungkin juga menyukai