Disusun oleh:
Kelompok V (Lima)
Rika Riani(2306103010040)
BANDA ACEH
2024
0
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat
rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul 'Azas-azas dalam
pendidikan' dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas semester dari Yaumil
Istiqlal M,nur, S.Pd, M,Pd. pada bidang studi Landasan Pendidikan. Selain itu,
penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang
Azas-azas dalam Pendidikan.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i
BAB I.................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................1
BAB II................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Landasan pendidikan.............................................................................................3
2.2 Azas Pokok Pendidikan...........................................................................................................4
2.2.1 Azas Tut Wuri Handayani................................................................................................4
2.2.2 Azas Belajar Sepanjang Hayat.........................................................................................5
2.2.3 Azas Kemandirian dalam Belajar.....................................................................................7
2.3 Penerapan Azas-Azas Pendidikan (di Sekolah dan di luar sekolah) Dewasa ini.....................8
2.3.1 Penerapan Azas Pendidikan Tut Wuri Handayani...........................................................9
2.3.2 Penerapan Azas Pendidikan Belajar Sepanjang Hayat...................................................10
2.3.3 Penerapan Azas Pendidikan Kemandirian dalam Belajar..............................................11
2.4 Study Case (Keadaan yang Ditemui).....................................................................................12
2.5 Permasalahan yang Dihadapi Terkait Kasus yang Dibahas...................................................15
2.6 Pengembangan Penerapan Azas-Azas Pendidikan................................................................15
BAB III.............................................................................................................................................17
PENUTUP........................................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................17
3.2 Saran.......................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................18
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Landasan pendidikan adalah sekumpulan teori, asas, dan konsep yang
berfungsi sebagai dasar untuk penyelenggaraan pendidikan. Landasan pendidikan
juga memberikan arah dan tujuan yang jelas bagi pendidikan serta membantu
pendidik dalam membuat keputusan dan bertindak. Landasan pendidikan adalah
komponen yang sangat penting dari penyelenggaraan pendidikan. Para pendidik
dapat melakukan pekerjaan mereka dengan lebih baik dan membantu peserta didik
mencapai tujuan pendidikan.
1
Rumusan Masalah
Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pemahaman tentang manusia sebagai siswa, situasi, proses, perubahan
sosial, proses pelaksanaan, dan masalah pendidikan adalah bagian dari landasan
pendidikan. Tujuan dasar pendidikan adalah untuk menjamin pendidikan yang
adil, berkualitas, dan tidak adil. Selain itu, landasan pendidikan memajukan dan
membantu perkembangan manusia secara keseluruhan.
4
Azas Tut Wuri Handayani menekankan pentingnya peran pendidik atau guru
sebagai pembimbing atau teladan yang memimpin, membimbing, dan mendukung
siswa. Guru tidak hanya harus mengajarkan pelajaran, tetapi juga harus
mengajarkan moral, etika, dan perilaku yang baik kepada siswa mereka.
Salah satu kearifan lokal yang menasional dan diakui sebagai memberikan
kontribusi kepada bangsa Indonesia adalah tut wuri handayani. Kearifan lokal,
yang diciptakan oleh Ki Hadjar Dewantara, dianggap sebagai representasi dari
kementerian pendidikan. Dalam sistem pendidikan nasional, tut wuri handayani
adalah modal yang sangat penting. Ki Hadjar Dewantara telah mengenalkan
bahwa sistem among dengan pola asih, asah, dan asuh adalah metode pengajaran
dan pendidikan yang paling ideal. Metode ini mencakup kepala, hati, dan panca
indera.
5
pendidikan formal. Konsep ini mengakui bahwa proses belajar tidak berhenti
setelah seseorang menyelesaikan sekolah formal, melainkan berlanjut sepanjang
hidup.
6
Konsep belajar selalu ada dalam proses pembangunan peradaban manusia.
23 Pandangan belajar dari buaian sampai liang lahat (yang berarti dari buaian
sampai liang lahat) sangat diterima dan dipromosikan di banyak negara. Konsep
dan bentuk pendidikan dan belajar semakin beragam seiring dengan waktu dan
kebutuhan belajar. Ini sejalan dengan semangat dan kebutuhan untuk belajar
secara konsisten di berbagai situasi.
7
Proses ini dipandu dan dibatasi oleh tujuan dan elemen kontekstual lingkungan
mereka. Namun, menurut Tahar & Enceng (2006), kemandirian belajar adalah
ketika seseorang belajar sendiri dan memanfaatkan semua sumber belajarnya
sendiri (Aulia, 2019).
8
non-sekolah. Siswa dapat belajar keterampilan sosial, kemampuan bekerja
dalam tim, dan memperluas wawasan mereka dengan bekerja sama.
Pembelajaran berbasis proyek: Metode ini semakin populer di dunia
pendidikan saat ini dan digunakan oleh sekolah dan lembaga pendidikan di
luar sekolah untuk memberikan pengalaman belajar yang nyata dan
relevan bagi siswa. Dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa terlibat
dalam proyek atau tugas yang membutuhkan kreativitas, pemecahan
masalah, dan penerapan pengetahuan ke situasi dunia nyata.
Penggunaan teknologi dalam pembelajaran: Teknologi telah menjadi
komponen penting dari sistem pendidikan modern. Sekolah dan lembaga
non-sekolah menggunakan teknologi seperti komputer, ponsel, dan
internet untuk meningkatkan pendidikan siswa dan memberi mereka akses
ke sumber daya pendidikan yang lebih luas, seperti platform pembelajaran
online, video pembelajaran, dan simulasi interaktif.
Pengembangan keterampilan abad ke-21: Semakin banyak perhatian
diberikan oleh sekolah dan lembaga pendidikan non-sekolah pada
pengembangan keterampilan abad ke-21. Untuk menghadapi tantangan
masa depan, orang harus memiliki keterampilan seperti kreativitas,
kolaborasi, kritis berpikir, komunikasi, dan pemecahan masalah. Oleh
karena itu, pendidikan saat ini berusaha untuk memasukkan
pengembangan keterampilan ini ke dalam program pembelajaran dan
kegiatan pembelajaran.
Tujuan dari penerapan azas pendidikan ini di sekolah dan di luar sekolah
dewasa adalah untuk membuat lingkungan pembelajaran yang relevan, inklusif,
dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi kesulitan di masa depan. Pendidikan
dewasa ini berusaha untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih luas dan
bermakna bagi siswa dengan menggabungkan pendekatan tradisional dan inovatif.
Atas dasar Tut Wuri Handayani, posisi pendidik diubah dari menjadi pengajar
yang otoriter menjadi membimbing dan memberi kesempatan. Pendidik tidak lagi
memaksakan kurikulum dan materi pelajaran kepada siswa mereka; sebaliknya,
mereka mendorong siswa untuk menemukan potensi mereka sendiri dan
menemukan cara untuk belajar dengan cara yang menyenangkan.
9
2. Membantu Peserta Didik Menjadi Mandiri
Basis ini mendorong siswa untuk menjadi pembelajar yang mandiri. Pendidik
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam
proses pembelajaran, mencari tahu sendiri, dan menyelesaikan masalah.
10
2.3.2 Penerapan Azas Pendidikan Belajar Sepanjang Hayat
Azas pendidikan sepanjang hayat menekankan pentingnya pembelajaran
dan pengembangan diri yang berkelanjutan dari masa kanak-kanak hingga
dewasa, baik secara formal maupun informal, dari masa kanak-kanak hingga
dewasa. Pendekatan ini dikenal sebagai implementasi azas pendidikan sepanjang
hayat, yang mengakui bahwa proses pembelajaran tidak hanya terjadi di sekolah
atau dalam periode tertentu dalam hidup seseorang, tetapi berlangsung sepanjang
hidup.
Berikan tugas dan proyek yang menuntut peserta didik untuk mencari
informasi sendiri, menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan.
Beri mereka kesempatan untuk memilih topik belajar dan membuat
rencana belajar mereka sendiri.
Libatkan mereka dalam proses penilaian dan refleksi tentang apa yang
mereka pelajari.
Ajarkan peserta didik cara mencari dan menggunakan sumber belajar yang
efektif, seperti internet, perpustakaan, dan lainnya.
Ajarkan mereka cara mengatur waktu mereka dan menyelesaikan tugas.
Ajarkan mereka cara berpikir kritis dan memecahkan masalah.
Berikan pujian dan motivasi kepada siswa atas upaya dan prestasi mereka.
11
Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar dari kesalahan dan
pengalaman mereka sendiri dan buat lingkungan belajar yang nyaman dan
aman bagi mereka untuk belajar.
4. Penggunaan Teknologi
Image: siswa dan siswi melakukan proses belajar di Sekolah Menengah Atas
Source: https://kabar24.bisnis.com/read
Pendidikan di Indonesia
12
Latar Belakang
1. Ketimpangan wilayah
2. Ketimpangan ekonomi
3. Ketimpangan pendidikan
5. Faktor Demografi
13
Perubahan dalam jumlah penduduk, migrasi, atau pola permukiman dapat
mempengaruhi kebutuhan dan penyebaran guru di wilayah tertentu. Perubahan ini
dapat tidak diantisipasi dan dapat menyebabkan ketidakmerataan dalam
pengadaan guru.
Tujuan
Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
Ketidakmerataan Rekrutmen dan Pengadaan Guru pada Instansi Pendidikan di
Indonesia. Dengan tujuan akhir dapat memberikan hasil evaluasi serta
penyelesaian masalah terkait kasus yang dibahas, serta menemukan perspektif
yang bijak dalam mengaplikasian azas-azas pendidikan yang telah dibahas pada
halaman sebelumnya.
Metode
1. Pengumpulan Data
Dilakukan dengan mengambil data- data secara online pada website yang
terpercaya akan kredibilitasnya.
2. Analisis Data
Dilakukan dengan membandingkan satu data dengan data yang lain, serta
menganalisa setiap aspek pada kasus yang ada.
3. Diskusi Kelompok
Dilakukan sebagai cara pemenuhan hasil yang diinginkan dengan membagi pola
pikir dan perspektif yang berbeda untuk menanggapi kasus yang ingin dibahas.
14
Kualitas pendidikan secara keseluruhan dipengaruhi oleh ketidakmerataan
dalam rekrutmen dan pengadaan guru di institusi pendidikan Indonesia.
Ketidakmerataan dan masalah pengadaan guru di institusi pendidikan Indonesia
dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perbedaan ekonomi antar
wilayah, kurangnya insentif untuk mengajar di daerah terpencil, kekurangan
sumber daya manusia yang berkualitas, dan kesulitan administratif dalam proses
rekrutmen guru. Sistem harus diperbaiki untuk memastikan guru berkualitas tinggi
tersedia di seluruh wilayah.
Kesimpulan
15
(2) Peningkatan Kualitas Pendidikan
Penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Ini
mencakup pelatihan dan pengembangan profesional yang berkelanjutan,
kurikulum yang relevan dan responsif, dan penggunaan pendekatan
pengajaran yang inovatif.
16
memaksimalkan perkembangan dan kemajuan seseorang dan negara secara
keseluruhan.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Landasan pendidikan adalah sekumpulan teori, asas, dan konsep yang
berfungsi sebagai dasar untuk penyelenggaraan pendidikan. Landasan pendidikan
juga memberikan arah dan tujuan yang jelas bagi pendidikan serta membantu
pendidik dalam membuat keputusan dan bertindak. Azas pokok pendidikan
menentukan tujuan, nilai, dan metode pendidikan dalam sistem pendidikan suatu
negara atau masyarakat. Asas pendidikan adalah kebenaran yang menjadi dasar
atau tumpuan berpikir selama tahap perancangan dan pelaksanaan pendidikan.
Prinsip pendidikan Azas Tut Wuri Handayani berasal dari ajaran Jawa, terutama
dalam budaya Jawa di Indonesia. Tut Wuri Handayani menjelaskan bahwa
pendidik memiliki kewibawaan untuk mengikuti dari belakang dan memberi
pengaruh, tidak menarik-narik dari depan, membiarkan anak mencari jalan
sendiri, dan membantu anak ketika mereka melakukan kesalahan baru.
3.2 Saran
Diharapkan kepada tenaga pendidik dapat memaksimalkan kualitas
pengajaran dengan mengaplikasikan dan dapat membedakan azas-azas yang
berlaku di pendidikan Indonesia.
18
DAFTAR PUSTAKA
AF, M. A., Nurfadilah, K., & Hilman, C. (2022). Pendidikan Luar Sekolah dalam Kerangka
Pendidikan Sepanjang Hayat. Jurnal Inovasi, Evaluasi Dan Pengembangan
Pembelajaran (JIEPP), 2(2), 90-95.
Aulia, L. N., Susilo, S., & Subali, B. (2019). Upaya peningkatan kemandirian belajar siswa dengan
model problem-based learning berbantuan media Edmodo. Jurnal Inovasi Pendidikan
IPA, 5(1), 69-78.
Ferdinan F., Karuru P., Handoko Y., Zulfah Z., Martawijaya P.A., Sumiati., Syafruddin S.,
Sulaeman S., Muntahanah M., Kabanga T., Wahdaniya W. (2024). Buku Ajar Dasar-
Dasar Ilmu Pendidikan. PT. Sonpedia Publishing Indonesia. Jambi.
Hidayat R., Abdillah. (2019). Ilmu Pendidikan Konsep, Teori, dan Aplikasinya. Lembaga Peduli
Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI), Medan.
Junaid, H. (2014). Sumber, Azas dan Landasan Pendidikan (Kajian Fungsionalisasi secara makro
dan mikro terhadap rumusan kebijakan pendidikan nasional). Sulesana: Jurnal Wawasan
Keislaman, 7(2), 84-102.
Sugiyanto., Yusuf-LN, S., Supriatna, M., & Budiamin, A. (2023). Analisis nilai-nilai karakter
dalam Tut Wuri Handayani sebagai asas pendidikan nasional. Jurnal Pendidikan
Karakter, 14(1), 101-110.
Wijaya, R. S. (2015). Hubungan kemandirian dengan aktivitas belajar siswa. Jurnal Penelitian
Tindakan Bimbingan & Konseling, 1(3).
Yusuf-LN, S., Supriatna, M., & Budiamin, A. (2023). Analisis nilai-nilai karakter dalam Tut Wuri
Handayani sebagai asas pendidikan nasional. Jurnal Pendidikan Karakter, 14(1), 101-
110.
19