Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

MESIGSIG MAKO BAGI KESEHATAN DI DESA BLAHBATUH

Dosen Pengampu:
Ni Made Sinarsari, A.Md.Keb,.Kes.H.M.Si.

Disusun oleh:

Ni Kadek Hening Reditya karang


2212111018

JURUSAN YOGA DAN KESEHATAN


FAKULTAS BRAHMA WIDYA
UNIVERSITAS HINDU NGERI I GUSTI BAGUS SUGRIWA DENPASAR
TAHUN 2023
+KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, yang atas rahmatnya dan
karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari
makalah ini adalah “Mesigsig Mako bagi Kesehatan di Desa Blahbatuh” pada kesempatan
ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada dosen mata kuliah
Antropologi Kesehatan yang terlah memberikan tugas terhadapkami. Saya juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihk yang turut membantu dalam pembuatan
makalah ini.

Kami jauh dari kata sempurna, dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan saya, maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa saya harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi
saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Denpasar, 26 Oktober 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................

1.1 Latar Belakang.......................................................................................


1.2 Rumusan Masalah..................................................................................
1.3 Tujuan....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................

2.1 Mesigsig Mako dan kebiasaan mesigsig di Blahbatuh.........................

2.2 Bahaya Mako bagi Kesehatan Tubuh..................................................

2.3 Manfaat tembakau bagi tubuh.....................................................................

BAB III PENUTUP...............................................................................................

3.1 Kesimpulan........................................................................................................

Daftar Pustaka.......................................................................................................

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Antropologi kesehatan merupakan bagian dari antropologi sosial dan kebudayaan


yang mempelajari bagaimana kebudayaan dan masyarakat mempengaruhi masalah- masalah
kesehatan, pemeliharaan kesehatan dan masalah terkait lainnya Mengacu pada esensi
budaya, nilai budaya ssehat merupakan bagian yang tak terpisahkan akan keberadannya
sebagai Upaya mewujudkan hidup sehat dan merupakan bagian budaya yang ditemukan
secraa universal. Dari budaya pula. Pola hidup sehat dapat ditelusuri. Sebagai salah satu
contoh pengaruh kebudayaan terhadap masalah kesehatan adalah mesigsig mako.

Mesigsig mako adalah mengunyah tembakau dan mendiamkannya di dalam rongga


mulut higga kini masih banyak dilakuakan oleh sebagian masyakat tertentu di Indonesia
sebagau suatu tradisi, padahal kebiasaan ini dapat merusak kesehatan organ tubuh, termasuk
gigi dan mulut.

Temabakau sendiri dapat digunakan dengan cara yang bervariasi. Selain dikunyah dan
didiamkan di dalam rongga mulut, tembakau juga dapat dikonsumsi sebagai rokok atau
cerutu yang dibakar, kemudian diisap. Meski sudah banyak orang yang memahami
penggunaan tembakau dapat memengaruhi kesehatan organ tubuh mereka, masih sedikit
sekali orang yang sadar bahwa mengunyah tembakau juga akan berdampak pada kesehatan
gigi dan mulut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu mesigsig tembakau (mako) dan kebiasaan mesigsig mako di


Blahbatuh?

2. Apa bahaya Mako bagi kesehatan tubuh?

3. Apa manfaat Mako bagi tubuh ?

3
1.3 Tujuan
1. Agar mengetahui pengertian dari mesigsig mako dan
Kebiasaan mesigsig di Blahbatuh
2. Agar mengetahui bahaya mako bagi kesehatan tubuh
3. Agar mengetahuio manfaat mako bagi tubuh

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mesigsig Mako dan kebiasaan mesigsig di Blahbatuh


Mesigsig dengan tembakau (Mako) adalah praktik tradisional di beberapa daerah di
Indonesia, terutama di Bali. Mesigsig menggunakan tembakau sebagai salah satu bahan
dalam membersihkan dan merawat gigi. Praktik ini umumnya dilakukan oleh masyarakat
Bali dalam rangka membersihkan gigi dan mulut serta memiliki nilai budaya dalam
beberapa upacara atau acara khusus.

 Tradisi dan Makna: Mesigsig dengan tembakau sering kali memiliki nilai budaya dan
tradisional dalam konteks upacara adat atau perayaan tertentu. Praktik ini juga dapat
dilihat sebagai bagian dari kebersihan dan kesehatan pribadi serta menjaga kesucian dalam
rangkaian upacara adat. Tetapi di dalam desa setempat desa Blahbatuh, mesigsig mako ini
sudah menjadi kebiasaan nya sehari-hari setelah makan.

Perlu Diingat bahwa mesigsig dengan tembakau adalah praktik yang telah ada dalam
budaya Bali selama berabad-abad, tetapi seiring dengan perubahan pandangan tentang
kesehatan dan dampak merokok, sebaiknya praktik ini dilakukan dengan bijaksana dan
hanya dalam konteks budaya dan tradisional yang sesuai. Sebagai catatan, mengunyah
tembakau secara berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan, termasuk pada
kesehatan gigi dan mulut.
Mesigsig biasanya dilakukan setelah orang menginang jadi orang tua jaman dahulu
bahkan sekarang. Kegiatan mengunyah kinang yang terdiri dari pinang, sirih, gambir,

5
tembakau, kapur, dan cengkih. Setelah mereka nginang, gigi mereka akan dibersihkan
dengan tembakau atau dikenal dengan istilah mesigsig.
Di Blahbatuh sendiri memiliki keunikan tersendiri dimana mesigsig ini dilakukan
untuk ajang silahurami, dimana ada salah satu pemimpin desa atau bisa disebut dengan
klian banjar yang menggunakan mako sebagai ajang silahturami, klian banjar ini akan
membagikan atau memberikan mako sebagai pendekatan diri kepada orang, orang yang
diberikan mako akan merasa senang dan menerima pemberian mako tersebut. Mesigsig
mako ini sering dilakukan oleh kebanyakan orang tua yang sedang sangkeb di banjar.
Secara tidak langsung mesigsig ini sudah menjadi kebiasaan masyarat di desa Blahbatuh
terutama untuk orang tua, dan menyebabkan terjadinya kecanduan karena mengingat
kandungan dari mako itu ada nikotinnya, dan menurut salah satu masyarakat disana
mengatakan setelah 5 tahun mesigsig tidak ada dampak negatif yang muncul bagi tubuh
selain membuat gigi menjadi putih dan ketika mesigsig air liur itu tidak sampai ditelan jadi
hanya digosokkan di gigi saja, karena menurut pengalaman masyarakat disana ketika air
lir itu tertelan maka kepala akan menjadi pusing atau “uyeng uyengan”

2.2 Bahaya Mako bagi Kesehatan Tubuh

1 Kangker Mulut
Pada Beberapa orang, penggunaan tembakau mungkin bukan dengan cara dibakar atau
dihisap, tapi langsung dikunyah dengan mulut. Penggunaan tembakau seperti itu membuat
orang lebih berisiko mengalami kanker mulut. Penyakit ini terjadi ketika sel di area mulut
mengalami mutase genetik. Meskipun masih belum jelas apa yang menyebabkan mutase
ini, namun ada beberapa hal yang bisa membuat risiko seseorang mengalaminya
meningkat dan salah satunya adalah karena penggunaan tembakau.
2 Kecanduan
Dibandingkan dengan merokok yang dilakukan secara berkala sepanjang hari,
mengunyah tembakau bisa dilakukan terus-menerus tanpa berhenti, sehingga timbulnya
rasa kecanduan sangat mungkin terjadi. Parahnya berusaha berhenti dari kecanduan
tembakau kunyah menyebabkan munculnya “sakau” tembakau, nafsu makan yang
meningkat tajam, depresu serta mudah emosi atau marah – marah.

6
2.3 Manfaat tembakau bagi tubuh
Manfaat tembakau bagi kesehatan tubuh terutama gigi, gigi bukanlah informasi yang baru.
Orang-orang di zaman dahulu telah mempraktikkan kebiasaan ini. Pemakaian tembakau
sebagai obat sakit gigi bisa ditelusuri pada abad ke 15 masehi di kalangan penduduk asli
benua amerika. Fakta mengenai penggunaan tembakau ini ditemukan oleh columbus pada
tahun 1942. Ketika itu, columbus menemukan kalau penduduk asli benua Amerika memiliki
kebiasaan menanam tembakau. Oleh masyarakat setempat, tembakau digunakan untuk
mengatasi berbagai masalah kesehatan.
Secara khusus, masyarakat Amerika Selatan pada zaman dahulu merasakan manfaat
tembakau bagi kesehatan gigi secara langsung. Mereka mencampurkan tembakau dengan
kapur dan menggunakannya sebagai pasta gigi. Menurut pengatan yang dilakukan olejh
Amerigo Vespucci yang melakukan perjalanan ke Amerika Selatan pada rentang tahun 1499-
1502, penggunaan tembakau sebagai pasta gigi itu efektif dalam membuat gigi masyarakat
setempat terlihat lebih putih.

Praktik merasakan manfaat tembakau untuk kesehatan gigi ini juga dilaksanakan hingga
sekarang. Salah satunya adalah di negara india. Masyarakat di sana menggunkan tembakau
yang telah berbentuk bubuk-disebut dengan nama masheri-untuk memutihkan gigi. Selain itu,
ada pula pasta gigi berbahan utama tembakau yang dipasarkan secara bebas.
Pada zaman ini terutama pada desa yang ada masyarakat yang mesigsig mako juga
mengatakan kebiasaan nya dalam ngemil mako setelah makan dia mengatakan bahwa dengan
tmbakau tersebut gigi nya bisa menjadi lebih kuat dan orang tersebut mempercayai tembakau
(mako) dapat menggantikan pasta gigi.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahwa mesigsig mako itu memiliki dampak negatif dan positifnya dikarenakan
mesigsig mako ini sudah menjadi kebiaasaan masyarakat Blahbatuh dan sekitar maka
perlu adanya penjelasan lebih lanjut bahaya mesigsig mako itu berbahaya kalau
dikonsumsi nya tidak benar. Kita juga perlu melakukan penelitian lebih lanjut dari
kandunagan dari tembakau (mako) itu sendiri, agar orang-orang yang sering
menkonsumsi mako dapat menimbang lebih lanjut terutama orang- orang tua yang ada
di desa Blahbatuh

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/17975725/
HUBUNGAN_ANTROPOLOGI_DAN_KESEHATAN
https://www.google.com/search?
q=tembakau+kering&sca_esv=576780426&tbm=isch&sxsrf=AM9HkKnSsBWtWI
MlnhLRv2eqNgxIbr0ZOQ:1698320597641&source=lnms&sa=X&sqi=2&ved=2ah
UKEwi6ob-
f0ZOCAxWFhGMGHfi7DcoQ_AUoAXoECAEQAw&biw=1348&bih=632&dpr=
1#imgrc=WQhLdnEBe6cZ2M
https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/11230
Hasil wawancara kepada kerabat

Anda mungkin juga menyukai