Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ruth Melia Siska Br Sembiring

Kelas : FKKGIK Prodi kesehatan Masyarakat

Nim : 223313010047

Mata Kuliah : Ilmu Kesehatan Masyarakat

Dosen Pengampu : Perry Boy Siahaan,SKM.,M.M Kes

TUGAS MAHASISWA

1. Pilih salah satu ajaran kebudayaan yang ada di Indonesia yang berpengaruh posif dan
negatif terhadap status kesehatan individu/kelompok.Ajaran yang mana dan
berpengaruh pada perilaku apa?jelaskan.
JAWAB : Suku karo adalah suku bangsa atau kelompok etnis yang mendiami wilayah
Sumatra Utara meliputi Kabupaten Karo.suku ini merupakan salah satu suku terbesar
di Sumatra Utara.Nama suku ini dijadikan sebagai nama salah satu Kabupaten di
Sumatra Utara yaitu Kabupaten Karo.Suku Karo memiliki kebiasaan yaitu memakan
daun sirih dengan kapur dan tembakau.
Dampak Positif memakan sirih dengan kapur dan tembakau
1.Menyehatkan saluran pencernaan
2.Menjaga kesehatan mulut dan gigi
3.Bersifat antibakteri
4.Membantu penyembuhan luka
5.Mengobati mimisan
6.Mengoabati radang prostat
7.Mencegah malaria
8.Mengobati mengurangi depresi
9.Obat batuk
Dampak Negatif memakan sirih dengan kapur dan tembakau
Campuran daun sirih,kapur,dan tembakau bersifat karsinogenik (memicu
Kanker) jika dikonsumsi terlalu sering dalam jangka waktu yang panjang,rentan
mengalami kanker mulut,kanker esofagus (kerongkongsn),kanker
tenggrokan,kanker laring,dan kanker pipi
2. Rumuskan sebuah perilaku berkaitan denngan kesehatan
JAWAB : Dampak negatif tersebut dapat ditangani dengan cara tidak mengkonsumsi
daun sirih dengan kapur dan termbakau secara berlebihan.
3. Buatlah analisis dengan menggunakan Teori peubahan perilaku dan indentifikasi pada
setiap tahap apa yang harus terjadi.
JAWAB :
Precontemplation :Tahap dimana masyarakat belum Mengakui adanya
perilakunya yang bermasalah,khususnya pada masyarakat karo yang tidak mengakui
bahwa mengkonsumsi sirih dengan kapur dan tembakau sangat berbahaya pada
kesehatan tubuh.tetapi apabila di ingatkan bahwa hal tersebut berbahaya kebanyakan
masyarakat suku karo tidak peduli dengan apa yang sudah di ingatkan karena mereka
meyakini kalau megkonsumsi sirih dengan kapur dan tembakau dapat menenangkan
pikiran.banyak masyarakat suku karo yang merasa mengetahui hal tersebut tidak
penting kaqrena mereka melihat dari leluhur-leluhur yang sudah dahulu mengkonsumsi
sirih dengan kapur dan tembakau tersebut.
Contemplation :Pada tahap ini masyarakat mulai semakin sadar tentang
manfaat melakukan perubahan.dalam masalah tresebut kita dituntut sebagai
tenaga kesehatan masyarakat agar dapat memberikan sebuah masukan agar
dapat merubah pemikiran dan dapat merubah kebiasaan nya yang tidak peduli
dengan kesehatan.pada tahap ini tidak banyak dari masyarakat yang dapat
melakukan perubahan secara langsung,harus dilakukan secara bertahap agar
masyarakat dapat berubah ecara menyeluruh.
Preparation : Pada tahap beberapa dari masyarakat mulai melakukan
perubahan kecil sebagai bentuk persiapan,seperti kurang mengkonsumsi sirih
dengan kapur dan tembakau,atau tidak menggunakan tembakau saat
mengkonsumsi daun sirih tersebut.
Action :di dalam tahap ini ,masyarakat mulai mengambil tindakan langsung
untuk meraih apa yang menjadi tujuan utamanya misalnya mulai mengurangi
mengkonsumsi sirih dengan kapur dan tembakau tersebut ataupun tidak
mengkonsumsinya sama sekali,tidak mengganggap hal tersebut sebagai
penenang diri ataupun penghilang stres.
Maintenance : yaitu tahap dimana masyarkat mulai menggambil tindakan
untuk mempertahankan prilaku baru,bisa dengan cara melakukakn aktifitas
positif seperti memakan buah-buahan,berolahraga dsb.
Relapse : dalam tahap ini apabila gagal dalam melakukan perubahan tersebut
ada baiknya tidak mengulangi megkonsumsi sirih dengan kapur dan tembakau
tersebut karena dapat membuat semakin susah untuk memberhentikannya.
Ada beberapa hal-hal yang bisa membuat perubahan itu dapat dilakukan dengan
baik antara lain
• Percaya diri
• Berkomitmen
• Tidak bergaul denngan orang yang masih mengkonsumsi
• Melakukan aktifitas yang positif
• Meminta dukungan kepada orang yang dapat menolong

Anda mungkin juga menyukai