Disusun Oleh:
Kelompok 5
2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM TEKNOLOGI BETON
Disusun Oleh:
Mengetahui,
Desyana Nur Fitriani S.T. Ir. Muhammad Noor Asnan ST., MT.
NIDN 1129126601
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan
baik. Laporan rencana campuran material beton ini disusun sebagai salah satu
syarat dalam menyelesaikan mata kuliah Teknologi Beton pada program studi
Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah
Kalimantan Timur.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
pengampu mata kuliah Teknologi Beton, Bapak M. Noor Asnan, S.T,.M.T, atas
bimbingan, arahan, dan penjelasan yang diberikan sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini. Juga asisten laboratorium dan kepada teman-teman
yang telah memberikan dukungan dan kerjasama dalam pelaksanaan pengujian
beton ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih terdapat kekeliruan dan
kekurangannya. Oleh karena itu kami akan sangat berterima kasih apabila ada
dari pembaca yang Budiman memberikan koreksi yang dapat membangun
laporan ini kedepannya, saran atau petunjuk yang kontstruktif demi
penyempurnaan Laporan Praktikum Teknologi Beton Rencana Campuran
Material Beton ini.
DAFTAR GRAFIK
Grafik 3. 1 Kurva Daerah Gradasi Ayakan Pasir .................................................. 12
Grafik 3. 2 Kurva Faktor Air Semen Bebas .......................................................... 15
Grafik 3. 3Kurva Persenan Pasir ........................................................................... 17
Grafik 3. 4 Kurva Berat Jenis Beton ..................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
1. Mengetahui komposisi agregat halus yang diperlukan dalam pembuatan
beton dengan mutu yang telah ditentukan.
2. Mengetahui komposisi agregat kasar yang diperlukan dalam pembuatan
beton dengan mutu yang telah ditentukan.
3. Mengetahui komposisi semen yang diperlukan dalam pembuatan beton
dengan mutu yang telah ditentukan.
4. Mengetahui komposisi air yang diperlukan dalam pembuatan beton
dengan mutu yang telah ditentukan.
5. Mengetahui proses pengecoran beton.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Beton
Beton terdiri dari campuran semen Portland atau jenis semen hidrolik
lainnya, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan,
yang menghasilkan struktur yang padat. Merancang komposisi bahan pembentuk
beton menjadi faktor penentu kualitas beton, yang pada gilirannya berdampak
pada kualitas keseluruhan struktur.
2.2 Beton Normal
Merupakan beton yang paling umum digunakan untuk berbagai macam
konstruksi, seperti bangunan gedung, jembatan, dan lain-lain. Beton normal
memiliki daya tahan yang cukup baik dan umumnya digunakan untuk struktur
non-kritikal (PT. Teknometal 2023).
2.3 Agregat Halus
Agregat Halus: Merupakan pasir alam hasil desintegrasi dari batu atau pasir
yang dihasilkan oleh industri pemecah batu, dengan ukuran butir terbesar 5,0 mm.
2.4 Agregat Kasar
Agregat Kasar: Merupakan kerikil hasil desintegrasi alami dari batu atau
batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu, dengan ukuran butir antara
5 mm hingga 40 mm.
2.5 Kekuatan Tekan Beton yang Disyaratkan fc
Kekuatan Tekan Beton yang Disyaratkan fc : Merupakan kekuatan tekan
yang ditetapkan oleh perencana struktur berdasarkan benda uji berbentuk silinder
diameter 150 mm dan tinggi 300 mm.
2.6 Kekuatan Tekan Beton yang Disyaratkan fcr
Kekuatan Tekan Beton yang Ditargetkan fcr: Merupakan kuat tekan rata-
rata yang diharapkan dapat dicapai, yang lebih besar dari fc.
2.7 Kadar Air Bebas
Kadar Air Bebas: Jumlah air yang dicampurkan ke dalam beton untuk
mencapai konsistensi tertentu, tidak termasuk air yang diserap oleh agregat.
2.8 Faktor Air Semen
Faktor Air Semen: Perbandingan antara berat air bebas dan berat semen
dalam beton.
2.9 Slump
Ukuran kekentalan adukan beton yang dinyatakan dalam milimeter, diukur
dengan alat kerucut abram.
BAB III
PEMBAHASAN
Berat
Berat Pasir
No mm Saringan Presentase Tertahan Lolos
Saringan (gr)
(gr) + Pasir (gr)
3/ 8,5 3,75 375 0 0 0 100
8
4 4,75 360 360 0 0 0 100
8 2,36 340 445 105 5,25 5,25 94,75
30 0,3 360 1065 705 35,25 40,5 59,5
40 0,425 320 730 440 22 62,5 37,5
100 0,15 325 1015 690 34,5 97 3
200 0,075 320 365 45 2,25 99,25 0,75
Pan 0 295 305 15 0,75 100 0
= 4,045
Pada umumnya pasir dapat dikelompokkan menjadi 4 macam tingkat
kehalusan,yaitu :
90
94,75 90
80
70
70
59,5 60
60
50
34 37,5
40
30
30
20
20
15
10 10 3
0 0,75 5
0,08 0,15 0,30 0,60 1,2 2,4 4,8 9,6 19 38
Grafik 3. 1 Kurva Daerah Gradasi Ayakan Pasir
Mutu pekerjaan
Sebutan Volume beton
Baik sekali baik Dapat diterima
(m3)
Kecil < 1000 4.5<Sd≤5.5 5.5<Sd≤6.5 6.5<Sd≤8.5
Kurva yang dimaksud adalah sebagai berikut. Dalam usaha mencari factor air
semen untuk beton yang direncanakan dengan cara sebagai berikut:
a. Dari titik kekuatan tekan 37 Mpa, ditarik garis mendatar hingga
memotong garis.
b. Melalui titik potong ini selanjutnya gambarkan kurva berbentuk kira kira
sama dengan kurva disebelah atas dan di sebelah bawahnya (garis putus
putus). Kemudian dari titik kekuatan tekan beton yang dirancang (dalam hal
ini 38,2 Mpa) tarik garis mendatar hingga memotong kurva garis putus putus.
c. Dari titik potong ini Tarik garis tegak kebawah hingga memotong garis
sumbu x (absis) dan baca factor air semen yang dicari (f.a.s = 0,49)
21. Kadar agregat gabungan = berat jenis beton dikurangi jumlah kadar
semen dan kadar air; 2.225 – 377 – 185 = 1.663 kg/m3
22. Kadar agregat halus = 0,44 x 1663 = 731,72 kg/m3
23. Kadar agregat kasar = 1.663 – 731,72 = 931,28 kg/m3
24. Proporsi campuran
Dari langkah no.1 hingga no.23 kita dapatkan susunan campuran beton
teoritis untuk tiap m3 sebagai berikut:
• Semen Portland = 377 kg
• Air = 185 kg
• Agregat halus = 731,72 kg/m3
• Agregat kasar = 931,28 kg/m3
25. Koreksi proporsi campuran
Untuk mendapatkan susunan campuran yang sebenarnya yaitu yang akan
kita pakai sebagai campuran uji, angka-angka teoritis tersebut perlu
dibetulkan dengan memperhitungkan jumlah air bebas yang terdapat dalam
atau yang masih dibutuhkan oleh masing-masing agregat yang akan dipakai.
Kadar air agregat kasar = 0,412
377+185+731,72+931,28 = 377+725,15+962,46+191,57
2.225 = 2.225 (oke)
3.7 Perhitungan jumlah pengecoran pada benda uji untuk uji Kuat tekan
dan belah
4. Besi rojokan
5. Ember
6. Sekop