KEKUATAN BETON
DISUSUN OLEH:
ALBAR 2011102443052
ADI NOOR HIDAYAT 1911102443059
FARIS ARDIANTO 2011102443029
MUHAMMAD MUSTAQIM 2011102443016
MUHAMMAD REZA SAPUTRA 2011102443028
NITA FAJRIAWATI 2011102443095
RYAN ZULFIKAR 2011102443016
SHYFA AURELIA LATIFA 2011102443042
MENGETAHUI,
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan berkah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan Praktikum Teknologi Beton di Laboratorium Teknik Sipil Universitas
Muhammadiyah Kalimantan Timur degan baik. Pada Laporan ini kami buat untuk
menjelaskan tentang kegiatan Praktikum Teknologi Beton yang telah kami
lakukan.
Kami menyadari bahwa pada Laporan Praktikum Teknologi Beton ini masih
banyak kekurangan. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu
yaitu Bapak Noor Asnan, ST., MT. Dan juga kepada asisten laboratorium yang
telah membantu dan membimbing dalam Praktikum Teknologi Beton.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Agar mengetahui proses perawatan beton
b. Agar mengetahui proses pengujian kekuatan beton
1
2
1.4 Manfaat
a. Agar mengetahui pelaksanaan proses perawatan beton
b. Agar mengetahui proses pelaksanaan pengujian kekuatan beton
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2. Beton
Beton adalah campuran antara semen Portland atau semen hidraulika yang lain,
agregat halus agregat kasar dan air atau tanpa bahan tambahan membentuk
masssa padat. (Zuhrotul Muniroh, 2014).
3
BAB III
PEMBAHASAN
4
5
Untuk keperluan uji kuat tekan beton, perlu dipersiapkan adukan beton
dengan volume 10% lebih banyak daripada volume yang dibutuhkan,
pengadukan campuran beton dapat dilakukan dengan mesin (mixer) ataupun
secara manual dengan tangan. Perlu dicatat bahwa pengadukan dengan
tangan akan menyebabkan hasil pekerjaan kurang baik. Menurut SNI 03-
2493-1991, pengadukan secara manual hanya diperbolehkan maksimal 7
liter adukan setiap kali dilakukan pengadukan.
7
Untuk membuat benda uji kuat tekan beton harus diikuti beberapa tahapan
perlakuan beton segar sebagai berikut:
1. Mengisi cetakan dengan adukan beton dalam 3 lapis, yang setiap lapisnya
dipadatkan dengan 25 kali rojokkan secara merata.
2. Meratakan permukaan beton
3. Mendiamkan beton selama 24 jam
4. Membuka cetakan dan keluarkan benda uji
5. Merendam dalam bak perendam berisi air
Pada tahapan persiapan pengujian, benda uji diperlakukan sebagai berikut:
1. Mengambil benda uji dari bak rendaman
2. Membersihkan benda uji dari kotoran yang menempel
3. Mendiamkan benda uji selama 2-3 hari setelah dikeluarkan dari bak
rendaman
Setelah benda uji siap, prosedur pengujian dapat mulai dilaksanakan dengan
Langkah sebagai berikut:
menyebabkan adukan tidak merata dan sulit untuk dicetak. Slump dapat
dilakukan di laboratorium maupun dilapangan (biasanya Ketika ready mix
sampai, diuji setiap kedatangan). Hasil dari uji slump betony aitu nilai slump.
Nilai yang tertera dinyatakan dalam satuan internasional (SI) dan mempunyai
standar.
1. Bahan
a. Beton segar (fresh concrete) yang diambil secara acak agar dapat
mewakili beton secara keseluruhan.
Beton segar
2. Peralatan
a. Kerucut terpenggal (kerucut yang bagian runcingnya hilang) sebagai
cetakan slump.
b. Batang logam bulat sebagai alat rojokkan.
c. Plat logam rata dan kedap air sebagai alas.
d. Sendok adukan.
e. Pita ukur/penggaris.
4. Perhitungan slump
Nilai slump = tinggi cetakan-tinggi rata-rata benda uji
Slump = Silinder 15-30 = 1,2 cm
= Silinder 10-20 = 1,2 cm
= Kubus 15-15 = 1,2 cm
10
3. Kolom (3) hitung setiap baris kolom (2) dengan rumus perhitungan data kuat
tekan dikurangi rata-rata kuat tekan.
4. Kolom (4) hitung hasil dari kolom (3) dipangkat 2, kemudian pada baris akhir
jumlahkan seluruh data kuat tekan kolom (4).
̅
5. Hitung standar deviasi dengan rumus s = √ √
7. Pada pengujian uji tekan benda uji kami tidak memenuhi syarat dalam
pemenuhan kuat uji tekan karena kuat ikat agregat/bahan tidak sesuai dengan
standar pemenuhan benda uji yang kami buat.
8. Faktor air semen juga menjadi penyebab benda uji tidak memenuhi syarat kuat
uji tekan pada benda uji yang kami buat dan perawatan yang kami lakukan
juga menjadi faktor yang menentukan kuat tidaknya suatu benda uji.
4.1 Kesimpulan
Dari tiga variasi benda uji masing-masing benda uji 10 X 20, 15 x 30, dan
kubus memiliki nilai uji tekan yang bervariasi dimana pada benda uji 10 X 20
dilakukan perawatan selama 35 hari dengan dua sampel benda uji dimana nilai
yang didapat adalah 5,640 MPa dan sampel kedua 3,880 MPa (berat benda uji
3,75 dan 3,75). Untuk benda uji 15 X 30 dimana perawatan yang dilakukan
selama 28 hari dengan dua sampel benda uji dimana nilai yang didapat adalah
15,100 MPa dan sampel kedua 13,271 MPa. Dan untuk benda uji kubus dilakukan
perawatan selama 8 hari dengan dua sampel benda uji 17,853 MPa dan sampel
kedua 18,778 MPa. Jadi yang mempengaruhi kuat suatu benda uji adalah Faktor
air semen, keausan, kuat ikat air semen, analisis saringan agregat dan perawatan
beton juga menjadi salah satu faktor penentu suatu benda uji apakah layak atau
tidaknya benda uji tersebut untuk digunakan pada beton. Pelaksanaan uji sampel
beton yang kami lakukan betul-betul sesuai dengan prosedur perawatan beton
yang dilakukan dengan perendaman sampel.
4.2 Saran
Variasi dimensi (ukuran) pada setiap benda uji dalam penelitian ini terbatas
sehingga tidak dapat menyimpulkan bentuk relasi antara peningkatan dimensi
pada setiap benda uji dan kuat tekan rata-rata.
Oleh karena itu, disarankan untuk dapat dilakukan penelitian yang sama
dengan variasi dimensi benda uji yang lebih banyak sehingga dapat diperoleh
informasi relasi yang dimaksud. Pada perawatan yang kami lakukan sangat
menentukan kuat tekan beton bend uji kami. Mungkin itu saja yang kami dapat
simpulkan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Hesa co.id. (2017). Uji Kuat Tekan Beton Di Laboratorium. Retrieved Juni 2, 2022,
from https://hesa.co.id/uji-kuat-tekan-beton-di-laboratorium/
Hilon Geotextile. (2016). Pentingnya Curing Untuk Menjaga Kualitas Beton.
Retrieved Juni 2, 2022, from https://www.hilongeotextile.com/tujuan-dan-
metode-perawatan-beton-curing/
Ilao, R. (2014). Laporan Praktikum Beton. Retrieved Juni 2, 2022, from
Academia.edu:
https://www.academia.edu/26433879/Laporan_praktikum_beton_beton
Prayoga, N. (2017). LAPORAN Praktikum pengujian kuat tekan beton, 40.
Sudutsipil. (2020). Apa Itu Slump Test ? Dasar Pemahaman Bagi Pelaksana
Lapangan Proyek. Retrieved Juni 2, 2022, from
https://www.sudutsipil.site/2020/02/apa-itu-slump-test-dasar-pemahaman-
bagi.html
14