Anda di halaman 1dari 2

MATERI KEPUTRIAN 16 NOVEMBER 2023

PENTINGNYA MENUNTUT ILMU BAGI SEORANG PEREMPUAN


Ilmu adalah kunci segala kebaikan dan pengetahuan. Ilmu merupakan sarana untuk
menjalankan apa yang Allah perintahkan pada kita. Tak sempurna keimanan dan tak
sempurna pula amal kecuai dengan ilmu. Dengan ilmu Allah disembah, dengannya hak Allah
ditunaikan, dan dengan ilmu pula agama-Nya disebarkan.

Hal ini membuat kebutuhan pada ilmu lebih besar dibandingkan kebutuhan pada makanan
dan minuman, sebab keberlangsungan agama dan dunia bergantung pada ilmu. Manusia lebih
memerlukan ilmu daripada makanan dan minuman. Karena makanan dan minuman hanya
dibutuhkan dua atau tiga kali sehari, sedangkan ilmu diperlukan di setiap waktu.

Sebagian di antara kita mungkin menganggap bahwa hukum menuntut ilmu agama sekadar
Sunnah, yang artinya mendapat pahala bagi yang melakukannya dan tidak berdosa bagi siapa
yang meninggalkannya. Padahal, terdapat beberapa kondisi di mana hukum menuntut ilmu
agama adalah wajib atas setiap Muslim (fardhu ‘ain) sehingga berdosalah setiap orang yang
meninggalkannya.
Seorang perempuan yang cerdas akan menjadi pendamping yang hebat bagi suaminya kelak,
yang dapat mengantarkan pasangannya itu untuk memenuhi kewajiban dengan sebaik-
baiknya. Dengan kedalaman ilmu pula, ia akan dapat mendidik anak-anaknya menjadi
pribadi-pribadi baik dan berkualitas, terutama dalam membela agama Allah.
Kenapa Islam menganjurkan kaum perempuan harus menuntut ilmu, terutama ilmu agama?
Karena ilmu adalah termasuk rukun yang sangat penting untuk membenarkan iman.
Sedangkan iman itu sendiri adalah puncak dari agama ini. "Ringkasnya kedudukan ilmu pada
keimanan itu seperti kedudukan ruh pada tubuh manusia. Inti kehidupan bagi tubuh manusia
adalah keberadaan ruh. Maka seperti itulah, inti kehidupan bagi iman adalah keberadaan
ilmu. Di era perkembangan arus informasi dan teknologi yang pesat,tidak dapat dipungkiri
banyak sumber-sumber pengetahuan yang tidak baik dan bahkan dapat menjerumuskan pada
kesesatan. Untuk itulah,perempuan muslimah juga dituntut untuk dapat kritis dalam belajar
dan menuntut ilmunya. Untuk itu perempuan muslimah perlu untuk selalu melihat kebenaran
dari ilmu atau informasi yang diperoleh dengan merujuk pada siapakah yang menyampaikan
informasi tersebut, bagaimana latar belakang keilmuan yang dimilikinya, dan yang terpenting
apakah informasi atau ilmu yang disampaikannya sesuai dengan sumber ilmu utama kita
yaitu Al-Qur'an dan hadis.
Al-Qur'an dan hadis adalah sumber ilmu dan pengetahuan yang merupakan wasiat dari
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Selain Al-Qur'an dan hadis, perempuan juga dapat
mengikuti atau mendengar majelis-majelis ilmu, yang banyak tersebar luas di era sekarang.
Bisa melalui media sosial, radio atau juga televisi dengan berbagai tema kajian baik tadabur
Quran, sirah dan lainnya akan memudahkan kita untuk mempelajarinya. Atau juga dengan
mencari sumber-sumber ilmu yang terpercaya dari buku-buku, dari internet atau dari sahabat
yang sering menghadiri majelis-majelis ilmu. Tentu, alangkah baiknya jika sesekali
menyempatkan hadir pada majelis-majelis ilmu tersebut, entah sendiri atau mungkin bersama
keluarga. Jika kita masih sempat untuk pergi ke pusat-pusat perbelanjaan sekadar berkumpul
bersama sahabat atau keluarga, cobalah sesekali berubah haluan untuk pergi menghadiri
pengajian yang diadakan di sekitar rumah.
Dirangkum dari beberapa sumber, untuk dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat, ada adab-
adab dalam menuntut ilmu yang sebaiknya kaum perempuan muslimah lakukan, yaitu
1.Mengikhlaskan niat menuntut ilmu karena Allah Ta’ala
Adab yang pertama adalah mengikhlaskan niat dalam menuntut ilmu. Semua yang
dilakukan dalam menuntut ilmu semata-mata hanya mengharap wajah Allah Ta’ala, bukan
tujuan duniawi.
2.Memohon ilmu yang bermanfaat.
Menuntut ilmu harus diiringi dengan ketakwaan kepada Allah SWT. Seseorang akan
terhalang dari ilmu yang bermanfaat jika tidak memiliki ketakwaan dan banyak melakukan
dosa serta maksiat. Perbuatan perbuatan maksiat tidak hanya akan mematikan akal,
melainkan mematikan hati, merusak kehidupan dan mendatangkan siksa Allah Ta’ala.
Setelah tertanam takwa, setiap penuntut ilmu perlu senantiasa memohon ilmu yang
bermanfaat kepada Allah Ta’ala dan memohon pertolongan kepadaNya dalam mencari ilmu
3.Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu: Seorang penuntut ilmu syar’i, wajib baginya
untuk bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Tidak boleh bagi para penuntut ilmu
bermalas-malasan dalam mencarinnya. Kita akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat –
dengan izin Allah – apabila kita bersungguh-sungguh dalam menuntutnya.
4.Menjauhkan diri dari dosa dan maksiat: Dosa yang paling besar adalah syirik dan durhaka
kepada orangtua. Serta dosa-dosa besar lainnya, seperti makan harta orang lain, utang tidak
dibayar, muamalah riba, minum khamr, makan dan minum dari usaha yang haram,
membuka aurat di depan yang bukan mahramnya, dusta, ghibah, dan memfitnah seorang
muslim. Termasuk sulit untuk menahan gerak lisannya.
5. Mendengarkan dengan baik ilmu yang disampaikan: Dalam menuntut ilmu, baik ilmu
agama atau ilmu pengetahuan yang lain, penuntut ilmu hendaknya bersungguh-sungguh dan
tidak bermalas-malasan dalam menjalaninya. Ilmu yang bermanfaat dengan izin Allah akan
didapat apabila kita bersungguh-sungguh dalam menuntutnya.
6.Berusaha memahami ilmu yang disampaikan: Kiat memahami pelajaran yang
disampaikan : mencari tempat duduk yang tepat di hadaapan guru, memperhatikan
penjelasan guru dan bacaan murid yang berpengalama. Bersungguh-sungguh untuk
mengikat (mencatat) faedah-faedah pelajaran, tidak banyak bertanya saat pelajaran
disampaikan, tidak membaca satu kitab kepada banyak guru pada waktu yang sama,
mengulang pelajaran setelah kajian selesai dan bersungguh-sungguh mengamalkan ilmu
yang telah dipelajari.
7.Mengikat ilmu dengan tulisan
8. Mengamalkan ilmunya

Anda mungkin juga menyukai