Anda di halaman 1dari 11

wwwww e-ISSN: 2550-0813 | p-ISSN: 2541-657X | Vol 10 No 9 Tahun 2023 Hal.

: 4367-4377
-

NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial


available online http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/index

PENGARUH MODAL SOSIAL DAN PERAN PEMERINTAH


TERHADAP PEMBANGUNAN PARIWISATA DENGAN
PARTISIPASI MASYARAKAT SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING DI SIDOARJO 1

Sri Mulyani1), Basrowi2)


1) Faculty of Social and Politic Science, Universitas Wijaya Putra
2) Program Magister Manajemen, Program Pascasarjana, Universtias Bina Bangsa

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi modal sosial dan pemerintah dalam
pengembangan pariwisata di Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur, dengan keterlibatan
masyarakat sebagai variabel intervening. Penelitian ini dilakukan di enam kecamatan di
Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur yang terkenal dengan wisata alam, wisata bahari, wisata
religi, dan wisata produksi. Sampel pada penelitian ini berjumlah 355 orang. Data yang diperoleh
melalui survei kemudian diuji menggunakan SEM-PLS. Menurut penelitian dan analisis data:
Modal sosial secara langsung mempunyai dampak signifikan terhadap keterlibatan masyarakat.
Fungsi pemerintah secara langsung mempunyai dampak signifikan terhadap keterlibatan
masyarakat. Modal sosial secara langsung mempunyai dampak signifikan terhadap pertumbuhan
pariwisata. Partisipasi masyarakat mampu memediasi secara parsial modal sosial dan peran
pemerintah terhadap pembangunan pariwisata di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur.

Kata Kunci: pembangunan pariwisata, partisipasi masyarakat, modal sosial, peran pemerintah.

PENDAHULUAN terdapat lambang ini. Selain itu,


Karena kedekatan sejarahnya Monumen Jayandaru yang dibangun
dengan lautan, Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2015 juga terletak di alun-
dikenal juga dengan sebutan Kota Delta. alun. Nasi, kerupuk, dan kupang yang
Lambang Kabupaten Sidoarjo yang melambangkan sumber pendapatan
terkenal antara lain ikan bandeng dan utama warga Sidoarjo dikelilingi patung
udang. Pada logo Kabupaten Sidoarjo udang dan bandeng di puncak tugu.

*Correspondence Address : srimulyani@uwp.ac.id


DOI : 10.31604/jips.v10i9.2023.4367-4377
© 2023UM-Tapsel Press
4367
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 10 (9) (2023): 4367-4377

Kupang, makhluk laut berbentuk kerang komunitasnya, menyelidiki


kecil, merupakan masakan umum di kemungkinan-kemungkinan,
Kabupaten Sidoarjo yang dikenal dengan mengevaluasi peluang, ancaman,
nama lontong kupang. peluang dan kelemahan, serta membuat
Kabupaten Sidoarjo bisa berbagai program (Utami et al., 2020).
dijadikan lokasi wisata kuliner, demikian Ketika wabah Covid-19 mulai
uraian singkatnya. Kabupaten Sidoarjo menyebar, industri pariwisata sangat
ternyata mempunyai potensi untuk menderita. Diketahui, kawasan wisata
berkembang menjadi destinasi wisata Kota Delta pada tahun 2020 hanya
sejarah selain menjadi destinasi wisata dikunjungi 870.000 orang. Kini,
kuliner. Kabupaten Sidoarjo pernah pengunjung destinasi wisata tersebut
menjadi pusat administrasi Kerajaan mulai berdatangan secara bertahap.
Jenggolo pada masa kolonialisme Hindia Menurut pemerintah setempat,
Belanda. Tak disangka, setidaknya ada pariwisata mulai meningkat pada tahun
10 candi bercorak Hindu di Kabupaten 2021 tepatnya 887 ribu (Basrowi &
Sidoarjo. Kesepuluh candi yang ada di Utami, 2021). Diperkirakan akan ada 904
Kabupaten Sidoarjo ini mungkin belum ribu orang pada tahun ini, meningkat
banyak dikenal atau dikenal oleh banyak dibandingkan tahun lalu (Arista, 2023).
orang karena hanya sedikit saja yang Dengan memanfaatkan kearifan
terkenal. Kesepuluh candi tersebut dan kearifan lokal, masyarakat diberikan
adalah Candi Watutulis, Candi Terung, kekuatan untuk berkembang secara
Candi Dermo, Candi Tawangalun, dan mandiri, mandiri, dan penuh rasa
Candi Medalem. Candi Pari, Candi Sumur, percaya diri terhadap kemampuannya
Candi Pamotan, Candi Lemah Dhuwur, (Lestari, 2016). Pengembangan
Candi Wangkal, dan Candi Sumur. Hal ini pariwisata berkelanjutan berbasis
merupakan gambaran bahwa Kabupaten masyarakat sangat dipengaruhi oleh
Sidoarjo merupakan yang kaya akan kemitraan publik-swasta. Pemerintah,
budaya dan destinasi pariwisata sektor korporasi, dan masyarakat adalah
(Basrowi, Fauzi, et al., 2020). tiga pilar yang harus berinteraksi dengan
Pembangunan sarana dan pariwisata berbasis komunitas (CBT).
prasarana berupa prasarana dan pusat Elemen terpenting dalam inisiatif untuk
industri yang memadai di kawasan mendorong kemandirian dan proses
wisata merupakan salah satu tindakan pemberdayaan adalah keterlibatan
spesifik pemerintah. Keterlibatan masyarakat (Haber & Reichel, 2007).
masyarakat dalam pengembangan dan Untuk mencapai hasil
pengolahan wisata sangat penting pembangunan yang diinginkan, melalui
karena masyarakatlah yang memiliki pendampingan para ahli, pemerintah
properti tersebut (Králiková et al., 2020). harus melibatkan pihak swasta dalam
Menurut Ishida et al., (2016) “Partisipasi pelaksanaan kebijakan, personel
masyarakat lokal merupakan prasyarat terampil, serta bantuan finansial,
untuk pariwisata berkelanjutan,” peralatan, dan teknologi, sementara
keterlibatan masyarakat merupakan masyarakat dilibatkan melalui
persyaratan untuk semua pembangunan keterlibatan non-mobilisasi
berkelanjutan (Basrowi, Utami, et al., (Triantafillidou & Petala, 2016).
2020). Di Kabupaten Sidoarjo, Jawa
Menurut Pitana (2019), Timur, pembangunan pariwisata
Pemberdayaan adalah suatu proses atau berkelanjutan berbasis masyarakat akan
kegiatan yang membantu masyarakat berhasil berkat bantuan kerjasama
lokal menjadi lebih sadar akan pemerintah dan Masyarakat (Putri et al.,
permasalahan yang ada di 2022). Pada tahun 2014 hingga tahun
4368
Sri Mulyani, Basrowi
Pengaruh Modal Sosial Dan Peran Pemerintah Terhadap Pembangunan Pariwisata…………....(Hal 4367-4377)

2019, angka kemiskinan Kabupaten berbasis masyarakat (Purwaningsih et


Sidoarjo cenderung mengalami al., 2023).
penurunan. Terbatasnya prospek Wisatawan yang berkunjung ke
lapangan kerja dan rendahnya tingkat Kabupaten Sidoarjo mungkin akan
pendidikan menjadi salah satu menemukan daya tarik unik pada modal
permasalahan utama penyumbang sosial budaya dan adat istiadat daerah
pengangguran di Kabupaten Sidoarjo tersebut (Nassar et al., 2015). Hubungan
(BPS Kabupaten Sidoarjo, 2022). antara pemerintah, masyarakat, dan
Penciptaan pariwisata berbasis swasta di destinasi wisata belum
masyarakat yang berkelanjutan dan sepenuhnya terwujud karena tidak
pemanfaatan sejumlah atraksi wisata sinkronnya program kerja sama
yang belum dikelola merupakan pengembangan pariwisata berdasarkan
tindakan nyata yang dilakukan untuk temuan penelitian dan Focus Group
menyediakan peluang kerja bagi Discussion (FGD) yang dilakukan peneliti
masyarakat lokal (Jamrozy & Lawonk, (Putri et al., 2022).
2017). Kolaborasi terjalin antara Pada Kabupaten Sidoarjo,
masyarakat dan pemerintah dalam interaksi kolaboratif antara sektor
menciptakan dan mengolah tempat publik, komersial, dan komunitas
wisata dapat mengurangi angka merupakan faktor penting dalam
pengangguran di Kabupaten Sidoarjo pertumbuhan pariwisata berkelanjutan.
karena pertumbuhan industri pariwisata Hambatan alam, pertimbangan budaya,
berpotensi menyerap tenaga kerja dan terbatasnya akses terhadap elemen
penduduk lokal. (Tasci & Kozak, 2019). pembangunan hanyalah beberapa alasan
Peran masyarakat tidak akan mengapa partisipasi masyarakat dalam
maksimal jika tidak didukung oleh pengembangan pariwisata berkelanjutan
inisiatif strategis yang dilakukan oleh sering kali terhambat (Ringa, 2019; Yoeti
pengelola lokasi wisata atau pihak yang & Gunadi, 2013).
berwenang mengembangkan pariwisata. Penanganan dan penatausahaan
Untuk menghindari modifikasi dan atraksi, sarana, aksesibilitas, prasarana,
transformasi budaya dan norma dan keramahtamahan yang baik sangat
masyarakat, maka pembangunan diperlukan bagi pengembangan
pariwisata berkelanjutan di Kabupaten pariwisata Kabupaten Sidoarjo
Sidoarjo harus mengedepankan modal (Wardana & Yusrizal, 2017). Strategi
sosial, khususnya dengan pengembangan akan menjadi saran
memperhatikan faktor modal sosial pertama untuk arah pengembangan
seperti jaringan, kepercayaan, dan pariwisata di masa depan. Masyarakat
norma (Lestari, 2016). dan daerah akan mulai memperoleh
Pentingnya modal sosial untuk manfaat lebih dari kegiatan pariwisata
perluasan pariwisata berbasis dengan konsep dan rencana
masyarakat karena memungkinkan pengembangan yang tepat (Lestari,
suatu daerah mempertahankan norma 2016).
dan adat istiadat setempat, memastikan Berdasarkan beberapa gap yang
bahwa kemampuan melestarikan dipaparkan sebelumnya maka perlu
kekayaan budaya untuk generasi pengkajian ulang terkait dengan
mendatang dan pengembangan Pembangunan pariwisata di Kabupaten
pariwisata berkelanjutan. Norma, Sidoarjo, maka penulis tertarik mengkaji
budaya, dan praktik suatu daerah harus lebih dalam terkait dengan
dipertahankan sebagai bagian dari pengembangan pariwisata dengan judul
pengembangan pariwisata berkelanjutan “Pengaruh Modal Sosial dan Peran
Pemerintah terhadap Pembangunan

4369
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 10 (9) (2023): 4367-4377

Pariwisata dengan Partisipasi hubungan antar variabel yang kompleks


Masyarakat sebagai Variabel Intervening ketika ukuran sampel data terbatas.
di Sidoarjo”. Ukuran sampel data minimal untuk
pendekatan SEM adalah 100 (Ghozali &
METODE PENELITIAN Latan, 2017).
Penelitian ini mengambil
metode kuantitatif. Wawancara HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan dengan menggunakan strategi Pengujian Model Struktural
diskusi terarah, yang memungkinkan (Inner Model)
pengumpulan lebih banyak informasi Berdasarkan teori substantif,
atau data dalam waktu lebih singkat inner model menggambarkan keterkaitan
(Purwaningsih et al., 2023). Penelitian ini antar variabel laten (Erik Antonius
dilakukan di Kabupaten Sidoarjo, Sinaga et al., 2022). Mulailah dengan
Provinsi Jawa Timur, yang secara melihat R-square untuk setiap variabel
administratif terdiri dari tujuh laten dependen sambil mengevaluasi
kecamatan: Buduran, Balongbendo, model dengan PLS. Dengan
Candi, Gedangan, Jabon, Krumbun, dan membandingkan signifikansi dan nilai R-
Porong, serta 62 (lima puluh satu) square model penelitian, maka temuan
desa/kelurahan. pengujian inner model dapat
Survei ini melibatkan 680.237 mengungkap hubungan antar konstruk
kepala keluarga dari tujuh kecamatan di (Ghozali & Latan, 2017).
Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa
Timur. Stratified Random Sampling Tabel 1. Nilai R-Squares
Variabel Endogen R-Square
digunakan dalam penelitian ini (F. A.
Partisipasi Masyarakat 0,578
Yusuf & Basrowi, 2023). Pembangunan Pariwisata 0,582
Menggunakan tabel yang Sumber: Data diolah, 2023.
dihasilkan oleh Isaac dan Michel
(Sugiyono, 2017), untuk mencari jumlah Nilai R-square variabel
sampel pada tingkat kesalahan 1%, 5%, keterlibatan masyarakat pada Tabel 1
dan 10%, tentang penentuan spesifik sebesar 0,578 menunjukkan bahwa
pada jumlah populasi (N) = 680.237 variabel modal sosial dan peran
dengan tingkat error 10 %, diperoleh pemerintah menjelaskan sebesar 57,8
285,96 atau sama halnya dengan 286 persen variabel, sedangkan variabel di
responden. luar model menjelaskan sebesar 42,2%.
Pendekatan Accidental Sampling Begitu pula dengan variabel
digunakan untuk memperoleh data pembangunan wisata yang mempunyai
(Ghozali, 2016). Analisis data yang nilai R-Square sebesar 0,582 yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menunjukkan bahwa variabel
kuantitatif. Analisis Partial Least Squares keterlibatan pemerintah, modal sosial,
(PLS) digunakan dalam analisis dan partisipasi masyarakat mampu
kuantitatif untuk menyelesaikan menjelaskan variabilitas sebesar 58,2
masalah. PLS dapat dimanfaatkan persen, sedangkan variabel di luar model
sebagai konfirmasi teori sebagai mampu menjelaskan sebesar 41,8
alternatif Structural Equation Modeling persen.
yang memiliki landasan teori yang lemah Tabel 1 menunjukkan nilai R-
(Hair et al., 2012). square antara 0,578 hingga 0,582 yang
Pendekatan menggunakan berarti sedang. Nilai Q2 pengujian model
model SEM PLS (Structural Equation struktural ditentukan dengan menguji
Modeling) (Suwarsono & Basrowi, nilai Q2 (relevansi prediktif). Q2 dapat
2021)untuk mengatasi masalah dihitung menggunakan rumus berikut:
4370
Sri Mulyani, Basrowi
Pengaruh Modal Sosial Dan Peran Pemerintah Terhadap Pembangunan Pariwisata…………....(Hal 4367-4377)

Q2 = 1 - (1-R12) (1-R22) dengan tingkat signifikansi 5%


Q2 = 1 - (1-0,578) (1-0,582) sebelumnya ditentukan sebesar 1,98
Q2 = 0,824 dalam penyelidikan ini. Semua koefisien
Hasil perhitungan Q2 jalur memiliki nilai t statistik lebih besar
menunjukkan nilai Q2 sebesar 0,824. dari 1,98.
Menurut Rambut dkk. (2012), nilai Q2
dapat digunakan untuk menilai kualitas Pengaruh Modal Sosial
nilai observasi model dan estimasi terhadap Partisipasi Masyarakat di
parameter. Angka Q2 yang lebih dari nol Kabupaten Sidoarjo
(nol) menunjukkan bahwa model Modal sosial terbentuk seiring
tersebut cukup baik, namun nilai Q2 yang berjalannya waktu dan tumbuh dengan
kurang dari nol (nol) menunjukkan otomatis (Putnam, 2013). Oleh karena
bahwa model tersebut kurang memiliki itu, modal sosial dapat tumbuh dan
relevansi prediktif (F. A. Yusuf & bukannya berkurang jika digunakan.
Basrowi, 2023). Konstruk atau variabel Kurangnya pemanfaatan modal sosial
laten endogen pada model penelitian ini mengakibatkan menurunnya modal
mempunyai nilai Q2 lebih besar dari nol tersebut (Rasmen, 2017). Berdasarkan
(nol) yang menunjukkan bahwa prediksi temuan dan analisis data penelitian,
model tersebut relevan (Tonich & modal sosial di Kabupaten Sidoarjo
Basrowi, 2022). Provinsi Jawa Timur menunjukkan
kepercayaan, jaringan, dan norma yang
Pengujian Pengaruh Langsung berpengaruh positif dan signifikan pada
Gambar 1 menggambarkan keterlibatan masyarakat.
pengujian hipotesis pengaruh antara Temuan penelitian ini sejalan
variabel modal sosial dan peran dengan penelitian Bilgihan & Nejad
pemerintah terhadap keterlibatan (2015) yang menemukan bahwa
masyarakat dan pertumbuhan investasi modal sosial merupakan suatu
wisatawan. teknik untuk memperoleh sumber daya
tambahan. Menurut Fukuyama (2005),
ketergantungan pada standar dan nilai-
nilai umum dalam interaksi manusia
menghasilkan kepercayaan, yang
memiliki nilai ekonomi yang cukup besar
dan terukur. Putnam (2013)
memberikan klaim yang mendukung
asumsi bahwa memiliki modal sosial
yang banyak akan berimbas kearah
kehidupan sosial yang baik. Berdasarkan
temuan penelitian, penyebab utama
Gambar 1. Nilai t Statistik Model Analisis munculnya modal sosial adalah jaringan,
Jalur kepercayaan, dan norma yang
Sumber: Data diolah, 2023 berdampak positif dan besar terhadap
keterlibatan masyarakat.
Untuk setiap hubungan yang Menurut Jambika (2014), modal
diajukan, metodologi PLS menggunakan sosial yang mencakup aspek jaringan,
simulasi untuk menguji hipotesis; dalam kepercayaan, dan norma mempunyai
hal ini, sampel dikenai metode bootstrap. dampak terhadap penciptaan lapangan
Selain itu, pendekatan bootstrap kerja. Modal sosial belum dimanfaatkan
mengurangi masalah ketidaknormalan secara maksimal dalam partisipasi
dalam data penelitian. Nilai T-tabel masyarakat dalam peluang kerja dan

4371
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 10 (9) (2023): 4367-4377

pencarian kerja (Michaelides, 2013; mendukung pariwisata sangat penting di


Siegler & Lortie‐Forgues, 2014), modal Kabupaten Sidoarjo.
sosial juga terkait dengan cita-cita Pembangunan yang
seperti kepercayaan, solidaritas, dan mempertimbangkan keberlanjutan
toleransi. ekologi, pelestarian keunikan, kearifan
Menurut Berggren & Jordahl lokal, dan komunitas sebagai tujuan dan
(2006), Grootaert & Narayan (2014), subjek pembangunan dikenal sebagai
serta Woolcock & Narayan (2015), pembangunan pariwisata berkelanjutan.
Empat kualitas utama yang menjadi Untuk meningkatkan daya saing dunia
penanda modal sosial diantaranya usaha, menurut Amir et al., (2015),
merupakan hubungan antara lembaga pemerintah harus menetapkan
kepercayaan terhadap norma dan aturan kerangka kerja yang memungkinkan aset
yang umum serta keterbukaan pada produktif tumbuh dan mendapatkan
jaringan lokal. Temuan penelitian pangsa pasar yang lebih besar.
menunjukkan bagaimana modal sosial Pemerintah juga harus
mempengaruhi keterlibatan masyarakat mempertimbangkan hal ini agar sumber
di Kabupaten Sidoarjo. daya dapat dimanfaatkan sekarang
Dengan menggunakan modal untuk alasan sosial dan ekonomi di masa
sosial, kita dapat mengendalikan depan. Selain itu, budaya juga dapat
kehidupan masyarakat dan memastikan menjadi daya tarik, oleh karena itu
bahwa kehidupan tersebut mematuhi penting untuk menjaga keanekaragaman
norma-norma yang telah ditetapkan. budaya yang mendukung sistem
Perkembangan ekonomi, sosial budaya, kehidupan (Yoeti & Gunadi, 2013).
dan lingkungan sekitar tempat wisata Pemerintah wajib berpartisipasi
dipengaruhi secara signifikan oleh memberikan kesempatan sebesar-
interaksi kolaborasi (modal sosial) dan besarnya kepada masyarakat dalam
pengetahuan (modal manusia). pengembangan pariwisata berdasarkan
Mengingat Kabupaten Sidoarjo UU Pasal 10 Tahun 2009. Selain itu,
berbeda dengan daerah lain di Indonesia menurut pasal 14, tujuan pembangunan
karena kehadiran beberapa suku di Jawa pariwisata adalah mewujudkan dan
Timur dengan adat istiadat budaya, menjunjung tinggi kelestarian dan
bahasa, dan pakaian adat yang berbeda, keutuhan daya tarik wisata. Berdasarkan
maka dari itu modal sosial merupakan temuan penelitian, pemerintah terlibat
hal yang sangat penting pada dalam pengembangan pariwisata
pengembangan pariwisata. Hal ini berkelanjutan di Kabupaten Sidoarjo.
berpotensi menumbuhkan pendapatan
asli daerah (PAD) melalui Pengaruh Modal Sosial
pengembangan wisata budaya. Terhadap Pembangunan Pariwisata
Temuan penelitian
Pengaruh Peran Pemerintah menunjukkan bahwa modal sosial
Terhadap Pembangunan Pariwisata berpengaruh signifikan terhadap
Peran pemerintah merupakan pertumbuhan pariwisata berkelanjutan.
suatu hal untuk menginspirasi, memulai Elemen mendasar dalam pengembangan
sesuatu, memberi kekuatan pada pariwisata berkelanjutan adalah modal
masyarakat, dan aktif. Hasil analisis sosial. Hal ini menunjukkan bagaimana
menunjukkan bahwa peran pemerintah modal sosial mempengaruhi perluasan
mempunyai dampak positif dan besar pariwisata berkelanjutan. Hal ini sejalan
terhadap pertumbuhan pariwisata dengan temuan Hellmeister & Richins
jangka panjang. Peran pemerintah dalam (2019) yang berpendapat bahwa modal

4372
Sri Mulyani, Basrowi
Pengaruh Modal Sosial Dan Peran Pemerintah Terhadap Pembangunan Pariwisata…………....(Hal 4367-4377)

sosial berdampak pada pertumbuhan Pengaruh Partisipasi


pariwisata berkelanjutan. Masyarakat Terhadap Pariwisata
Perluasan pariwisata Karena pengembangan
berkelanjutan dipengaruhi secara positif masyarakat menekankan pada aspek
oleh modal sosial, menurut temuan sosial dan kemasyarakatan
penelitian; khususnya, semakin banyak dibandingkan hanya pada aspek fisik,
modal sosial yang ada, maka akan maka meningkatkan kemampuan
semakin baik pula pengembangan masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pariwisata berkelanjutan. Hasil pengembangan wisata berkelanjutan
penelitian ini konsisten dengan hasil merupakan salah satu ukuran
penelitian Furqan et al., (2010), yang keberhasilan pembangunan (Ringa,
menyatakan bahwa investasi pada modal 2019). Hal ini konsisten dengan temuan
sosial adalah sebuah taktik untuk studi dan analisis data yang
memperoleh sumber daya baru. menunjukkan bahwa keterlibatan
Hubungan antarmanusia akan masyarakat mempunyai dampak positif
menghasilkan kepercayaan, yang terhadap pertumbuhan pariwisata
memiliki nilai ekonomi yang sangat jangka panjang.
besar dan dapat dinilai dalam jangka Hal ini menandakan Kabupaten
panjang, klaim Fukuyama (2005). Sidoarjo akan berkembang secara
Putnam (2013) memberikan kutipan berkelanjutan melalui pariwisata dengan
yang mendukung gagasan bahwa dukungan masyarakat yang kuat.
kehidupan sosial yang sejahtera akan Menurut Dewi (2013), karena sumber
dihasilkan dari modal sosial yang baik. daya alam dan tradisi khas merupakan
Keberadaan modal sosial cukup penggerak utama pariwisata, maka
berbeda dengan modal keuangan dan masyarakat berperan penting dalam
modal SDM. Modal sosial terbentuk pengembangan pariwisata
seiring berjalannya waktu dan tumbuh berkelanjutan. Sebuah rencana untuk
dengan sendirinya (Putnam, 2013). menerapkan keterlibatan masyarakat
Menurut penelitian Matarrita-Cascante dalam pengembangan pariwisata
(2010), modal sosial harus berkelanjutan melalui pertukaran
diperhitungkan dalam pariwisata informasi, penetapan tujuan, pembuatan
berkelanjutan atau pariwisata berbasis kebijakan, pemberian pembiayaan,
komunitas sebagai sarana untuk penyelenggaraan program, dan
mencapai tujuan pembangunan penyebaran keuntungan yang diperoleh.
berkelanjutan. Untuk memastikan bahwa
Interaksi antar institusi pengembangan wisata memberikan
masyarakat menjadi faktor utama yang manfaat bagi masyarakat secara
diidentifikasi. Hubungan yang kuat di keseluruhan, masyarakat dilibatkan
dalam dan di luar komunitas, komunikasi mulai dari tahap perencanaan hingga
yang transparan, keterlibatan aktif, pelaksanaan pemerataan imbalan
keadilan distributif, dan toleransi (Wardana & Yusrizal, 2017). Dalam
merupakan produk dari modal sosial. rangka mengendalikan dan terlibat
Untuk mencegah norma-norma sosial dalam pengelolaan dan pengembangan
berubah seiring berkembangnya pariwisata yang memberikan dampak
pariwisata, modal sosial merupakan ekonomi terhadap masyarakat lokal baik
komponen kunci dalam pembangunan saat ini maupun di masa depan, usaha
pariwisata berkelanjutan (Parwata & lokal yang fokus pada perencanaan,
Umiyati, 2020). pengembangan, dan pengolahan terkait
adalah contoh partisipasi masyarakat

4373
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 10 (9) (2023): 4367-4377

dalam pariwisata berkelanjutan. ke Memiliki “sense of community”


tempat wisata (Murphy, 2013). secara umum mengacu pada
Rencana pemerintah dalam kemampuan masyarakat untuk hidup
pengembangan pariwisata berkelanjutan bersama secara baik dan berkelanjutan,
Kabupaten Sidoarjo yang dilakukan oleh yang dapat memotivasi partisipasi
swasta tidak memenuhi tuntutan masyarakat pada pengembangan
masyarakat yang tinggal dekat dengan pariwisata (Arief et al., 2021).
tempat wisata.
SIMPULAN
Pengaruh Modal Sosial dan Fungsi pemerintah Kabupaten
Peran Pemerintah terhadap Sidoarjo Provinsi Jawa Timur dapat
Pembangunan Pariwisata Melalui disimpulkan memberikan manfaat dan
Partisipasi Masyarakat pengaruh besar terhadap keterlibatan
Berdasarkan temuan dan masyarakat. Artinya semakin tinggi
analisis data penelitian, keterlibatan peran pemerintah maka semakin tinggi
masyarakat sangat memediasi dampak pula partisipasi masyarakat; modal
modal sosial dan fungsi pemerintah sosial mempunyai pengaruh positif dan
terhadap pengembangan pariwisata di signifikan pada partisipasi masyarakat;
Kabupaten Sidoarjo (Daniel & Basrowi, dan semakin besar modal sosial, semakin
2022). Partisipasi masyarakat dalam besar pula pengembangan pariwisata.
pengembangan pariwisata meliputi Peran pemerintah mempunyai dampak
penyediaan atraksi sebagai produk positif dan besar terhadap
wisata, pengolahan lahan pertanian pengembangan pariwisata; semakin
secara konvensional, upacara adat, dan besar peran pemerintah maka semakin
pembuatan kerajinan yang dapat baik pula peran pengembangan
menarik wisatawan (Suseno et al., pariwisata; modal sosial mempunyai
2022);(Rochmaedah et al., 2022). pengaruh positif dan signifikan terhadap
Untuk mencapai pembangunan pengembangan pariwisata. Semakin
pariwisata berkelanjutan, pemerintah besar modal sosial maka semakin baik
dan masyarakat harus bekerja sama dan pengembangan pariwisata. Semakin kuat
saling mendukung. (Dewi, 2013). partisipasi masyarakat di Kabupaten
Temuan penelitian menunjukkan bahwa Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, maka
variabel keterlibatan masyarakat pengembangan pariwisata akan semakin
memodifikasi kontribusi modal negara terdukung. Variabel modal sosial dan
dan sosial terhadap pertumbuhan peran pemerintah dapat dikatakan besar
pariwisata di Kabupaten Sidoarjo (Daniel jika dimediasi oleh keterlibatan
& Basrowi, 2022). masyarakat. Hal ini menunjukkan
Menurut penelitian, modal sosial bagaimana partisipasi masyarakat
mendukung keterlibatan lokal dalam mendorong modal sosial dan peran
pertumbuhan pariwisata berkelanjutan pemerintah dalam pengembangan
(Juanto & Basrowi, 2023). Pertumbuhan pariwisata.
pariwisata di Kabupaten Sidoarjo sangat
dipengaruhi oleh modal sosial juga. UCAPAN TERIMAKASIH
Penelitian Suasapha (2016) mengenai Penulis mengucapkan banyak
penerapan ide wisata berbasis terimakasi kepada seluruh instansi,
komunitas di Pantai Kedonganan teman sejawat dan seluruh stakeholder
menemukan bahwa salah satu variabel yang terlibat dalam penelitian ini, yang
pendukungnya adalah modal sosial yang telah memberikan partisipasinya baik
dimiliki masyarakat Desa Adat berupa moril dan materil sehingga
Kedonganan (Z. F. A. Yusuf et al., 2023). terlaksananya penelitian ini dengan baik
4374
Sri Mulyani, Basrowi
Pengaruh Modal Sosial Dan Peran Pemerintah Terhadap Pembangunan Pariwisata…………....(Hal 4367-4377)

https://www.journalppw.com/index.php/jpsp/
article/download/6277/4122
DAFTAR PUSTAKA Dewi, M. H. U. (2013). Pengembangan
Amir, A. F., Ismail, M. N. I., & See, T. P. desa wisata berbasis partisipasi masyarakat lokal
(2015). Sustainable Tourist Environment: di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali. Jurnal
Perception of International Women Travelers on Kawistara, 3(2), 117–226.
Safety and Security in Kuala Lumpur. Procedia -
Social and Behavioral Sciences, 168, 123–133. Erik Antonius Sinaga, J., Ali Yusuf, F., &
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.sbspr Basrowi. (2022). Pengaruh Communication dan
o.2014.10.218 OCB terhadap Efektivitas Team Work serta
Implikasinya sada Produktivitas Karyawan
Arief, A. Y., Syahreza, A., & Susanto, E. Industri Petrokimia se-Kota Cilegon. 9(8), 2741–
(2021). E-guidebook Automotive Tourism South 2752. http://jurnal.um-
West Java: A Special Guide For Solo Riding Pro- tapsel.ac.id/index.php/nusantara/index
Environment. ABDIMAS TALENTA: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(1), 22–27. Fukuyama, F. (2005). La construcción
https://doi.org/https://doi.org/10.32734/abdi del Estado. Hacia un nuevo orden mundial en el
mastalenta.v6i1.5137 siglo XXI. icade. Revista de la Facultad de Derecho,
66.
Arista, V. D. (2023). Kunjungan Wisata
Tahun Ini di Sidoarjo Diprediksi Capai 904 Ribu Furqan, A., Som, A. P. M. A. T., & Hussin,
Orang. Sidoarjo: PT. Radar Media Surabaya. R. (2010). Promoting Green Tourism For Future
Sustainability. Theoretical and Empirical
Basrowi, B., Fauzi, F., & Utami, P. Researches in Urban Management, 5(8 (17)), 64–
(2020). Impact of Sharia Tourism Development 74.
in Pringsewu Regency Lampung. IQTISHODUNA:
Jurnal Ekonomi Islam, 9(1), 91. Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis
https://doi.org/10.36835/iqtishoduna.v9i1.473 Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi
8). In Universitas Diponegoro.
Basrowi, B., & Utami, P. (2021). Al- https://doi.org/https://doi.org/10.3929/ethz-
Musahamah Akad Mechanism In Joint-Stock b-000238666
Company: A Contemporary Study Of Share Diksi.
IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita, 10(1), Ghozali, I., & Latan, H. (2017). Partial
19–31. Least Square: Konsep, Metode, dan Aplikasi
https://doi.org/10.46367/iqtishaduna.v10i1.31 menggunakan program WarpPLS 5.0, Edisi ke-3.
1 Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponogoro.
Basrowi, B., Utami, P., Anggraeni, E., &
Nasor, M. (2020). Analisis Swot Pasar Modal Grootaert, C., & Narayan, D. (2014).
Syariah Sebagai Sumber Pembiayaan Di Local Institutions, Poverty and Household
Indonesia. el-Jizya : Jurnal Ekonomi Islam, 8(2), Welfare in Bolivia. World Development, 32(7),
210–227. 1179–1198.
https://doi.org/10.24090/ej.v8i2.3957 https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.worl
ddev.2004.02.001
Berggren, N., & Jordahl, H. (2006). Free
to trust: Economic freedom and social capital. Haber, S., & Reichel, A. (2007). The
Kyklos, 59(2), 141–169. cumulative nature of the entrepreneurial
process: The contribution of human capital,
Bilgihan, A., & Nejad, M. (2015). planning and environment resources to small
Innovation in hospitality and tourism industries. venture performance. Journal of Business
Journal of hospitality and Tourism Technology, Venturing, 22(1), 119–145.
6(3). https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.jbusv
https://doi.org/https://doi.org/10.1108/JHTT- ent.2005.09.005
08-2015-0033
Hair, J. F., Ringle, C. M., & Sarstedt, M.
Daniel, S., & Basrowi, B. (2022). The (2012). The Better Approach to Structural
Role of Community Learning Centers for Equation Modeling? Long Range Planning.
Sustainable Development In a Disadvantaged
Village during the COVID-19 Pandemic. Journal of Hellmeister, A., & Richins, H. (2019).
Positive School Psychology, 6(5), 2118–2130.

4375
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 10 (9) (2023): 4367-4377

Green to Gold: Beneficial Impacts of https://doi.org/https://doi.org/10.1016/0261-


Sustainability Certification and Practice on Tour 5177(83)90062-6
Enterprise Performance. In Sustainability (Vol.
11, Nomor 3). Nassar, M. A., Mostafa, M. M., &
https://doi.org/10.3390/su11030709 Reisinger, Y. (2015). Factors influencing travel to
Islamic destinations: an empirical analysis of
Ishida, K., Slevitch, L., & Siamionava, K. Kuwaiti nationals. International Journal of
(2016). The Effects of Traditional and Electronic Culture, Tourism and Hospitality Research, 9(1),
Word-of-Mouth on Destination Image: A Case of 36–53. https://doi.org/10.1108/IJCTHR-10-
Vacation Tourists Visiting Branson, Missouri. In 2014-0088
Administrative Sciences (Vol. 6, Nomor 4).
https://doi.org/10.3390/admsci6040012 Parwata, I. W., & Umiyati, M. (2020).
Desa Wisata di Masa Covid-19. Jayapangus Press
Jambika, I. P. W. (2014). Dampak sosial- Books.
budaya pengembangan kegiatan wisata di desa
adat Penglipuran, kabupaten Bangli, Bali [The Pitana, I. G. (2019). Pengantar ilmu
socio cultural impact of tourism activities at pariwisata. Diterbitkan Atas Kerjasama Penerbit
Penglipuran traditional village, Bangli regency, Andi Yogyakarta Dan L.
Bali]. Unpublished thesis). Sekolah Tinggi
Pariwisata, Nusa Dua, Bali, Indonesia. Purwaningsih, E., Rachmawati, E., &
Basrowi. (2023). Pengetahuan Dan Motivasi
Jamrozy, U., & Lawonk, K. (2017). The Mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual Siswa
multiple dimensions of consumption values in Dan Guru Sman Purworejo Jawa Tengah. 4(2),
ecotourism. International Journal of Culture, 5353–5359.
Tourism and Hospitality Research, 11(1), 18–34.
https://doi.org/10.1108/IJCTHR-09-2015-0114 Putnam, R. (2013). The prosperous
community: Social capital and public life. The
Juanto, A., & Basrowi, B. (2023). american, 4.
Pengaruh Pemberian Simulasi Metode Bercakap-
cakap terhadap Kreativitas Kemampuan Putri, E. D. H., Yulianto, A., Wardani, D.
Bercerita. 4, 601–608. M., & Saputro, L. E. (2022). Dampak Ekonomi,
Sosial dan Lingkungan Terhadap Ekowisata
Králiková, A., Peruthová, A., & Ryglová, Berbasis Masyarakat. Jurnal Ilmiah Pariwisata,
K. (2020). Impact of destination image on 27(3), 317–327.
satisfaction and loyalty. Acta Universitatis https://doi.org/https://doi.org/10.30647/jip.v2
Agriculturae et Silviculturae Mendelianae 7i3.1632
Brunensis, 68(1), 199–209.
https://doi.org/10.11118/actaun20206801019 Rasmen, A. (2017). Role of
9 Government, Role of Traditional Villages, and
Social Capital in Realizing Community-Based
Lestari, G.-. (2016). Partisipasi Pemuda Sustainable Tourism in Penglipuran Village,
Dalam Penghargaan Pariwisata Berbasis Bangli Regency. Faculty of Economics and
Masyarakat Untuk meningkatkan Ketahanan Business, Udayana University. Bali.
Sosial Budaya Wilayah (Studi di Desa Wisata
Pentingsari, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Ringa, M. B. (2019). Peran pemerintah,
DI Yogyakarta). Jurnal Ketahanan Nasional, 22(2), sektor swasta dan modal sosial terhadap
137. https://doi.org/10.22146/jkn.17302 pembangunan pariwisata berkelanjutan berbasis
masyarakat di Kota Kupang Nusa Tenggara
Matarrita-Cascante, D. (2010). Tourism Timur. Bisman-Jurnal Bisnis & Manajemen, 3(02),
Development in Costa Rica: History and Trends. 30–38.
E-review of Tourism Research, 8(6). https://doi.org/https://doi.org/10.32511/bism
an.v2i2.56
Michaelides, E. E. (2013). Transport
properties of nanofluids. A critical review. Journal Rochmaedah, D., Basrowi, B., & Suseno,
of Non-Equilibrium Thermodynamics, 38(1), 1–79. B. D. (2022). Strategy of Former Indonesian
Migrant Workers From Qatar in The Era of The
Murphy, P. E. (2013). Tourism as a Covid-19 Outbreak. International Journal of
community industry—an ecological model of Business, Management and Economics, 3(2), 185–
tourism development. Tourism Management, 195. https://doi.org/10.47747/ijbme.v3i2.699
4(3), 180–193.
4376
Sri Mulyani, Basrowi
Pengaruh Modal Sosial Dan Peran Pemerintah Terhadap Pembangunan Pariwisata…………....(Hal 4367-4377)

Siegler, R. S., & Lortie‐Forgues, H. Pariangan Di Kabupaten Tanah Datar. Jurnal


(2014). An integrative theory of numerical Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial Dan
development. Child Development Perspectives, Ilmu Politik, 5(1), 1–14.
8(3), 144–150.
https://doi.org/https://doi.org/10.1111/cdep.1 Woolcock, M., & Narayan, D. (2015).
2077 Social capital: Implications for development
theory, research, and policy. The world bank
Suasapha, A. H. (2016). Implementasi research observer, 15(2), 225–249.
Konsep Pariwisata Berbasis Masyarakat Dalam https://doi.org/https://doi.org/10.1093/wbro/
Pengelolaan Pantai Kedonganan. Jurnal Master 15.2.225
Pariwisata (JUMPA), 2, 58–76.
https://doi.org/10.24843/jumpa.2016.v02.i02.p Yoeti, O. A., & Gunadi, I. M. A. (2013).
04 Sustainable Tourism sebagai Instrumen Strategis
dalam Perencanaan Pembangunan Suatu Analisis
Sugiyono. (2017). Metode penelitian dari Sisi Pengembangan Destinasi Pariwisata
kuantitatif dan kualitatif. Bandung : CV Alfabeta. Berkelanjutan. Journal of Tourism Destination and
Attraction, 1(1), 37–44.
Suseno, B. D., Sofa, I. H., Widayanto, M.
T., & Basrowi, B. (2022). Performance, Yusuf, F. A., & Basrowi. (2023). The
Competence, Job Satisfaction, and Financial Effectiveness of the Internship Program for
Compensation of Cosmetics Salesforce during the Vocational High School Students Using the CIPP
COVID-19 Outbreak. Shirkah: Journal of Method. JTP - Jurnal Teknologi Pendidikan, 25(1),
Economics and Business, 7(2), 187–200. 15–28.
https://doi.org/10.22515/shirkah.v7i2.447 https://doi.org/10.21009/jtp.v25i1.33553

Suwarsono, D. T., & Basrowi, B. (2021). Yusuf, Z. F. A., Muti’ah, E., & Basrowi.
The Impact Of The Gojek And Tokopedia Mergers (2023). Occupational Risk Management For The
On The Welfare Of Gojek Drivers. Bina Bangsa Coding Officer Of The Medical Record Installation
Internasional Journal of Business and Section Of Banten Regional Public Hospital. 10(4),
Management, 1(2), 125–136. 1861–1868.

Tasci, A. D. A., & Kozak, M. (2019).


Destination brands vs destination images: Do we
know what we mean? Journal of Vacation
Marketing, 12(4), 299–317.
https://doi.org/10.1177/1356766706067603

Tonich, & Basrowi. (2022). The Effect


Of Adversity And Resilience On The Performance
Of Middle School Teachers In Palangka Raya City.
Journal of Positive School Psychology, 6(8), 5525–
5543.

Triantafillidou, A., & Petala, Z. (2016).


The role of sea-based adventure experiences in
tourists’ satisfaction and behavioral intentions.
Journal of Travel & Tourism Marketing, 33(sup1),
67–87.

Utami, P., Fauzi, F., Sanusi, A., &


Basrowi, B. (2020). Model E-Marketing Berbasis
Fintech Syariah Berdasarkan Tinjauan
Lingkungan Eksternal Dan Internal Untuk
Pengembangan Wisata Halal Di Indonesia. Jurnal
Syarikah : Jurnal Ekonomi Islam, 6(1), 58.
https://doi.org/10.30997/jsei.v6i1.2157

Wardana, A., & Yusrizal, F. (2017).


Peran Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)
Dalam Pengembangan Pariwisata Nagari Tuo

4377

Anda mungkin juga menyukai