Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN "SUKU ALOR"

DI SUSUN OLEH:

1. TARCE DJAMI LATA


2. DEVO CHRISTOFEL MEDAH
3. NATALIA V. C.J. SILA
4. GETRUDIS SILA
5. MARIA ANJELINA SOSE LETO
6. SONIA ESMERALDA
7. NABU AKSAMINA LIUNOKAS

PRODI TEKNIK PEMBUATAN TENUN IKAT

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

BAB II
ISI
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami naikkan ke hadapan Tuhan yang Maha Esa atas hikmat dan
akal budi serta berkatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang kebudayaan
suku Alor tanpa hambatan apapun.

Makalah ini telah kami susun dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas Mata Kuliah Ilmu
Sosial Kebudayaan Dasar.Tak hanya itu kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat
untuk kami dan juga untuk semua yang membaca pada umumnya.Walaupun demikian kami
menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan.Maka dari itu ,kami
sangat mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan informasi dan ilmu yang
brmanfaat bagi kita semua.kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
yang mendukung kami dalam membuat makalah ini dan juga para membaca.

BAB II
ISI
DAFTAR ISI

Kata pengantar………………………………………………

Dartar isi……………………………………………………

BAB I PENDAHALUAN………………………………………1

A.Latar Belakang……………………………………………1

B. Studi Literatur……………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………2

A.Kajian Kebudayan Alor……………………………………2

B.Sistem Sosial………………………………………………..3

C.Mata Pencaharian……………………………………………4

D.Ilmu Pengetahuan…………………………………………….5

E.Religi…………………………………………………………6

F.bahasa ………………………………………………………7

G.Kesenian…………………………………………………….8

H.Teknologi……………………………………………………8

BAB III PENUTUP…………………………………………………………9

A.Kesimpulan……………………………………
………………..9

B.Saran……………………………………………
………………10

BAB II
ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Alor adalah sebuah kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.


Masyarakat Alor memiliki sistem sosial yang unik, dipengaruhi oleh budaya dan tradisi lokal
yang kaya. Beberapa aspek sistem sosial Alor antara lain:

 Sistem Kekerabatan: Sistem kekerabatan masyarakat Alor didasarkan pada kelompok-


kelompok suku atau klan yang saling terkait. Mereka memiliki aturan dan norma yang
mengatur hubungan antar klan, termasuk dalam hal pernikahan, warisan, dan
pertukaran barang.
 Adat Istiadat: Adat istiadat memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat
Alor. Mereka memiliki tradisi yang dijunjung tinggi dan diwariskan secara turun-
temurun. Adat istiadat ini mencakup upacara adat, tarian, musik tradisional, dan
festival-festival.
 Sistem Pertanian: Pertanian merupakan mata pencaharian utama masyarakat Alor.
Mereka mengandalkan pertanian berbasis ladang berpindah (slash-and-burn) dan
bertani di lahan terasering. Sistem pertanian ini melibatkan kerja sama antara keluarga
dan tetangga dalam proses bercocok tanam dan panen.
 . Sistem Kepercayaan: Mayoritas masyarakat Alor menganut agama Kristen, baik
Katolik maupun Protestan. Namun, beberapa suku di Alor masih mempraktikkan
kepercayaan tradisional, yang melibatkan kegiatan seperti pemujaan kepada roh nenek
moyang dan upacara keagamaan tertentu.
 Sistem Pemerintahan Adat: Di Alor, terdapat sistem pemerintahan adat yang masih
berlaku hingga saat ini. Masyarakat Alor memiliki kepala adat (raja) dan dewan adat
yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan dalam hal-hal yang berkaitan
dengan adat dan tradisi.

Sistem sosial Alor terus berkembang seiring dengan perubahan zaman dan pengaruh dari
luar. Namun, nilai-nilai tradisional dan budaya lokal tetap dijaga dan dihormati oleh
masyarakat Alor

Alor adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Secara geografis, Alor terletak di bagian timur Pulau Alor, yang merupakan bagian dari
Kepulauan Alor.Kabupaten Alor memiliki sejarah yang kaya dan telah dihuni oleh berbagai
kelompok etnis selama ribuan tahun. Beberapa penelitian arkeologi menunjukkan bahwa Alor
telah dihuni sejak zaman prasejarah, dengan bukti-bukti peninggalan seperti situs
megalitikum, kapak batu, dan artefak lainnya.

BAB II
ISI
Selama berabad-abad, Alor telah menjadi pusat perdagangan dan hubungan budaya yang
penting di kawasan tersebut. Kabupaten ini memiliki lokasi strategis di jalur perdagangan
antara Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik, sehingga berbagai kelompok etnis dan budaya
saling berinteraksi di sini. Pengaruh budaya dari berbagai wilayah seperti Maluku, Sulawesi,
Timor, dan Papua dapat ditemukan dalam kebudayaan Alor.Pada masa kolonial, Alor
menjadi bagian dari wilayah Hindia Belanda. Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun
1945, Alor menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Perekonomian Alor didominasi oleh sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata. Pertanian
meliputi budidaya padi, jagung, ubi kayu, dan rempah-rempah seperti cengkih dan pala.
Sementara itu, sektor perikanan sangat penting karena Alor memiliki potensi perikanan laut
yang melimpah, termasuk perikanan ikan, lobster, dan kerang.

Alor juga memiliki potensi pariwisata yang menarik. Keindahan alamnya yang
spektakuler, seperti pantai berpasir putih, terumbu karang, dan pegunungan yang hijau,
menjadikannya tujuan wisata yang populer. Selain itu, kebudayaan yang kaya dan tradisi adat
yang kuat juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang tertarik untuk mengenal budaya
lokal.Saat ini, Alor terus berupaya untuk mengembangkan infrastruktur dan sektor pariwisata
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempromosikan keunikan serta
keindahan alam dan budayanya kepada dunia.

B.Studi Literatur

 Dari Berburu ke Internet: Lompatan Budaya Masyarakat Alor" - Dari Berburu ke


Internet: Lompatan Budaya Masyarakat Alor" - buku yang membahas kekayaan
budaya masyarakat Alor.
 "Potensi Arkeologi di Pulau Alor" - artikel yang membahas potensi tinggalan
arkeologi dan Kebudayaan di wilayah Alor.
 "Mendengar Nenek Moyang Turun dari Langit: Motif Cerita Asal-Usul dari Alor,
Pura, dan Pantar NTT" - buku yang menggambarkan motif dalam cerita asal-usul
suku dan nenek moyang yang terdapat di pulau Alor, Pura, dan Pantar Kabupaten
Alor, NTT .
 "Bahasa Kebudayaan dan Pandangan tentang Kebahasaan Masyarakat Etnik lokal
Kafoa di Alor, Nusa Tenggara Timur" - buku yang membahas pandangan tentang
kebahasaan masyarakat etnik lokal Kafoa di Alor.
 "Nilai Budaya Naratif sebagai Pendekatan Pendampingan Budaya dalam Masyarakat
Alor Kecil" - artikel yang membahas pendekatan pendampingan masyarakat yang
akan membantu melestarikan nilai-nilai budaya naratif sebagai dasar bagi masyarakat
Alor Kecil untuk dijadikan warisan bagi setiap generasi.
 "Suku Alor" - artikel yang membahas tinggalan budaya penting di Alor, seperti
rumah adat, upacara adat, dan seni tari.

BAB II
ISI
 "MOKO SEBAGAI MAS KAWIN (BELIS) PADA PERKAWINAN ADAT
MASYARAKAT ALOR" - artikel yang membahas penggunaan moko sebagai belis
dalam masyarakat kehidupan Alor.
 "Nilai Budaya Naratif sebagai Pendekatan Pendampingan Budaya dalam Masyarakat
Alor Kecil" - artikel yang membahas pendekatan pendampingan masyarakat yang
akan membantu melestarikan nilai-nilai budaya naratif sebagai dasar bagi masyarakat
Alor Kecil untuk dijadikan warisan bagi setiap generasi.

BAB II
ISI
BAB II

PEMBAHASAN

A.Kajian Kebudayaan Alor

Kebudayan masyarakat di pulau Alor, adalah terdiri dari beberapa aspek-aspek budaya
seperti bahasa,adat istiadat,seni,tarian,arsitektur,dan kepercayaan masyarakat Alor . salah satu
aspek penting dalam kebudayaan Alor adalah Bahasa.Masyarakat Alor memiliki beberapa
bahasa yang berbeda-beda,seperti bahasa Alor pantar,bahasa Alor Timur,bahasa Alor Barat
Daya,dan bahasa Alor Tengah Utara.selain itu, kebudayaan Alor juga adalah adat istiadat dan
tradisi masyarakat Alor.Adat istiadat itu sangat beragam dan unik,seperti tradisi
perkawinan,upacara adat,sistem kekerabatan,dan aturan sosial.

Musik juga merupakan bagian penting dari kebudayaan Alor.Musik yang ada di pulau ini
seperti tarian tradisional, seni ukir,dan seni tenun. kebudayaan Alor juga melibatkan tentang
arsitektur tradisional dan kepercayaan masyarakat Alor. Rumah adat tradisional yang disebut
“Lopo” adalah salah satu contoh arsitektur tradisional yang unik di Alor. Masyarakat Alor
mengungkapkan makna dan fungsi dari arsitektur tradisional ini, serta keyakinan dan praktik
keagamaan yang terkait dengan kepercayaan masyarakat Alor.

Secara keseluruhan, kebudayaan Alor memberikan pemahaman yang lebih mendalam


tentang keberagaman budaya dan warisan budaya yang kaya di pulau Alor. Hal ini akan
membantu untuk melestarikan dan menghormati kebudayaan masyarakat Alor, serta
meningkatkan apresiasi terhadap nilai-nilai budaya yang unik.

B.Sistem sosial Alor

Alor adalah sebuah kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Masyarakat
Alor memiliki sistem sosial yang unik, dipengaruhi oleh budaya dan tradisi lokal yang kaya.
Beberapa aspek sistem sosial Alor antara lain:

1. Sistem Kekerabatan: Sistem kekerabatan masyarakat Alor didasarkan pada


kelompok-kelompok suku atau klan yang saling terkait. Mereka memiliki aturan dan
norma yang mengatur hubungan antar klan, termasuk dalam hal pernikahan, warisan,
dan pertukaran barang.
2. Adat Istiadat: Adat istiadat memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat
Alor. Mereka memiliki tradisi yang dijunjung tinggi dan diwariskan secara turun-
temurun. Adat istiadat ini mencakup upacara adat, tarian, musik tradisional, dan
festival-festival.
3. Sistem Pertanian: Pertanian merupakan mata pencaharian utama masyarakat Alor.
Mereka mengandalkan pertanian berbasis ladang berpindah (slash-and-burn) dan
bertani di lahan terasering. Sistem pertanian ini melibatkan kerja sama antara
keluarga dan tetangga dalam proses bercocok tanam dan panen.

BAB II
ISI
4. Sistem Kepercayaan: Mayoritas masyarakat Alor menganut agama Kristen, baik
Katolik maupun Protestan. Namun, beberapa suku di Alor masih mempraktikkan
kepercayaan tradisional, yang melibatkan kegiatan seperti pemujaan kepada roh
nenek moyang dan upacara keagamaan tertentu.
5. Sistem Pemerintahan Adat: Di Alor, terdapat sistem pemerintahan adat yang masih
berlaku hingga saat ini. Masyarakat Alor memiliki kepala adat (raja) dan dewan adat
yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan dalam hal-hal yang berkaitan
dengan adat dan tradisi.

Sistem sosial Alor terus berkembang seiring dengan perubahan zaman dan pengaruh dari
luar. Namun, nilai-nilai tradisional dan budaya lokal tetap dijaga dan dihormati oleh
masyarakat Alor

C.Mata pencaharian Alor

Mata pencaharian di Alor didominasi oleh sektor pertanian, perikanan, dan peternakan.
Beberapa mata pencaharian utama di Alor antara lain:

1. Pertanian: Pertanian merupakan mata pencaharian utama di Alor. Masyarakat Alor


mengandalkan ladang berpindah (slash-and-burn) sebagai metode bercocok tanam.
Mereka menanam padi, jagung, ubi kayu, kacang-kacangan, dan sayuran. Selain itu,
mereka juga menanam tanaman komersial seperti kopi, coklat, dan kelapa.
2. Perikanan: Alor memiliki potensi perikanan yang melimpah. Masyarakat Alor
umumnya berprofesi sebagai nelayan, baik di sektor perikanan tangkap maupun
budidaya. Mereka menggunakan perahu tradisional atau perahu motor untuk melaut
dan menangkap ikan, seperti ikan tuna, ikan kakap, dan ikan layur.
3. Peternakan: Peternakan juga menjadi mata pencaharian penting di Alor. Masyarakat
Alor mengembangkan peternakan sapi, kerbau, kambing, dan ayam. Hasil dari
peternakan tersebut digunakan sebagai sumber daging, susu, dan telur untuk
kebutuhan konsumsi masyarakat.
4. Kerajinan Tangan: Selain sektor pertanian dan perikanan, kerajinan tangan juga
menjadi mata pencaharian di Alor. Beberapa kerajinan yang dihasilkan adalah
anyaman daun pandan, pembuatan kain tenun ikat, ukiran kayu, dan kerajinan dari
skulit atau tanduk binatang.
5. Pariwisata: Potensi pariwisata di Alor semakin berkembang, sehingga sektor
pariwisata juga menjadi mata pencaharian untuk sebagian masyarakat. Alor dikenal
dengan keindahan alamnya, terutama pantai, pulau-pulau, dan terumbu karang yang
menarik bagi para wisatawan.

Masyarakat Alor cenderung menggabungkan beberapa mata pencaharian untuk memenuhi


kebutuhan hidup mereka. Namun, seiring dengan perkembangan ekonomi dan teknologi,
sektor perdagangan dan jasa juga semakin berkembang di Alor.

D.Ilmu pengetahuan alor


BAB II
ISI
Alor memiliki kekayaan ilmu pengetahuan yang meliputi berbagai aspek kehidupan,
budaya, dan lingkungan di wilayah tersebut. Beberapa contoh ilmu pengetahuan yang terkait
dengan Alor adalah sebagai berikut:

1. Ilmu Alam: Alor memiliki keanekaragaman hayati yang kaya dan unik. Studi tentang
flora dan fauna endemik di Alor, seperti burung, reptil, dan tumbuhan, termasuk
dalam ilmu pengetahuan alam. Penelitian mengenai ekosistem laut di sekitar Alor,
terumbu karang, dan kehidupan bawah laut juga merupakan bagian dari ilmu
pengetahuan alam yang berkaitan dengan Alor.
2. Antropologi: Alor adalah rumah bagi berbagai kelompok etnis dengan kebudayaan
dan adat istiadat yang beragam. Ilmu antropologi mempelajari aspek-aspek sosial,
budaya, dan kehidupan masyarakat Alor, termasuk sistem kekerabatan, struktur sosial,
seni, dan tradisi adat.
3. Arkeologi: Penelitian arkeologi di Alor dapat mengungkap sejarah dan warisan
budaya dari masa lampau. Situs-situs arkeologi di Alor, seperti situs megalitikum dan
peninggalan arkeologi lainnya, menjadi objek studi untuk memahami kehidupan
masyarakat Alor pada masa lalu.
4. Geografi: Studi geografi mempelajari karakteristik fisik dan manusia di Alor. Ini
termasuk pemahaman tentang relief, iklim, vegetasi, pola tanah, serta pola
pemukiman dan penggunaan lahan oleh masyarakat Alor.
5. Linguistik: Kajian linguistik termasuk dalam ilmu pengetahuan terkait Alor. Bahasa-
bahasa daerah di Alor, seperti Bahasa Alor, Bahasa Kui, Bahasa Abui, dan Bahasa
Adang, menjadi objek studi dalam linguistik untuk memahami struktur, sejarah, dan
perubahan bahasa di Alor.
6. Sosiologi: Sosiologi mempelajari interaksi sosial dan pola perilaku masyarakat Alor.
Penelitian tentang struktur sosial, perubahan sosial, dan isu-isu sosial yang dihadapi
oleh masyarakat Alor merupakan bagian dari ilmu pengetahuan ini.
7. Pendidikan: Pendidikan merupakan bidang ilmu pengetahuan yang penting di Alor.
Studi tentang sistem pendidikan, metode pembelajaran, dan tantangan pendidikan di
wilayah ini termasuk dalam ilmu pengetahuan pendidikan yang terkait dengan Alor.

Ilmu pengetahuan di Alor terus berkembang seiring dengan penelitian dan pemahaman
yang lebih mendalam tentang wilayah ini. Melalui penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan, masyarakat Alor dapat memanfaatkan dan melestarikan sumber daya alam dan
budaya mereka dengan lebih baik.

E.Religi

religi kebudayaan Alor adalah salah satu pulau yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara
Timur, Indonesia. Pulau ini memiliki keanekaragaman budaya dan agama yang kaya. Berikut
ini adalah beberapa agama dan kebudayaan yang ada di Alor.

1. Agama Kristen: Mayoritas penduduk Alor menganut agama Kristen, terutama


Protestan. Gereja-gereja Kristen dapat ditemukan di hampir setiap desa di pulau ini.
BAB II
ISI
Gereja-gereja ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya bagi masyarakat
Alor.
2. Agama Islam: Meskipun mayoritas penduduk Alor adalah Kristen, terdapat juga
komunitas Muslim di pulau ini. Mereka mempraktikkan Islam dan memiliki masjid
sebagai tempat ibadah. Agama Tradisional: Sebagian kecil penduduk Alor masih
mempertahankan kepercayaan dan praktik keagamaan tradisional mereka.
3. Agama tradisional Alor memiliki kepercayaan kepada roh nenek moyang dan
mempraktikkan upacara adat yang melibatkan tarian, nyanyian, dan persembahan

Kebudayaan Alor sangat kaya dan beragam. Beberapa suku yang tinggal di Alor
antara lain Suku Abui, Suku Adang, Suku Kamang, Suku Lamaholot, dan Suku
Jabang. Setiap suku memiliki bahasa, adat istiadat, dan tradisi yang unik. Pakaian
adat, seni ukir, tarian, dan musik tradisional juga merupakan bagian penting dari
kebudayaan Alor.

F. Bahasa

Bahasa kebudayaan Alor adalah bahasa yang digunakan oleh suku Alor, salah satu suku
bangsa yang tinggal di Kepulauan Alor, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Bahasa ini
termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa Alor memiliki beberapa dialek yang
berbeda tergantung pada daerahnya. Bahasa Alor memiliki peran penting dalam
mempertahankan kebudayaan dan identitas suku Alor. Selain itu, suku Alor juga memiliki
kekayaan budaya lainnya, seperti seni, musik, tarian, dan upacara adat yang khas.

G.Kesenian

Berbagai macam adat serta kebudayaan kabupaten alor mulai dari tarian,koleksi
bersejarah,dan suku tradisional yang masih terletak dengan tradisinya. Salah satu tarian dari
alor yang terkenal Latar adalah tarian lego-lego yang di sebut sohhe/darriz merupakan tarian
tradisi alo.

H.Teknilogi Kebudayaan Alor

Teknologi kebudayaan Alor merujuk pada penggunaan teknologi dalam konteks


kebudayaan masyarakat Alor, sebuah pulau di Indonesia Timur. Teknologi kebudayaan Alor
meliputi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam berbagai aspek
kehidupan masyarakat, seperti pendidikan, pertanian, pariwisata, dan kebudayaan
tradisional.Salah satu contoh penggunaan teknologi kebudayaan Alor adalah dalam
pendidikan. Masyarakat Alor telah memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan
akses dan kualitas pendidikan di daerah tersebut.

Contohnya adalah penggunaan komputer dan internet untuk pembelajaran jarak jauh, di
mana siswa di daerah terpencil dapat mengakses materi pembelajaran melalui platform

BAB II
ISI
online. Selain itu, teknologi juga digunakan untuk memperluas akses ke perpustakaan digital
dan sumber belajar online.Penggunaan teknologi juga dapat ditemukan dalam sektor
pariwisata di Alor. Pemerintah setempat dan komunitas lokal telah menggunakan media
sosial dan situs web untuk mempromosikan destinasi pariwisata Alor kepada wisatawan
potensial. Dalam hal ini, teknologi berperan penting dalam memperluas jangkauan promosi
dan meningkatkan kesadaran tentang keindahan dan keunikan budaya Alor.

Selain itu, teknologi juga digunakan dalam pelestarian dan promosi kebudayaan
tradisional Alor. Contohnya adalah dokumentasi dan digitalisasi warisan budaya, seperti
tarian, musik, dan karya seni tradisional. Melalui teknologi, kebudayaan Alor dapat dibagikan
dan dipromosikan kepada masyarakat luas, baik di dalam maupun di luar Alor.Dalam
kesimpulannya, teknologi kebudayaan Alor mencakup penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Alor, termasuk pendidikan,
pariwisata, dan pelestarian budaya. Penggunaan teknologi ini bertujuan untuk meningkatkan
akses, kualitas, dan promosi kebudayaan Alor.

BAB II
ISI
BAB III

PENUTUP

A. kesimpulan

Suku Alor merupakan suku terbesar yang mendiami pulau Alor, Kabupaten Alor,
Nusa Tenggara Timur.Suku Alor atau biasa disebut suku Abui merupakan suku pendiri
kerajaan tertua di Alor yang dibangun pedalaman pegunungan Alor.

Bukan hanya Pulau Alor yang memiliki kebudayaan yang unik tetapi Nusa Tenggara
Timur juga memiliki banyak kebudayaan seperti halnya yang lain. Nusa Tenggara Timur
memang merupakan daerah yang jauh dari pusat kota tetapi sangat banyak menyimpan
kekayaan alam yang melimpah,banyak kekayaan alam yang belum terjemah dan bahkan
masih alami jauh dari kerusakan oleh tangan manusia, walaupun di Nusa Tenggara
Timur masih memiliki masalah dengan ketersediaan air di tempat mereka tapi mereka
masih terus bertahan,infrastruktur yang masih terbilang jauh dari kata layak,tapi masih
ada kesempatan Nusa Tenggara Timur untuk memperbaiki daerahnya menjadi lebih
baik.

Kami sebagai generasi mudah ingin sama’’ membangun negara . oleh karena itu kami
akan menghormati budaya di daerah kami masing dan daerah lain yang ada di Nusa
Tenggara Timur ini, agar daerah-daerah yang belum mendapat penghidupan yang layak
di bisa di perhatikan oleh pemerintah.

B. Saran
Sebagai generasi mudah sudah seharusnya kita yang memiliki bangsa yang sama yang
hidup dngan senasib sepenanggungan dengan sejarah yang sama pula memperhatikan
warga yang belum mendapat perhatian yang layak.

BAB II
ISI

Anda mungkin juga menyukai