Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

STRUKTUR KALIMAT
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu :

Triday Repelita, SS.,M.Pd.

Disusun Oleh :

Risma Susiliwati Hasanah (23416262201095)

Nina Nuryanti (23416262201032)

Lutfi Firdamayanti (23416262201018)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua kehendaknya, tim
penyusun berhasil menyelesaikan tugas makalah yang berjudul STRUKTUR KALIMAT dengan
tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Struktur Kalimat Bahasa Indonesia bagi para pembaca dan juga penulis.

Dalam penyusunan makalah ini, semua isi ditulis berdasarkan buku dan jurnal referensi yang
berkaitan dengan struktur kalimat. Apabila dalam isi makalah ditemukan kekeliruan atau
informasi yang kurang valid, tim penyusun sangat terbuka dengan kritik dan saran yang
membangun untuk diperbaiki selanjutnya.

Karawang, 16 oktober 2023

Tim penyusun
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... 4
1. 1 Latar Belakang......................................................................................................................... 4
1. 2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 4
1. 3 Tujuan ..................................................................................................................................... 4
1. 4 Manfaat .................................................................................................................................. 4
BAB II ..................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................ 5
2.1 Pengertian Kalimat .................................................................................................................. 5
2.2 Pola kalimat Dasar................................................................................................................... 5
2.3 Jenis Kalimat Menurut struktur ............................................................................................... 6
2.4 Jenis Kalimat Menurut Gayanya ( Retorikanya) ........................................................................ 8
2.5 Jenis Kalimat Menrut Fungsinya .............................................................................................. 9
BAB III .................................................................................................................................................. 10
PENUTUP.............................................................................................................................................. 10
3.1. Simpulan ............................................................................................................................... 10
3.2. Saran..................................................................................................................................... 10
BAB I

PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ada pembahasan mengenai struktur kalimat. Struktur
kalimat yang baik dalam bahasa Indonesia sangat penting, agar ketika kita melafalkannya akan
terdengar semakin bagus. Untuk itu diperlakukan penyusunan struktur kalimat berdasarkan
aturan yang berlaku.

setiap kalimat memiliki struktur atau pola yang memperlihatkan hubungan antar unsur yang
membentuk kalimat itu. Pemahaman srtuktur atau pola-pola kalimat, memberikan dasar bagi
pemahaman kalimat lebih lanjut. Dengan mempelajari struktur kalimat diharapakan
mahasiswa memiliki pemahaman yang memadai dan benar tentang pola dan jenis kalimat.

1. 2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud kalimat?
2. Apa sajakah pola kalimat dasar?
3. Apa sajakah jenis kalimat menurut struktur?
4. Apa sajakah jenis kalimat menurut bentuk gyanya?
5. Apa sajakah jenis menurut fungsinya?

1. 3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu kalimat
2. Untuk mengetahui apa saja pola kalimat dasar
3. Untuk mengetahui apa saja jenis kalimat menurut struktu
4. Untuk mengetahui apa saja jenis kalimat menurut bentuk gyanya
5. Untuk mengetahui apa saja jenis menurut fungsinya

1. 4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat dijadijan sebagai proses pembelajaran di dalam penulisan makalah
dan karya ilmiah
b. Dapat dijadikan sebagai sumber informasi terkait pemahaman mengenai
pengertian, pola, dan jenis struktur kalimat
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan
pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras
lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin
kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau
tanda seru (!).

Kalimat oleh beberapa pakar didefinisikan atas berbagai pengertian, antara lain:

1. Sultan Takdir Alisyahbana menjelaskan bahwa kalimat adalah kumpulan kata-kata yang
terkecil yang mengandung pikiran lengkap.

2. Gorys Keraf mengemukakan bahwa kalimat adalah bagian ujaran yang didahului dan diikuti
oleh kesenyapan. Sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap.

3. Fachruddin A.E mendefinisikan bahwa kalimat adalah kelompok kata yang mempunyai arti
tertentu, terdiri atas subjek dan predikat dan tidak tergantung pada suatu konstruksi
gramatikal yang lebih besart

2.2 Pola kalimat Dasar

Pola kalimat dasar Bahasa Indonesia terdiri atas enam tipe, yaitu :

1. Pola I adalah pola yang mengandung subjek (S) kata benda


(Parailmuwan) dan predikat (P) kata kerja (berdiskusi). Kalimat itu
menjadi Para ilmuwan// berdiskusi.
Contoh lain:
1) Pertemuan APEC// sudah berlangsung.
2) Teori itu// dikembangkan.
2. Pola 2 adalah pola kalimat yang bersubjek kata benda (dosen itu) dan
berpredikat kata sifat (ramah). Kalimat itu menjadi Dosen itu ramah.
Contoh lain:
1) Kongres PSSI 20 Mei 2011// ricuh
2) Suku bunga bank swasta// tinggi
3. Pola 3 adalah pola kalimat yang bersubjek kata benda (Harga rumah sang
artis) dan berpredikat kata bilangan (dua miliar rupiah) Kalimat
selengkapnya ialah Harga rumah sang artis dua miliar rupiah.
Contoh lain:
1) Panjang jalan tol Cawang-Tanjung Priok// tujuh belas kilometer.
2) Masalahnya// seribu satu.
4. Pola 4 adalah pola kalimat yang bersubjek kata benda (Edi Baskoro
Yudhoyono) berpredikat kata kerja (melamar) dan berobjek kata benda
(Siti Ruby Alisa Rajasa). Kalimat itu menjadi Edhi Baskoro
Yudhoyonol/melamar/Siti Ruby A.Rajasa.
Contoh lain:
1) Obama// membunuh//Osama
2) Setiap pemilik saham// mengharapkan// deviden yang memuaskan
5. Pola 5 adalah pola kalimat yang terdiri atas subjek kata benda (paman),
predikat kata kerja (mencarikan), objek (0) kata bend (saya), dan
pelengkap (Pel.) kata benda (pekerjaan).
Selengkapnya kalimat itu menjadi Paman// mencarikan// saya//
pekerjaan.
Contoh lain :
1) Dia//Membuatkan//Saya//Lukisan
2) Ibuku//Menggorengkan//Ayah//Ikan
6. Pola 6 adalah pola kalimat yang bersubjek kata benda (Mike Tyson) dan
berpredikat kata benda (petinju dunia). Baik subjek maupun predikat,
keduanya kata benda. Jadi, kalimat itu menjadi Mike Tyson// petinju
dunia.
Contoh lain:
1) Rektor Universitas Buana Perjuangan // Dedi Muliadi.
2) Chairil Anwar// tokoh penyair kenamaan.

2.3 Jenis Kalimat Menurut struktur

Menurut strukturnya, kalimat bahasa Indonesia dapat berupa kalimat tunggal dan dapat pula
berupa kalimat ma-jemuk. Kalimat majemuk dapat bersifat setara (koordinatif), tidak setara
(subordinatif). ataupun campuran.

1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal terdiri atas satu subjek dan satu predikat.Kalimat-kalimat
tunggal yang sederhana itu terdiri atas satu subjek dan satu predikat
Sehubungan dengan itu, kalimat-kalimat yang panjang itu dapat pula ditelusuri
pola-pola pembentuknya. Pola-pola itulah yang dimaksud dengan pola kalimat
dasar.

2. Kalimat Majemuk Setara


Kalimat majemuk setara terjadi dari dua kalimat tunggal atau lebih. Kalimat
majemuk setara dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu :
a. Kalimat majemuk setara perjumlahan, yaitu kalimat majemuk setara yang
terdiri atas dua kalimat atau lebih yang dihubungkan oleh kata dan atau
serta.
contoh :
kami menulis
mereka membaca
jadi, kami menulis dan mereka membaca
b. Kalimat majemuk setara pertentangan, yaitu dua kalimat tunggal atau lebih
yang dihubungkan oleh kata tetapi sedangkan, atau melainkan.
contoh :
Amerika tergolong negara maju.
Indonesia tergolong negara berkembang
jadi, Amerika tergolong negara maju tetapi Indonesia tergolong negara
berkembang
c. Kalimat majemuk setara perurutan adalah dua kalimat tunggal atau lebih
yang dihubungkan oleh kata lalu dan kemudian
Contoh:
Mula-mula disebutkan nama-nama juara MTQ tingkat remaja, kemudian
disebutkan nama-nama juara MTO tingkat dewasa
d. Kalimat majemuk setara pemilihan, yaitu dua kalimat tunggal atau lebih
yang dihubungkan oleh kata atau.
Contoh:
Mereka di perpustakaan sedang belajar atau sedang menari.

3. Kalimat Majemuk Setara Rapatan.


yaitu suatu bentuk yang merapatkan dua atau lebih kalimat tunggal. Yang
dirapat-kan ialah unsur subjek yang sama. Dalam hal seperti ini, unsur yang
sama cukup disebutkan satu kali
Contoh :
Negara kita telah melakukan kegiatan demokrasi
Negara kita telah melakukan pembangunan fisik
jadi, Negara kita telah melakukan kegiatan demokrasi dan telah melakukan
pembangunan fisik.

4. Kalimat Majemuk Tidak Setara


Kalimat majemuk tidak setara terdiri atas satu suku kalimat yang bebas (klausa
bebas) dan satu suku kalimat atau lebih yang yang tidak bebas (klausa
terikat).kalimat majemuk tak setara terbagi dalam bentuk anak kalimar dan
induk kalimat Induk kalimat jalah inti gagasan, sedangkan anak kalimat bukan
inti.
Kalimat majemuk tidak setara ini disebut juga kalimat majemuk bertingkat
contoh :
Para pemain sudah lelah.
Para pemain boleh beristirahat.
jadi, Karena sudah lelah, para pemain boleh beristirahat.

5. Kalimat Majemuk Tidak Setara yang Berunsur Sama


Kalimat majemuk taksetara (tidak setara) dapat dirapatkan andaikata unsur-
unsur subjeknya sama.
Contoh:
Kami sudah lelah.
Kami ingin pulang.
jadi, Karena sudah lelah, kami ingin pulang.

6. Penghilangan Kata Penghubung


Ada beberapa kalimat majemuk taksetara rapatan yang mencoba mengadakan
penghematan dengan menghilang-kan penanda-anak kalimat sehingga kalimat
itu menjadi salah.
Contoh:
Membaca surat itu, saya sangat terkejut.
Anak kalimat: Membaca surat itu. Induk kalimat: Saya sangat terkejut.
Subjek anak kalimat itu persis sama dengan subjek pada induk kalimat, yaitu
saya. Kalau tidak ada penanda pada anak kalimat. kalimat majemuk itu tidak
benar (tidak baku). Penanda yang dapat dipakai ialah setelah sehingga kalimat
akan menjadi
Setelah (saya) membaca surat itu, saya sangat terkejut. Setelah membaca surat
itu, saya sangat terkejut.
contoh:
a. Memasuki masa pensiun, ia merasa mempunyai waktu yang cukup untuk
menolong orang banyak. (Salah)…
b. Sestelah memesuki masa pension, ia merasa mempunyai waktu yang cukup
untuk menolong orang banyak. (Benar)…

7. Kalimat Majemuk Campuran


Kalimat jenis ini terdiri atas kalimat majemuk taksetara (kalimat majemuk
bertingkat) dan kalimat majemuk setara, atau terdiri atas kalimat majemuk
setara dan kalimat majemuk taksetara (bertingkat).
Contoh :
Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang. (Bertingkat +
Setara)
Penjelasan:
Kalimat pertama terdiri atas anak kalimat karena hari sudah malam dan induk
kalimat yang berupa kalimat majemuk setara, kami berhenti dan langsung
pulang. Jadi, susunan kalimat pertama adalah bertingkat + setara

2.4 Jenis Kalimat Menurut Gayanya ( Retorikanya)

“Retorika” adalah gaya penyajian yang tergantung konteks dan kebutuhan. Dari aspek ini,
sebenarnya ada tiga macam penyajian kalimat:

1. Kalimat yang Melepas


Adalah jenis kalimat yang terdiri dua unsur yang induk kalimatnya berada di
depan, diikuti oleh anak kalimatnya. Jadi, anak kalimat seolah menjadi suatu
penjelas bagi klausa sebelumnya.
Contoh :
Ibu akan mengajak Tania ke taman ria karena Tania mendapatkan nilai yang
tinggi dalam ujiannya.

2. Kalimat yang Berklimaks


Adalah jenis kalimat yang justru diawali oleh anak kalimat dan diikuti oleh induk
kalimat. Biasanya, jenis kalimat yang klimaks menempatkan koma sebelum
masuk ke induk kalimat
Contoh :
Karena parasnya lugu, tidak ada yang menduga gadis itu bisa menipu korbannya
hingga tujuh puluh milyar.

3. Kalimat yang Berimbang


Adalah suatu kalimat yang disusun dalam bentuk majemuk setara atau majemuk
campuran.
Contoh :
Jika stabilitas nasional mantap, masyarakat dapat bekerja dengan tenang dan
dapat beribadat dengan leluasa.
2.5 Jenis Kalimat Menrut Fungsinya

1. Kalimat Pernyataan (Deklaratif)


menyatakan sesuatu secara lengkap dalam rupa informasi yang bersifat pasti
kepada lawan bicara atau pembicaranya.
Contoh :
Menteri perdagangan mengumumkan bahwa harga bawang mulai naik terhitung
awal bulan November tahun ini.

2. Kalimat Pertanyaan (Interogatif)


Jenis kalimat interogatif memiliki bentuk sebuah pertanyaan dan ingin memperoleh
informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan.
Contoh :
Bagaimana cara membuat kue apel yang enak?

3. Kalimat Perintah (Imperatif)


Kalimat imperatif digunakan ketika si pembicara ingin menyuruh, meminta tolong,
atau melarang seseorang untuk melakukan sesuatu
Contoh :
Tolong buatkan dahulu rencana pembiayaannya.

4. Kalimat Seruan
Jenis kalimat ini digunakan jika penutur ingin mengungkapkan perasaan yang kuat,
atau keterkejutan.
Contoh :
Wah, lihat apa yang dia lakukan!
BAB III

PENUTUP

3.1. Simpulan

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan
pikiran yang utuh. setiap kalimat memiliki struktur atau pola yang memperlihatkan hubungan
antar unsur yang membentuk kalimat itu. Kalimat memiliki 6 pola kalimat dasar dan memiliki
beberapa jenis, yaitu jenis kalimat menurut strukturnya, jenis menurut gayanya (Retrorikanya),
dan jenis kalimat menurut fungsinya.

3.2. Saran

Setelah menyusun makalah ini kami mengharapkan bahwa tulisan ini bermanfaat bagi
pembaca dan semakin banyak rekan-rekan yang dapat meningkatkan, menggali dan mengkaji
lebih dalam tentang struktur kalimat, pola dasar kalimat, jenis kalimat. Karena keterbatasan
pengetahuan dn referensi , penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh Kkarena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan.
DAFTAR PUSAKA

https://www.scribd.com/document/540366253/Makalah-struktur-kalimat

Arifin, Zaenal dan Tridays Repelita. (2023). BAHASA INDONESIA UNTUK PERGURUAN TINGGI.
Tanggerang: PT Pustaka Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai