Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PRAKTIKUM PENILAIAN STATUS GIZI

ANTROPOMETRI - (TOPIK 2 – Body Composition)


Mata Kuliah: PENILAIAN STATUS GIZI
Tanggal Praktikum : 28 Febuari 2024

Dosen Pengampu :
Dian Luthfiana Sufyan, S.Gz., M.Gizi

KELOMPOK 4

AQILAH ZAHRA RAMADHANI (2310714082)


SHELLA SALSABILA (2310714083)
ADINDA AYU RACHMANIA( 231071409)
NAILA ZAHWA (2310714094)

PROGRAM STUDI GIZI PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii


BAB I ......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 3
1.2 Tujuan.............................................................................................................................. 3
BAB II........................................................................................................................................ 4
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................... 4
BAB III ...................................................................................................................................... 7
PROSEDUR KERJA ............................................................................................................... 7
3.1 Alat dan Bahan ............................................................................................................... 7
3.1.1 Alat ............................................................................................................................ 7
3.1.2 Bahan Praktikum ..................................................................................................... 8
3.2 Prosedur Kerja ............................................................................................................... 8
BAB IV .................................................................................................................................... 12
HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................................. 12
4.1 Hasil ............................................................................................................................... 12
4.2 Pembahasan .................................................................................................................. 13
BAB V ...................................................................................................................................... 17
KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................................. 17
5.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 17
5.2 Saran .............................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Antropometri adalah ilmu yang mempelajari pengukuran dimensi fisik manusia


dan hubungannya dengan pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan. Antropometri
telah menjadi alat penting dalam bidang kedokteran, antropologi, nutrisi, dan ilmu
olahraga untuk memahami variasi fisik manusia dan memprediksi risiko kesehatan.

Komposisi tubuh adalah salah satu komponen penting yang berpengaruh


terhadap kesehatan individu. Tubuh manusia terdiri dari dua komponen utama yaitu
lemak dan non lemak. Lemak dapat berupa lemak esensial dan lemak non esensial.
Sedangkan komponen non lemak dapat berupa air, tulang, dan otot. Meskipun
perubahan jumlah pada semua komponen tubuh akan berpengaruh pada kesehatan
seseorang, namun lemak tubuh menjadi komponen yang paling banyak diteliti
pengaruhnya terhadap kesehatan. Studi epidemiologi saat ini menunjukan bahwa lemak
tubuh baik pada anak-anak maupun dewasa perlu mendapat perhatian khusus karena
mempengaruhi kesehatan individu baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Praktikum Antropometri Body Composition bertujuan untuk mengukur massa lemak,
massa otot dan kondisi air didalan tubuh. Metode antropometri yang digunakan dalam
praktikum ini akan memberikan pemahaman tentang komposisi tubuh individu dan
variasi antropometri dalam populasi.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum antrometri body composition yaitu :
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang pengukuran antropometri body composition.
2. Mahasiswa mampu dan paham bagaimana cara mengukur massa lemak, massa otot
dalam tubuh menggunakan harpenden skinfold body fat caliper, impedansi biolektrik
portable, impedansi biolektrik full body, meteran gulung badan, dan pita LILA.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara mengevaluasi dan menginterpretasikan data hasil
pengukuran komposisi tubuh.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

No Judul Literatur/Jurnal Penulis Intisari

1 Analisis Body Yuliasih & Fatah Nurdin Jurnal ini membahas


Composition Masyarakat mengenai penelitian terkait
Desa Karang Tengah pengukuran body composition
Kabupaten Bogor yang dilakukan di Desa
Karang tengah Kabupaten
Bogor. Komposisi tubuh,
terdiri dari massa lemak dan
non-lemak, adalah indikator
kesehatan. Kesehatan, sesuai
UU RI No. 23 Tahun 1992,
adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa, dan sosial,
memungkinkan hidup
produktif secara sosial dan
ekonomi.Komposisi tubuh
adalah persentase berat tubuh
dari jaringan lemak dan non-
lemak. Evaluasi ini penting
untuk status kesehatan.
Terdiri dari jaringan lemak
total, bebas lemak, mineral
tulang, dan cairan tubuh.
Tubuh manusia memiliki zat
padat (40%) dan cairan
(60%), dengan pembagian
cairan menjadi ekstraselular
(20%) dan intraselular (40%).
Komposisi tubuh terdiri dari
massa lemak dan non-lemak
yang dapat berubah dengan
perubahan aktivitas fisik dan
pola makan. Pengukuran ini
penting untuk mendeteksi
kebutuhan makanan dan
pencegahan penyakit.
Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif dengan
survei menggunakan alat
Body Composition Scale
untuk mengukur komposisi
tubuh masyarakat Desa
Karang Tengah, Kabupaten
Bogor. Hasil penelitian ini

4
adalah bahwa masyarakat di
Desa Karang Tengah
mayoritas tidak sehat dengan
jumlah 17 orang atau 50%.
Namun ada juga warga yang
sangat sehat sejumlah 8 orang
atau 23,53%. Warga sehat
sebanyak 3 orang atau 8,82%
dan warga kurang sehat
sebanyak 6 orang atau
17,65%.

2 Ukuran Lahir, Keragaan Restu Pertiwi & Jurnal ini berisikan hasil
Status Gizi, Dan Rimbawan penelitian dengan tujuan
Komposisi Tubuh menganalisis hubungan
Mahasiswa TPB-IPB ukuran lahir, keragaan status
gizi, dan komposisi tubuh
mahasiswa Tingkat Persiapan
Bersama, Institut Pertanian
Bogor angkatan 2013.
Mahasiswa TPB IPB
mengalami transisi dari masa
remaja ke dewasa muda,
dengan masalah kesehatan
yang bisa dimulai sejak usia
dini. Peran gizi pada usia
dewasa adalah mencegah
penyakit dan meningkatkan
kesehatan. Permasalahan
terkait status gizi bisa terjadi
sepanjang siklus kehidupan,
dari kandungan hingga usia
lanjut. Faktor seperti usia,
tinggi badan, berat badan
sebelum hamil, status gizi ibu,
usia kehamilan, dan
pertambahan berat badan ibu
selama hamil berkontribusi
terhadap berat lahir bayi.
Desain penelitian ini adalah
cross-sectional dengan
puposive sampling yang
melibatkan 45 orang laki-laki
dan 64 orang Perempuan.
Mayoritas subjek memiliki
berat dan panjang lahir
normal tanpa perbedaan yang
signifikan antara laki-laki dan

5
perempuan. Namun,
persentase lemak tubuh lebih
tinggi pada perempuan,
sedangkan lemak viseral,
massa bebas lemak, lingkar
perut, dan rasio lingkar
pinggang-pinggul lebih tinggi
pada laki-laki. Terdapat
perbedaan signifikan antara
komposisi tubuh laki-laki dan
perempuan. Mayoritas subjek
memiliki status gizi normal,
dan tidak ada perbedaan
signifikan antara indeks
massa tubuh laki-laki dan
perempuan. Berat dan
panjang badan lahir dapat
memengaruhi komposisi
tubuh di masa mendatang.

6
BAB III
PROSEDUR KERJA

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

Alat Spesifikasi

Skinfold Caliper Harpenden Skinfold Caliper merupakan alat ukur


yang digunakan untuk menghitung ketebalan
lipatan kulit tubuh manusia. Perhitungan ini dapat
digunakan untuk memperkirakan presentase
jumlah lemak pada tubuh. Mempunyai gradasi
0,20 mm dan rentang pengukuran sampai 80mm

Pita LILA/ MUAC Tape Pita LiLA mempunyai dua sisi, yang pertama
untuk LiLA bayi dan satu lagi untu LiLA ibu hamil
pada usia subur 15-45 tahu. Pita LiLA bayi
mempunyai 3 warna, yaitu hijau, kuning dan
merah. Setiap warna tersebut menggambarkan
kondisi gizi balita. Berdasarkan hasil pengukuran
LiLA, ada 3 (tiga) kondisi gizi balita, yaitu:

Hijau (≥12,5 cm) artinya → anak


sehat/gizi baik
Kuning (11,5 cm – 12,4 cm) artinya → anak
mengalami gizi kurang
Merah (<11,5 cm) artinya → anak mengalami
gizi buruk

Pita LiLA ibu hamil mempunyai 2 warna, merah


dan putih. Pada usia subur 15-45 tahun. Warna
merah berarti berat badan kurang dan warna putih
berarti berat badan cukup.

Measuring Body Tape Measuring body tape memiliki spesifikasi alat


ukur dengan gradasi 0,1 cm dan memiliki bentuk
yang lentur sehingga bisa menyesuaikan dengan
panjang tubuh sampai panjang sekitar 143 cm.

7
Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) Alat yang dapat menganalisa body fat precentage
Hand to Hand dan body mass index (BMI) menggunakan metode
impedansi bioelektrik yang telah terbukti. Alat ini
juga bisa menunjukkan body type dan basal
metabolic rate (BMR) pada monitornya dalam
waktu 7 detik.

Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) BIA Hand To Foot adalah alat yang dapat secara
Hand to Foot efektif menganalisa fisik tubuh mulai dari berat
badan, presentase lemak tubuh, presentase lemak
Subkutan, tingkat lemak Visceral, dan massa otot
tubuh. Alat ini juga sudah dilengkapi kemampuan
menganalisa usia metabolisme tubuh.

3.1.2 Bahan Praktikum


Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu sebagai berikut:
1. Spidol/Pulpen
2. Buku Catatan

3.2 Prosedur Kerja


Prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum kali ini berdasarkan alat-alat
yang telah disediakan yaitu:
1. Skinfold Caliper

8
a. Mengukur Biceps Skinfold
● Minta subjek untuk membuka lengan baju di lengan kiri,
kemudian minta mereka untuk menggantungkan tangan mereka
dengan longgar, berdiri dan rileks
● Identifikasi titik tengah antara lipatan bantu anterior dan fossa
antekubital
● Tandai titik tengah tersebut dengan pulpen/spidol
● Pegang lipatan vertikal (menggunakan ibu jari dan jari telunjuk)
dan tekan rahang kaliper selama 2-3 detik dan baca dengan cepat
hasil pengukuran ke 0,2-0,5 mm terdekat
● Segera lepaskan kaliper (jangan menyeret kaliper)
● Catat hasil pengukuran ke dalam buku catatan

b. Mengukur Triceps Skinfold


● Minta subjek untuk membuka lengan baju di lengan kiri,
kemudian minta mereka untuk menggantungkan tangannya
dengan longgar, minta subjek untuk menekuk lengannya 90°
untuk mengidentifikasi titik tengah, berdiri dan rileks
● Identifikasi titik tengah antara akromion dan olecranon
● Tandai titik tengah dengan pulpen/spidol
● Pegang lipatan vertikal (menggunakan ibu jari dan telunjuk) dan
tekan rahang kaliper selama 2-3 detik dan baca dengan cepat
hasil pengukuran ke 0,2-0,5 mm terdekat
● Segera lepaskan kaliper (jangan menyeret kaliper)
● Catat hasil pengukuran ke dalam buku catatan

c. Mengukur Subscapular Skinfold


● Minta subjek untuk berdiri dan rileks
● Identifikasi lokasi pengukuran
● Letakkan lengan kiri subjek di belakang punggung mereka
● Sentuh tulang belikat dan identifikasi lekukannya
● Tandai lokasi dengan pena
● Pegang lipatan kulit (menggunakan ibu jari dan jari telunjuk) di
lokasi penandaan membentuk 45° secara diagonal dan tekan
rahang kaliper selama 2-3 detik dan baca dengan cepat hasil
pengukuran ke 0,2-0,5 mm terdekat
● Segera lepaskan kaliper (jangan menyeret kaliper)
● Catat hasil pengukuran ke buku catatan

d. Mengukur Suprailiac Skinfold


● Minta subjek untuk berdiri dan rileks
● Identifikasi lokasi pengukuran
● garis midaxillary tepat di atas puncak iliaka Identifikasi lokasi
dengan pena

9
● Pegang lipatan kulit (menggunakan ibu jari dan jari telunjuk) di
lokasi penandaan dan tekan rahang kaliper selama 2-3 detik dan
baca dengan cepat hasil pengukuran ke 0,2-0,5 mm terdekat
● Segera lepaskan kaliper (jangan menyeret kaliper)
● Catat hasil pengukuran ke dalam buku catatan

2. Pita LiLA / MUAC Tape


a. Mengukur LiLA pada Wanita Subur 15- 45 tahun
● Tetapkan posisi bahu dan siku
● Ukur titik tengah antara bahu dan siku menggunakan body
measuring tape
● Tentukan titik tengah lengan
● Lingkarkan pita LILA pada tengah lengan
● Pita jangan terlalu ketat atau longgar
● Baca skala dengan benar
● Catat hasil pengukuran

3. Measuring Body Tape
a. Mengukur Lingkar Perut
● Temukan bagian bawah tulang rusuk dan bagian atas pinggul
subjek
● Ukur bagian tengahnya menggunakan body measuring tape
● Lingkarkan body measuring tape di titik tengah antara bagian
bawah tulang rusuk dan atas pinggul subjek
● Pastikan pita pengukur ditarik dengan kencang, tetapi tidak
terlalu ketat ataupun longgar
● Bernapaslah secara alami dan lakukan pengukuran.
● Lakukan pengukuran lagi untuk memastikannya.
● Catat hasil pengukuran

b. Mengukur Lingkar Pinggul


● Lingkarkan body measuring tape pada bagian paling atas tulang
pinggul
● Pastikan pita pengukur ditarik dengan kencang, tetapi tidak
terlalu ketat ataupun longgar
● Bernapaslah secara alami dan lakukan pengukuran.
● Lakukan pengukuran lagi untuk memastikannya
● Catat hasil pengukuran

4. Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) Hand to Hand


● Masukkan data data yang diperlukan, data data tertera pada monitor BIA
seperti umur, tinggi badan dan berat badan
● Setelah itu minta subjek itu menggenggam alat BIA dengan posisi
tangan menempel sempurna pada handle dan tangan lurus sempurna

10
didepan dada
● Setelah posisi sudah sempurna pengukur memencet tombol start
● Tunggu 7 detik sampai data data tampil di monitor
● Catat hasil pengukuran

5. Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) Hand to Foot


● Masukkan data data yang diperlukan, data data tertera pada monitor BIA
seperti umur dan tinggi badan
● Setelah itu minta subjek untuk berdiri diatas alat dengan posisi kaki
menempek sempurna pada sensor
● Selain itu minta subjek itu menggenggam alat BIA dengan posisi tangan
menempel sempurna pada handle dan tangan lurus sempurna didepan
dada
● Setelah posisi sudah sempurna tunggu beberapa detik sampai berat
badan muncul lalu beberapa detik lagi sampai data data yang diperlukan
muncul di monitor
● Catat hasil pengukuran

11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Subjek Skinfold Caliper LILA Measuring Body


(Lingkar Tape
Lengan
Biceps Triceps Subscapular Suprailiac Atas) Lingkar Lingkar
perut pinggul

Aqilah 27 mm 24 mm 15,9 mm 21,5 mm 27,5 cm 71,5 cm 90 cm

Shella 12,4 mm 16,8 mm 11 mm 9 mm 22 cm 65 cm 82,5 cm

Dinda 14,3 mm 17 mm 15,2 mm 15,9 mm 26 cm 75 cm 86 cm

Naila 11,6 mm 11,2 mm 10 mm 6,1 mm 21 cm 62 cm 71 cm

BIA HAND TO Naila Aqilah Dinda Shella


FOOT

Berat Badan 43,5 kg 59,7 kg 49,4 kg 43,7 kg

Tinggi Badan 158 cm 161 147 159

Umur 18 tahun 19 18 19

% Lemak 18,2 % 26,7% 27,8% 18,8%

Fat 21,4 31,3 33,9 23,8

Lemak Perut 1 3,5 4 1

Kalori 1073 1264 1092 1040

BMI 18,1 23 22,9 17,3

Lemak Atas 13,9% 22,9% 24,7% 15,1 %

Lemak Lengan 33% 44,6% 47,9% 35,8%

Lemak Kaki 29,6% 40,5% 42,9% 30,7%

% Otot 29% 25,6% 23,7% 28,2%

Otot Atas 24,8% 20,6% 19,4% 24,2%

12
Otot Lengan 34,5% 27,4% 27,3% 33,8%

Otot Kaki 40,5% 38% 35,4% 38,5%

Body Age 18 tahun 30 tahun 28 tahun 18 tahun

BIA HAND Aqilah Shella Dinda Naila


TO HAND

Fat Measure 33,2% 21,9% 31,5% 22,8%

BMI 23,2 17,3 22,9 18,2

Body Type Latent Obesity Lean Latent Obesity Lean

BMR 1366 kcal 1074 kcal 1176 kcal 1103 kcal

4.2 Pembahasan

Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa pada pengukuran


skinfold menggunakan kaliper skinfold di 4 titik (biceps, triceps, subscapular,
suprailiac) untuk mengetahui kadar lemak di daerah tersebut menunjukkan bahwa kadar
lemak tertinggi ada pada Aqilah di daerah subscapular (15,9 mm) dan suprailiac (21,5
mm). Ini mengindikasikan akumulasi lemak di area torso atasnya lebih tinggi. Dinda
memiliki kadar lemak subscapular (15,2 mm) dan suprailiac (15,9 mm) tertinggi kedua
setelah Aqilah. Naila dan Shella memiliki kadar lemak skinfold terendah di antara
keempat subjek. Dimana Skinfold subjek Shella yaitu 11 mm (subscapular) dan 9 mm
(suprailiac) dan Skinfold terendah yaitu 6,1 mm (suprailiac) ada pada Naila. Skinfold
caliper adalah metode pengukuran ketebalan jaringan adiposa subkutan di lokasi
tertentu. Pengukuran ini dalam memperkirakan persentase lemak tubuh yang diukur
adalah pengukuran dari lemak subkutan pada tubuh. Keakuratan dan ketelitian pada
metode ini tergantung pada keterampilan teknik pemeriksa, tipe skinfold caliper dan
sampel pemeriksaan. Kelebihan dari alat Skinfold Caliper dalam memperkirakan
persentase lemak tubuh adalah mudah, murah dan tidak invasif sedangkan kekurangan
dari Skinfold Caliper adalah bersifat operator dependen sehingga diperlukan pelatihan
dalam penggunaan Skinfold Caliper yang baik dan benar.

13
Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) memberikan gambaran tentang
keadaan jaringan otot dan lapisan lemak dibawah kulit sehingga pengurangan LILA
menunjukkan pengurangan masa otot atau jaringan lemak atau keduanya yang dapat
digunakan sebagai parameter untuk melihat risiko KEK pada ibu hamil, memprediksi
kecukupan gizi tubuh, termasuk kemampuan untuk siap hamil. Pada praktikum
didapatkan bahwa LILA Aqilah adalah 27,5 cm yang termasuk kategori cukup atau
normal. LILA Shella adalah 22 cm. Ini masuk batas normal rendah, namun masih
memungkinkan untuk hamil tanpa risiko kekurangan gizi berlebih. LILA Dinda adalah
26 cm, juga masuk kategori normal. LILA Naila adalah 21 cm, berada di ambang batas
normal rendah. Secara umum, standar LILA yang dianggap normal untuk
memungkinkan kehamilan tanpa risiko komplikasi adalah >23,5 cm memberikan
gambaran bahwa cadangan energi di dalam tubuh memadai. Di bawah 23,5 cm
mensinyali kekurangan gizi yang dapat memengaruhi kehamilan.

Pada pengukuran lingkar perut dan pinggul menggunakan tape measuring untuk
mengetahui distribusi lemak abdominal. Aqilah memiliki lingkar perut dan pinggul
terbesar dibandingkan subjek lainnya. Dimana lingkar perutnya 71,5 cm dan pinggul
90 cm. Ini mengindikasikan akumulasi lemak sentral/abdominal pada Aqilah lebih
banyak dibandingkan subjek lain. Lingkar perut dan pinggul Dinda (75 cm dan 86 cm)
juga cukup besar dibandingkan Naila dan Shella. Pada Shella Lingkar Perut 65 cm dan

14
pinggul 82,5 cm, ukuran terkecil kedua setelah Naila yang Lingkar perutnya 62 cm dan
pinggul 71 cm.

Pada pengukuran BIA Hand to Foot Persentase Lemak, Lemak Perut, dan BMI
Dinda memiliki persentase lemak tertinggi 27,8% dan lemak perut 4. Naila memiliki
persentase lemak 18,2%, dan BMI 18,1 masuk kategori rendah atau kurus. Pada
komposisi otot dan lemak di bagian atas, lengan, kaki Dinda memiliki persentase lemak
tertinggi di lengan 47,9% dan kaki 42,9%, Body Age 28 tahun diikuti dengan Aqilah
30 tahun, menunjukkan komposisi tubuh seperti orang tua. Metode BIA lebih mendetail
menggambarkan komposisi tubuh masing-masing subjek.

Pada pengukuran BIA Hand to Hand didapatkan bahwa Aqilah memiliki Fat
Measure 33,2%, IMT 23,1 termasuk normal. Body type dinyatakan latent obesity.
Kebutuhan kalori harian (BMR) yaitu 1366 kcal. Pada subjek Shella didapatkan Fat
Measure 21,9%, IMT 17,3 termasuk rendah/kurus, Body type lean, BMR 1074 kcal,
terendah kedua setelah Naila. Pada subjek Dinda Fat Measure 31,5%, Body type latent
obesity seperti Aqilah, IMT 22,9 termasuk normal dengan BMR 1176 kcal. Naila Fat
Measure 22,8%, IMT 18,2 termasuk kategori kurus, Body type lean, BMR 1103 kcal.
Secara keseluruhan, hasil BIA Hand to Hand mengkonfirmasi bahwa Aqilah dan Dinda
berisiko obesitas Shella dan Naila memiliki IMT yang masih termasuk kurus dan
memiliki kebutuhan energi terendah.

15
16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Komposisi tubuh adalah salah satu komponen penting yang berpengaruh


terhadap kesehatan individu. Praktikum Antropometri Body Composition bertujuan
untuk mengukur massa lemak, massa otot dan kondisi air didalan tubuh. Metode
antropometri yang digunakan dalam praktikum ini akan memberikan pemahaman
tentang komposisi tubuh individu dan variasi antropometri dalam populasi. Hasil
pengukuran antropometri body composition yang telah dilakukan menunjukan bahwa
adanya perbedaan hasil pengukuran di setiap masing-masing sampel, perbedaan
dipengaruhi oleh masa lemak, berat badan, tinggi, massa otot, dan umur. Pengukuran
dilakukan dengan berbagai alat ukur antropometri body composition, yaitu

LILA Tape, Skinfold caliper, measuring body tape, BIA Hand to Hand, BIA
Hand to Foot. hasil yang didapatkan berupa persen lemak, persen otot, berat badan,
Ukuran LILA, Skinfold bisep, trisep, subscapular, suprailiac, lingkar perut, lingkar
panggul, dan body age. Hasil pengukuran masing-masing sampel berbeda-beda yang
menunjukan adanya data yang bervariasi.

5.2 Saran
Saran yang didapatkan dalam praktikum kali ini adalah:
1. Ketersediaan alat dapat diperbanyak jumlahnya pada praktikum selanjutnya
2. Untuk praktikum selanjutnya diharapkan dapat melakukan review materi sebelum
dimulainya praktikum.
3. Untuk praktikum selanjutnya diharapkan menggunakan less cloth untuk memudahkan
pengukuran.

17
DAFTAR PUSTAKA

Kurdanti W, Khasana TM, Wayansari L. Lingkar Lengan Atas, Indeks Massa Tubuh, dan
Tinggi Fundus Ibu Hamil Sebagai Prediktor Berat Badan Lahir. Jurnal Gizi Klinik
Indonesia. 2020;16(4):168-175. doi: 10.22146/ijcn.49314.

Pertiwi, R. & Rimbawan. (2014). Ukuran Lahir, Keragaan Status Gizi, Dan Komposisi Tubuh
Mahasiswa TPB-IPB. Jurnal Gizi Pangan, 9(3):173-180.

Wijayanti, D. N., Sukmaningtyas, H., & Fitranti, D. Y. (2018). Kesesuaian Metode Pengukuran
Presentase Lemak Tubuh Skinfold Caliper Dengan Metode Bioelectrical Impedance
Analysi. Jurnal Kedokteran Diponegoro, Volume 7, Nomor 2.

Yuliasih & Nurudin, Fatah. Analisis Body Composition Masyarakat Desa Karang Tengah
Kabupaten Bogor. Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Jakarta.

18

Anda mungkin juga menyukai