Makalah Praktikum PSG-2
Makalah Praktikum PSG-2
Dosen Pengampu :
Dian Luthfiana Sufyan, S.Gz., M.Gizi
KELOMPOK 4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum antrometri body composition yaitu :
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang pengukuran antropometri body composition.
2. Mahasiswa mampu dan paham bagaimana cara mengukur massa lemak, massa otot
dalam tubuh menggunakan harpenden skinfold body fat caliper, impedansi biolektrik
portable, impedansi biolektrik full body, meteran gulung badan, dan pita LILA.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara mengevaluasi dan menginterpretasikan data hasil
pengukuran komposisi tubuh.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
adalah bahwa masyarakat di
Desa Karang Tengah
mayoritas tidak sehat dengan
jumlah 17 orang atau 50%.
Namun ada juga warga yang
sangat sehat sejumlah 8 orang
atau 23,53%. Warga sehat
sebanyak 3 orang atau 8,82%
dan warga kurang sehat
sebanyak 6 orang atau
17,65%.
2 Ukuran Lahir, Keragaan Restu Pertiwi & Jurnal ini berisikan hasil
Status Gizi, Dan Rimbawan penelitian dengan tujuan
Komposisi Tubuh menganalisis hubungan
Mahasiswa TPB-IPB ukuran lahir, keragaan status
gizi, dan komposisi tubuh
mahasiswa Tingkat Persiapan
Bersama, Institut Pertanian
Bogor angkatan 2013.
Mahasiswa TPB IPB
mengalami transisi dari masa
remaja ke dewasa muda,
dengan masalah kesehatan
yang bisa dimulai sejak usia
dini. Peran gizi pada usia
dewasa adalah mencegah
penyakit dan meningkatkan
kesehatan. Permasalahan
terkait status gizi bisa terjadi
sepanjang siklus kehidupan,
dari kandungan hingga usia
lanjut. Faktor seperti usia,
tinggi badan, berat badan
sebelum hamil, status gizi ibu,
usia kehamilan, dan
pertambahan berat badan ibu
selama hamil berkontribusi
terhadap berat lahir bayi.
Desain penelitian ini adalah
cross-sectional dengan
puposive sampling yang
melibatkan 45 orang laki-laki
dan 64 orang Perempuan.
Mayoritas subjek memiliki
berat dan panjang lahir
normal tanpa perbedaan yang
signifikan antara laki-laki dan
5
perempuan. Namun,
persentase lemak tubuh lebih
tinggi pada perempuan,
sedangkan lemak viseral,
massa bebas lemak, lingkar
perut, dan rasio lingkar
pinggang-pinggul lebih tinggi
pada laki-laki. Terdapat
perbedaan signifikan antara
komposisi tubuh laki-laki dan
perempuan. Mayoritas subjek
memiliki status gizi normal,
dan tidak ada perbedaan
signifikan antara indeks
massa tubuh laki-laki dan
perempuan. Berat dan
panjang badan lahir dapat
memengaruhi komposisi
tubuh di masa mendatang.
6
BAB III
PROSEDUR KERJA
3.1.1 Alat
Alat Spesifikasi
Pita LILA/ MUAC Tape Pita LiLA mempunyai dua sisi, yang pertama
untuk LiLA bayi dan satu lagi untu LiLA ibu hamil
pada usia subur 15-45 tahu. Pita LiLA bayi
mempunyai 3 warna, yaitu hijau, kuning dan
merah. Setiap warna tersebut menggambarkan
kondisi gizi balita. Berdasarkan hasil pengukuran
LiLA, ada 3 (tiga) kondisi gizi balita, yaitu:
7
Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) Alat yang dapat menganalisa body fat precentage
Hand to Hand dan body mass index (BMI) menggunakan metode
impedansi bioelektrik yang telah terbukti. Alat ini
juga bisa menunjukkan body type dan basal
metabolic rate (BMR) pada monitornya dalam
waktu 7 detik.
Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) BIA Hand To Foot adalah alat yang dapat secara
Hand to Foot efektif menganalisa fisik tubuh mulai dari berat
badan, presentase lemak tubuh, presentase lemak
Subkutan, tingkat lemak Visceral, dan massa otot
tubuh. Alat ini juga sudah dilengkapi kemampuan
menganalisa usia metabolisme tubuh.
8
a. Mengukur Biceps Skinfold
● Minta subjek untuk membuka lengan baju di lengan kiri,
kemudian minta mereka untuk menggantungkan tangan mereka
dengan longgar, berdiri dan rileks
● Identifikasi titik tengah antara lipatan bantu anterior dan fossa
antekubital
● Tandai titik tengah tersebut dengan pulpen/spidol
● Pegang lipatan vertikal (menggunakan ibu jari dan jari telunjuk)
dan tekan rahang kaliper selama 2-3 detik dan baca dengan cepat
hasil pengukuran ke 0,2-0,5 mm terdekat
● Segera lepaskan kaliper (jangan menyeret kaliper)
● Catat hasil pengukuran ke dalam buku catatan
9
● Pegang lipatan kulit (menggunakan ibu jari dan jari telunjuk) di
lokasi penandaan dan tekan rahang kaliper selama 2-3 detik dan
baca dengan cepat hasil pengukuran ke 0,2-0,5 mm terdekat
● Segera lepaskan kaliper (jangan menyeret kaliper)
● Catat hasil pengukuran ke dalam buku catatan
10
didepan dada
● Setelah posisi sudah sempurna pengukur memencet tombol start
● Tunggu 7 detik sampai data data tampil di monitor
● Catat hasil pengukuran
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Umur 18 tahun 19 18 19
12
Otot Lengan 34,5% 27,4% 27,3% 33,8%
4.2 Pembahasan
13
Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) memberikan gambaran tentang
keadaan jaringan otot dan lapisan lemak dibawah kulit sehingga pengurangan LILA
menunjukkan pengurangan masa otot atau jaringan lemak atau keduanya yang dapat
digunakan sebagai parameter untuk melihat risiko KEK pada ibu hamil, memprediksi
kecukupan gizi tubuh, termasuk kemampuan untuk siap hamil. Pada praktikum
didapatkan bahwa LILA Aqilah adalah 27,5 cm yang termasuk kategori cukup atau
normal. LILA Shella adalah 22 cm. Ini masuk batas normal rendah, namun masih
memungkinkan untuk hamil tanpa risiko kekurangan gizi berlebih. LILA Dinda adalah
26 cm, juga masuk kategori normal. LILA Naila adalah 21 cm, berada di ambang batas
normal rendah. Secara umum, standar LILA yang dianggap normal untuk
memungkinkan kehamilan tanpa risiko komplikasi adalah >23,5 cm memberikan
gambaran bahwa cadangan energi di dalam tubuh memadai. Di bawah 23,5 cm
mensinyali kekurangan gizi yang dapat memengaruhi kehamilan.
Pada pengukuran lingkar perut dan pinggul menggunakan tape measuring untuk
mengetahui distribusi lemak abdominal. Aqilah memiliki lingkar perut dan pinggul
terbesar dibandingkan subjek lainnya. Dimana lingkar perutnya 71,5 cm dan pinggul
90 cm. Ini mengindikasikan akumulasi lemak sentral/abdominal pada Aqilah lebih
banyak dibandingkan subjek lain. Lingkar perut dan pinggul Dinda (75 cm dan 86 cm)
juga cukup besar dibandingkan Naila dan Shella. Pada Shella Lingkar Perut 65 cm dan
14
pinggul 82,5 cm, ukuran terkecil kedua setelah Naila yang Lingkar perutnya 62 cm dan
pinggul 71 cm.
Pada pengukuran BIA Hand to Foot Persentase Lemak, Lemak Perut, dan BMI
Dinda memiliki persentase lemak tertinggi 27,8% dan lemak perut 4. Naila memiliki
persentase lemak 18,2%, dan BMI 18,1 masuk kategori rendah atau kurus. Pada
komposisi otot dan lemak di bagian atas, lengan, kaki Dinda memiliki persentase lemak
tertinggi di lengan 47,9% dan kaki 42,9%, Body Age 28 tahun diikuti dengan Aqilah
30 tahun, menunjukkan komposisi tubuh seperti orang tua. Metode BIA lebih mendetail
menggambarkan komposisi tubuh masing-masing subjek.
Pada pengukuran BIA Hand to Hand didapatkan bahwa Aqilah memiliki Fat
Measure 33,2%, IMT 23,1 termasuk normal. Body type dinyatakan latent obesity.
Kebutuhan kalori harian (BMR) yaitu 1366 kcal. Pada subjek Shella didapatkan Fat
Measure 21,9%, IMT 17,3 termasuk rendah/kurus, Body type lean, BMR 1074 kcal,
terendah kedua setelah Naila. Pada subjek Dinda Fat Measure 31,5%, Body type latent
obesity seperti Aqilah, IMT 22,9 termasuk normal dengan BMR 1176 kcal. Naila Fat
Measure 22,8%, IMT 18,2 termasuk kategori kurus, Body type lean, BMR 1103 kcal.
Secara keseluruhan, hasil BIA Hand to Hand mengkonfirmasi bahwa Aqilah dan Dinda
berisiko obesitas Shella dan Naila memiliki IMT yang masih termasuk kurus dan
memiliki kebutuhan energi terendah.
15
16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
LILA Tape, Skinfold caliper, measuring body tape, BIA Hand to Hand, BIA
Hand to Foot. hasil yang didapatkan berupa persen lemak, persen otot, berat badan,
Ukuran LILA, Skinfold bisep, trisep, subscapular, suprailiac, lingkar perut, lingkar
panggul, dan body age. Hasil pengukuran masing-masing sampel berbeda-beda yang
menunjukan adanya data yang bervariasi.
5.2 Saran
Saran yang didapatkan dalam praktikum kali ini adalah:
1. Ketersediaan alat dapat diperbanyak jumlahnya pada praktikum selanjutnya
2. Untuk praktikum selanjutnya diharapkan dapat melakukan review materi sebelum
dimulainya praktikum.
3. Untuk praktikum selanjutnya diharapkan menggunakan less cloth untuk memudahkan
pengukuran.
17
DAFTAR PUSTAKA
Kurdanti W, Khasana TM, Wayansari L. Lingkar Lengan Atas, Indeks Massa Tubuh, dan
Tinggi Fundus Ibu Hamil Sebagai Prediktor Berat Badan Lahir. Jurnal Gizi Klinik
Indonesia. 2020;16(4):168-175. doi: 10.22146/ijcn.49314.
Pertiwi, R. & Rimbawan. (2014). Ukuran Lahir, Keragaan Status Gizi, Dan Komposisi Tubuh
Mahasiswa TPB-IPB. Jurnal Gizi Pangan, 9(3):173-180.
Wijayanti, D. N., Sukmaningtyas, H., & Fitranti, D. Y. (2018). Kesesuaian Metode Pengukuran
Presentase Lemak Tubuh Skinfold Caliper Dengan Metode Bioelectrical Impedance
Analysi. Jurnal Kedokteran Diponegoro, Volume 7, Nomor 2.
Yuliasih & Nurudin, Fatah. Analisis Body Composition Masyarakat Desa Karang Tengah
Kabupaten Bogor. Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Jakarta.
18