Anda di halaman 1dari 7

Nama: Alya Ramadhanty

Kela: TAKLN (F)


NIM: 2210412022
Dosen Pengampu: Dr. Sophiana Widiastutie

JAWABAN UAS TAKLN

REGION LATIN AMERICA


Kebijakan luar negeri Brazil telah mengalami perubahan signifikan, terutama dalam isu lingkungan,
di bawah pemerintahan Bolsonaro. Pada masa pemerintahan Bolsonaro, terjadi reorientasi kebijakan
lingkungan yang kontroversial, termasuk rencana untuk mundur dari Perjanjian Paris. Pemerintahan Jair
Bolsonaro di Brasil ditandai dengan beberapa perubahan yang berkaitan dengan kebijakan lingkungan.
Beberapa isu lingkungan yang muncul selama masa pemerintahan Bolsonaro meliputi:
• Deforestasi: Pemerintah Brasil telah mengalami peningkatan deforestasi, terutama di Hutan
Amazon, selama masa pemerintahan Bolsonaro. Penelitian menunjukkan bahwa emisi Brasil telah
meningkat at tajam, bertentangan dengan tujuan yang dijanjikan oleh Bolsonaro[2].
• Kerusakan Hutan Amazon: Kerusakan hutan Amazon meningkat sebesar 9,5% selama masa
pemerintahan Bolsonaro.
• Pengaruh Perusahaan Multinasional: Keberadaan perusahaan multinasional sendiri menimbulkan
suatu paradoks. Di satu sisi, perusahaan multinasional memiliki kekuatan ekonomi besar yang
sangat dibutuhkan oleh negara, namun di sisi lain, keberadaan perusahaan multinasional justru
membawa ancaman bagi lingkungan hidup.
• Kebijakan Anti-Lingkungan: Bolsonaro juga memberikan izin terhadap lebih dari seribu jenis
pestisida berbahaya untuk memasuki Brasil.
• Prioritas Lingkungan: Collor telah menempatkan prioritas terhadap lingkungan yang tinggi dalam
agenda politik Brasil (2019).
Meskipun ada banyak perubahan dalam kebijakan lingkungan selama masa pemerintahan
Bolsonaro, tetapi penelitian terkait dengan pengaruh kebijakan investasi asing tampaknya tidak
sepenuhnya dapat dilihat. Kemudian, rencana Brazil untuk mundur dari Perjanjian Paris (Paris Agreement)
belum jelas, tetapi ada beberapa kebijakan dan pengumuman yang menunjukkan potensi tersebut.
Beberapa poin penting meliputi:
• Pengacuan Paris Agreement sebagai perjanjian manusia: Pengacuan ini memerlukan pemerintah
Brasil untuk mengaktifkan anggaran pengembangan keklimaan dan mengalokasikan sumber daya
ke proyek-proyek yang bersifat sosial, ekonomi, dan lingkungan.
• Pengumuman NDC (Nationally Determined Contribution): Brasil akan mengumumkan target emisi
karbon terabsolut tahun 2025 sebesar 1.32 miliar ton CO2, dengan penurunan 48,4%
dibandingkan dengan 2005, dan target emisi karbon terabsolut tahun 2030 sebesar 1.20 miliar ton
CO2, dengan penurunan 53,1% dibandingkan dengan 2005.
• Kehormatan pemerintah Brasil: Beberapa pengumuman dan kebijakan pemerintah Brasil
menunjukkan bahwa negara ini berminat untuk mengurangi komitmen terhadap Perjanjian Paris.
Misalnya, kandidat presiden Jair Bolsonaro pernah menyatakan bahwa mereka akan keluar dari
Perjanjian Paris jika allowansi yang akan memerlukan mungkin mengkaji perubahan dalam
perjanjian itu.
Meskipun ada kebijakan yang menunjukkan potensi untuk mengurangi komitmen terhadap
Perjanjian Paris, Brasil belum mengumumkan secara resmi penarikan diri dari perjanjian tersebut. Selain
itu, Brazil juga memiliki kebijakan luar negeri yang berfokus pada mempertahankan posisinya sebagai
major exporter dalam pasar etanol global. Brazil di sektor ekonomi difokuskan pada pengembangan
sumber daya terbarukan, khususnya produksi etanol. Selain produksi etanol, ekonomi Brazil juga didorong
oleh pertanian, pertambangan, dan energi. Seperti yang diketahui Brazil adalah negara pengekspor
kedelai, gula mentah, dan daging unggas terbesar di dunia, dan sebagian besar mengekspor ke Cina,
Amerika Serikat, dan Argentina. Brazil juga merupakan pasar ekspor terbesar kesembilan untuk produk
dan layanan AS, dan Amerika Serikat tetap menjadi mitra dagang terbesar kedua dalam hal impor. Brazil
melakukan kebijakan perdagangan luar negeri yang sangat khusus, yang bertujuan untuk menaklukkan
pasar sambil mempertahankan posisinya yang berpengaruh sebagai negara adidaya pertanian dunia.
Perubahan kebijakan ini memiliki dampak terhadap berbagai aspek, termasuk perekonomian Brazil.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kebijakan luar negeri Brasil di sektor ekonomi difokuskan pada
pengembangan sumber daya terbarukan, khususnya produksi etanol. Program Alkohol Nasional atau
PROALCOOL dilaksanakan pada tahun 1975, yang menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam
produksi etanol di Brasil. Namun, perubahan dalam kebijakan pemerintah, seperti keputusan untuk
memberikan subsidi ke sektor minyak, dan bencana lingkungan, seperti kekeringan, telah mempengaruhi
produksi etanol di Brasil. Terlepas dari tantangan ini, Brasil tetap menjadi pemain utama di pasar etanol
global. Selain produksi etanol, ekonomi Brasil juga didorong oleh pertanian, pertambangan, dan energi.
Model pertumbuhan negara bergantung pada pertumbuhan yang dipimpin produktivitas dan ekonomi
yang kompetitif, tetapi beberapa tantangan struktural tetap ada. Kebijakan luar negeri Brasil di sektor
ekonomi juga dipengaruhi oleh hubungannya dengan Cina, yang telah berinvestasi secara signifikan di
negara tersebut.
Analisis kebijakan luar negeri Brazil dapat ditinjau dari berbagai teori analisis kebijakan luar negeri.
Salah satu teori yang dapat digunakan adalah teori realisme. Teori realisme menekankan kepentingan
negara sebagai aktor utama dalam hubungan internasional dan menganggap bahwa negara bertindak
berdasarkan kepentingan nasional dan kekuatan relatif. Dalam konteks Brazil, teori realisme dapat
digunakan untuk menganalisis kebijakan luar negeri Brazil yang cenderung fokus pada upaya memperkuat
posisinya di Amerika Latin dan meningkatkan kehadiran globalnya, terutama dalam hal perdagangan dan
diplomasi. Selain itu, Brazil juga aktif dalam berbagai forum internasional, seperti G20 dan BRICS, yang
sesuai dengan pandangan realisme tentang pentingnya kekuatan relatif dalam hubungan internasional.

REGION AFRICA
Sebuah studi kasus menyoroti peran Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan dalam kasus pemakaian
obat nevirapine dalam perolehan paten, penggunaan, serta distribusi obat tersebut. Mahkamah Konstitusi
Afrika Selatan memainkan peran penting dalam kasus pemakaian obat nevirapine. Pada tahun 2002,
mahkamah tersebut memutuskan bahwa pemerintah dapat menggunakan nevirapine untuk mencegah
penularan HIV dari ibu ke anak, meskipun perusahaan farmasi yang memegang paten obat tersebut
menentang penggunaan obat generik. Keputusan ini memungkinkan pemerintah untuk mendistribusikan
obat nevirapine secara luas di negara tersebut, yang pada gilirannya telah menyelamatkan nyawa ribuan
bayi dari penularan HIV dari ibu mereka. Putusan ini juga menunjukkan bagaimana mahkamah konstitusi
dapat memainkan peran penting dalam memastikan akses masyarakat terhadap obat-obatan yang vital.
Analisis kebijakan luar negeri Afrika dalam kasus pemakaian obat nevirapine dapat ditinjau dari
berbagai teori analisis kebijakan luar negeri. Salah satu teori yang dapat digunakan adalah teori keamanan.
Teori ini menekankan pentingnya keamanan nasional dalam membentuk kebijakan luar negeri suatu
negara. Dalam konteks pemakaian obat nevirapine, kebijakan luar negeri Afrika dalam hal ini dapat
dianalisis dari perspektif keamanan kesehatan masyarakat. Afrika mungkin mengadopsi kebijakan luar
negeri yang mendukung akses yang lebih luas terhadap obat nevirapine sebagai bagian dari upaya untuk
meningkatkan keamanan kesehatan masyarakatnya, terutama dalam penanggulangan HIV/AIDS.

REGION SOUTH PACIFIC STATE AND OCEANIA


Kebijakan luar negeri Republik Fiji menyoroti perubahan arah kebijakan luar negeri Fiji terhadap
Tiongkok pasca kudeta militer 2006. Sebelum kudeta, hubungan Fiji cenderung dekat dengan negara-
negara seperti Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Persemakmuran, dan Uni Eropa. Namun, setelah
kudeta, hubungan dengan mitra tradisional mengalami penurunan, sementara hubungan dengan Tiongkok
justru meningkat signifikan. Fiji juga mengadopsi kebijakan "Pacific engagement and leadership, look north
policy, dan friends to all," yang mencerminkan upaya untuk mendekatkan hubungan dengan negara-
negara di Pasifik, mencari mitra baru, dan membangun hubungan diplomatik dengan seluruh negara di
dunia. Selain itu, Fiji juga aktif dalam kerjasama bilateral, terutama dalam bidang keamanan, dengan
negara-negara seperti Australia.
Analisis kebijakan luar negeri Fiji dalam bidang keamanan dapat ditinjau dari perspektif teori
kebijakan luar negeri realisme. Teori realisme menekankan persaingan dan konflik antara negara-negara
sebagai akibat dari sifat anarkis dalam sistem internasional. Dalam konteks Fiji, negara ini telah aktif
terlibat dalam upaya pemeliharaan perdamaian di kawasan Pasifik melalui partisipasi dalam misi
perdamaian PBB. Selain itu, Fiji juga telah memperkuat kerjasama keamanan dengan negara-negara lain,
seperti Australia dan Selandia Baru, untuk mengatasi ancaman keamanan regional, termasuk bencana
alam dan perdagangan manusia. Pendekatan realisme menyoroti upaya Fiji dalam mempertahankan
keamanan nasionalnya melalui kerjasama regional dan internasional, sekaligus memperkuat posisinya di
tataran global.

REGION INDO PASIFIC


Indonesia memainkan peran strategis di kawasan ASEAN karena populasinya yang besar, yang
merupakan yang terbesar keempat di dunia dan terbesar di ASEAN. Sebagai salah satu dari lima anggota
pendiri ASEAN, Indonesia telah memainkan peran kunci dalam membentuk visi, arah, dan tujuan ASEAN,
serta mempromosikan integrasi regional, keamanan, dan stabilitas di Asia Tenggara. Indonesia telah
menjabat sebagai Ketua ASEAN tiga kali dan telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam memajukan
pembangunan ASEAN, termasuk pembentukan Sekretariat ASEAN di Jakarta, Bali Concord I dan II, dan
Peta Jalan Komunitas ASEAN. Sebagai anggota ASEAN, Indonesia telah memainkan peran penting dalam
membentuk kebijakan yang mendukung perdagangan bebas dan investasi di kawasan, serta
mempromosikan perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara. Indonesia juga memiliki pengaruh yang
signifikan dalam meningkatkan integrasi ekonomi di ASEAN, karena memiliki ekonomi terbesar di kawasan
dan merupakan salah satu produsen barang konsumsi dan bahan baku terbesar di kawasan. Selain itu
dalam komunitas politik dan keamanan ASEAN. Salah satu kontribusinya adalah inisiasi Komunitas
Keamanan ASEAN (ASC), yang bertujuan untuk mempercepat dan mengintensifkan kerja sama politik dan
keamanan di antara negara-negara anggota ASEAN untuk mencapai dan menjaga perdamaian di kawasan.
Indonesia juga telah menjadi pemain penting dalam menyelenggarakan KTT ASEAN, termasuk Konferensi
ASEAN pertama di Bali, yang bertujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi dan budaya di antara
negara-negara anggota. Dan juga, Indonesia telah aktif terlibat dalam mempromosikan demokrasi dan hak
asasi manusia di wilayah tersebut. Kontribusinya kepada ASEAN mencerminkan komitmennya untuk
menjaga perdamaian, stabilitas, dan keamanan di kawasan sambil juga memajukan kepentingan
nasionalnya. Peran Indonesia di ASEAN ditujukan untuk memenuhi kepentingan nasionalnya, termasuk
memperkuat pertumbuhan ekonomi kawasan, mempromosikan pembangunan berkelanjutan, dan
meningkatkan efektivitas lembaga ASEAN untuk memenuhi tantangan di masa depan.
Analisis kebijakan luar negeri Indonesia di bidang keamanan dapat ditinjau dari berbagai teori
analisis kebijakan luar negeri. Salah satu teori yang dapat digunakan adalah teori realisme. Teori ini
menekankan bahwa negara bertindak rasional untuk mempertahankan kepentingan nasional dan
keamanannya. Dalam konteks Indonesia, kebijakan luar negeri di bidang keamanan cenderung didasarkan
pada upaya mempertahankan kedaulatan, mengamankan wilayah perbatasan, dan memperkuat posisinya
di tingkat regional maupun internasional. Selain itu, Indonesia juga aktif dalam kerjasama keamanan
regional, seperti melalui kerjasama dengan ASEAN dan berbagai forum keamanan regional lainnya. Hal ini
sesuai dengan prinsip-prinsip utama dari teori realisme dalam hubungan internasional.
Dalam teori realisme, keamanan dianggap sebagai prioritas utama, dan negara dianggap sebagai
aktor utama dalam mencapai tujuan keamanan tersebut. Dengan demikian, kebijakan luar negeri
Indonesia di bidang keamanan cenderung didasarkan pada pertimbangan keamanan nasional dan
regional, serta upaya untuk mempertahankan posisinya di tataran global.
REFERENSI:
https://rmol.id/read/2023/07/01/579807/kebijakan-anti-lingkungan-brasil-pada-masa-pemerintahan-
jair-bolsonaro
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jihi/article/download/36926/28263
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jihi/article/download/38441/28904
http://www.tempo.co/dw/8006/cari-tahu-lebih-banyak-tentang-pemilu-brasil-dan-pengaruhnya-bagi-
lingkungan
https://journal.uir.ac.id/index.php/jdis/install
https://www.climatechangenews.com/2022/07/07/brazilian-court-worlds-first-to-recognise-paris-
agreement-as-human-rights-treaty/
https://unfccc.int/sites/default/files/NDC/2023-11/Brazil%20First%20NDC%202023%20adjustment.pdf
https://internasional.republika.co.id/berita/qjbhse459/jepang-sesalkan-as-mundur-dari-perjanjian-iklim-
paris
https://news.mongabay.com/2019/01/commentary-will-president-bolsonaro-withdraw-brazil-from-the-
paris-agreement/
https://kabar24.bisnis.com/read/20191105/19/1166940/perubahan-iklim-as-resmi-ajukan-penarikan-
diri-dari-perjanjian-paris
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jihi/article/download/36926/28263
https://repository.unair.ac.id/15984/16/4.%20BAB%20I%20PENDAHULUAN%20.pdf
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jihi/article/view/36926
https://journal.unhas.ac.id/index.php/hujia/article/view/17675
https://repository.unair.ac.id/15984/
https://oec.world/en/profile/country/bra
https://www.trade.gov/knowledge-product/brazil-market-overview
https://wits.worldbank.org/CountrySnapshot/en/BRA/textview
https://santandertrade.com/en/portal/analyse-markets/brazil/foreign-trade-in-figures
https://read.dukeupress.edu/hahr/article/66/2/287/147972/Brazil-s-International-Economic-Strategy-
1945-1960
https://www.mkri.id/index.php?id=147&page=download.Penelitian
https://repository.unibos.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/231/FEBY%20HELMI%20ADHITAMA
%204517023020%20OL45.pdf?isAllowed=y&sequence=3
https://kemlu.go.id/download/L3NpdGVzL3B1c2F0L0RvY3VtZW50cy9LYWppYW4lMjBCUFBLL1AzSyUyM
E9JLU1VTFRJTEFURVJBTC8wNl9LZXNlaGF0YW5fdW50dWtfU2VtdWEucGRm
https://fiskal.kemenkeu.go.id/files/berita-
kajian/file/POTENSI%20PELAKSANAAN%20DIALOG%20KEBIJAKAN%20INDONESIA%20DAN%20NEGARA%
20DI%20KAWASAN%20AFRIKA.pdf
https://kemlu.go.id/download/L3NpdGVzL3B1c2F0L0RvY3VtZW50cy9LYWppYW4lMjBCUFBLL1Nla3JldGF
yaWF0JTIwQlBQSy9maW4tUG9saWN5JTIwQnJpZWYlMjBPa3QtRGVzJTIwMjAyMC5wZGY=
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/42293/16323109.pdf?sequence=1
https://etd.umy.ac.id/id/eprint/3062/4/Bab%20I.pdf
https://transnasional.ejournal.unri.ac.id/index.php/JTS/article/download/3184/3100
https://journal.unhas.ac.id/index.php/hujia/article/download/9829/7264
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ip/article/download/24480/15523
https://www.bi.go.id/id/asean-2023/default.aspx
https://asean2023.id/id/news/indonesia-in-asean-scope-role-influence-benefits-and-future-efforts
https://indonesia.go.id/kategori/editorial/6802/mempertajam-peran-indonesia-di-asean?lang=1
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP/article/view/66119/26679
https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/makassar2/id/data-publikasi/artikel/3158-mengenal-peran-
indonesia-dalam-keketuaan-asean-2023.html

Anda mungkin juga menyukai