Anda di halaman 1dari 4

Review Journal

Horton and Wohl Revisited: Exploring Viewers Experience of


Parasocial Interaction
Teori dan Introduction
introduction - Konsep parasosial dari Horton dan Wohl 1956, menganggap
interaksi parasosial sebagai pengalaman ilusi pemirsa yang akan
merasa seperti berinteraksi secara nyata dengan selebriti,
meskipun tidak ada tindakan timbali balik (resiprokal)
- Horton & Strauss 1957, interaksi parasosial dialami oleh
pengguna sebagai interaksi langsung, pribadi dan ada timbal
balik tetapi kualitasnya bersifat ilusi
- Rubin & Mchugh 1987, menganggap interaksi parasosial sebagai
hubungan interpersonal satu sisi yang dibangun oleh pemirsa
televisi dengan karakter media
- Pendekatan dari Horton & Wohl 1956, membuahkan hasil yaitu
untuk menjadi bagian dari interaksi sosial selebriti harus
mempunyai paparan konseptual yang berbeda,
- Gaya menyapa selebriti merupakan penentu penting interaksi
parasosial, daya tarik yang dirasakan selebriti serta kemampuan
para pemirsa untuk mengadopsi perspektif orang lain sebagai
tambahan
Konseptualisasi Pengalaman Parasosial
- Horton & Wohl 1956 , interaksi parasosial adalah interaksi satu
sisi, non dialektikal, dikendalikan oleh pemain dan tidak dapat
berkembang, dengan demikian perjumpaan parasosial memberi
para penggunak ilusi terlibat dalam interaksi sosial dengan
selebriti, penonton merespon pada pemain tv dengan sesuatu
yang lebih dari sekedar pengamatan berjalan iu, seolah-olah
secara halus menyusup ketindakan program dan berubah menjadi
kelompok yang mengamati dan berpartisipasi dalam pertunjukan
secara bergantian
Konseptualisasi Pengalaman Interaksi Parasosial
- Penelitian psikologis terbaru menujukan bahwa dalam setiap
pertemuan sosial individu terlibat dalam Mindreading untuk
menyimpulkan keadaan mental orang lain yang hadir
(Malle,2005 & Hodges,2005)
- karena mindreading adlah aktivitas yang sangat otomatis yang
mendasar setiap pertemuan sosial, tampaknya masuk akal juga
pemirsa tv yang secara otomatis terlibat dalam mindreading
ketika mereka bertemu dengan para pemain tv. Atas dasar
kegiatan mindreading mereka, mereka dapat dengan cepat
membangun perasaan untuk terlibat dalam interaksi sosial
dengan selebriti
- dengan demikian pengalaman parasosial dapat dianggap sebagai
respon langsung dan alami dari pengguna tv (Horton & Strauss
1957)
Saling Kesadaran dan Perhatian
- pengalaman parasosial harus disertai dengan rasa saling
kesadaran dan perhatia bersama dengan selebriti (Goffman,
1983), jika pemirsa membaca pikiran seorang pemain tv, mereka
dapat dengan cepat memperoleh kesan bahwa pemain itu
menyadarinya dan memperhatikan mereka, contoh, selebriti
menampilkan isyarat alami seperti kontak mata dengan pemirsa
atau bertindak seolah-olah ia akan berbicara secara pribadi
dengan mereka. Insyarat ini dapat secara efektif membangkitkan
perasaan di pemirsa bahwa selebriti pun menyadar dan
memperhatikan mereka.
Penyesuaian timbal balik
- pengalaman parasosial dapat ditandai dengan rasa saling
menyesuaikan diri dengan pemain tv. Misalnya, pemirsa
mungkin tidak hanya merespons perilaku selebriti tetapi juga
mengembangkan perasaan bahwa selebriti merespon perilaku
mereka.
- Pendekatan ini mendefinisikan pengalaman parasosial sebagai
perasaan atau kesan langsung yang dihasilkan dari kegiatan
mindreading otomatis pengguna. Pengalaman ini ditandai dengan
perasaan timbal balik dengan selebriti yang terdiri dari perhatian
dan penyesuaian dan kesadaran.
Penyebab pengalaman Parasosial
- Mengatasi gaya pemain
Interaksi parasosial sangat dipengaruhi oleh perilaku selebriti
(horton,strauss 1957,wohl1956). Mirip dengan interaksi nyata,
gaya menyapa pemain tv tampaknya bagian dan tak terpisahkan
dengan inisiasi dan pemeliharaan interaksi parasosial
(cohen,2001)
- Mengatasi Tubuh
Gaya menyapa selebriti juga dapat memulai dan mengintensifkan
pengalaman parasosial pengguna, selebriti menyapa dalam
verbal dan nonverbal. Terutama pandangan mata dianggap
sebagai mekanisme penting dalam inisiasi pertemuan sosial
(Goffman, 1963) ,
Eye gazing memicu kegiatan mindreading Malle &
Hodges,2005, membangun situasi timbal balik yang sempurna
antara dua individu (Simmel,1921)
Ketika kita saling menatap mata – kita memiliki perasaan yang
mendalam tentang koneksi, tumpang tindih, dan kesatuan
(Sally,2000)
- Mengatasi secara verbal
selebriti juga dapat menyapa audiens pada level verbal. Mereka
dapat secara langsung merujuk pemirsa dengan menyertakan pad
atingkat verbal dengan menyesuaikan kata-kata dan nada suara
kepada audiens
- Daya tarik yang dirasakan
Daya tarik yang dirasakan dari seorang selebriti telah dianggap
sebagai penentu penting lainnya dalam penelitian Rubin &mchug
1987 Schramm & Hartmann 2008 Turner 1993.
Rubin et al 1985, bahkan mencakup daya tarik yang dirasakan
selebriti sebagai aspek interaksi parasosial.
Daya tarik juga mempengaruhi pengalaman parasosial pemirsa.
Jika pemirsa menganggap selebriti menarik mereka mungkin
lebih termotovasi untuk menghargai ilusi perjumpaan sosial.
- Kemampuan mengambil perspektif
Kemampuan umun pemirsa untuk mengadopsi perspektif orang
lain juga dapat mengintensifkan pengalaman parasosial karena
keterampilan ini dapat memudahkan kegiatan mindreading
otomatis mereka. Pemirsa dengan perspektif yang kuat lebih
mudah membentuk kesan bahwa seorang selebrti menyadarinya
dan memperhatikan mereka
Hasil dari Pengalaman parasosial
- Komitmen pada norma sosial
Karena pengalaman parasosial menyiratkan bahwa pengguna
merasa seperti menjadi bagian dari interaksi sosial, itu juga dapat
disertai dengan komitmen yang meningkat terhadap norma-
norma sosial Horton & Strauss, 1957.
- Kenikmatan
Hasil potensial lain dari pengalaman parasosial adalah
kenikmatan Klimmt,Hartmann & Schramm,2006. Studi survei
menunjukan bahwa orang mencari interaksi parasosial untuk
tujuan hiburan Levy & Widahl 1984 Palmgreen, Werener &
Rauburn 1980.
Diskusi Diskusi
- Pendekatan saat ini mengkaji ide-ide inti dari Horton dan
rekannya (Horton & Strauss, 1957; Horton & Wohl, 1956) dan
interaksi parasosial yang dikonseptualisasikan sebagai
pengalaman langsung dari pemirsa TV untuk terlibat dalam
pertemuan sosial timbal balik dengan pemain TV. Dikatakan
bahwa pemirsa TV, jika dihadapkan dengan pemain TV, dapat
terlibat dalam kegiatan mindreading otomatis yang menghasilkan
rasa saling kesadaran, perhatian, dan penyesuaian dengan pemain
TV. Gagasan interaksi parasosial sebagai pengalaman pengguna
berbeda dari konseptualisasi sebelumnya yang berfokus pada
interaksi parasosial sebagai hubungan yang bertahan lama (yaitu,
persahabatan) antara pemirsa dan karakter TV (mis., Rubin et al.,
1985).
Implikasi
Penyebab dan Konsekuensi
- pengalaman parasosial yang lebih intens jika pemain TV
mengatasinya pada tingkat tubuh dan verbal. Temuan ini
menunjukkan bahwa postur tubuh pemain TV dan arah wajah
dan matanya, serta inklusi verbal dari penonton, sangat penting
untuk inisiasi dan pemeliharaan pengalaman parasosial pemirsa
(Horton & Wohl, 1956).
- Auter dan Davis (1991) menunjukkan bahwa pemirsa
menemukan cuplikan TV lebih menyenangkan dan bermakna
jika menampilkan karakter yang langsung mengatasinya. Sejalan
dengan hasil ini, penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman
dan kenikmatan parasocial pemirsa sangat terkait. Temuan
bahwa pengalaman parasosial meningkatkan kenikmatan juga
dapat menjelaskan mengapa penelitian lain menemukan bahwa
pengguna TV mencari interaksi parasosial untuk memenuhi
kebutuhan hiburan mereka (Levy & Windahl, 1984; Palmgreen
et al., 1980).

Anda mungkin juga menyukai