Anda di halaman 1dari 28

THE SONATA -

ALLEGRO FORM
- Kata Sonata berasal dari bahasa Italia
Sonare/Sounare, yang berarti bersuara.

- Istilah Sonata sama seperti Cantata yang


berasal dari kata Cantare, yang berarti

bernyanyi.
- Sonata adalah salah satu jenis karya
instrumental, yang biasanya terdiri dari tiga
atau empat bagian/gerakan (movement).

- Kadangkala sonata terdiri dari satu hingga


lima bagian/gerakan (movement)
- Secara umum, gerakan sonata yang pertama
menggunakan tempo cepat (allegro),maka
kemudian digunakan istilah Sonata-Allegro,
sebagai identitas pola pada bagian/gerakan
tersebut.
- Selain itu, pada Sonata-Allegro terdapat
gerakan yang lambat pada bagian yang lain dan
bagian akhir biasanya kembali cepat.
- Untuk menghindari kebingungan, istilah
Sonata-Allegro Form digunakan untuk
mengenal atau sebagai identitas bentuk
sonata secara keseluruhan, Jadi tidak terpaku
hanya pada karya yang menggunakan judul
Sonata.
- Sonata-Allegro Form merupakan pola atau
gaya pada karya instrumental yang sangat
penting dan sangat berkembang.
- Bentuk ini tidak hanya dapat ditemui pada
karya sonata saja, namun juga pada karya
ensembel (duo, trio,kuartet, dsb), simfoni,
overture, concerto dan sebagainya.
- Pembentukan pola Sonata –Allegro Form
terjadi pada periode atau jaman klasik.
- Sebagai contoh adalah karya-karya
instrumental dari Haydn, Mozart dan
Beethoven di jaman klasik banyak yang
menggunakan bentuk atau pola tersebut.
Perkembangan
Sonata
- Merupakan transisi dari sebuah
kontrapung, yaitu sebuah tekstur polifoni
yang disebut canzona menjadi sebuah
bentuk melodi pokok dengan iringan bass
(gaya continuo).
- Memiliki bentuk tiga hingga lima
Gerakan/movement, dimana movement
pertama dan akhir menggunakan tempo
allegro. (1650)
- Penggunaan istilah Sonata da Camera oleh
Johann Rosenmuller. (1667)
- Penggunaan istilah Sonata da Chiesa, yakni
sebuah bentuk empat bagian atau gerakan,
dengan tempo yang mengindikasikan gerakan
tarian dan memiliki karakter dan tipe “da
camera”(kamar/ruang).
- Penggunaan Sonata keyboard pertama
(memiliki tipe da chiesa/musik gereja) oleh
Johann Kuhnau. (1692)
- Penggunaan Sonata dengan satu, dua, tiga
atau empat pemain, oleh H.Biber dan J.S Bach.
- Penggunaan Neapolitan Sinfonie (Italian
Overture) yang memiliki tiga bagian dengan
skema cepat-lambat-cepat oleh Alessandro
Scarlatti.
- Penggunaan sonata satu movement
(umumnya secara binary/AABB, kadangkala
beberapa secara ternary/ABA) oleh Domenico
Scarlatti. (1685-1757).
- Bentuk empat bagian (Allegro-Adagio-
Minuet-Allegro) digunakan dalam simfoni
karya komposer dari kota Mannheim
Jerman, yaitu Johann Stamitz (1717-1757)
dan Georg Monn (1717-1750).
- Penggunaan Sonata Form oleh komposer-
komposer klasik, seperti pada karya solo,
musik kamar, simfoni, dan konserto.
- Solo sonata dan konserto dalam tiga
bagian sedangkan musik kamar dan
simfoni dalam empat bagian.
- Solo Sonata empat bagian karya
Beethoven, dimana terdapat gerakan
scherzo dan penempatan bagian
minuet.
- Sonata satu bagian karya Liszt.

- Cyclic Treatment (karya siklus)- karya


Beethoven,Schumann,Franck.

- Bentuk Sonata bebas pada jaman abad


ke-20 oleh Hindemith dan Prokofiev.
Bagian di dalam satu
movement Sonata
• Introduksi

- Introduksi dalam Sonata-Allegro adalah bersifat opsional atau


tidak diharuskan.

- Biasanya lebih sering digunakan pada karya-karya orkestra


seperti simfoni daripada karya solo sonata.

- Introduksi pada karya sonata jaman romantik biasanya sudah


menunjukan motif utama yang menjadi tema dari bagian
tersebut, sedangkan pada karya sonata klasik memiliki materi
tematik yang lebih bebas.
• Exposition/Eksposisi

~ Main Theme/ Tema Utama

- Tema utama ekposisi dalam karya sonata atau simfoni tidak


hanya terjadi pada gerakan yang pertama, namun terjadi pada
keseluruhan karya.

- Kemungkinan terdapat berbagai variasi seperti pada mood,ritme,


meter, pola melodi, unsur harmoni dan tempo yang tak terbatas.

- Tema dalam sonata klasik dan romantik selalu berisi motif


penting, yang mungkin dapat dikembangkan.
• Exposition/Eksposisi

~ Transition/ Transisi

- Transisi dapat disebut juga sebagai sebuah bagian jembatan yang simpel
atau pendek.

- Transisi pada eksposisi dapat terjadi atau tidak digunakan dalam bagian
karya.

- Materi dalam tema utama mungkin juga dapat digunakan dalam bagian
transisi.
• Exposition/Eksposisi

~ Subordinate Theme/ Tema bawahan

- Pada musik tonal, terutama di abad 18 dan 19, tema bawahan/subordinate


pada dominan jika tema utama pada tn mayor atau pada relatif mayor jika
tema utama pada tangganada minor.

- Karakter tema bawahan/subordinate bersifat ekspresif dan memiliki emosi


yang dalam (liris).

- Perbedaannya dengan tema utama terletak pada kunci, karakter dan melodi.

- Eksposisi biasanya ditutup dengan: a). kadens yang kuat, b). bagian jembatan
yang menuju pada pengulangan eksposisi, atau c). bagian jembatan yang
menuju pada bagian development.
• Development

- Berada pada pertengahan bagian sonata yang dapat disebut juga


sebagai bagian fantasia

- Materi yang digunakan berasal dari materi pertama yang digunakan


dalam eksposisi

- Kepanjangan dari development kira-kira seperti eksposisi

- Memiliki beberapa bagian kecil yang diakhiri oleh kadens.

- Tema utama dalam tonika adalah sebuah objek tujuan yang


dikembangkan, maka penggunaan kunci tonika pada bagian ini
dihindari.
• Prosedur-prosedur di dalam development

- Terdapat perubahan pada:


1. Kunci
2. Modus
3. Harmoni
4. Tekstur
5. Dinamik
6. Karakter (legato,staccatto dsb)
7. Instrumentasi (warna suara)
8. Register
9. Gaya iringan
• Prosedur-prosedur di dalam development

- Terdapat penggunaan:
1. Variasi ritme
2. Penambahan atau pengurangan ritme
3. Penambahan atau pengurangan interval
4. Penerapan pola kanon
5. Penerapan pola fuga
6. Imitasi bebas
7. Gerakan berlawanan
8. Gerakan mundur
9. Pembalikan kontrapung
10. Pengulangan figur atau motif
11. Bentuk figur atau motif sequence
12. Kombinasi sebagian motif atau tema eksposisi yang terus
menerus
• Terdapat tiga kategori dasar dalam pengolahan development:

- Terdapat penggunaan:
1. Transposisi : penggunaan materi yang cukup besar dari materi
yang digunakan dalam ekposisi namun diawali dengan
menggunakan kunci yang lain. (tangganada lain)
2. Transformasi : materi-materi dari eksposisi dimodifikasi menjadi
beberapa tingkatan tanpa merusak identitasnya.
3. Metamorfosis : banyak terjadi perubahan alterasi yg lebih
radikal (bebas). Perubahan tempo, ritme atau interval baik secara
individu atau kombinasi, karakter materi yang asli sama sekali
berubah.

• Bagian akhir dari bagian development disebut sebagai retransisi.


• Recapitulation/Rekapitulasi

~ Main Theme/ Tema Utama

- Tema utama pada bagian ini kembali pada tonik/nada dasar yang asli,
kemungkinan bisa terjadi perubahan namun tidak terlalu penting.

- Kemungkinan adanya variasi seperti pada mood,ritme, meter, pola melodi,


unsur harmoni dan tempo yang tak terbatas, masih dapat terjadi.
• Recapitulation/Rekapitulasi

~ Transition/Transisi

- Materi transisi atau episodik (tidak sengaja) antara tema utama


dan tema bawahan kemungkinan diperpendek, terutama jika
materi sejak awal berisi tema utama.
• Recapitulation/Rekapitulasi

~ Subordinate Theme/ Tema bawahan

- Biasanya, tema subordinate dalam rekapitulasi berada dalam tonika, namun, pada
contoh salah satu Sonata Beethoven, tema subordinate yang terjadi di ekposisi adalah
pada kunci median atau sub median, namun diulang pada bagian rekapitulasi
dengan menggunakan tonik.

- Pada karya yang lain, tema subordinate yang terjadi eksposisi pada Gb mayor, namun
pada rekapitulasi menggunakan Db Mayor

- Di bagian penutup/ closing section , pada bagian eksposisi menggunakan akord


dominan, namun pada bagian rekapitulasi menggunakan tonik.
• Recapitulation/Rekapitulasi

~ Coda

- Bagian rekapitulasi umumnya diikuti dengan sebuah coda.

- Komponis-komponis sebelum Beethoven, biasanya membuat bagian coda yang tidak


terlalu panjang.

- Fungsi utama coda adalah untuk mengakhiri gerakan dengan anggun dan cepat
namun selalu menggunakan kadens yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai