Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP HEREDITAS DAN LINGKUNGAN SERTA


PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN MANUSIA

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Psikologi Belajar PAI

Dosen Pengampu: Dr. Yusida Imran, M.Pd.,Kons.

Di susun oleh

Adawiyah 221410014
Dina Aprilia Wati 221410016

Program Studi Pendidikan Agama Islam


Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Pontianak
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sholawat serta salam
semoga tercurah limpahkan kepada nabi Muhammad shallallahu alayhi
wassalam .
Salah satu nikmatnya yang tidak ternilai harganya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini pun dibuat guna
memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Belajar PAI. Penulis pun menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kesalahan, baik dari
segi isi penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena, itu
segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan makalah
ini lebih lanjut akan penulis terima dengan senang hati.

Penulis

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................5
A. Pengertian Hereditas dan Lingkungan.............................................................................5
B. Pengaruh Hereditas dan Lingkungan Terhadap Pertumbuhan.........................................6
1. Penemuan dari Abbot Gregor mandel (1867)..............................................................6
2. Penemuan T.H. Morgan (1907)....................................................................................6
3. Proses hereditas dalam pertumbuhan.........................................................................6
4. Pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan.............................................................6
C. Pengaruh Hereditas dan Lingkungan Terhadap Perkembangan.......................................7
1. Pewarisan sifat genius..................................................................................................7
2. Penelitihan tentang pertumbuhan anak kembar.........................................................7
D. Kontribusi yang Saling Berhubungan dari Hereditas dan Lingkungan..............................7
1. Dalam bidang pertumbuhan dan perkembangan fisik.................................................7
2. Dalam bidang pertumbuhan dan perkembangan mental............................................8
3. Dalam bidang kesehatan mental dan emosi serta kepribadian....................................8
4. Dalam hal sikap-sikap, keyakinan, dan nilai-nilai.........................................................8
E. Pandangan Aliran Empirisme, Nativisme, dan Konvergensi Tentang Pertumbuhan dan
Perkembangan Manusia..........................................................................................................8
1. Aliran Empirisme..........................................................................................................8
2. Aliran Nativisme...........................................................................................................8
3. Aliran Konvergensi.......................................................................................................9
F. Persamaan dan Perbedaan Aliran Empirisme, Nativisme, dan Konvergensi dengan
Pandangan Islam.....................................................................................................................9
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................10
A. Kesimpulan....................................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masing-masing individu lahir ke dunia dengan suatu hereditas tertentu. Ini berarti, bahwa
karakteristik individu diperoleh melalui pewarisan/pemindahan dari cairan-cairan “germinal”
dari pihak orang tuanya. Di samping itu individu tumbuh dan berkembang tidak lepas dari
lingkungan, baik lingkungan fisik, psikologis maupun lingkungan sosial. Setiap pertumbuhan
dan perkembangan yang kompleks merupakan hasil interaksi dari hederitas dan lingkungan.
Agar kita mengerti dan mengontrol perkembangan tingkah laku manusia, kita hendaknya
mengetahui hakikat dan peranan masing-masing (hereditas dan lingkungan).

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian hederitas dan lingkungan


2. Pandangan aliran empirisme, nativisme, dan konvergensi tentang pertumbuhan dan
perkembangan manusia.
3. Persamaan dan perbedaan aliran empirisme, nativisme, dan konvergensi dengan pandangan
islam.
4. Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap pertumbuhan.
5. Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap perkembangan
6. Kontribusi yang saling berhubungan dari hereditas dan lingkungan

C. Tujuan

Memberi wawasan tentang konsep hereditas dan lingkungan , serta pengaruhnya


terhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hereditas dan Lingkungan

Hereditas dapat di artikan sebagai pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik


individu dari pihak orang tuanya. Menurut Witherington, hereditas adalah suatu proses
penurunan sifat-sifat atau benih dari generasi ke generasi lain, melalui plasma benih, bukan
dalam bentuk tingkah laku melainkan struktur tubuh.

Orang sering mengartikan lingkungan secara sempit, seolah-olah lingkungan hanyalah


alam sekitar diluar diri manusia/individu. Lingkungan itu sebenarnya mencakup segalah materil
dan stimuli didalam dan diluar individu, baik yang bersifat fisiologis,psikologis, maupun sosial
kultural.

Islam bahkan telah mengindikasikan pentingnya faktor hereditas dalam perkembangan


manusia sejak 14 abad yang lalu. Terbukti adanya pernyataan Nabi Muhammad shallallahu
alaihi wassallam yang mengatakan;
“Menikahlah kalian dengan sumber (penghentian) yang baik. Karena sesungguhnya
hal itu akan menurun kepada anak-anaknya.”(HR Muslim)
Selain itu, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassallam berrsabda;
“Pilihlah untuk benih (nutfah) mu. Menikahlah dengan perempuan yang sesuai, dan
nikahkan perempuan dengan laki-laki yang sesuai.”(HR Ibn Majah).
Dengan demikian islam menyatakan adanya hukum atau ketentuan Allah bahwa
perkembangan manusia juga dipengaruhi oleh faktor hereditas. Pewarisan karakter manusia
dapat terjadi mengikuti kehendak Allah.

Allah memberitahukan kepada kita bahwa lingkungan juga mempunyai pengaruh yang
sangat dalam. Pengaruh lingkungan yang baik akan memberikan pengaruhnya pada proses
pertumbuhan seorang manusia. Bukti yang berkaitan dengan hal ini adalah hadist Rasulullah
SAW, beliau mengatakan bagaimana orang tua mempengaruhi agama, moral, dan psikologi
dari sosialisasi dan perkembangan anak-anak mereka. Sebagaimana sabda Rosulullah
shallallahu alaihi wassallam :
)‫كل مولود يولد على الفطرة فابواه يهودانه اوينصرانه اويمجسانه (البخرى ومسلم‬
Artinya : “ Tiap orang dilahirkan membawa fitrah, ayah dan ibunyalah yang
menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (Hadis riwayat Bukhori dan Muslim).

Lingkungan mencakup segala materil dan stimuli di dalam dan di luar diri individu, baik
yang bersifat fisiologis, psikologis maupun sosial-kultural. Dengan demikian, lingkungan
dapat diartikan secara fisiologis, secara psikologis dan secara kultural.

- Secara fisiologis lingkungan meliputi secara kondisi dan materil jasmaniah di dalam tubuh
seperti gizi, vitamin, air, zat asam, suhu, sistem saraf, peredaran darah, pernafasan,
pencernaan kelenjar indoktrin, sel-sel pertumbuhan, dan kesehatan jasmani.

- Secara psikologis, lingkungan mencakup segenap stimulasi yang di terima oleh induvidu
mulai sejak dalam konsepsi, kelahiran sampai matinya. Stimulasi itu misalnya berupa: sifat-
sifat “genes”, interaksi “genes” selera, keinginan, perasaan, tujuan-tujuan, minat,
kebutuhan, kemauan emosi, dan kapasitas intelektual.
- Secara sosio-kultural lingkungan mencakup segenap stimulasi, interaksi dan kondisi
eksternal dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain. Pola hidup
keluarga, pergaulan kelompok, pola hidup masyarakat, latihan, belajar, pendidikan
pengajaran bimbingan dan penyuluhan, adalah termasuk dan lingkungan ini.

B. Pengaruh Hereditas dan Lingkungan Terhadap Pertumbuhan

1. Penemuan dari Abbot Gregor mandel (1867)

Setiap hasil pengamatan oleh Mendel dianalisis dengan menghasilkan kesimpulan yang
terkenal dengan sebutan “Hukum Mendel”. Hukum Mendel ini dilaporkan dalam sebuah
paper pada tahun 1865 yang kemudian diterbitkan tahun 1866. Hukum Mendel terdiri atas
tiga item, masing-masing berbunyi sebagai berikut :

a. Sifat-sifat warisan/turunan dihasilkan oleh apa yang disebut


Mendel “elements” atau “factors” yang diteruskan dengan tidak berubah dari generasi
yang satu ke generasi berikutnya.
b. Dalam masing-masing individu, elemen-elemen atau faktor-faktor itu berbentuk
pasangan-pasangan, di mana dalam satu pasangan dua elemennya mempunyai pengaruh
yang berbeda, salah satu elemen mendominasi elemen lainnya sehingga dapat dikatakan,
bahwa elemen yang satu adalah “dominant” dan elemen yang lain “recessive”.
c. Ketika benih-benih terbentuk di dalam individu, para anggota masing-masing pasangan
elemen memisahkan diri dari pasangan-pasangan lainnya sehingga membentuk pasangan
baru di mana satu dari dua elemen yang berpasangan berasal dari masing-masing induk
(orang tuanya), dan ini diturunkan kepada keturunan/anak cucunya.

2. Penemuan T.H. Morgan (1907)

Setiap kromosom organisme mengandung banyak gen. Dua gen atau lebih yang terdapat
pada satu kromosom disebut tertaut gen (gen linked). Peristiwa terbentuknya gen tertaut ini
disebut tautan atau pautan. Gen-gen yang tertaut tersebut rnempunyai dua sifat beda dan
terletak pada kromosom yang sama. Selain itu, gen-gen ini tidak dapat memisahkan diri
secara bebas, terutama pada gen-gen yang letaknya berdekatan, mereka cenderung berpisah
bersama-sama. Teori ini dikembangkan oleh Morgan dan Sutton pada tanaman ercis bunga
ungu pollen lonjong (PPLL) yang disilangkan dengan bunga merah pollen bulat (ppll). Hasil
temuannya pada F1 adalah bunga ungu pollen lonjong (PpLl). Adapun hasil temuan pada F2
ternyata dihasilkan rasio fenotip : ungu : merah = 3 : 1. Berikut ini contoh persilangan
tanaman ercis yang memiliki tautan gen.

3. Proses hereditas dalam pertumbuhan

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari proses hereditas adalah sebagai berikut :

a. Sifat-sifat pribadi manusia pada umumnya tergantung pada pengaruh kombinasi-


kombinasi “genes”
b. Sel-sel benih dari masing-masing orang tua( ayah dan ibu berisikan bermacam-macam
kombinasi “genes” sebagai akibat dari adanya pembiakan sel-sel.
c. Sel-sel dari ayah dan dari ibu bertemu dan berinteraksi menghasilkan organisme baru
yang membentuk berbagai macam kombinasi “genes” pada anak keturunannya.

4. Pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan


Tingkah laku manusia dapat diaadakan, terdiri atas empat macam:

a. Insting (aktifitas yang hanya menuruti kodrat dan tidak melalui belajar)
b. Habits (kebiasaan yang dihasilkan dari latihan atau aktivitas yang berulang ulang)
c. Native behavior (tingkah laku pembawaan, mengikuti mekanisme hereditas)
d. Aqcuired behavior (tingkah laku yang didapat sebagai hasil belajar).

C. Pengaruh Hereditas dan Lingkungan Terhadap Perkembangan

1. Pewarisan sifat genius

Pewarisan genius menurut Francis Galton adalah merupakan pewarisan dari hereditas.
Hal ini dia peroleh dari hasil penelitian yang dilakukannya terhadap beberapa keluarga. Para
psikolog pun akhirnya tidak setuju, menurut mereka Galton lalai dalam melakukan
penelitian. Psikolog itu adalah A. de Candolle, dia berpendapat bahwa yang mempengaruhi
adalah factor lingkungan bukan hereditas. Hal ini didukung oleh Henry H. Goddard (1912)
yang telah membuktikan pendapat dari Candolle.

Pertumbuhan mental adalah hal yang perlu diteliti karena sangat mempengaruhi pada
individu. Seorang ilmuwan yang sudah melakukan penelitian yaitu Winthrop N. Kellogg.
Dia melakukan penelitian terhadap anak yang berusia 10 bulan dan anak simpanse yang
berumur 7,5 bulan. Setelah melakukan penelitian yang cukup lama, Kellog telah
menemukan jawabannya. Perkembangan mental simpanse dengan manusia ternyata lebih
cepat pada masa itu. Lalu dalam perkembangan selanjutnya simpanse mengalami penurunan
berganti yang anak manusia lebih cepat berkembang. Hal ini membuktikan bahwa adanya
pengaruh hereditas terhadap perkembangan individu dalam setiap kehidupannya.

2. Penelitihan tentang pertumbuhan anak kembar

Ada dua macam anak kembar, masing-masing yaitu :

a. Fratemal twins ; yaitu saudara kembar yang tumbuh dari sel-sel telur yang berbeda.
b. Indentical twins ; yaitu saudara kembar yang tumbuh satu sel telur saja.

Penelitian yang dilakukan terhadap anak kembar. Hal ini telah dilakukan oleh seorang
ilmuwan yang bernama Edward L. Thorndike. Dia melakukan penelitian terhadap anak
kembar sebanyak 50 pasang anak. Setelah diadakannya penelitian itu ternyata dapat
disimpulkan bahwa nilai yang didapat hampir sama. Tes juga diberikan kepada anak yang
tidak kembar juga, dan ternyata hasilnya lebih baik yang ada dalam kembar. Hal ini
membuktikan bahwa hereditas sangatlah mempengaruhi pertumbuhan kemampuan si anak
dalam pembelajarannya. Penelitian ini juga dilakukan oleh Wingfield Holzinger dan Mc.
Nemar hasilnya pun sama dengan yang didapat oleh Edward.

D. Kontribusi yang Saling Berhubungan dari Hereditas dan Lingkungan

1. Dalam bidang pertumbuhan dan perkembangan fisik

Sumbangan hereditas : tinggi , bentuk, kerangka, dan struktur badan disebabkan oleh
pertumbuhan potensi-potensj atau sifat-sifat dalam gen.
Sumbangan lingkungan : segenap pengaruh hereditas itu dapat di ganggu oleh
lingkungan yang abnormal. Terlebih lebih kesehatan jasmaniyah dan kehidupan itu sendiri
tergantung pada baik-tidaknya pemeliharaan.

2. Dalam bidang pertumbuhan dan perkembangan mental

Sumbangan hereditas : bukti-bukti menunjukkan, bahwa anak-anak yang lahir dengan


berbagai kapasitas mental, dengan berbagai potensi musik, melukis, menyanyi, menukang,
berpidato dan sebagainya, dalam batas-batas tertentu adalah tumbuh dan berkembang secara
genetis.

Sumbangan lingkungan : lingkungan-lingkungan yang baik dibutuhkan untuk


mengembangkan kapasitas mental pada taraf-taraf yang diharapkan.

3. Dalam bidang kesehatan mental dan emosi serta kepribadian

Sumbangan hereditas : manusia dilahirkan dengan struktur sistem jasmaniah seperti


saraf, kelenjar-kelenjar, dan organ-organ yang semua itu menentukan stabilitas emosi serta
membedakan kapasitas mental.

Sumbangan lingkungan : sudah jelas jika ada anak-anak yang tinggal dalam lingkungan
yang bersih dan sehat, yang dalam keluarganya itu penuh kasih sayang dan ramah tamah,
maka besar kemungkinan anak itu tumbuh dan berkembang dengan mental dan emosi yang
baik.

4. Dalam hal sikap-sikap, keyakinan, dan nilai-nilai

Sumbangan hereditas : posisi dan pandangan hidup sangat banyak tergantung pada
kapasitas-kapasitas pribadi yang dalam batas tertentu adala diwariskan.

Sumbangan lingkungan : sikap-sikap, keyakinan, nilai-nilai itu kebanyakan berkembang


dari kultur dimana mereka dilahirkan. Yang kemudian sangat dipengaruhi oleh ego, pribadi
dan belajar. Karena itu ,lingkungan ikut membentuk sikap-sikap, keyakinan, dan nilai-nilai
pada individu.

E. Pandangan Aliran Empirisme, Nativisme, dan Konvergensi Tentang


Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia.

1. Aliran Empirisme

Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan stimulsi eksternal
dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan manusia, dan
menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan
pembawaan tidak dipentingkan. Pengalaman yang diperoleh anak dalam kehidupan sehari-
hari didapat dari dunia sekitarnya yang berupa stimulan-stimulan. Stimulasi ini berasal dari
alam bebas ataupun diciptakan oleh orang dewasa dalam bentuk pendidikan. Tokoh
perintisnya adalah John Locke.

2. Aliran Nativisme

Aliran Nativisme bertolak dari Leinitzian Tradition yang menekankan kemampuan dalam
diri anak, sehingga faktor lingkungan termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh
terhadap perkembangan anak. Hasil perkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan
yang sudah diperoleh sejak kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap dan
pendidikan anak.

3. Aliran Konvergensi

Aliran Konvergensi dipelopori oleh Wlliam Stern, ia berpedapat bahwa seorang anak
dilahirkan di dumia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Proses
perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama-sama
mempunyai peranan sangat penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan
berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan sesuai untuk perkembangan
anak itu.

F. Persamaan dan Perbedaan Aliran Empirisme, Nativisme, dan Konvergensi


dengan Pandangan Islam

Al-Qur’an sebagai acuan dasar pendidikan Islam dalam menerangkan teori belajar
mengajar telah memberikan konsep terhadap pemikiran yang terdapat aliran nativisme,
empirisme dan konvergensi. Dalam hal ini, al-Qur’an menegaskan bahwa pembawaan seorang
anak (peserta didik) sejah lahirnya disebut fitrah, dan fitrah ini adalah dasar keagamaan yang
dimiliki oleh setiap orang. Fitrah menurut al-Qur’an di samping dapat menerima pengaruh dari
dalam (keturunan) juga dapat menerima pengaruh dari luar (lingkungan). Untuk
mengembangkan fitrah ini, maka pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting
peranannya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Hereditas dapat di artikan sebagai pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik


individu dari pihak orang tuanya. Orang sering mengartikan lingkungan secara sempit, seolah-
olah lingkungan hanyalah alam sekitar diluar diri manusia/individu. Lingkungan itu sebenarnya
mencakup segalah materiil dan stimulan di dalam dan diluar individu, baik yang bersifat
fisiologis, psikologis, maupun sosial kultural.
Alquran sebagai acuan dasar pendidikan Islam dalam menerangkan teori belajar
mengajar telah memberikan konsep terhadap pemikiran yang terdapat aliran nativisme,
empirisme dan konvergensi. Dalam hal ini, alquran menegaskan bahwa pembawaan seorang
anak (peserta didik) sejak lahirnya disebut fitrah, dan fitrah ini adalah dasar keagamaan yang
dimiliki oleh setiap orang. Fitrah menurut alquran di samping dapat menerima pengaruh dari
dalam (keturunan) juga dapat menerima pengaruh dari luar (lingkungan). Untuk
mengembangkan fitrah ini, maka pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting
peranannya.

B. Saran

Dalam hal ini kami meminta masukan berupa kritik dan saran dari para pembaca untuk
menjadikan makalah ini lebih sempurna lagi, dan harapan kami makalah ini bermanfaat bagi
penambahan wawasan kita dalam dunia pendidikan agama Islam ini .
DAFTAR PUSTAKA

Shalahuddin , mahmud. 1990. Pengantar psikologi pendidikan, surabaya

Soemanto, wasty. 2006. Psikologi pendidikan. Jakarta : PT RINEKA CIPTA

Rosyadi, Rifqi. 2014. " Hereditas dan Lingkungan serta Pengaruhnya terhadap
Pertumbuhan dan Perkembangan", https://rifqirosyadi.blogspot.com/2014/09/hereditas-
dan-lingkungan-serta.html?m=1, diakses pada 9 oktober 2023 pukul 13.27.

Anda mungkin juga menyukai