DISUSUN OLEH :
Riziandi
2202010001
2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................3
A. JELASKAN PANTAI PASIR DAN TEBING................................................3
B. ABRASI DAN AKRESI..................................................................................4
C. MANFAAT DAN RUGI GELOMBANG BAGI KEHIDUPAN SEHARI
HARI......................................................................................................................4
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah Oseanografi dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Oseanografi Umum. Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Arief Pratomo ,ST, M.Si selaku dosen
pengampu mata kuliah Oseanografi Umum. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis dan pembacanya. Namun, Kami
sebagai penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Maka
dari itu Kami mohon maaf atas kekurangan, serta mengharapkan kritik dan sarannya sebagai
bahan evaluasi dalam pembuatan naskah, sehingga dapat menghasilkan karya yang lebih baik
kedepannya.
1. Pantai Pasir:
Pantai pasir terbentuk ketika pasir, yang terdiri dari partikel-partikel kecil seperti debu
batu, kerikil, dan pecahan karang, menumpuk di tepi laut atau samudra. Proses
terbentuknya pantai pasir melibatkan faktor-faktor seperti angin, air, gelombang, dan
erosi. Pasir dapat dibawa oleh arus laut dan diendapkan di pantai saat gelombang laut
tenang. Pantai pasir memiliki beberapa karakteristik umum, termasuk keberadaan garis
pantai yang luas, pasir yang halus, dan kemiringan yang landai ke arah laut. Pantai pasir
juga bisa memiliki hutan bakau, laguna, karang, dan terumbu karang sebagai ciri
khasnya. Pantai pasir sering menjadi tempat wisata yang populer karena keindahan
alamnya, aktivitas air, dan potensi kegiatan rekreasi.
2. Tebing:
Tebing adalah formasi geologis yang terdiri dari dinding curam dan tinggi yang
menghadap ke laut atau perairan. Mereka terbentuk melalui berbagai proses geologi
seperti erosi, tektonik, atau aktivitas vulkanik. Tebing dapat terdiri dari berbagai jenis
batuan, seperti batu pasir, batu kapur, granit, atau batuan vulkanik, yang memberikan
karakteristik yang berbeda pada tebing tersebut. Bentuk tebing dapat bervariasi, dari
dinding vertikal yang curam hingga lereng yang lebih landai. Salah satu faktor penting
yang mempengaruhi pembentukan tebing adalah erosi, baik oleh gelombang laut maupun
oleh air sungai yang mengikis batuan seiring waktu. Tebing sering kali memiliki
keindahan yang dramatis dan menjadi objek minat bagi para pecinta alam, pendaki, dan
fotografer.
Pantai pasir dan tebing adalah dua bentuk fitur pesisir yang berbeda, masing-masing
memiliki karakteristik dan proses pembentukan yang unik. Kedua fitur ini berperan
penting dalam ekosistem pesisir dan memberikan keindahan alam yang luar biasa.
2. Akresi: Akresi adalah proses pengendapan material yang tererosi oleh abrasi atau
transportasi oleh air, angin, atau es. Ketika aliran air atau angin melambat, partikel-
partikel yang tergerus akan didepositkan dan mengendap di tempat-tempat yang lebih
rendah atau stabil. Contoh umum akresi adalah pembentukan delta di muara sungai,
endapan pasir di dasar danau, atau penumpukan es di daerah kutub.
Dalam istilah yang lebih umum, abrasi dan akresi juga digunakan untuk menggambarkan
proses pengikisan dan penumpukan material di luar konteks geologi. Misalnya, dalam
hubungan antara manusia dan lingkungan, abrasi dapat merujuk pada kerusakan atau
erosi lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan manusia, seperti deforestasi atau
penggundulan hutan. Sedangkan akresi dapat merujuk pada penambahan atau
pertumbuhan material, seperti penimbunan sedimen di delta sungai yang dapat
mengakibatkan perluasan lahan.
Dalam konteks geologi, abrasi dan akresi merupakan proses yang saling terkait dan
berkontribusi terhadap perubahan bentuk permukaan bumi. Abrasi mengikis dan
memindahkan material sedangkan akresi mengendapkannya di tempat lain.
Manfaat Gelombang:
2. Transportasi: Gelombang suara digunakan dalam aplikasi seperti radar dan sonar untuk
navigasi dan deteksi objek di perairan dan udara. Gelombang elektromagnetik juga
digunakan dalam komunikasi antara pesawat terbang dan menara pengawas lalu lintas
udara.
3. Kesehatan: Dalam dunia medis, gelombang digunakan dalam berbagai teknologi
diagnostik dan terapeutik. Contohnya, gelombang ultrasonik digunakan untuk pencitraan
organ dalam tubuh, sedangkan gelombang elektromagnetik digunakan dalam pemindaian
MRI (Magnetic Resonance Imaging) dan terapi radiasi untuk pengobatan kanker.
3. Keamanan dan Privasi: Gelombang radio dan gelombang mikro digunakan dalam
teknologi nirkabel, seperti WiFi dan Bluetooth, yang sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Namun, penggunaan teknologi nirkabel ini juga meningkatkan risiko
keamanan dan privasi. Orang yang tidak sah dapat mencuri informasi atau meretas
perangkat yang terhubung melalui gelombang ini.
4. Polusi Suara: Gelombang suara yang berlebihan, seperti kebisingan lalu lintas atau
industri, dapat menyebabkan polusi suara yang merugikan kesehatan manusia. Paparan
jangka panjang terhadap kebisingan tinggi dapat menyebab