OLEH
Galih Shinta Kurniawati
NIM. 2209022027
1.2 Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui bahan pengencer yang dapat digunakan untuk
semen kambing dan domba.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Semen
Semen merupakan cairan yang disekresikan oleh pejantan yang berisi plasma
semen dan spermatozoa pada saat ejakulasi. Semen terdiri dari bagian padat dan
bagian cair, bagian padat ialah spermatozoa dan bagian cair disebut plasma semen.
Spermatozoa memiliki bagian yang masing-masing memiliki fungsi yang mendukung
proses fertilisasi dapat berlangsung. Semen adalah mani yang berasal dari pejantan
unggul, digunakan untuk IB. Semen kambing berwarna abu-abu hingga kekuningan
dan diantara pejantan bervariasi juga pada pejantan yang sama. Volume ejakulasi rata-
rata satu ml dengan range antara 0,5-1,2 ml. Produksi dan kualitas semen yang
dihasilkan dari seekor pejantan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu bobot
badan, umur, sifat genetik, frekuensi ejakulasi, pakan, suhu dan musim (Khairi, 2016).
Perubahan suhu yang tidak menentu dapat mempengaruhi reproduksi ternak jantan,
musim juga mempengaruhi kualitas dan kuantitas semen, peningkatan suhu testes
karena cryptorchidismus dan stress yang tersembunyi, hernia inguinalis, penyakit-
penyakit kulit atau luka lokal, demam yang tak kunjung mereda, penyakit menular
dan peninggian suhu udara karena kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan
kegagalan pembentukan dan penurunan produksi spermatozoa (Nuryadi, 2014).
2. Biomed
Biomed merupakan salah satu pengencer komersil dengan bahan penyusun
yang terdiri dari kuning telur, larutan biomed 100 ml, serta aquabides 100 ml yang
diharapkan mampu mempertahankan kualitas spermatozoa. Kuning telur umumnya
ditambahkan ke dalam pengencer semen sebagai sumber energi, agen protektif dan
dapat memberikan efek sebagai penyangga terhadap sperma. Bagian yang berperan
sebagai protektif adalah lipoprotein berkepekatan rendah (low density lipoprotein),
yang mengandung lipid sebesar 89% dan sisanya adalah protein yang secara
bersama-sama aktif dalam pembekuan semen (Stefanus, et al. 2021).
Kuning telur mengandung lipoprotein dan lesitin yang berperan dalam
mempertahankan selubung lipoprotein spermatozoa serta mengandung glukosa
yang digunakan sebagai bahan energi dalam proses metabolisme. Kuning telur
mengandung phospatidyl choline yang dapat melindungi membran spermatozoa
dengan cara memulihkan kehilangan fosfolipid selama cold shock dan mencegah
aliran kalsium ke dalam spermatozoa (Hammerstedt, 1993).
3. Andromed
Andromed adalah pengencer komersial dengan bahan dasar bebas protein
hewani. Andromed merupakan bahan pengencer instan berupa cairan yang dapat
digunakan dalam proses pembekuan semen. Pengencer Andromed mengandung
gliserol yang berfungsi untuk menghasilkan energi dan membentuk fruktosa,
sehingga menunjukkan spermatozoa yang optimum. Pengencer semen komersial ini
juga mudah digunakan karena telah tersedia dalam paket siap pakai (Stefanus, et al.
2021).
Andromed adalah pengencer yang dapat memberikan pengaruh terbaik terhadap
persentase motilitas dan persentase hidup spermatozoa dibandingkan dengan susu
skim (Kuswanto et al., 2007). Andromed terdiri dari fosfolipid, tris- (hidroksimetil)-
aminometan, asam sitrat, fruktosa, gliserol, tilosintartrat, gentamisin sulfat,
spektinomisin dan linkomisin (Minitub,2001). Menurut Hammerstedt (1993), gula
seperti fruktosa akan menghasilkan ATP yang sangat penting untuk kontraksi fibril-
fibril pada ekor sperma yang berfungsi untuk menimbulkan pergerakan (motilitas)
pada spermatozoa. Berdasarkan hasil peneltitian (Nisfimawardah, et al. 2023)
Pengencer Andromed memberikan persentase viabilitas yang tinggi. Viabilitas atau
kelangsungan hidup spermatozoa dapat diketahui dengan menilai kemampuannya
dalam menyerap warna zat eosin-nigrosin pada spermatozoa. AndroMed® terdiri
dari bahan-bahan yang diperlukan selama proses kriopreservasi yang terdiri dari
natrium dan kalium, yang penting untuk menjaga integritas membran plasma.
3.1 Kesimpulan
Penggunaan bahan pengencer yang tepat dapat memberikan perlindungan
terhadap sel spermatozoa dan menjaga kualitas semen setelah proses pembekuan
ataupun semen hasil sexing. Bahan pengencer merupakan sarana hidup bagi
spermatozoa yang berfungsi sebagai pengganti plasma semen. Pengencer semen yang
dibuat harus memilki fungsi yang menyerupai plasma semen. Salah satu fungsi yang
penting dari bahan pengencer harus dapat menyediakan bahan makanan sel
spermatozoa untuk proses metabolisme baik secara aerob maupun anerob.
DAFTAR PUSTAKA
Khairi, F., Muktiani, A dan Ondho. 2014. Pengaruh Suplementasi Vitamin E, Mineral
Selenium dan Zink Terhadap Konsumsi Nutrien, Produksi dan Kualitas
Semen Sapi Simental. Agripet. 14(1) : 6-16.
Leyn, M.F.T., Belli, H.L.L., Nalley, W.M., Kune, P., Hine, T.M. 2021. Kualitas
Spermatozoa Kambing Bligon dalam Pengencer Tris Kuning Telur dengan
Penambahan Berbagai Lever Ekstrak Kulit Buah Naga. Kupang: Jurnal
Nukleus Peternakan Volume 8(1):23-32.
Lukman, H.Y., Yuliani, E., Zaenuri, L.A., Rodiah, Drajat, A.S. 2022. Concentration
of Pomegranate Juice (Punica Granatum L.) in Egg Yolk Tris Diluent on the
Quality of Peanut Goat Spermatozoa at Room Temperature. Indonesia:
International Journal of Scientific & Engineering Research Volume
13(12):434-444.
Nifimawardah, L., Firmawati, A., Ihsan, M.N., Susilawati, T., Wahjuningsih, S. 2023.
Semen Cryopservation Quality and Sperm Kinematics of Saanen Goats Using
Different Diluents. Indonesia: World’s Veterinary Journal, 13(2):300-309.
Nuryadi. 2014. Ilmu Reproduksi Ternak, hal. 49 – 55. Universitas Brawijaya (UB
Press) : Malang.
Sen, C.C., Tekin, K., Akcay, E. 2015. Effect of Egg Yolk Removal of Seminal
Cryopreservation in Norduz Goat. Turkey: Harran Univ Vet Fak Derg
4(2):64-67.
Swari, W.R., Sabdoningrum, E.K., Wurlina, Susilowati, S., Kurnijasanti, R., Safitri, E.
2019. Pengaruh Penambahan Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis) dalam
Bahan Pengencer Susu Skim Kuning Telur terhadap Kualitas Spermatozoa
Domba Sapudi yang Disimpan pada Suhu Dingin. Surabaya: Ovozoa Vol
8(2):122-126.
Widjaya, N. 2011. Pengaruh Pemberian Susu Skim dengan Pengencer Tris Kuning
Telur terhadap Daya Tahan Hidup Spematozoa Sapi pada Suhu Penyimpanan
5°C. Fakultas Pertanian Universitas Bandung Raya.