Makalah Kerajaan Tulang Bawang PDF Free
Makalah Kerajaan Tulang Bawang PDF Free
Anggota :
- Sifa N R
- Ade R
- Ade S
- Fadil H
- Ratih
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini penulis
membahas mengenai “Kerajaan Tulang Bawang”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis
sadar makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya makalah
ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tak dipungkiri bahwa Indonesia sangat mudah menerima masuknya
kebudayaan Hindu dan Budha. Masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha
dari India ke Indonesia berpengaruh besar terhadap perkembangan kebudayaan
Indonesia. Unsur-unsur kebudayaan Hindu-Budha tersebut berpadu dengan
kebudayaan asli Indonesia (terjadi proses akulturasi budaya dan proses
sinkretisme kepercayaan). Oleh karena itu, masuknya agama dan kebudayaan
Hindu dan Budha membawa perubahan-perubahan diberbagai aspek kehidupan,
baik sosial, ekonomi, budaya termasuk pada bidang birokrasi pemerintahan
dengan munculnya kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia. Di
Indonesia sendiri banyak peninggalan sejarah yang berunsur Hindu seperti candi,
yupa, prasasti dan kerajaan. Kerajaan Tulang Bawang adalah salah satu kerajaan
Hindu yang ada di nusantara.
B. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Sejarah Kerajaan Tulang Bawang?
2. Bagaimana Kehidupan Masyarakat dari Aspek Sosial dan Ekonomi?
3. Apa Faktor Penyebab Runtuhnya Kerajaan Tulang Bawang?
4. Apa saja Peninggalan-Peninggalan Kerajaan Tulang Bawang?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini memiliki tujuan untuk memenuhi tugas mata
pelajaran Sejarah. Selain itu adalah untuk menambah wawasan penulis maupun
para pembaca tentang kerajaan Tulang Bawang.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
berdirinya pun tidak dapat dipastikan, sipat-sipat ini sama halnya dengan sipat
bawang. Bentuk bawang, dikatakan bertulang di mana tulangnya. Semakin dicari
semakin hilang (kecil), sampai habis tak bertemu dengan tulangnya.
Riwayat kedua, menurut cerita-cerita dahulu raja Tulang Bawang ini
banyak musuh. Semua musuh-musuhnya itu harus dibunuh. Karena tempat
pembuangan mayat ini di bawang atau lebak-lebak yang akhirnya tertimbunlah
mayat-mayat tersebut didalamnya, sampai tinggal tumpukan tulang-tulang
manusia memenuhi bawang/lebak-lebak di sungai ini, maka di sebut Sungai
Tulang Bawang.
Riwayat ketiga, pada zaman raja Tulang Bawang yang pertama sekitar
abad ke IV masehi, dikisahkan permaisuri raja menghanyutkan bawang di sungai,
yang sekarang di kenal dengan sebutan Way (Sungai) Tulang Bawang. Kemudian
Permaisuri itu menyumpah-nyumpah “Sungai Bawang” lah ini. Semenjak itu,
sungai tersebut dinamakan Sungai Tulang Bawang atau Kerajaan Tulang Bawang
(Hi. Assa’ih Akip, 1976).
Menurut tuturan rakyat, Kerajaan Tulang Bawang berdiri sekitar abad ke 4
masehi atau tahun 623 masehi, dengan rajanya yang pertama bernama Mulonou
Jadi. Diperkirakan, raja ini asal-usulnya berasal dari daratan Cina. Dari namanya,
Mulonou Jadi berarti Asal Jadi. Mulonou= Asal/Mulanya dan Jadi= Jadi. Raja
Mulonou Jadi pada masa kemudiannya oleh masyarakat juga di kenal dengan
nama Mulonou Aji dan Mulonou Haji.
Setelah memerintah kerajaan, berturut-turut Raja Mulonou Jadi digantikan
oleh putra mahkota bernama Rakehan Sakti, Ratu Pesagi, Poyang Naga Berisang,
Cacat Guci, Cacat Bucit, Minak Sebala Kuwang dan pada abad ke 9 masehi
kerajaan ini di pimpin Runjung atau yang lebih di kenal dengan Minak Tabu
Gayaw.
Minak Kemala Bumi atau di kenal Haji Pejurit merupakan keturunan raja
Kerajaan Tulang Bawang yang terakhir yang telah beragama Islam. Ia lahir dan
wafat pada abad ke 16 masehi. Minak Kemala Bumi salah satu penyebar agama
Islam di Lampung dan keturunan ke sepuluh dari Tuan Rio Mangku Bumi.
3
Secara singkat, raja-raja yang pernah memerintah kerajaan Tulang Bawang
adalah sebagai berikut :
1. Mulonou Jadi/Mulonou Aji/Mulonou Haji
2. Rakehan Sakti
3. Ratu Pesagi
4. Poyang Naga Berisang
5. Cacat Guci
6. Cacat Bucit,
7. Minak Sebala Kuwang
8. Runjung/Minak Tabu Gayaw
9. Minak Kemala Bumi
4
Dengan demikian, adat budaya suku Lampung Tulang Bawang dapat
dikatakan lanjutan dari tradisi peradaban Skala Brak yang berasimilasi dengan
tradisi dan kebudayaan lokal, yang dimungkinkan sekali telah ada di masa
sebelumnya atau sebelum mendapatkan pengaruh dari Kepaksian Skala Brak.
Kebudayaan Tulang Bawang yang merupakan penyimbang punggawa dari
Kepaksian Skala Brak adalah satu kesatuan dari budaya-budaya dan etnis
Lampung yang lainnya, seperti Keratuan Semaka, Keratuan Melinting, Keratuan
Darah Putih, Keratuan Komering, Sungkai Bunga Mayang, Pubian Telu Suku,
Buai Lima Way Kanan, Abung Siwo Mego dan Cikoneng Pak Pekon.
5
menyebabkan kesukaran-kesukaran kita menggali Kerajaan ini dalam memberikan
penemuan yang sebenarnya, dan inilah sebabnya penulis pada pembukaan Cerita
Riwayat Sejarah Kerajaan ini, mengatakan ia mempunyai sifat-sifat khas
ketentuan-ketentuan khusus.
Kalau memang Kerajaan ini seperti Kerajaan Hindu lainnya yang
mempunyai pembuktian-pembuktian, peninggalan-peninggalan, tentu penulis
tidak kebagian seperti ini, telah didahului oleh ahli-ahli sejarah untuk
mengungkapnya lagi kalau memang sudah terungkap seperti itu. Peninggalan-
peninggalan yang ditinggalkannya berupa :
1. Tanah Atau Daerah
Segala tanah yang didiami oleh keempat marga di daerah Tulang Bawang
itu adalah tanah bekas Kerajaan Tulang Bawang, oleh karena itu keluar ia
mempunyai batas-batas tertentu, lebih jelas lagi batas-batas itu digariskan oleh apa
yang dinamakan PAKSI EMPAT ( 4 Paksi ) oleh Pemuka-pemuka Adat Pepadun
yang ada di Lampung Utara.
Pembagian ini bukan suatu hal yang baru, ia sudah ditetapkan sebelum
Adat Pepadun ada, karena ketetapan pada Zaman Hindu itu sama-sama, maka
setelah adanya Adat Pepadun yang diperkirakan menjelang abad ke XVIII atau
pada abad ke XVIII, ke samaran batas-batas ini ditetapkan oleh Paksi 4 sebagai
berikut:
1.PAGAR DEWA
2.NEGERI JUNGKARANG
3.NEGERI BESAR
4.KOTA BUMI.
6
2. Tulisan Atau Aksara Lampung
Semua alat-alat pertanian seperti : pacul, gobek, kapak, dibuat dari besi,
demikian juga alat senjata : tombak, badik, keris dan sebagainya bukankah ini dari
besi?
diatas telah penulis singgung pada tahun 671 Pendeta Tiongkok I TSING
pernah mengadakan pencatatan-pencatatan tentang Kerajaan Tulang Bawang,
7
bahwa didapatinya Rakyat disana sudah maju, pandai membuat gula dan membuat
besi.
Jelas disini gula aren yang kita minum sekarang, demikian juga senjata-
senjata dari besi adalah dari Zaman Hindu dari Kerajaan Tulang Bawang asalnya,
malahan di Pagar Dewa sekarang ini masih ada pandai besi (tukang membuat
senjata) badik, keris, dan sebagainya. Malahan menurut keterangan Batu Tempaan
Kuno ada pada orang tersebut, orang Kalianda mengakui atas kebenaran ini,
mereka punya bahannya (besi segelungan), Pagar Dewa punya tepaannya.bahkan
di Lampung pembuatan sarung-sarung dari pada senjata-senjata ini yang dikenal
hanya Pagar Dewalah tempat pembuatan sarung badik yang terbaik, berita ini
sampai sekarang masih disebut-sebut.
4. Benda-Benda Kuno
8
terpaksa oleh yang menemukannya dipulangkan kedalam sungai Tulang Bawang
di BUMI RATA PAGAR DEWA.
Beberapa tahun yang lalu penduduk asli Pagar Dewa pernah menemukan
sebuah kobokan Purba dan sampai sekarang benda tersebut ada di tangannya.
Terang bagi kita bahwa barang-barang kuno ini ada di kerajaan Tulang
Bawang, hanya menunggu siapa-siapa yang akan memulai mengadakan
penyelidikan dan penggalian barang-barang yang masih terpendam ini.
9
BAB III
KESIMPULAN
Setelah kita mengikuti Risalah kecil ini tentang Riwayat Sejarah Kerajaan
Tulang Bawang, maka kita dapat mengambil suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Kerajaan Tulang Bawang pada awal berdirinya adalah kerajaan Hindu.
2. Raja Tulang Bawang yang pertama diperkirakan Mulonou Aji/Mulonou Haji
Tahun 623 M.
3. Raja Tulang Bawang yang terakhir adalah Minak Pati Pejurit dengan gelar
Minak Kemala Bumi.
4. Adat Imigrasi / Transmigrasi sudah ada sejak zamannya Kerajaan Tulang
Bawang.
5. Demokrasi dan Hak Azazi Manusia sudah ada sejak Zamannya Minak
Kemala Bumi.
6. Penyebaran Agama Islam di Lampung adalah Minak Kemala Bumi.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://tulangbawangkab.go.id/?page_id=223
http://northmelanesian.blogspot.co.id/2012/12/sejarah-kerajaan-tulang-bawang-
lampung.html
http://putra-lampung.blogspot.com/2012/08/kerajaan-tulang-bawang.html
http://melayuonline.com/ind/history/dig/408/kerajaan-tulang-bawang
https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Tulang_Bawang
http://bangekmengan.blogspot.co.id/
http://www.academia.edu/9689893/Kerajaan_tulang_bawang
11