Keb
DI KABUPATEN GRESIK
DI SUSUN OLEH :
NIM. 1230123029
DOSEN PEMBIMBING :
2024
BAB 1
PENDAHULUAN
Persalinan adalah proses alami yang kompleks yang melibatkan interaksi antara
berbagai faktor fisik, psikologis, dan lingkungan (Utami dkk., 2019). Proses ini
melibatkan serangkaian tahapan yang berperan penting dalam kelahiran bayi dan
kesehatan ibu (Anggraini dkk., 2020). Setiap tahapan persalinan memiliki perannya
masing-masing, dan pemahaman yang mendalam tentang dinamika proses ini sangat
penting untuk memberikan perawatan yang optimal bagi ibu dan bayi. Salah satu tahap
krusial dalam proses persalinan adalah kala II, yang juga dikenal sebagai fase pengejan
Kala II merupakan fase di mana janin dikeluarkan dari rahim ibu. Fase ini dimulai
setelah pembukaan serviks mencapai sepuluh sentimeter dan berakhir ketika bayi
berhasil dilahirkan (Widiastini, 2018). Durasi kala II bisa bervariasi secara signifikan
antara individu, tergantung pada sejumlah faktor yang memengaruhi proses persalinan
(Renhoran & Saudah, 2023). Pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang
memengaruhi lama kala II sangat penting untuk membantu praktisi kesehatan dalam
memberikan perawatan yang sesuai dan efektif kepada ibu dan bayi (Diana & Mail,
2019).
Pemantauan terhadap lama persalinan kala II menjadi sangat penting. Hal ini dapat
kemungkinan intervensi medis seperti tindakan operasi caesar (sc) dalam kasus tertentu
(Suyamti, 2022). Salah satu faktor yang memengaruhi lama persalinan kala II adalah
paritas ibu, yang merujuk pada jumlah kali seorang wanita telah melahirkan (Paramita,
2020).
yaitu ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama kali, durasi kala II cenderung lebih
lama dibandingkan dengan ibu multiparitas, ibu yang sudah pernah melahirkan
sebelumnya (Septiana & Sapitri, 2022). Fenomena ini disebabkan oleh berbagai faktor,
termasuk adaptasi tubuh yang lebih lambat pada ibu yang baru pertama kali melahirkan,
seperti penyesuaian otot-otot panggul dan jaringan lunak untuk memfasilitasi proses
kelahiran (Handayani dkk., 2020). Namun, ada perbedaan pendapat dalam literatur
Penelitian yang dilakukan Juliari (2018) menemukan hubungan yang signifikan antara
paritas dan lama kala II, sementara yang lain tidak menemukan korelasi yang kuat. Hal
ini menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengklarifikasi hubungan ini
secara lebih komprehensif. Selain paritas, terdapat juga faktor-faktor lain yang dapat
memengaruhi lama persalinan kala II. Usia ibu, ukuran janin, posisi janin, keadaan
kesehatan ibu dan bayi, serta penggunaan teknik bantu seperti penggunaan alat bantu
persalinan (misalnya, vakum atau forceps) semuanya dapat memengaruhi durasi kala II
(Yulianti & Sam, 2019). Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan semua
faktor ini secara holistik ketika mengevaluasi lama persalinan kala II dan mengambil
keputusan klinis.
Kabupaten Gresik, sebagai bagian dari Provinsi Jawa Timur, Indonesia, memiliki
populasi yang cukup besar dan beragam. Di wilayah ini, praktik mandiri bidan seringkali
menjadi pilihan utama perawatan kesehatan maternal, terutama di daerah pedesaan atau
terpencil (Erviany & Khair, 2024). Bidan memiliki peran yang krusial dalam
menyediakan perawatan antenatal, persalinan, dan nifas bagi wanita hamil. Mereka
bertanggung jawab untuk memantau proses persalinan secara cermat dan mengelola
persalinan tanpa bantuan dokter dalam banyak kasus (Pratiwi & Rusinani, 2020).
Pada praktik mandiri bidan di Kabupaten Gresik, pemantauan terhadap lama kala II
menjadi sangat penting karena dapat memengaruhi keputusan klinis yang diambil selama
proses persalinan. Salah satu faktor yang mungkin memengaruhi lama kala II adalah
paritas ibu, yang merujuk pada jumlah kali seorang wanita telah melahirkan (Paramita,
2020). Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pada ibu primigravida, durasi kala II
cenderung lebih lama dibandingkan dengan ibu multiparitas (Sari, 2023). Hal ini
mungkin disebabkan oleh adaptasi tubuh yang lebih lambat pada ibu yang baru pertama
kali melahirkan, termasuk penyesuaian otot-otot panggul dan jaringan lunak untuk
memfasilitasi proses kelahiran. Oleh karena itu, pemahaman tentang faktor-faktor yang
memengaruhi persalinan, termasuk lama kala II, dalam konteks praktik mandiri bidan
menjadi sangat penting untuk meningkatkan kualitas perawatan maternal dan neonatal.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan antara paritas ibu dengan
lama persalinan kala II dalam konteks praktik mandiri bidan. Penelitian ini akan
mencoba untuk menjawab pertanyaan apakah ibu primigravida memiliki lama persalinan
kala II yang lebih lama dibandingkan dengan ibu multiparitas di lingkungan praktik
mandiri bidan, dan jika demikian, apa faktor-faktor lain yang mungkin memengaruhi
hubungan tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih
dalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi lama persalinan kala II, khususnya dalam
konteks praktik mandiri bidan. Temuan dari penelitian ini dapat digunakan untuk
merancang strategi perawatan yang lebih efektif bagi ibu dan bayi di masa depan.
B. Batasan Masalah
1. Penelitian ini akan difokuskan pada praktik mandiri bidan di Kabupaten Gresik,
2. Fokus utama penelitian ini adalah hubungan antara paritas ibu (primigravida dan
3. Variabel-variabel lain yang memengaruhi lama persalinan kala II seperti usia ibu,
ukuran janin, posisi janin, dan keadaan kesehatan ibu dan bayi akan menjadi faktor
4. Data akan dikumpulkan melalui rekam medis dan catatan persalinan yang disediakan
5. Penelitian ini akan membatasi sampel pada ibu yang melahirkan di fasilitas kesehatan
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
apakah terdapat hubungan antara paritas ibu dengan lama persalinan kala II di
D. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum :
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara paritas ibu
dengan lama persalinan kala II dalam konteks praktik mandiri bidan di Kabupaten
Gresik.
Tujuan khusus :
1. Mengidentifikasi paritas….
E. Manfaat Penelitian
memengaruhi lama persalinan kala II dalam konteks praktik mandiri bidan di wilayah
2. Informasi yang diperoleh dari penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan
praktik klinis bidan dalam memantau dan mengelola persalinan, dengan tujuan
3. Memberikan landasan untuk pengembangan strategi perawatan yang lebih efektif bagi
ibu hamil, terutama di daerah di mana praktik mandiri bidan menjadi pilihan utama
paritas ibu dengan lama persalinan kala II dalam konteks praktik mandiri bidan,