Anda di halaman 1dari 1

Nama : Desy Ariani

Siapa saya saat ini ?

Saat ini saya menempuh Pendidikan PPG Prajabatan gelombang 1, yang siap menjadi
salah satu calon guru professional di masa yang akan datang, siap untuk memanusiakan
manusia, dan mengajarkan peserta didik bahwa tolak ukur dari kecerdasan seorang
anak itu bukanlah nilai 100 di pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia dll nya. Melainkan
kecerdasan anak itu ketika ia tau apa minat dan bakatnya dan saya siap menjadi guru
professional yang menjadi perpanjangan tangan orang tua siswa untuk mengenal
karakter serta perkembangan peserta didik saya dimasa yang akan datang. Tak hanya itu
dengan bakat yang saya miliki di bidang Teater selama ini akan saya terapkann dan
bagikan guna untuk membantu siswa menggali potensi yang mereka miliki.

Mengapa saya memilih menjadi guru?

Sebenarnya ada banyak pekerjaan yang dapat dilakukan oleh orang-orang di tengah
sudah majunya zaman ini. Menjadi guru juga tidak hanya berbicara perihal pekerjaan
mulia saja. Guru menjadi salah satu diantara banyaknya pekerjaan yang ada. Namun
tidak semua orang sungguh memilih guru sebagai pekerjaan yang dilakukan dengan
ketulusan hati. Alasan ini yang semakin meyakini saya untuk mencapai mimpi saya
sebagai seorang guru. Ada banyak motivasi yang dilakukan untuk menjadi seorang guru.
Saya memiliki beberapa mimpi yang ingin saya wujudkan melalui motivasi yang ingin
saya kerjakan, Mendidik anak anak khususnya anak SD sesuai dengan latar belakang
pendidikan saya, ada banyak yang ingin saya lakukan beberapa diantaranya adalah saya
ingin mendidik anak anak bukan hanya dalam bidang akademik saja melainkan mendidik
mereka melalui pengembangan potensi yang mereka miliki karna setiap anak adalah
unik dimana mereka memiliki potensi yang beragam sehingga saya ingin menjadi
perpanjangan tangan orangtua untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki.

Bagaimana saya bisa menjadi guru yang berpihak pada peserta didik?

Dalam mewujudkan motivasi tersebut saya banyak mendapatkan tantangan diantaranya


adalah saya kesulitan untuk menyusun strategi dalam pendekatan dengan setiap anak.
Dan sebagai media komunikasi untuk orang tua dalam pengembangan potensi setiap
anak. Untuk mengatasi persoalan tersebut saya berusaha tidak menyerah. Saya
melakukan penyusunan rencana untuk mengatasi persoalan tersebut misalnya dalam
melakukan pendekatan terhadap anak, saya terlebih dahulu mengenali karakter mereka
dulu. Untuk mengatasi komunikasi dengan orang tua saya membuat pesan melalui surat
jika tidak ada yang memiliki handphone untuk dipertemukan di sekolahg guna
pengembangan potensi anak.

Anda mungkin juga menyukai