Anda di halaman 1dari 33

KALIMAT

PENGERTIAN KALIMAT
 Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam
wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan
pikiran yang utuh atau setiap tuturan yang
dapat mengungkapkan suatu informasi yang
lengkap.
UNSUR-UNSUR KALIMAT

Kalimat sebagai (unsur) suatu ujaran selalu terdiri atas


dua unsur, yakni unsur makna dan unsur struktur (bentuk).
Kedua unsur tersebut tidak dapat dipisahkan. Karena itu
dalam menentukan apakah sebuah ujaran itu merupakan
sebuah kalimat atau bukan, haruslah dipandang dari dua
sudut, yaitu dari sudut makna dan bentuknya.
Kalimat merupakan bagian bahasa yang mengandung
pikiran yang lengkap. Dalam bentuk bahasa lisan kalimat
merupakan deretan bunyi bahasa yang lengkap dengan
lagu, jangka waktu, dan perhentiannya. Dalam bentuk
bahasa tulis, kalimat merupakan deretan huruf/kata yang
dimulai dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda baca
titik (.) tanda tanya (?), atau tanda seru (!).
STRUKTUR KALIMAT
1. SUBJEK
 Bagian kalimat yang menunjukkan pelaku/masalah.
 Menjawab pertanyaan: siapa, apa.
 Biasanya berupa kata benda/frasa (kongkret/abstrak)
merujuk kepada benda.

Contoh:
 Reni belajar.
 Perusahaan itu maju pesat.
2. PREDIKAT
 Bagian yang memberitahu tindakan/keadaan subjek.
 Biasanya kata/frasa verba atau adjektiva
 Menjawab: mengapa, bagaimana

Contoh:
 Vina baik-baik saja.
 Sulistiawati sedang menyusun skripsi.
 Gedung baru itu telah dipugar.
 Dia malas.
3. OBJEK
 Bagian kalimat yang melengkapi predikat.

 Biasanya mengikuti jenis nomina, frasa nominal,


klausa.
 Terletak dibelakang predikat (transitif)
 Kakek sedang menimang cucu.
 Marlina menulis surat
 Dapat
diubah menjadi subjek bila dipasifkan.
Contoh:
 Cucu ditimang (oleh) kakek.
 Surat ditulis (oleh) Marlina.
4. PELENGKAP
 Bagian kalimat yang melengkapi predikat.
 Biasanya berjenis kata/frasa nomina, frasa
adjektival dan frasa preposisional.
 Tidak bisa menjadi subjek bila dipasifkan.

Contoh:
 Mega bermain piano
 Anak-anak itu berlatih tae kwon do.
 Ira membelikan adiknya sebuah boneka.
 Rony membelikan paman sebungkus rokok.
5. KETERANGAN
 Bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal
tentang bagian kalimat yang lain (S,P,O,Pel).
 Letaknya bebas (depan, tengah, belakang)
 Didahului kata tugas sebagai berikut :
 Ket. Tempat : di, ke, dari
 Ket. Waktu : ketika, sebelum, pada, selama, dsb.
 Ket. Alat : dengan (gunting mobil, dsb).
 Ket. Tujuan : supaya, untuk, bagi, demi.
 Ket. Cara : secara, dengan (hati-hati, gigih, dsb).
 Ket. Penyerta : dengan (adiknya, dsb), bersama
 Ket. Similatif : seperti, bagaikan, laksana
 Keterangan penyebaban : karena, sebab,
 Ket. Kesalingan : satu sama lain, dsb.
POLA DASAR KALIMAT
1. S-P
 Ayahku pedagang.
 Dia sedang belajar.

2. S-P-O
 Korban banjir menerima bantuan.
 Ibu menasihati adik.

3. S-P-Pel
 Ratna bermain piano
 Kakiku tertusuk duri.

4. S-P-Ket
 Kami tinggal di Lampung.
 Saya kuliah di STBA Teknokrat.
5. S-P-O-Pel
 Ibu mendendangkan adik sebuah lagu baru.
 Rina membelikan kakek sepasang sepatu baru.

6. S-P-O-K
 Dia mempelajari bahasa Cina selama dua tahun.
 Ayah melukis pemandangan di atas kanvas.

7. S-P-O-Pel-K
 Dewi mengirimi adiknya uang setiap bulan .
 Saya memberi Andre sebuah buku tadi sore.
tunggal
Jumlah klausa
setara
majemuk
a. Berita / deklaratif bertingkat

b. Tanya / interogatif
isi
c. Perintah / imperatif
d. Seru / eksklamatif
Macam-
mayor
Macam
Kelengkapan unsur
Kalimat
minor

transitif

Ada / tidak
objek
intransitif

versi
Susunan S + P
inversi
KALIMAT EFEKTIF
KALIMAT EFEKTIF
 Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
mengungkapkan gagasan penutur/penulisan
secara tepat sehingga dapat dipahami oleh
pendengar/pembaca secara tepat pula.
 Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat
yang memiliki kemampuan menimbulkan
gagasan atau pikiran pada pembaca/pendengar.
PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF
 Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
mewakili pikiran penulis atau pembicara secara
tepat sehingga pendengar/pembaca memahami
pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan
lengkap seperti apa yang dimaksudkan oleh
penulis atau pembicara.
SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF
1. Kesatuan gagasan
2. Kepaduan unsur (koherensi)
3. Keparalelan (kesejajaran) bentuk
4. Ketepatan pemakaian kata
5. Kehematan kata
6. Kelogisan bahasa
KESATUAN
 Kesatuan adalah terdapatnya satu ide pokok /
gagasan utama dalam sebuah kalimat.
 Minimal memiliki S dan P
 Kalimat tidak lengkap muncul karena:

 Bersubjek ganda

 Tidak bersubjek

 Berpredikat ganda

 Tidak ada objek

 Tidak berpredikat
CONTOH KALIMAT YANG JELAS
KESATUAN GAGASANNYA
1. Dalam pembangunan sangat berkaitan dengan
stabilitas politik. (memakai kata depan yang
salah sehingga gagasan kalimat menjadi
kacau).
2. Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia
akan memberi pengarahan kepada pegawai baru.
(tidak jelas siapa yang memberi pengarahan).

Contoh kalimat yang jelas kesatuan


gagasannya:
1. Pembangunan sangat berkaitan dengan stabilitas
politik.
2. Berdasarkan agenda, sekretaris manajer personalia
akan memberi pengarahan kepada pegawai baru.
KEPADUAN
 Kepaduan adalah terjadinya hubungan yang
padu antara unsur-unsur pembentuk kalimat.
 tata urutan kata yang tepat;
 kecermatan penggunaan kata tugas;
 tidak ambigu.
CONTOH KEPADUAN
(1) Kepada setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin
mengemudi. (tidak mempunyai subjek/subjeknya
tidak jelas).
(2) Saya punya rumah baru saja diperbaiki. (struktur
kalimat tidak benar/rancu).
(3) Yang saya sudah sarankan kepada mereka adalah
merevisi anggaran itu proyek. (salah dalam pemakaian
kata).

Contoh kalimat yang unsur-unsurnya koheren:

(1) Setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin


mengemudi.
(2) Rumah saya baru saja diperbaiki.
(3) Saya sudah menyarankan kepada mereka untuk merevisi
anggaran proyek itu.
KESEJAJARAN
 Kesejajaran adalah terdapatnya unsur-unsur
yang sama derajatnya, sama susunan kata yang
dipakai di dalam kalimat.
CONTOH KESEJAJARAN
 Kakakmu menjadi dosen atau sebagai
pengusaha?
 Demikianlah agar ibu maklum, dan atas
perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
 Dalam rapat itu diputuskan tiga hal pokok,
yaitu peningkatan mutu produk,
memperbanyak waktu penyiaran iklan, dan
pemasaran yang lebih gencar.
 Contoh kesejajaran yang benar:
 Kakakmu menjadi dosen atau menjadi
pengusaha?
 Demikianlah agar Ibu maklum, dan atas
perhatian Ibu, saya ucapkan terima kasih.
KETEPATAN
 Ketepatan adalah kesesuaian atau kecocokan
pemakaian unsur-unsur yang membangun suatu
kalimat sehingga terbentuk pengertian yang
pasti.
CONTOH KETEPATAN
1. Karyawan teladan itu memang tekun bekerja
dari pagi sehingga petang. (salah dalam
pemakaian kata sehingga).
2. … bukan saya yang tidak mau, namun dia
yang tidak suka. ( salah memilih kata namun
sebagai pasangan kata bukan).

Contoh penulisan kalimat yang


memperhatikan faktor ketepatan
1. karyawan teladan itu memang tekun bekerja
dari pagi sampai petang.
2. … bukan saya yang tidak mau, melainkan
dia yang tidak suka.
CATATAN:

 Contoh pasangan kata penghubung yang


tepat:

antara … dan …, baik … maupun …


tidak … tetapi …, bukan …melainkan …
KEHEMATAN
 Kehematan adalah upaya menghindari
pemakaian kata yang tidak perlu.
CONTOH KALIMAT YANG TIDAK
HEMAT KATA
1. Saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri
mahasiswa itu belajar seharian dari pagi sampai
petang.
2. Manajer itu dengan segera mengubah rencananya
setelah dia bertemu dengan direkturnya.
3. Agar supaya Anda dapat memperoleh nilai ujian
yang baik Anda harus belajar dengan sungguh-
sungguh.
Contoh kalimat yang hemat kata:
1. Saya melihat sendiri mahasiswa itu belajar
seharian.
2. Manajer itu segera mengubah rencana setelah
bertemu direkturnya.
3. Agar Anda dapat memperoleh nilai ujian yang
baik, belajarlah sungguh-sungguh.
KELOGISAN
 Kelogisan adalah terdapat arti kalimat yang
masuk akal.
CONTOH KELOGISAN
1. Kepada Bapak Dekan, waktu dan tempat kami
persilakan. (waktu dan tempat tidak perlu
dipersilakan).

Perbaikan
1. Kepada Bapak Dekan, kami persilakan
BEBERAPA KASUS KALIMAT TIDAK
EFEKTIF

1. Bagi yang menitip sepeda motor harus


dikunci.
2. Bagi dosen yang berhalangan hadir harap
diberitahukan ke sekretariat
3. Saya melihat kelakuan anak itu bigung.
4. Bebas parkir.
PERBAIKANNYA
1. Bagi yang menitip sepeda motor harus
dikunci.

 Sepeda motor yang dititip harus dikunci.


 Kuncilah sepeda motor yang dititip
PERBAIKANNYA
1. Bagi dosen yang berhalangan hadir harap
diberitahukan ke sekretariat

 Dosen yang berhalangan hadir agar memberi


tahu sekretariat.
 Bila dosen berhalangan hadir, harap
memberitahukannya kepada sekretariat.
PERBAIKANNYA
1. Saya melihat kelakuan anak itu bigung.

 Saya bingung melihat kelakuan anak itu.


 Bingung saya melihat kelakuan anak itu
 Atau
 Anak itu saya lihat (sedang) bingung
 Saya melihat anak itu (sedang) kebingungan.
PERBAIKANNYA
1. Bebas parkir. (yang diartikan boleh parkir
bukan ).
Seharusnya:
 Parkir gratis atau
 Parkir bebas

Anda mungkin juga menyukai