Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

“LANDASAN FILSAFAT”
LANDASAN KEPENDIDIKAN

DISUSUN OLEH : SRI UTAMI ( 2084205034 )

Kelas : 1.2 FKIP Biologi

Dosen Matkul : Dr. FERI ANTONI, M.Pd

Tahun Ajaran 2020/2021

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS LANCANG KUNING


BAB III

LANDASAN FILSAFAT
A. Filsafat

Filsafat ada sejak adanya manusia, tetapi keberadaannya tidak diakui secara
fomal seperti sekarang. Socrates mengajarkan bahwa manusia harus mencari
kebenaran dan kebijakan dengan cara berpikir secara dialektis. Plato mengatakan
kebenaran hanya ada di dalam ide yang bisa diselami dengan akal, sedang
Aristoteles merupakan peletak dasar empirisme, yaitu kebenaran harus dicari
melalui pengalaman panca indra.Dalam garis besarnya ada 4 cabang filsafat yaitu

1. Metafisika ialah filsafat yang meninjau tentang hakikat segala sesuatu yang
terdapat di dalam alam ini dalam kaitannya dengan manusia, ada dua
pandangan yaitu:

a. Manusia pada hakekatnya adalah spiritual

b. Manusia adalah organisme materi.

2. Epistemologi ialah filsafat yang membahas tentang pengetahuan dan


kebenaran.

3. Logika ialah filsafat yang membahas tentang cara manusia berpikir dengan
benar titik Dengan memahami filsafat logika diharapkan manusia bisa berpikir
dan mengemukakan pendapatnya secara tepat dan benar.

4. Etika ialah filsafat yang menguraikan tentang perilaku manusia. Nilai dan
norma manusia serta ajaran agama menjadi pokok pemikiran dalam filsafat
ini.

Jujun menulis bahwa filsafat, meminjam pemikiran will Durant, dapat


diibaratkan pasukan marinir yang merebut pantai untuk mendaratkan pasukan
infanteri dalam suatu invasi militer ke sebuah pulau titik pasukan infanteri baru bisa
masuk dan berfungsi setelah pantai dikuasai oleh pasukan marinir. Suatu ilmu baru
muncul setelah terjadi pengkajian dalam filsafat. Filsafat merupakan tempat berpijak
bagi kegiatan pembentukan ilmu itu titik dikatakan selanjutnya bahwa setelah itu
ilmuwan yang membelah gunung dan merambah hutan dalam rangka
menyempurnakan kemenangan ini untuk membentuk ilmu sebagai pengetahuan
yang dapat diandalkan titik setelah penyerahan dilakukan, ilmu terwujud maka
filsafat pun pergi

dalam bukunya yang lain jujur membagikan proses perkembangan ilmu menjadi dua
bagian yang saling berkaitan yaitu:

1) Tingkat empiris ialah ilmu yang baru ditemukan di lapangan


2) tingkat penjelasan atau teoritis ialah ilmu yang sudah mengembangkan suatu
struktur teoritis.

Sikun Pribadi menggambarkan hubungan filsafat, filsafat pendidikan ilmu


pendidikan dan ilmu pendidikan praktis, perbuatan mendidik pengalaman mendidik
dan keyakinan pendidik dan sebagainya.

B. Filsafat Pendidikan

Filsafat pendidikan ialah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam


sampai ke akar-akarnya mengenal pendidikan. Ada sejumlah filsafat pendidikan
yang dianut oleh bangsa-bangsa di dunia namun demikian semua filsafat itu akan
menjawab tiga pertanyaan pokok sebagai berikut Ateng Sutisna

1. Apakah pendidikan itu?

2. Apa yang hendak ia capai?

3. Bagaimana cara terbaik merealisasi tujuan-tujuan itu?

filsafat pendidikan eksistensialisme berpendapat bahwa kenyataan atau


kebenaran adalah SS eksistensi atau adanya individu manusia itu sendiri titik
adanya manusia di dunia ini tidak punya tujuan dan kehidupan menjadi terserap
karena ada manusia. Manusia adalah bebas. Akan menjadi apa orang itu ditentukan
oleh keputusan dari komitmennya sendiri 1983

C. Filsafat pendidikan di Indonesia

Bangsa Indonesia baru memiliki filsafat umum atau filsafat negara ialah
Pancasila. Sebagai filsafat negara Pancasila patut menjadi jiwa bangsa Indonesia,
menjadi semangat dalam berkarya pada segala bidang, dan mewarnai segala segi
kehidupan dari hari ke hari

Memang benar ada sejumlah konsep pendidikan yang tumbuh dan


berkembang dari dalam negeri sendiri titik tetapi konsep-konsep itu sendiri belum
dikaji oleh lanjut melalui penelitian yang membuat validitasnya masih diragukan
sampai di mana efektivitas kepemimpinan Tut Wuri Handayani misalnya belum
banyak diteliti dan dikomunikasikan begitu pula dengan kepemimpinan Astra Barata
juga belum banyak diteliti orang. Sehingga konsep-konsep pendidikan yang tumbuh
di negeri sendiri hanya dipandang sebagai kebudayaan saja oleh dunia pendidikan
internasional.

BUCHORI menyatakan adanya penyederhanaan dalam pendidikan sebagai


akibat dari orientasi ke Amerika serikat pendidikan cenderung hanya memperoleh
kan mempersoalkan masalah masalah operasional khususnya tentang proses
belajar mengajar di kelas. Pendidikan hanya dipandang sebagai upaya mengajarkan
sesuatu kepada peserta didik titik badan ilmu pendidikan itu sendiri sebagai suatu
yang utuh menjadi terabaikan

Sementara itu yang dimaksud dengan struktur ialah isi ilmu itu dengan
sistematikanya serta proporsi bagian-bagiannya yang mendukung pendidikan
sebagai suatu ilmu struktur ilmu pendidikan ciptaan luar negeri memang sudah ada
titik tetapi struktur seperti itu kurang diperhatikan di indonesia sebagai akibat dari pro
dan kontra mengenai pendidikan apakah sebagian ilmu atau sekedar sebagai
proses belajar mengajar seperti telah diutarakan diatas. Juga karena usaha untuk
mewujudkan ilmu pendidikan yang cocok dengan alam Indonesia belum tampak
secara jelas. Kedua hal inilah yang membuat struktur ilmu pendidikan belum
ditangani.

Anda mungkin juga menyukai