Anda di halaman 1dari 23

INTERPRETASI AYAT MAHAR DALAM AL-QUR’AN

(Kajian Tafsir Tematik)

Oleh: Muyassarotun Ni’mah


Alumni Prodi IQT UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo
email:

Abstrak
Interpretasi Ayat mahar dalam al-Qur’an (Kajian Tafsir Tematik). Penulis tertarik
mengkaji tema ini karena pembahasannya berhubungan langsung dengan hak
perempuan baik dalam urusan individual maupun sosial terutama dalam masalah
mahar.
Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui ayat-ayat Al-Qur’an yang
berbicara tentang mahar,untuk mengetahui konsep mahar dalam Al-Qur’an dan
mengetahui Interpretasi ayat-ayat mahar dalam Al-Qur’an dengan kajian tafsir
tematik.
Mahar adalah pemberian wajib dari calon suami kepada calon istri sebagai ketulusan
hati untuk menimbulkan rasa cinta kasih, baik dalam bentuk benda maupun jasa.
Sebenarnya tidak ada batas minimal atau batas maksimal yang harus diberikan oleh
calon suami kepada calon istrinya. Tetapi Allah Swt memerintahkan agar calon suami
mempersiapkan mahar dengan kadar yang pantas. Mahar yang diberikan juga harus
penuh dengan kerelaan.
Untuk mempermudah dalam memahami dan mengetahui Interpretasi ayat-ayat mahar
dalam Al-Qu’an dengan metode tafsir tematik / Maudhu’i. Pendekatan ini dilakukan
untuk menjelaskan kandungan ayat-ayat al-Qur’an secara keseluruhan dengan jalan
menghimpun ayat-ayat yang mempunyai pengertian yang sama.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan beberapa metode penelitian, baik
untuk memperoleh data atau menganalisis data yang ada, yaitu: Library research,
sumber data primer dan sumber data sekunder.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahar ialah pemberian wajib dari calon suami
kepada calon istri sebagai pemberian suka rela tidak sebagai jual beli, dan mahar
sepenuhnya hak istri, tidak ada batasan dalam memberikan mahar. Fungsi mahar
sebagai penghormatan terhadap yang dicintainya dan mengikat jalinan kasih sayang
kepada istri serta mempererat hubungan antara keduanya, dan bukan dianggap sebagai
pembelian atau ganti rugi.
Kata Kunci: Interpretasi, Ayat Mahar, Al-Qur’an
Qaf, Vol. III, No. 01, Januari 2018

A. Prolog ayahnya atau siapapun yang dekat


Menurut sebagian ulama ahli fiqih dengannya dan orang lain tidak boleh
Mahar dibayarkan sebagai ‘iwad atau meminta harta bendanya walaupun
timbal balik atas pernikahan yang sedikit, meskipun oleh suaminya sendiri
dilangsungkan. Maksud dibayarkannya kecuali dengan mendapatkan izin dan
mahar kepada wanita adalah timbal balik keridhoan dari seorang istri.2
dari jima’ yang dilakukan dengannya
Beberapa ayat yang membahas
bukan timbal balik atau transaksi jual beli
tentang mahar terdapat pada QS: Al-
yang menjadikan kesewenang-wenangan
Baqarah: 236, 237, An Nisa: 4, 20, 21, 24,
suami terhadap istrinya . Karena hal ini
25; Al-Maidah: 5, dan Al-Mumtahanah:
dijadikan sebagai solusi dari terjadinya
10, dan Al Qashas; 27. Akan tetapi Secara
jima’subhat,yaitu seorang laki-laki
tegas Al-Qur’an memerintahkan calon
menggauli perempuan yang mendatangi
suami untuk memberi mahar kepada calon
laki-laki, laki-laki mengira bahwa
istri yang terdapat pada QS:An-Nisa (4): 4
perempuan yang mendatangi adalah
istrinya lalu dia menggaulinya tapi
ternyata dia bukan istrinya.1 Kaitannya dengan hal tersebut,
dalam kajian ini bukan serta merta ingin
Mahar inilah yang merupakan
memaparkan bagaimana mahar. Namun
Salah satu keistimewaan Islam dengan
pada dasarnya bahwa mahar adalah
memperhatikan dan menghargai
merupakan salah satu syarat sahnya
kedudukan wanita yaitu dengan
pernikahan yang harus diberikan dengan
memberikan hak untuk memegang dan
suka rela bukan sebagai pembelian hak
memiliki sesuatu, serta menghilangkan
asasi sebagaimana konsep mahar yang ada
belenggu-belenggu tersebut, diantaranya
pada masa pra Islam.
yaitu istri diberi hak mahar (maskawin)
dan suami wajib memberikan mahar
(maskawin) kepada istrinya,bukan kepada

1
Muhammd Raf’at Utsman, Fiqih Wanita
2
Muslimah (Seputar Hukum Khitbah dan Nikah, Abd.Rahman Ghazali, Fikih
Bekal Ilmiah menuju Pernikahan Berkah) (Solo: Munakahat”Seri Buku Daras, (Jakarta: Perdana
Pustaka Arafah, 2002), hal. 131 Media, 2003), hal. 84-85

62 Interpretasi Ayat Mahar Dalam Al-Qur’an


Qaf, Vol. III, No. 01, Januari 2018

B. Konsep Mahar pada Masa Pra yang akan di nikahi.4 Akan tetapi konsep
Islam mahar yang ada pada masa pra Islam
Konsep tentang mahar adalah tersebut bukan diperuntukkan bagi calon
bagian yang esensial dalam pernikahan. istri,melainkan untuk ayah atau kerabat
Tanpa mahar tidak dinyatakan telah dekat laki-laki dari pihak istri. Konsep
melaksanakan pernikahan dengan benar. perkawinan menurut berbagai bentuk adat
Mahar harus ditetapkan sebelum ketika itu.5
pelaksanaan pernikahan.3
Perkawinan pada masa pra Islam
Ada hal yang harus diperhatikan tersebut dikategorikan sebagai transaksi
dalam konsep mahar yaitu mahar harus jual beli antara calon suami dengan bapak
ada dalam pernikahan tetapi calon istri Perempuan dalam hal ini
disesuaikan dengan keputusan budaya diperlakukan sebagai objek dari transaksi
masing- masing dan yang wajib tersebut yang tidak memiliki hak apapun
memberikan mahar adalah laki-laki. Pada terhadap dirinya sendiri. Ketika terjadi
masa Jahiliyyah yang penuh dengan talak, maka berarti putus hubungan
kezhaliman, dimana pada saat itu kaum perkawinan tanpa syarat. Mereka tidak
wanita tidak dapat bernafas lega. Bahkan mengenal iddah atau masa tunggu. Begitu
hanya seperti sebuah alat yang talak dijatuhkan, maka laki-laki dapat
dipergunakan pemiliknya dengan langsung melakukan perkawinan lagi saat
sekehendak hati. Ketika Islam datang itu juga sistem kekerabatan yang berlaku
dengan panji-panji yang putih Islam di masyarakat arab yaitu Patriarchal
membersihkan aib kebodohan yang agnatic dimana sekelompok masyarakat
melekat pada diri wanita melalui menurun melalui garis laki-laki dan
pemberian kembali akan hak-haknya berada dibawah otoritas laki-laki yang tua
untuk menikah serta bercerai dan karena laki-laki adalah kepala
mewajibkan bagi laki-laki untuk
4
Syaikh Kamil Muhammad
membayar mahar kepada seorang wanita ‘Uwaidah,Fiqih Wanita (Edisi Lengkap),terj
M.Abdul Ghaffar E.M (Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar, 2008), hal. 437.
5
Nasaruddin Umar, Ketika Fiqih
3
Istibsyaroh, Hak-hak Perempuan, Membela Perempuan, (Jakarta: PT Gramedia,
(Jakarta: Teraju, 2004), hal. 101 2014), hal. 101

Interpretasi Ayat Mahar Dalam Al-Qur’an 63


Qaf, Vol. III, No. 01, Januari 2018

keluarga,sedangkan wanita adalah inferior bermakna al –sadaq yang dalam bahasa


yaitu tidak memiliki hak penuh sebagai indonesia berarti mas kawin.8 Contoh
warga. Hal ini yang mengakibatkan dalam kalimat ‫ﻭﻗﺪ ﻣﻬﺮ ﺍﻟﻤﺮﺃ‬ Artinya:”
munculnya status sosial yang memandang seseorang telah memberi maskawin
rendah status sosial. Poligami, poliandri, kepada perempuan itu”.
dan perbudakan merupakan hal yang
Kata yang semakna dengan mahar
umum berlaku di masyarakat Arab waktu
atau al mahr dalam Al-Qur’an selain kata
itu.6
mahar,terdapat sejumlah istilah lain yang
Akan tetapi Al-Qur’an telah mempunyai konotasi yang sama yaitu,
mengubah konsep pranata mahar karena S}aduq, Nih}lah, Ajr dan Farid}ah. yaitu; al-
ingin menempatkan perempuan kepada S}adaq, nih}lah, farid}ah, ajr, akan tetapi
kedudukan yang lebih tinggi berdasarkan dari sekian nama mas kawin diatas yang
prinsip keadilan dan kemaslahatan dan lebih populer digunakan adalah kata al
ingin melindungi mereka dari segala mahr.9
bentuk diskriminasi dan menafikan hak-
Sedangkan mahar secara istilah
haknya, sebagaimana mahar tersebut
ialah “ pemberian wajib dari calon suami
diperuntukkan bagi calon istri yang
kepada calon istri sebagai ketulusan cinta
dijadikan sebagai lambang kesiapan dan
kasih calon suami untuk menimbulkan
kesediaan suami untuk memberi nafkah
rasa cinta kasih sayang bagi seorang istri
lahir kepada istri dan anak-anaknya.7
kepada calon suaminya”, Atau “ sesuatu
C. Pengertian dan Dasar Hukum pemberian yang diwajibkan bagi calon
Mahar suami kepada calon istrinya,baik dalam
Kata Mahar berasal dari bahasa
Arab yaitu; al-mahr, jamaknya muhur dan
muhurah.Menurut bahasa, kata al mahr

8
Ahmad Warson Munawir, Al-
6
Ali Shodiqin, Antropologi Al-Qur’an, Munawwir: Kamus Arab Indonesia, (Surabaya:
(Yogyakarta : Ar-Ruz Media, 2008) hal. 60 Pustaka Progresif, 1997), hal.1363
7 9
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an Nur Jannah, Mahar Pernikahan (Mahar
Tafsir Tematik Atas Pelbagai Persoalan Umat, dalam Pandangan Ulama Fiqih), (Yogyakarta: Ar-
(Bandung: PT Mizan Pustaka, 2007), hal. 271 Ruz Media, Cet 1, 2003), hal:23

64 Interpretasi Ayat Mahar Dalam Al-Qur’an


Qaf, Vol. III, No. 01, Januari 2018

bentuk, jumlah dan jenisnya di sepakati a. Golongan hanafiyah berpendapat


10
oleh kedua belah pihak. bahwa mahar adalah harta yang
menjadi hak istri dari suaminya
Islam sangat memperhatikan dan
dengan adanya akad.
menghargai kedudukan seorang wanita
b. Golongan malikiyah berpendapat
dengan memberi hak untuk menerima
bahwa mahar merupakan sesuatu
mahar (mas kawin ). Mahar hanya
yang diberikan kepada istri sebagai
diberikan oleh calon suami kepada calon
ganti (imbalan) dari istimta’11
istri, bukan kepada wanita lainnya atau
(bersenang-senang) dengannya.
siapa pun walau pun sangat dekat
c. Golongan syafi’iyah berpendapat
dengannya. Orang lain tidak boleh
bahwa mahar adalah sesuatu yang
menjamah apalagi menggunakannya,
menjadi wajib dengan adanya akad
meskipun oleh suaminya sendiri, kecuali
nikah atau wathi’12 atau karena
dengan ridha dan kerelaan si istri. Jika si
merusak kehormatan wanita secara
istri telah menerima maharnya tanpa
paksa (memperkosa)
paksaan dan tipu muslihat lalu ia
d. Golongan Hambaliah berpendapat
memberikan sebagian maharnya maka
bahwa mahar adalah suatu imbalan
boleh diterima dan tidak disalahkan. akan
dalam nikah baik yang disebutkan
tetapi bila istri dalam memberikan
di dalam akad atau yang
maharnya karena malu,ataupun takut
diwajibkan sesudahnya dengan
maka suami tidak halal menerimanya.
kerelaan kedua belah pihak atau
Para ulama berbeda pendapat hakim, atau imbalan dalam hal-hal
dalam mendefinisikan mahar secara istilah yang menyerupai nikah seperti
akan tetapi perbedaan pendapat tersebut
mempunyai maksud dan tujuan yang
sama. Pendapat-pendapat tersebut adalah
sebagai berikut: 11
Istimta’ atau bersenang senang adalah
keniknatan seksual yang dilakukan oleh dua
pasangan baik dari jalan yang sah atau jalan yang
tidak sah dengan cara bersetubuh, mencuim,
melihat,menyentuh dan sebagainya.
10 12
Beni Ahmad Saebani,Fiqih Munakahat Wath’i ialah berhubungan badan/
1 (Bandung: CV. Putaka Setia,Cet 1,2001) hal, 261 bersetubuh.

Interpretasi Ayat Mahar Dalam Al-Qur’an 65


Qaf, Vol. III, No. 01, Januari 2018

wathi’ syubhat dan wathi’ yang di menikahi calon istrinya. Jadi, mahar itu
13
paksakan. benar-benar menjadi hak penuh bagi istri
Dari berbagai definisi diatas yang menerimanya, bukan hak bersama
nampak bahwa definisi yang dikemukakan dan bukan juga hak walinya. Keempat
oleh golongan Hanafiyah membatasi golongan ulama diatas kelihatannya
mahar itu hanya dalam bentuk harta, sepakat bahwa mahar adalah hak calon
sementara definisi yang dikemukakan oleh istri dari calon suami yang muncul karena
golongan lainnya tidak membatasi hanya terjadinya akad nikah atau dukhul
pada harta saja. Dari sini dapat dipahami (persetubuhan) dengannya.
bahwa definisi-definisi selain golongan
Berdasarkan definisi diatas dapat
Hanafiyah memasukan jenis atau bentuk-
diambil suatu kesimpulan bahwa mahar
bentuk lain selain harta dalam pengertian
itu adalah suatu pemberian yang wajib
mahar, seperti jasa atau
ditunaikan oleh calon suami kepada calon
manfaat,mengajarkan beberapa ayat Al-
istri serta disebut dalam sighat akad nikah
Qur’an dan sebagainya. Dengan kata lain
sebagai tanda persetujuan dan kerelaan
bahwa mahar itu boleh berupa barang
untuk hidup bersama sebagai suami istri.14
(harta kekayaan) dan boleh juga berupa
jasa atau manfaat. Kalau berupa barang D. Syarat dan Macam-macam Mahar
disyaratkan bahwa barang itu harus
1. Syarat –syarat Mahar
berupa sesuatu yang mempunyai nilai atau
a. Sesuatu yang bernilai, baik
harga, halal lagi suci. Sedangkan kalau
berupa jasa atau manfaat haruslah berupa berupa uang, benda, atau
jasa atau manfaat dalam arti yang baik.
manfaat, seperti manfaat

Dari rumusan-rumusan definisi di rumah,hewan,dan yang lain. Jika


atas juga dapat dipahami bahwa mahar itu
mahar berupa barang remeh dan
merupakan suatu kewajibanya yang harus
dipikul oleh setiap calon suami yang akan

13 14
NurJannah, Mahar Pernikahan (Mahar Nur Jannah, Mahar Pernikahan (Mahar
dalam Pandangan Ulama Fiqih), (Yogyakarta: Ar- dalam Pandangan Ulama Fiqih), (Yogyakarta: Ar-
Ruz Media, Cet 1, 2003), hal: 24 Ruz Media, Cet 1, 2003), hal:25

66 Interpretasi Ayat Mahar Dalam Al-Qur’an


Qaf, Vol. III, No. 01, Januari 2018

tidak bernilai, seperti sebiji ini seperti hukum jual beli

gandum maka tidak sah. ataukah tidak ?

b. Harus diketahui dengan jelas, Mereka yang memilih

seperti seribu tuman (mata uang pendapat pertama (seperti hukum

Iran),atau secara global, seperti jual beli) menetapkan hukum

sepotong emas ini. Menurut bahwa akad tidak sah bila harga

seluruh ahli fiqih, bila maharnya yang diberikan tidak sah.

tidak jelas sehingga tidak bisa Sedangkan mereka yang

dinilai, maka mahar itu tidak sah, memilih pendapat kedua (tidak

sedangkan akadnya sah. Namun, seperti hukum jual beli)

mazhab Maliki mengatakan, mengatakan bahwa akad nikah

akadnya tidak sah dan di batalkan tetap sah,meski maharnya tidak

bila sebelum terjadi hubungan sah. Dan ini adalah pendapat

badan . Tetapi bila telah terjadi yang benar,karena mahar tidak

hubungan badan maka akadnya seperti harga jual beli yang

sah dan maharnya adalah mahar merupakan syarat sahnya akad.

miṡil. Akan tetapi ada juga yang Dalam hal ini,akad dihukumi sah

menyebutkan bahwa akadnya dengan memberikan mahar miṡil.

tidak sah dan harus dibatalkan Pembedaan antara ada dan

sebelum atau sesudah terjadinya tidaknya hubungan badan,tidak

hubungan badan. Sebab memiliki dalil sama sekali.

perbedaan fatwa ini adalah c. Mahar harus berupa sesuatu yang

apakah hukum nikah dalam hal harus dimiliki. Menurut sebagian

Interpretasi Ayat Mahar Dalam Al-Qur’an 67


Qaf, Vol. III, No. 01, Januari 2018

besar ulama ahl fikih mazhab ditentukan atau di sepakati oleh

imamiyah, hanafi, Syafi’i, dan kedua belah pihak, mahar ini

Hanbali, bila mahar yang dapat dibayar secara tunai dan

disebutkan adalah barang yang bisa juga di tangguhkan sesuai

tidak dapat dimiliki, seperti persetujuan istri.16

khamar, babi,bangkai, atau yang Berdasarkan definisi

lain, maka akadnya sah, tetapi diatas, dapat dimengerti bahwa

istri berhak mendapatkan mahar penetapan jumlah mahar telah

mitsl. Sedangkan Madzhab ditentukan ketika akad nikah,

Maliki berpendapat, sebelum akan tetapi diperbolehkan untuk

hubungan badan terjadi, akadnya membayar secara penuh

tidak sah. Bila setelahnya, maka sekaligus atau melakukan

akadnya sah dan sang istri berhak penundaan. Hal ini sangat

atas mahar mitsl.15 didukung oleh kerelaan dua belah

2. Macam-macam Mahar pihak. Hal-hal yang termasuk

a. Mahar Musamma kedalam mahar musamma dalam

Mahar musamma adalah mahar akad adalah apa saja yang di

yang telah ditetapkan bentuk dan berikan oleh suami untuk istrinya

jumlahnya dalam sighat akad menurut adat, sebelum pesta

atau mahar yang besar kecilnya pernikahan atau sesudahnya,

seperti gaun pengantin dan


15
Muhammad ibrahim Jannati,Fiqih
16
Perbandingan Lima Madzhab 3 : Syafi’i, Hambali, NurJannah, Mahar Pernikahan (Mahar
Maliki, Hanafi,(Jakarta selatan : Cahaya,2007), dalam Pandangan Ulama Fiqih), (Yogyakarta: Ar-
hal.394-395 Ruz Media, Cet 1, 2003), hal. 41-42

68 Interpretasi Ayat Mahar Dalam Al-Qur’an


Qaf, Vol. III, No. 01, Januari 2018

pemberian yang diberikan kontan dan hutang sebagian, hal

sebelum dukhul atau sesudahnya. ini terserah kepaa adat

Karena yang ma’ruf dalam masyarakat dan kebiasaan

masyarakat seperti yang mereka yang berlaku. Tetapi

diisyaratkat dalam akad adalah sunah kalau membayar kontan

secara lafdziyyah. Pemberin itu sebagian.18

wajib disebutkan pada saat Mahar musamma ada dua

akad.17 macam, yaitu 1) mahar

Mahar musamma ini musamma mu’ajjal, yakni mahar

biasanya ditetapkan bersama atau yang segera diberikan oleh calon

dengan musyawarah dari kedua suami kepada calon istrinya.

belah pihak berapa jumlahnya Menyegerakan pemberian mahar

dan bagaimana bentuknya harus hukumnya sunah, 2) mahar

disepakati bersama, dan sunah musamma ghairu mu’ajjal, yaitu

diucapkan tatkala melaksanakan mahar yang pemberiannya

ijab qabul pernikahan, agar para ditangguhkan. Wajib hukumnya

saksi dapat mendengar secara membayar mahar musamma

langsung jumlah dan bentuk apabila telah terjadi dukhul. Dan

mahar tersebut. Mengenai bagi suami yang mentalak

pelaksanaan pembayaran mahar istrinya sebelum dukhul. Ia wajib

dengan kontan berhutang, atau membayar setengah dari mahar

17 18
NurJannah, Mahar Pernikahan (Mahar NurJannah, Mahar Pernikahan (Mahar
dalam Pandangan Ulama Fiqih), (Yogyakarta: Ar- dalam Pandangan Ulama Fiqih), (Yogyakarta: Ar-
Ruz Media, Cet 1, 2003), hal.42 Ruz Media, Cet 1, 2003), hal, 42

Interpretasi Ayat Mahar Dalam Al-Qur’an 69


Qaf, Vol. III, No. 01, Januari 2018

yang telah diakadkan. janganlah kamu melupakan


keutamaan di antara kamu.
Sebagaimana yang telah Sesungguhnya Allah Maha
melihat segala apa yang kamu
disebutkan dalam al-Qur’an surat kerjakan.

Al-Baqarah ayat 237.19 b. Mahar Miṡil

Mahar mis|il ialah mahar yang


βr& È≅ö6s% ÏΒ £èδθßϑçFø)¯=sÛ βÎ)uρ
jumlahnya ditetapkan menurut
£çλm; óΟçFôÊtsù ô‰s%uρ £èδθ¡yϑs?
jumlah yang biasa diterima oleh

βr& HωÎ) ÷ΛäôÊtsù $tΒ ß#óÁÏΨsù ZπŸÒƒÌsù keluarga pihak istri karena pada

Íνωu‹Î/ “Ï%©!$# (#uθà ÷ètƒ ÷ρr& šχθà ÷ètƒ waktu akad nikah jumlah mahar

belum ditetapkan bentuknya.


ÛUtø%r& (#þθà ÷ès? βr&uρ 4 Çy%s3ÏiΖ9$# äοy‰ø)ãã
Akan tetapi mahar ini
Ÿ≅ôÒx ø9$# (#âθ|¡Ψs? Ÿωuρ 4 3”uθø)−G=Ï9 disesuaikan dengan kedudukan

ÅÁt/ tβθè=yϑ÷ès? $yϑÎ/ ©!$# ¨βÎ) 4 öΝä3uΖ÷t/ wanita dalam struktur kehidupan

sosial dari segala aspek atau


∩⊄⊂∠∪
pertimbangan. Seperti
Artinya: Jika kamu menceraikan
isteri-isterimu sebelum kamu keagamaan, kekayaan,
bercampur dengan mereka,
Padahal Sesungguhnya kamu kecantikan, kepandaian,
sudah menentukan maharnya,
Maka bayarlah seperdua dari kesopanan, Usia, kegadisan,
mahar yang telah kamu tentukan
itu, kecuali jika isteri-isterimu itu kejandaan, negeri, keturunan, dan
mema'afkan atau dima'afkan oleh
orang yang memegang ikatan kemuliaan leluhurnya. Mahar
nikah, dan pema'afan kamu itu
lebih dekat kepada takwa. dan miṡil diukur dari perempuan yang

menyerupai istri dari seluruh


19
Beni Ahmad Saebani,Fiqih Munakahat
1 (Bandung: CV. Putaka Setia,Cet 1,2001) kerabatnya,baik dari pihak ayah
hal,276-277

70 Interpretasi Ayat Mahar Dalam Al-Qur’an


Qaf, Vol. III, No. 01, Januari 2018

maupun ibunya. Seperti saudara orang yang miskin menurut


kemampuannya (pula), Yaitu
kandung, bibi dari pihak ayah, pemberian menurut yang patut.
yang demikian itu merupakan
anak pama dari pihak ayah, bibi ketentuan bagi orang-orang yang
berbuat kebajikan.
dari pihak ayah dan ibu, dan

selain mereka dari kerabat yang Tentang mahar mis|il ini

ada.20Allah SWT berfirman ada beberapa situasi yang

dalam QS. Al-Baqarah 236: diberlakukan padanya, yaitu:

u!$|¡ÏiΨ9$# ãΛäø)¯=sÛ βÎ) ö/ä3ø‹n=tæ yy$uΖã_ āω


1) Para Ulama Madzhab

sepakat bahwa mahar


£ßγs9 (#θàÊ̍ø s? ÷ρr& £èδθ¡yϑs? öΝs9 $tΒ
bukanlah salah satu rukun

ÆìÅ™θçRùQ$# ’n?tã £èδθãèÏnFtΒuρ 4 ZπŸÒƒÌsù akad, sebagaimana dalam

$Jè≈tGtΒ …çνâ‘y‰s% ΎÏIø)ßϑø9$# ’n?tãuρ …çνâ‘y‰s% jual beli, tetapi merupakan

salah satu konsekuensi


tÏΖÅ¡ósçRùQ$# ’n?tã $ˆ)ym ( Å∃ρâ÷÷êyϑø9$$Î/
adanya akad. Karena itu.
∩⊄⊂∉∪ Akad nikah boleh

Artinya: Tidak ada dilakukan tanpa


kewajiban membayar (mahar)
atas kamu, jika kamu menyebutkan maharnya.
menceraikan isteri-isteri kamu
sebelum kamu bercampur dengan Dan bila terjadi
mereka dan sebelum kamu
menentukan maharnya. dan percampuran, di
hendaklah kamu berikan suatu
mut'ah (pemberian) kepada tentukanlah mahar miṡil.
mereka. orang yang mampu
menurut kemampuannya dan Kalau kemudian si istri

ditalak sebelum dicampuri,


20
NurJannah, Mahar Pernikahan (Mahar
dalam Pandangan Ulama Fiqih), (Yogyakarta: Ar- maka dia tidak berhak atas
Ruz Media, Cet 1, 2003), hal.47

Interpretasi Ayat Mahar Dalam Al-Qur’an 71


Qaf, Vol. III, No. 01, Januari 2018

mahar, tetapi suami wajib harus di berikan, karena

dan berhak memberikan mahar yang di sebutkan

mut’ah, yaitu pemberian dalam akad tidak sah dan

sukarela dari suami,bisa istri berhak

dalam bentuk pakaian, mendapatkannya.22

cincin, dan sebagainya. 3) Seluruh ahli fiqih sepkat

Kalau kedua belah pihak bahwa wath’i Syubhah

setuju dengan pemberian meyebabkan wajibnya

dalam bentuk barang membayar mahar mis|il,

tersebut, maka barang karena setiap hubungan

itulah yang menjadi badan harus ada

mut’ahnya. Tetapi kalau maharnya.23 Yang

tidak diperoleh dimaksud dengan

kesepakatan, maka percampuran Wath’ I

hakimlah yang Syubhah adalah

menentukannya.21 mencampuri seorang

2) Apabila mahar dalam akad wanita yang sebenrnya

adalah sesuatu yang tidak tidak berhak di campuri

dapat dimiliki, seperti karena ketidaktahuan

khamar, babi, dan


22
Muhammad ibrahim Jannati,Fiqih
semacamnya. Mahar mis|il Perbandingan Lima Madzhab 3 : Syafi’i, Hambali,
Maliki, Hanafi,(Jakarta selatan : Cahaya,2007),
hal,397
21 23
Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih Muhammad ibrahim Jannati,Fiqih
Lima Madzhab: Ja’fari, Hanafi, Syafi’i, Perbandingan Lima Madzhab 3 : Syafi’i, Hambali,
Hanbali,ss(Jakarta: Lentera,20013 ), hal, 366 Maliki, Hanafi, hal,397

72 Interpretasi Ayat Mahar Dalam Al-Qur’an


Qaf, Vol. III, No. 01, Januari 2018

pelakunya bahwa percampuran di luar

pasangannya itu tidak pernikahan yang sah,

berhak dicampuri, disebabkan oleh sesuatu

misalnya, ada seorang laki- hal yang di maafkan oleh

laki yang mengawini syar’i,yang melepaskannya

seorang wanita yang tidak dari hukum had.itu

dia ketahui bahwa wanita sebabnya, maka

tersebut adalah saudara imamamiyah memasukan

perempuan sesusuannya, persebedanan orang

dan baru diketahui gila,orang tidur dan orang

kemudian. Atau mabuk, dalam kategori

mencampurinya hanya percampuran karena

karena wanita tersebut syubhat (wath’i syubhat).24

mewakilkan perkawinanya E. Penafsiran ayat-ayat mahar dalam


Al-Qur’an
kepada orang lain dan si
Al-Qur’an sebagai kitab suci yang
laki-laki pun melakukan
merupakan petunjuk bagi umat manusia,
hal yang sama, karena senantiasa menempatkan manusia sesuai
dengan porsinya. Salah satu dari usaha
menganggap bahwa
Islam memperhatikan dan menghargai
perwakilan semata, dapat
kedudukan wanita, yaitu dengan
menghalalkan memberikan hak dan memegang
urusannya. Di zaman jahiliyah hak
percampuran. Dengan kata

lain, yang disebut subhat


24
Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih
itu adalah terjadinya Lima Madzhab: Ja’fari, Hanafi, Syafi’i, Hanbali,
hal, 367.

Interpretasi Ayat Mahar Dalam Al-Qur’an 73


Qaf, Vol. III, No. 01, Januari 2018

perempuan ini dihilangkan. Sehingga menikahi dan mencintai perempuan atau


walinya dengan semena-mena dapat calon istrinya. Sebagai penghormatan
menggunakan hartanya, dan tidak pada kemanusiaannya dan sebagai
memberikan kesempatan untuk mengurus lambang ketulusan hati untuk
hartanya dan menggunakannya. Lalu mempergauli secara ma’ruf.27
islam datang untuk menghilangkan
Dan pada bab ini penulis akan
belenggu ini. Kepadanya diberi hak mahar
memberikan contoh penafsiran ayat
dan kepada suami diwajibkan memberikan
mahar, diantaranya ialah:
mahar kepadanya bukan kepada ayahnya.
Dan bukan pula kepada orang yang paling 1. QS An- Nisa; 4

βÎ*sù 4 \'s#øtÏΥ £ÍκÉJ≈s%߉|¹ u!$|¡ÏiΨ9$# (#θè?#uuρ


dekat dengannya sekalipun tidak
dibenarkan menjamah sedikitpun harta
bendanya tersebut kecuali dengan $T¡ø tΡ çµ÷ΖÏiΒ &óx« tã öΝä3s9 t÷ÏÛ
25
ridlanya.
28
∩⊆∪ $\↔ÿƒÍ÷£∆ $\↔ÿ‹ÏΖyδ çνθè=ä3sù
Dalam Al-Qur’an selain kata
Artinya : Berikanlah
mahar,terdapat sejumlah istilah lain yang
maskawin (mahar) kepada wanita
mempunyai konotasi yang sama yaitu, (yang kamu nikahi) sebagai
pemberian dengan penuh kerelaan.
S}aduq, Nih}lah, Ajr dan Farid}ah. Demi kemudian jika mereka
terciptanya keharmonisan rumah tangga, menyerahkan kepada kamu
sebagian dari maskawin itu
maka hak dan kewajiban masing-masing dengan senang hati, Maka
suami istri harus ditunaikan sesuai dengan makanlah (ambillah) pemberian
itu (sebagai makanan) yang sedap
ajaran Islam, Seperti hak istri atas suami, lagi baik akibatnya.
hak suami atas istri dan hak bersama
suami – istri.26 Mahar ditetapkan sebagai Diriwayatkan oleh Ibnu
kewajiban suami kepada istrinya yang Abi Hatim yang bersumber dari
berfungsi sebagai tanda keseriusan untuk Abi Saleh, bahwa biasanya kaum
bapak menerima dan
25
M. Thalib, Perkawinan Menurut
Islam,(Surabaya: Al-Ikhlas,1992), hal. 21
27
26 Husaein Muhammad, Fikih Perempuan
NurJannah, Mahar Pernikahan (Mahar
…, hal. 108-109
dalam Pandangan Ulama Fiqih), (Yogyakarta: Ar-
28
Ruz Media, Cet 1, 2003), hal. 14 Al-Qur’an [4]: 4

74 Interpretasi Ayat Mahar Dalam Al-Qur’an


Qaf, Vol. III, No. 01, Januari 2018

menggunakan maskawin tanpa seorang wanita kecuali kepada


seizin putri-putrinya. Maka suaminya.30
turunlah surah an-Nisa’ ayat 4 Maskawin atau mahar
sebagai larangan terhadap merupakan kewajiban
perbuatan tersebut.29 suami,bahkan membelanjai istri
M.Qurais Shihab dalam dan keluarga, karena demikian
tafsirnya Al-Misbah pun itulah kecenderungan jiwa
menjelaskan bahwasanya, Mahar manusia yang normal, bahkan M.
atau maskawin dalam ayat tersebut Qurais Sihab pun mengilustrasikan
di sebut dengan ‫( ﺻﺪﻗﺎﺕ‬Shaduqat) kewajiban pemberian mahar ini
bentuk jamak dari ‫ﺻﺪﻗﺔ‬ dengan binatang. Pernahkan anda
(Shaduqoh), yang terambil dari melihat ayam betina menyodorkan
akar yang berarti “Kebenaran”. Ini makanan untuk ayam jantan?
karena maskawin itu didahului Bukanlah ayam jantan yang
oleh janji, maka pemberian itu menyodorkan makanan untuk
merupakan bukti kebenaran kemudian merayu dan
janji.Sedangkan menurut Thaha menikahinya? Demikian
bin ‘Asyur dapat juga dikatakan tabiat/kodrat yang ditetapkan
bahwa maskawin bukan saja Allah SWT. Bahkan,wanita yang
lambang yang membuktikan tidak terhormat sekalipun enggan-
kebenaran dan ketulusan hati paling tidak,enggan terlihat atau
suami untuk menikah dan diketahui - membayar sesuatu
menanggung kebutuhan hidup untuk kekasihnya. Sebaliknya,
istrinya, tetapi lebih dari itu, ia rasa harga diri lelaki
adalah lambang dari janji untuk menjadikannya enggan untuk
tidak membuka rahasia kehidupan dibiayai wanita. Ini karena naluri
rumah tangga khususnya rahasia manusia yang normal merasa
terdalam yang tidak dibuka oleh

30
M. Quraish Shihab,Tafsir al-Misbah:
Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an
29
Shaleh, dkk, Asbabun Nuzul, hal. 121 (Jakarta:Lentera Hati,2002) vol. 2, hal 346

Interpretasi Ayat Mahar Dalam Al-Qur’an 75


Qaf, Vol. III, No. 01, Januari 2018

bahwa dialah sebagai pria yang memakannya dengan halal dan


31
harus menanggung beban itu. baik seperti apa yang telah Allah
Dalam Tafsir ibnu Katsir jelaskan dalam surat an nisa ayat 4
pun telah di jelaskan bahwa “Ali diatas.32
bin Abi Thalhah mengatakan dari Menurut Prof. Dr. Wahbah
Ibnu Abbas “‫ ”ﺍﻟﻨﺤﻠﺔ‬adalah mahar. Az Zuhaili dalam tafsirnya,
Muhammad bin Ishaq berkata dari Adanya kewajiban memberikan
Aisyah “‫ ”ﺍﻟﻨﺤﻠﺔ‬adalah kewajiban. mahar kepada istri
Ibnu Zaid berkata “‫ ”ﺍﻟﻨﺤﻠﺔ‬dalam karena,sesungguhnya farji
bahasa arab adalah suatu yang (kemaluan wanita) tidak halal
wajib, ia berkata “ janganlah kecuali dengan mahar yang tetap,
engkau nikahi dia kecuali dengan baik itu di sebutkan ketika akad
sesuatu yang wajib baginya”. maupun tidak. Perlu digarisbawahi
Kandungan pembicaraan mereka bahwa sesungguhnya mahar
itu adalah bahwa seorang laki-laki bukanlah sebagai harga dari
atau calon suami wajib kemaluan wanita yang dinikmati,
menyerahkan mahar kepada karena Allah SWT menjadikan
wanita sebagai suatu keharusan manfaat dan tujuan-tujuan nikah
dan keadaannya rela. Sebagaimana berupa penyaluran hasrat biologis
ia menerima pemberian dan dan memiliki keturunan sebagai
memberikan hadiah dengan penuh sesuatu yang bersifat Musytarak
kerelaan, begitu pula kewajiban (hak bersama atau sesuatu yang
suami memberikan mahar kepada bersifat timbal balik ) antara suami
istrinya pun harus dengan suka dan istri. Maksudny,a seperti
rela. Dan jika si istri secara suka halnya suami mendapatkan
rela menyerahkan sesuatu dari manfaat dan tujuan nikah tersebut,
maharnya setelah disebutkan yaitu penyaluran hasrat biologis
jumlahnya maka suami boleh
32
Ibnu Katsir, Lubabut Tafsir min Ibnu
Katsir , Penerjemah, M. Abdul Ghoffar, EM dkk,
31
M. Qurais Shihab, Tafsir al- Misbah, “Terjemah Tafsir Ibnu Katsir”(Bogor: Pustaka
vol. II,hal.329 Imam Syafi’I, 2004), cet ke III hal. 234

76 Interpretasi Ayat Mahar Dalam Al-Qur’an


Qaf, Vol. III, No. 01, Januari 2018

dan memiliki keturunan, maka ini secara total dan menjadikan


begitu halnya istri juga pernikahan sebagai pertemuan dua
mendapatkan hal yang sama, dari jiwa yang saling mencintai atas
pernikahan tersebut ia juga bisa kehendak mereka. Dan menjadikan
melakukan penyaluran hasrat maskawin sebagai hak wanita
biologisnya juga mendapat untuk dimilikinya, bukan milik
keturunan. Jadi, , mahar pada wali.
dasarnya tidak lain adalah Islam mewajibkan
pemberian dari Allah SWT dan ini maskawin dan
adalah sesuatu yang disepakati, memastikannya,untuk dimiliki
tidak ada perbedaan dalam hal wanita sebagai suatu kewajiban
ini.33 dari lelaki kepadanya yang tidak
Ayat ini memberikan hak boleh ditentang. Apabila istri
yang jelas kepada wanita dan hak merelakan maskawin itu sebagian
keberdataan mengenai atau seluruhnya kepada suaminya,
maskawinnya. Juga maka istri itu mempunyai hak
mengkonfirmasikan realitas yang penuh untuk melakukannya
terjadi dalam masyarakat Jahiliyah dengan senang dan rela hati, dan
dimana hak ini dirampas dalam suami boleh menerima dan
berbagai bentuknya. Misalnya, memakan apa yang diberikan
pemegang hak maskawin ini istrinya itu dengan senang hati.
ditangan wali dan ia berhak Karena hubungan suami istri
mengambilnya untuk dirinya, seharusnya didasarkan pada
seakan-akan wanita itu merupakan kerelaan yang utuh, kebebasan
objek jual beli, sedang si wali yang mutlak, kelapangan dada dan
sebagai pemiliknya. Maka Islam kasih sayang yang tidak terluka
mengharamkan pernikahan model dari kedua belah pihak.34

33
Wahbah az-Zuhaili, dkk.Tafsir Al-Munir
(Aqidah,Syari’ah,Manhaj), Penerjemah: Abdul
34
Hayyie al-Kattani, ( Jakarta: Gema Insani, Sayyid Qutub, Tafsir fi Dhilalil Qur’an,
2013),jilid 2, hal 579 Vol. II,(Jakarta: Gema Insani Press, 2001) hal. 283

Interpretasi Ayat Mahar Dalam Al-Qur’an 77


Qaf, Vol. III, No. 01, Januari 2018

F. Analisis Ayat Mahar dalam Al- Artinya : Berikanlah maskawin


(mahar) kepada wanita (yang kamu
Qur’an
nikahi) sebagai pemberian dengan penuh
Dijelaskan pada bab sebelumnya, kerelaan. kemudian jika mereka
menyerahkan kepada kamu sebagian dari
Konsep tentang mahar adalah bagian
maskawin itu dengan senang hati, Maka
yang esensial dalam pernikahan. Tanpa makanlah (ambillah) pemberian itu
(sebagai makanan) yang sedap lagi baik
mahar tidak dinyatakan telah
akibatnya.
melaksanakan pernikahan dengan benar.
1. S}aduq dalam Al-Qur’an
Mahar harus ditetapkan sebelum
Kata s}aduq dalam konotasi
pelaksanaan pernikahan. Ada hal yang
mahar ini diartikan dengan kebenaran
harus diperhatikan dalam konsep mahar
/ keyakinan untuk membenarkan atau
yaitu mahar harus ada dalam pernikahan
meyakinkan cinta suami kepada
tetapi disesuaikan dengan keputusan
istrinya, bisa juga diartikan sebagai
budaya masing- masing dan yang wajib
penghormatan istri. Dan inilah pokok
memberikan mahar adalah laki-laki.
atau dasar kewajiban dalam
Dalam Al-Qur’an kata mahar
memberikan mahar atau maskawin.
terdapat sejumlah istilah yang
seperti apa yang telah disebutkan
mempunyai konotasi yang sama yaitu,
dalam QS. An-Nisa ayat 4 diatas.
S}aduq, Nih}lah, Ajr dan Farid}ah. Namun
Menurut M.Qurais Shihab dalam
untuk mengetahui dari ayat-ayat yang
tafsirnya Al-Misbah dijelaskan bahwa
berkonotasi dengan makna mahar tersebut
Mahar atau maskawin dalam ayat
penulis akan menganalisa dari ayat-ayat
tersebut disebut dengan ‫ﺻﺪﻗﺎﺕ‬
yang berkaitan dengan mahar diantaranya
(S}aduqat) bentuk jamak dari ‫ﺻﺪﻗﺔ‬
ialah QS. An- Nisa; 4
(S}aduqoh), yang terambil dari akar
t÷ÏÛ βÎ*sù 4 \'s#øtÏΥ £ÍκÉJ≈s%߉|¹ u!$|¡ÏiΨ9$# (#θè?#uuρ yang berarti “Kebenaran”. Ini karena

$\↔ÿ‹ÏΖyδ çνθè=ä3sù $T¡ø tΡ çµ÷ΖÏiΒ &óx« tã öΝä3s9


maskawin itu didahului oleh janji,
maka pemberian itu merupakan bukti
35
∩⊆∪ $\↔ÿƒÍ÷£∆ kebenaran janji.
Maskawin atau mahar juga
merupakan kewajiban suami, bahkan
35
Al-Qur’an [4]: 4

78 Interpretasi Ayat Mahar Dalam Al-Qur’an


Qaf, Vol. III, No. 01, Januari 2018

membelanjai istri dan keluarga, karena nabi saw. Tetap menyuruhnya


karena demikian itulah untuk mencari sampai beberapa kali,
kecenderungan jiwa manusia yang sampai beliau mengatakan “
normal, bahkan M.Qurais Sihab pun meskipun sebentuk cicin dari besi”.
mengilustrasikan kewajiban Dari penjelasan diatas penulis
pemberian mahar ini dengan memahami bahwa istilah mahar
binatang. Pernahkan anda melihat dalam al-Qur’an mempunyai
ayam betina menyodorkan makanan konotasi dengan kata Saduq, yang
untuk ayam jantan? Bukanlah ayam mengandung makna kewajiban
jantan yang menyodorkan makanan karena Pensyari’atan mahar dalam
untuk kemudian merayu dan perkawinan mengandung arti yang
menikahinya? Demikian tabiat/kodrat sangat dalam, antara lain: sebagai
yang ditetapkan Allah SWT. penghormatan terhadap yang
Bahkan,wanita yang tidak terhormat dicintainya, mengikat jalinan kasih
sekalipun enggan-paling tidak,enggan sayang kepada istri serta mempererat
terlihat atau diketahui- membayar hubungan atara keduanya, dan bukan
sesuatu untuk kekasihnya. dianggap sebagai pembeliam atau
Sebaliknya,rasa harga diri lelaki ganti rugi. Pemberian mahar
menjadikannya enggan untuk dibiayai merupakan salah satu jalan yang
wanita. Ini karena naluri manusia dapat menjadikan istri berhati senang
yang normal merasa bahwa dialah dan ridha menerima kekuasaan suami
sebagai pria yang harus menanggung terhadap istrinya.
beban itu.36 Pemberian mahar kepada istri
Sebagaimana Hadis bukanlah harga dari wanita dan bukan
Rasulullah mengenai perintah kepada pula sebagai pembelian wanita itu
laki-laki untuk mencari sesuatu yang dari orang tuanya, akan tetapi
dapat dijadikan mahar. Perintah ini pensyari’atan mahar tersebut
menunjukan kepada hukum wajib merupakan salah satu syarat yang
dapa tmenghalalkan hubungan suami
36
M. Quraish Shihab,Tafsir al-Misbah:
Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an istri antara keduanya, yaitu hubungan
(Jakarta:Lentera Hati,2002) vol. 2, hal 346

Interpretasi Ayat Mahar Dalam Al-Qur’an 79


Qaf, Vol. III, No. 01, Januari 2018

timbal balik dengan senang hati dan G. Hikmah Pensyari’atan Mahar


penuh kasih sayang dengan dalam Perkawinan
meletakkan status kepemimpinan Pensyari’atan ayat mahar dalam
dalam rumah tangga secara tepat dan perkawinan Islam dapat di ambil hikmah
bertanggung jawab. Dengan adanya antara lain adalah:
kewajiban memberikan mahar kepada 1. Untuk menghalalkan hubungan antara
istri, terbentanglah tanggung jawab pria dengan wanita ,karena antara
yang besar dari suami untuk keduanya saling membutuhkan.
memberikan nafkah didalam Kebutuhan tersebut baru dapat
kehidupan rumah tangga secara layak. terpenuhi melalui ikatan perkawinan
Sebagaimana terdapat dalam firman (akad nikah). Mahar itu hanya ada
Allah: dengan sebab akad nikah. Adapun

$yϑÎ/ Ï!$|¡ÏiΨ9$# ’n?tã šχθãΒ≡§θs% ãΑ%y`Ìh9$#


pemberian seorang pria kepada
seorang wanita diluar ikatan

!$yϑÎ/uρ <Ù÷èt/ 4’n?tã óΟßγŸÒ÷èt/ ª!$# Ÿ≅āÒsù pernikahan (bukan karena akad)
bukan dinamakan mahar sekalipun itu
à.... 4 öΝÎγÏ9≡uθøΒr& ôÏΒ (#θà)x Ρr& banyak sekali sehingga pemberian
seperti itu tidaklah menghalalkan
Artinya: Kaum laki-laki itu adalah
antara keduanya . Rasulullah Saw
pemimpin bagi kaum wanita, oleh
pernah bersabda:
karena Allah telah melebihkan
‫ﻣﻦ ﺍﻋﻄﻲ ﻓﻲ ﺻﺪﺍﻕ ﺍﻣﺮﺃﺓ ﺳﻮﻳﻘﺎ ﺍﻭ ﺗﻤﺮﺍ ﻓﻘﺪ‬
sebahagian mereka (laki-laki) atas
(‫ﺍﺳﺘﺤﻞ )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ‬
sebahagian yang lain (wanita),
Artinya: “Barang siapa memberi
dan karena mereka (laki-laki)
tepung kurma kepada seorang
telah menafkahkan sebagian dari
perempuan sebagian mas kawin,
harta mereka.(QS An-Nisa 4:34)
maka sesungguhnya ia telah
dijadikan perempuan itu halal.”(HR
Abu Dawud )
2. Untuk memberi penghargaan
terhadap wanita, dalam arti bukan

80 Interpretasi Ayat Mahar Dalam Al-Qur’an


Qaf, Vol. III, No. 01, Januari 2018

4 $º↔ø‹x© çµ÷ΖÏΒ (#ρä‹è{ù's? Ÿξsù #Y‘$sÜΖÏ%


pembelian. Karenanya tidak ada tawar
menawar dalam persoalan mahar.
Oleh karena itu, dalam agama Islam, ∩⊄⊃∪ $Y؏Î6•Β $VϑøOÎ)uρ $YΨ≈tGôγç/ …çµtΡρä‹äzù's?r&
setiap sesuatu yang berharga boleh
dijadikan mahar, walaupun hanya 4|Óøùr& ô‰s%uρ …çµtΡρä‹è{ù's? y#ø‹x.uρ
sepasang sandal, sebagaimana yang
disebutkan dalam sebuah hadits:
šχõ‹yzr&uρ <Ù÷èt/ 4’n<Î) öΝà6àÒ÷èt/

∩⊄⊇∪ $Zà‹Î=xî $¸)≈sV‹ÏiΒ Νà6ΖÏΒ


‫ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﷲ ﺑﻦ ﻋﺎ ﻣﺮ ﺑﻦ ﺭﺑﻴﻌﺔ ﻋﻦ ﺃﺑﻴﻪ ﺍﻥ‬
‫ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻲ ﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺍ ﺟﺎﺯ ﻧﻜﺎﺡ ﺍﻣﺮﺃﺓ‬
Artinya: Jika kamu ingin
(‫ﻋﻠﻲ ﻧﻌﻠﻴﻦ )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮ ﻣﺬﻱ‬ mengganti isterimu dengan isteri
Artinya : “Dari Abdullah bin yang lain sedang kamu telah
memberikan kepada seseorang di
‘Amir bin Rabi’ahdari ayahnya, antara mereka harta yang banyak,
bahwasannya Nabi Saw, Maka janganlah kamu mengambil
kembali dari padanya barang
membolehkan menikahi seorang sedikitpun. Apakah kamu akan
perempuan dengan mas kawin mengambilnya kembali dengan
jalan tuduhan yang Dusta dan
sepasang sandal.”(HR al-Turmuzi) dengan (menanggung) dosa yang
nyata ? bagaimana kamu akan
mengambilnya kembali, Padahal
3. Untuk menjadi pegangan dari istri sebagian kamu telah bergaul
bahwa perkawinan mereka telah (bercampur) dengan yang lain
sebagai suami-isteri. dan mereka
diikat oleh suatu ikatan yang kuat, (isteri-isterimu) telah mengambil
sehingga suami tidak mudah dari kamu Perjanjian yang kuat.
(QS.An-Nisa ,4:20-21)
mencampakkan istri dengan begitu
saja.37 Firman Allah dalam Al-Qur’an 4. Untuk menunjukkan kesungguhan,
surah An-nisa ayat 20-21: karena nikah dan berumah tangga

8l÷ρy— tΑ#y‰ö7ÏGó™$# ãΝ›?Šu‘r& ÷βÎ)uρ bukanlah main-main dan bukanlah


perkara yang bisa dipermainkan .
£ßγ1y‰÷nÎ) óΟçF÷s?#uuρ 8l÷ρy— šχ%x6¨Β mahar juga merupakan bentuk
tanggung jawab suami dalam
37 kehidupan rumah tangga nya. Dan
NurJannah, Mahar Pernikahan (Mahar
dalam Pandangan Ulama Fiqih), (Yogyakarta: Ar- untuk mendapatkan hak itu wajar bila
Ruz Media, Cet 1, 2003), hal,53-56

Interpretasi Ayat Mahar Dalam Al-Qur’an 81


Qaf, Vol. III, No. 01, Januari 2018

suami harus mengeluarkan hartanya 2. istilah mahar dalam al-Qur’an


sehingga ia harus lebih tanggung disebutkan dengan empat istilah lain
jawab dan tidak sewenang-wenang yang mempunyai konotasi yang sama
terhadap isterinya.38 yaitu S}aduq, Nih}lah, Ajr, dan Farid}ah,
jika di kaji dari beberapa penafsiran
H. Kesimpulan para mufasir dan yang telah dianalisa
1. Konsep Mahar menjadi bagian menggunakan metode tafsir tematik
penting dalam pernikahan. Tanpa bahwasannya Saduq (pemberian yang
adanya mahar dalam pernikahan maka merupakan bukti kebenaran janji),
pelaksanaan pernikahan itu dinyatakan Nihlah (kewajiban menyerahkan
tidak sah. Konsep mahar meliputi mahar kepada wanita sebagai suatu
eksistensi mahar yakni suatu keharusan dan keadaannya rela), Ajr
pemberian yang diberikan calon suami (merupakan upah atau imbalan dari
kepada calon istrinya sebagai kesedian bersenang-senang), Farid}ah
pemberian dengan penuh kerelaan (Kewajiban), semuanya mengandung
tanpa paksaan. Fungsi mahar dalam makna simbol keseriusan dan kasih
pernikahan dimana mahar menjadi sayang serta kewajiban seorang suami
kewajiban seorang suami dan memberikan sesuatu kepada seorang
merupakan sepenuhnya hak istri. Al- istri dengan suka rela dan merupakan
Qur’an memerintahkan untuk sepenuhnya hak istri, karena
sederhana dalam menentukan mahar Pensyari’atan mahar dalam
dan tidak berlebih-lebihan. Bentuk perkawinan mengandung arti yang
mahar bisa berupa jasa maupun harta sangat dalam, antara lain: sebagai
bahkan mahar dengan memerdekakan penghormatan terhadap yang
budak juga diperbolehkan. Jumlah dicintainya, mengikat jalinan kasih
mahar pun tidak di tentukan tetapi di sayang kepada istri serta mempererat
sesuaikan dengan kemampuan dan hubungan atara keduanya, dan bukan
adat masing-masing. dianggap sebagai pembelian atau ganti
rugi.
38
Saleh Al-Fauzan, Fiqih Sehari-
hari,(Jakarta :Gema Insani Pres,2005) hal,674

82 Interpretasi Ayat Mahar Dalam Al-Qur’an


Qaf, Vol. III, No. 01, Januari 2018

Daftar Pustaka Saebani, Beni Ahmad. Fiqih Munakahat


1. Bandung: CV. Putaka Setia. Cet
Al-Fauzan, Saleh. Fiqih Sehari-hari. 1. 2001.
Jakarta: Gema Insani Press. 2005.
Az-Zuhaili, Wahbah. Tafsir Al-Munir Shihab, M. Quraish. Tafsir al-Misbah:
(Aqidah,Syari’ah,Manhaj), Pesan, Kesan dan Keserasian Al-
Penerjemah: Abdul Hayyie al- Qur’an. Jakarta:Lentera Hati. Vol.
Kattani. Jakarta: Gema Insani. Jilid 2. 2002.
2. 2013. ______. Wawasan Al-Qur’an Tafsir
Tematik Atas Pelbagai Persoalan
Ghazali, Abd. Rahman. Fikih Umat. Bandung: PT Mizan
Munakahat”Seri Buku Daras. Pustaka. 2007.
Jakarta: Perdana Media. 2003. Shodiqin, Ali. Antropologi Al-Qur’an.
Yogyakarta : Ar-Ruz Media. 2008.
Ibnu Katsir. Lubabut Tafsir min Ibnu
Katsir , Penerjemah, M. Abdul Syaikh Kamil Muhammad ‘Uwaidah
Ghoffar, EM dkk, “Terjemah Fiqih Wanita (Edisi Lengkap).
Tafsir Ibnu Katsir”. Bogor: Terj. M. Abdul Ghaffar E.M.
Pustaka Imam Syafi’I. Cet. III. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. 2008.
2004.
Thalib, M. Perkawinan Menurut Islam.
Istibsyaroh. Hak-hak Perempuan. Jakarta: Surabaya: Al-Ikhlas. 1992.
Teraju, 2004. Umar Nasaruddin. Ketika Fiqih Membela
Jannah, Nur. Mahar Pernikahan (Mahar Perempuan. Jakarta: PT Gramedia.
dalam Pandangan Ulama Fiqih). 2014.
Yogyakarta: Ar-Ruz Media. Cet 1.
2003. Utsman, Muhammd Raf’at. Fiqih Wanita
Muslimah (Seputar Hukum
Jannati, Muhammad Ibrahim. Fiqih Khitbah dan Nikah, Bekal Ilmiah
Perbandingan Lima Madzhab 3: menuju Pernikahan Berkah. Solo:
Syafi’i, Hambali, Maliki, Hanafi. Pustaka Arafah, 2002.
Jakarta Selatan: Cahaya. 2007.
Mughniyah, Muhammad Jawad. Fiqih
Lima Madzhab: Ja’fari, Hanafi,
Syafi’i, Hanbali. Jakarta: Lentera.
2013.

Munawir, Ahmad Warson. Al-Munawwir:


Kamus Arab Indonesia. Surabaya:
Pustaka Progresif. 1997.
Qutub, Sayyid. Tafsir fi Dhilalil Qur’an.
Jakarta: Gema Insani Press. Vol.
II. 2001.

Interpretasi Ayat Mahar Dalam Al-Qur’an 83

Anda mungkin juga menyukai