Anda di halaman 1dari 15

KEDUDUKAN DAN HIKMAH MAHAR

DALAM PERKAWINAN
Abd. Kohar
Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Raden Intan Lampung
Jl Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung

Abstrak
Setiap akad pernikahan dari berbagai akad selama dilaksanakan dengan sempurna dan sah
dapat menimbulkan beberapa pengaruh. Beberapa pengaruh, diantaranya hak istri kepada
suami. Dan hak-hak istri yang wajib dilaksanakan suami adalah salah satunya adalah mahar.
Mahar sendiri memiliki makna yang cukup dalam, hikmah dari disyariatkannya mahar ini
menjadi pertanda tersendiri bahwa seorang wanita memang harus dihormati dan
dimuliakan.yang besar kecilnya ditetapkan atas persetujuan kedua belah pihak karena
pemberian itu harus diberikan secara ikhlas.
Kata Kunci: Mahar, Pernikahan
Pemberian mahar kepada wanita bukanlah
A. Pendahuluan sebagai harga dari perempuan itu dan bukan
Pemberian mahar pada saat itu pula sebagai pembelian perempuan itu dari
ditujukan pada wali si wanita sebagai orang tuanya, pensyari’atan mahar juga
imbalan bagi para wali yang telah merupakan salah satu syarat yang dapat
membesarkannya dan juga sebagai resiko menghalalkan hubungan suami isteri, yaitu
kehilangan perannya dalam keluarga. Sehingga interaksi timbal balik yang disertai landasan
mahar sering ditafsiri sebagai harga beli kasih sayang dengan peletakan status
seorang perempuan dari walinya, sehingga kepemimpinan keluarga kepada suami dalam
wanita merupakan milik suami sepenuhnya. Ia kehidupan berumah tangga.
berhak memperlakukan istrinya dalam bentuk Kewajiban pemberian mahar oleh calon
apapun. suami juga merupakan satu gambaran dari
Di zaman pra-Islam, pembayaran sebuah kemauan dan tanggung jawab dari
mahar diharuskan kepada suku atau keluarga suami untuk memenuhi nafkah yang jelas
pengantin wanita sebagai imbalan atas diperlukan dalam kehidupan berumah
hilangnya kemampuan melahirkan keturunan tangga. Yang berkewajiban memberi
daripadanya dan sebagai sarana untuk nafkah (mahar dan kebutuhan hidup rumah
menciptakan kestabilan ikatan dan tangga) hanyalah laki-laki, karena memang
hubungan antara dua keluarga, telah jelas menjadi kodrat bagi laki-laki bahwa Ia
bahwa sebelum datangnya Islam pun mahar memiliki tanggung jawab dan kemampuan
sudah diakui di Arab sebagai milik sah untuk berusaha memenuhi kebutuhan dan
pengantin wanita sendiri. mencari rezeki, sedangkan tugas dari
Mahar merupakan pemberian yang seorang wanita dalam keluarga adalah
dilakukan oleh pihak mempelai laki-laki kepada menjaga rumah tangga, terutama mendidik
mempelai wanita yang hukumnya wajib. anak. Walau dalam kenyataannya tidak sedikit
Dengan demikian, istilah shadaqah, nihlah, dan kaum perempuan yang mampu memenuhi
mahar merupakan istilah yang terdapat kebutuhan rumah tangganya dengan bekerja
dalam al-Qur’an, tetapi istilah mahar lebih sendiri.
di kenal di masyarakat, terutama di Pemberian mahar saat ini kepada calon
Indonesia. istri dilakukan dengan berbagai macam cara
1
yang dianggap unik dan mengesankan. Di kalangan fuqaha, di samping
Salah satunya adalah membingkai mahar perkataan ”mahar”, juga digunakan istilah
dalam bentuk mesjid, kapal dan lain-lain lainnya, yakni shadaqah, nihlah, dan
dalam sebuah bingkai kaca. Pembuatan faridhah yang maksudnya adalah mahar.
mahar dalam bingkai kaca dengan berbagai Dengan pengertian etimologi tersebut,
bentuk lipatan origami sudah sangat marak istilah mahar merupakan pemberian yang
diminati oleh masyarakat Indonesia, dilakukan oleh mempelai laki-laki kepada
Bahkan saat ini usaha pembingkaian mahar mempelai perempuan yang hukumnya
semakin banyak peminatnya. Sungguh ironis, wajib, tetapi tidak ditentukan bentuk dari
uang senilai ratusan ribu bahkan ada yang jenisnya, besar dan kecilnya dalam al-Quran
nominalnya sampai jutaan dibingkai secara merupakan al- Hadits.
permanen dalam sebuah bingkai kaca dan Dalam bahasa Arab, terma mahar
nantinya akan dipajang di dinding rumah. jarang digunakan. Kalangan ahli fiqih lebih
Uang mahar sebagai pemberian awal suami sering menggunakan kata “shidaq” dalam
kepada istri tidak bisa digunakan lagi dan kitab-kitab fuqahanya. Sebaliknya, di
hanya bisa dipandang sebagai hiasan Indonesia terma yang sering digunakan
dinding saja. Pembingkaian ini bahkan bisa adalah terma mahar dan maskawin. Para
dimasukkan dalam kategori mubazir karena ulama menyatakan bahwa tidak ada
uang digunakan sebagai bahan origami dan perbedaan mendasar antara terma ash-
dijadikan hiasan dinding. Berdasarkan shidaq dan terma al-mahar. Ada pendapat
uraian di atas penulis merumuskan yang menegaskan bahwa shadaq merupakan
permasalahan yaitu bagaimana kedukduan sesuatu yang wajib karena nikah, seperti wathi’
mahar dan hikmah dalam perkawinan? seubhat, persusuan, dan menarik kesaksian.
Menurut ibnu Qayyim, istilah mahar
B. Pembahasan dengan shidaq tidak berbeda fungsi jika yang
1. Pengertian Mahar dimaksudkan merupakan pemberian sesuatu
Mahar secara etimologi artinya maskawin. dari mempelai laki-laki kepada mempelai
Secara terminologi, mahar ialah pemberian perempuan dalam sebuah perkawinan. Hanya
wajib dari calon suami kepada calon istri istilah mahar digunakan untuk perkawinan,
sebagai ketulusan hati calon suami untuk sedangkan iatilah shidaq dapat digunakan
menimbulkan rasa cinta kasih bagi seorang dalam hal selain perkawinan, karena
istri kepada calon suaminya. Atau suatu istilahnya bersifat umum sebagaimana
pemberian yang diwajibkan bagi calon shadaqah wajib dan shadaqah sunnah/
suami kepada calon istrinya, baik dalam shadaqah wajib adalah membayar zakat dan
bentuk benda maupun jasa (memerdekakakn, membayar mahar.
mengajar, dll). 1
Kata “mahar” berasal dari bahasa Arab 2. Syarat-syarat Mahar
yang termasuk katra benda bentuk abstrak
Mahar yang diberikan kepada calon
atau masdar, yakni “Mahram” atau kata
istri harus memenuhi syarat-syarat sebagai
kerja, yakni fi’il dari “mahara-yamaharu-
maharan”. Lalau, dibakukan dengan kata berikut.
benda mufrad, yakni al-mahr, dan kini a. Harga berharga. Tidak sah mahar dengan
sudah diindonesiakan dengan kata yang yang tidak berharga walaupun tidak ada
sama, yakni mahar atau karena kebiasaan ketentuan banyak atau sedikitnya mahar,
pembayaran mahar dengan mas, mahar mahar sedikit, tapi bernilai tetap sah
diidentikkan dengan maskawin. disebut mahar.
b. Barangnya suci dan bisa diambil
manfaat. Tidak sah mahar dengan
1
Abdul Rahman Ghozali, Fiqh Munakahat, memberikan khamar, babi, atau darah,
(kencana: Jakarta, 2010), h 84
2
karena semua itu haram dan tidak merupakan salah satu konsekuensi adanya
berharga. akad. Karena itu, akad nikah boleh
c. Barangnya bukan barang ghasab. Ghasab dilakukan tanpa (menyebut) mahar. Apabila
artinya mengambil barang milik orang terjadi percampuran, ditentukanlah mahar,
lain tanpa seizinnya namun tidak dan jika kemudian kemudian si istri ditalak
termasuk untuk memilikinya karena sebelum dicampuri maka dia tidak berhak
berniat untuk mengembalikannya kelak. atas mahar, tetapi harus diberi mut'ah yaitu
Memberikan mahar dengan barang pemberian sukarela dari suami berdasarkan
hasilghasab tidak sah, tetapi akadnya bentuk pakaian, cincin, dan sebagainya.21
tetap sah Abdur Rahman alJaziri mengatakan mahar
d. Bukan barang yang tidak jelas berfungsi sebagai pengganti (muqabalah)
keadaannya. Tidak sah mahar dengan istimta' dengan istrinya. Sedangkan
memberikan barang yang tidak jelas sebagian ulama Malikiyah mengatakan
bahwa mahar berfungsi sebagai imbalan
keadaannya, atau tidak disebutkan
jasa pelayanan seksual dan Abu Hasan Ali
jenisnya.2
memposisikan mahar sebagai alat ganti
yang wajib dimiliki perempuan karena
3. Fungsi-Fungsi Mahar adanya akad nikah
Salah satu usaha Islam dalam
memperhatikan dan menghargai perempuan 4. Macam-macam Mahar/maskawin
yaitu memberi hak untuk memegang Semua ulama’ telah sepakat bahwa
usahanya. Di zaman Jahiliah hak membayar mahar itu adalah wajib.
perempuan dan dihilangkan dan disia- Sedangkan macam-macam mahar dapat
siakan, lalu Islam datang mengembalikan dibedakan menjadi dua yaitu: Mahar
hak-hak itu. Kepadanya diberi hak mahar Musammadan Mahar Mitsil.3
dan kepada suami diwajibkan memberi a. Mahar Musamma
mahar. Mahar musamma merupakan mahar
kepadanya bukan kepada ayahnya dan yang telah jelas dan ditetapkan bentuk dan
kepada orang yang paling dekat kepadanya. jumlahnya dalam shighat akad. Jenis mahar
Mahar adalah bagian esensial pernikahan ini dibedakan lagi menjadi dua yaitu:
dalam Islam. Tanpa mahar sebuah Pertama Mahar Musamma Mu’ajjal, yakni
pernikahan tidak dapat dinyatakan telah mahar yang segera diberikan oleh calon
dilaksanakan dengan benar. Mahar harus suami kepada calon isterinya.
ditetapkan sebelum pelaksanaan akad nikah. Menyegerakan pembayaran mahar
Merupakan hak mutlak seorang perempuan termasuk perkara yang sunnat dalam Islam.
untuk menentukan besarnya mahar. Kedua Mahar Musamma Ghair Mu’ajjal, yakni
Apabila mahar sudah ditentukan bentuk mahar yang telah ditetapkan bentuk dan
dan besar kecilnya, maka barang itulah jumlahnya, akan tetapi ditangguhkan
yang wajib dibayarkan. Tetapi bila tidak pembayarannya.
ada ketentuan sebelumnya dan tidak Berkenaan dengan pembayaran mahar,
disebutkan bentuknya di waktu akad nikah, maka wajib hukumnya apabila telah terjadi
maka bagi mempelai pria kepada calon dukhul. Ulama’ sepakat bahwa membayar
mempelai perempuan, baik berupa uang, mahar menjadi wajib apabila telah berkhalwat
barang atau jasa yang tidak bertentangan (bersepi-sepian/berdua-duan) dan juga
dengan hukum Islam. Para Imam mazhab telah dukhul.
(selain Imam Malik) sepakat bahwa mahar
bukanlah salah satu rukun akad, tetapi

2
Abdurrahman Al-Jaziri, Al-Fiqh ‘ala Madzahib al-Arba’ah, juz 4, h. 103
3
3
Beni Ahmad Saebani, Fiqih Munakahat
Bandung: CV Pustaka Setia, 2009,h. 275-279.

4
Membayar mahar apabila telah terjadi Tidak ada kewajiban membayar (mahar)
dukhul adalah wajib, sehingga jika belum atas kamu, jika kamu menceraikan isteri-
terbayarkan maka termasuk utang piutang. isterimu sebelum kamu bercampur dengan
Namun, jika sang isteri rela terhadap maharnya mereka dan sebelum kamu menetukan
yang belum dibayarkan oleh suaminya. maharnya. Dan hendaklah kamu berikan
Sementara suaminya telah meninggal, maka suatu mut’ah (pemberian) kepada mereka.orang
tidak wajib ahli warisnya membayarkan yang mampu menurut kemampuannya dan
maharnya. Jika isterinya tidak rela, maka orang yang miskin menurut kemampuannya
pembayaran mahar itu diambilkan dari (pula), yaitu pemberian menurut yang
harta warisannya oleh ahli warisnya. patut, yang demikian itu merupakan
Apabila terjadi talak sebelum ketentuan bagi orang-orang yag berbuat
terjadinya dukhul, sementara bentuk dan kebajikan.
jumlahnya telah ditentukan dalam akad, Imam Malik menjelaskan ayat tersebut
maka wajib membayar mahar separuhnya bahwa seorang laki-laki boleh memilih
saja dari yang telah ditentukan dalam salah satu dari ketiga kemungkinan ada.
mahar. Kemungkinan pertama, seorang suami tidak
zẽ9 n9~eĩ i ẽ A n9ezÃ1b i 9 perlu membayar mahar kepada isterinya.
Kemungkinan kedua,
i9A-i i ð ,za è›A ażè õai è #’ ,za è suami membayarkan
% ẽ ĩ9A-ĩ i 9 ç›(ż’ õzÃc oz,! .i’ 9A-i9 mahar mitsilnya. Kemungkinan ketiga,
memilih membayar mahar mitsilnya
i91e-ĩ ›e! o1’ i ,(ż,! aA’ 9~żĩð9 19Ãz1’ adalah keputusan yang dipandang lebih
adil dan bijaksana karena disesuaikan
4 ,a! dengan kemampuan pihak suami dan
Jika kamu menceraikan isteri-isterimu sebelum jumlah yang biasa diterima oleh pihak
kamu bercampur dengan mereka, padahal keluarga isteri.
sesungguhnya kamu telah menentukan
maharnya, maka bayarlah seperdua dari 5. Kedudukan Mahar Dalam
mahar yang telah kamu tentukan itu, Perkawinan
kecuali isteri-isterimu memaafkan atau Dalam Islam, disyari’atkannya
dimaafkan oleh orang yang memegang membayar mahar hanyalah sebagai hadiah
ikatan nikah, dan pemaafan kamu itu lebih yang diberikan seorang lelaki kepada
dekat pada takwa. Dan janganlah kamu seorang perempuan yang dipinangnya
melupakan keutamaan diantara kamu. ketika lelaki itu ingin menjadi
Sesungguhnya Allah maha Melihat apa pendampingnya, dan sebagai pengakuan
yang kamu kerjakan. dari seorang lelaki atas kemanusiaan,
b. Mahar Mitsil kemuliaan dan kehormatan perempuan.
Mahar Mitsil adalah mahar Karena itu, dalam al-Qur’an Allah telah
yang jumlah dan bentuknya menurut menegaskan dalam surat an-Nisa ayat 4 :
jumlah dan bentuk yang biasa E´G `I˚K´L ´E`M¸O P¸Q´R “˚U´V`W¸: ’´E¸Z¸[²´]˚^´_ ´›a´~’¸:Ld ˚'p˚h'´›´p
diterima keluarga pihak isteri karena tidak ³ ¹˚´˜i¸3’´p ¹˚´˜i¸:´œ ˚αp˚V˚K´R ¹˚~`t´: ˚‫`ﻪ‬:’¸p ,›`w´x
ditentukan sebelumnya dalam akad nikah. “Berikanlah maskawin kepada perempuan
n9~eĩ ,’›A ›ĩ~i ,zÃ11b i ,(,1c 盿sð yang kamu nikahi sebagai pemberian yang
9 o3zẽ s89e’ c n9-zA9 õai è #’ 9a Aĩ9 penuh kerelaan”. (QS. an-Nisa’: 4)6
Pengertiannya adalah, bayarkanlah mahar
5 ,ż~9e’ ,1c ›Ã; <9 -e’ ›! ›c ›zA o3zẽ zÃA ,1c kepada mereka sebagai pemberian yang
setulus hati. Pemberian itu adalah
4
al-Quran, 2:234 6
5
al-Quran, 2:236 Departemen Agama RI, al-Qur’an dan

5
Terjemahnya, Semarang: CV. asy-Syifa’, 1992,
h. 115.

6
maskawin yang besar kecilnya ditetapkan Hadits di atas menunjukkan bahwa
atas persetujuan kedua pihak, karena mahar itu boleh berupa sesuatu yang
pemberian itu harus dilakukan dengan bermanfaat. Di antara yang bermanfaat itu
ikhlas. Wajibnya mahar juga didasarkan adalah mengajarkan beberapa ayat dari al-
pada sabda Rasulullah SAW yz[L' ) Qur’an. Selain mengajarkan ayat-ayat dari
(ät[p α'p3 ‫ﻪ‬iV}L' pLp Ep¹zh¹~ ^i^ al-Qur’an, bentuk mahar dalam perbuatan
“Berikanlah (maharnya) sekalipun cincin jasa atau manfaat lainnya adalah yang
besi”. (HR Muttafaq ‘alaih)7. termasuk dalam kategori melayani
Mahar merupakan kewajiban yang harus (khidmad), mereka berargumen dengan
dipenuhi dalam sebuah pernikahan, karena mengacu kepada firman Allah yang
mahar sebagai pemberian yang dapat menceritakan perkawinan Nabi Musa a.s.
melanggengkan cinta kasih, yang mengikat dengan putri Nabi Syu’aib a.s. dengan
dan mengukuhkan hubungan antara suami mahar dalam bentuk jasa yang bermanfaat
istri. Mahar yang harus dibayarkan ketika yaitu bekerja selama delapan tahun, dalam
akad nikah hanyalah sebagai wasilah al-Qur’an surat al Qashas ayat 27:
(perantara), bukan sebagai ghayah (tujuan),   
karena itu islam sangat menganjurkan agar  
mahar atau mas kawin dalam perkawinan  
dipermudah.8   
Islam tidak menetapkan jumlah besar  
atau kecilnya mahar, karena adanya   
perbedaan kaya dan miskin, lapang dan  
sempitnya rezeki. Selain itu tiap masyarakat   
mempunyai adat dan radisinya sendiri, karena   
itu Islam menyerahkan masalah jumlah mahar itu  ➀ 
berdasarkan kemampuan masingmasing orang  
atau keadaan dan tradisi yang berlaku   
dalam keluarganya. Segala nash yang  
memberikan keterangan tidaklah dimaksudkan Berkatalah dia (Syu'aib): "Sesungguhnya Aku
kecuali untuk menunjukkan pentingnya bermaksud menikahkan kamu dengan salah
nilai mahar tersebut, tanpa melihat besar seorang dari kedua anakku ini, atas dasar
kecilnya jumlah. Jadi diperbolehkan bahwa kamu bekerja denganku delapan
memberi mahar misalnya dengan sebuah tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh
cincin besi atau hanya mengajarkan tahun Maka itu adalah (suatu kebaikan)
beberapa ayat al-Qur’an dan lain dari kamu, Maka Aku tidak hendak
sebagainya , dengan persyaratan sudah memberati kamu. dan kamu insya Allah
saling disepakati oleh kedua belah pihak akan mendapatiku termasuk orang- orang
yang melakukan akad. yang baik". 10
Seperti hadits di bawah ini: Mahar adalah wajib dibayar suami
“Dari Sahal bin Saad bahwa Nabi SAW kepada istrinya. Namun setelah pasti
…….lalu Nabi bersabda “ sekarang kamu ketentuan pembayarannya, tidak tertutup
berdua saya nikahkan dengan mahar ayat kemungkinan bagi pasangan suami istri
al-Qur’an yang ada padamu”. (HR. yang saling mencintai dan meridhoi dan
Bukhari Muslim).9 menjadi pasangan yang mesra dalam
sebuah rumah tangga untuk menghadiahkan
7
Syamsudin Ramadhan, Fikih Rumah Tangga, kembali mahar itu kepada suaminya demi
Bogor: CV. Idea Pustaka Utama, 2004, Cet. I, h. 65 kepentingan dan kesenangan bersama,
8
Ahmad Mudjab Mahalli, Wahai Pemuda sebab
Menikahlah, Jogjakarta: Menara Kudus, 2002, h.
148 Fiqh Sunnah 7, Bandung: PT. al-Ma’arif, 1983, h.
9
Sayyid Sabiq, alih bahasa Drs moh. Thalib, 55-56
7
10
Departemen Agama, Op.cit, h.613

8
harta itu telah menjadi hartanya. Tentang 14
Djamaan Nur, Fiqh Munakahat, Dina Utama
hukum memberikan mahar adalah wajib, Semarang (DIMAS), 1993, Cet. I, h. 81
sesuai firman Allah SWT dalam Q.S. an-
Nisa ayat 47.

¸t¹´ ’¸3V’¸L “, `}´ ² ´V´G `I˚K´A`}´ ˆ¸‫´’ﻪ¸ ˚ﻪ‬VLd ´t’´A´R ¹´p ˚'`p’´:´z´[´h ´ ´p
˚'p˚V´´`~´p “´E`M´~´[` d ¹’´z’¸p i¸ ´: ¸›a´~’¸:V¸L´p ª˚'p˚M´~´[` d ¹’´z’¸p i¸
´:
¹˚zi¸V´G „›`w´x ’¸t˚K¸ ´P¹´ ´‫´’ﻪ‬VLd ’´P¸! “˜ˆ¸‫¸ﻪ‬V`A´R E¸p ´‫´’ﻪ‬VLd
“Berikanlah maskawin kepada perempuan
yang kamu nikahi sebagai pemberian
dengan penuh kerelaan”. (QS. an-Nisa ayat
47)11
Ayat di atas menunjukkan bahwa Allah
SWT telah memerintahkan kepada suami
untuk membayar mahar kepada istrinya.
Karena perintah itu tidak disertai dengan
qarinah yang menunjukkan kepada sunnah
ataupun mubah, maka ia menghendaki
kepada makna wajib. Jadi mahar adalah
wajib bagi suami terhadap istrinya, karena
tidak ada qarinah yang memalingkannya
dari makna wajib kepada makna yang
lain.12 Pemberian tersebut juga sebagai
pertanda eratnya hubungan dan cinta yang
mendalam antara calon suami-istri, di
samping jalinan yang seharusnya
menyelimuti rumah tangga yang mereka
bangun.
Di kalangan banyak orang telah
menjadi tradisi bahwa mereka tidak cukup
hanya dengan pemberian mahar saja, tetapi
diiringi dengan aneka ragam hantaran
(hadiah) lainnya, baik berupa makanan,
pakaian, peralatan rumah tangga, atau yang
lainnya, sebagai penghargaan dari calon
suami kepada calon istri tercinta yang
nantinya akan mendampingi hidupnya.13
Besar dan bentuk mahar hendaknya
senantiasa berpedoman kepada sifat
kesederhanaan dan ajaran kemudahan yang
dianjurkan Islam, sehingga besar dan
bentuk mahar itu tidak sampai
memberatkan calon mempelai pria.14
Kalau mahar atau mas kawin itu adalah
hak seorang perempuan (istri) maka istri
11
Departemen Agama, op.cit, h.613
12
Ibid
13
Nurjannah, Mahar Pernikahan, Jogjakarta:
Prisma Sophie Press, 2003, Cet. I, h. 27
9
yang baik adalah yang tidak mempersulit 15
Sayyid Sabiq, alih bahasa Drs Moh. Thalib,
atau mempermahal mas kawin. Kini, tidak op. cit , h. 58-59
sedikit dari kaum muslimin yang telah
teracuni paham materialisme. Mereka
memandang mahar dengan pandangan
materi semata. Mahar mereka jadikan
sebagai asas dalam akad nikah. Padahal
sebenarnya mahar hanyalah sebagai
lambang penghormatan terhadap kaum
wanita. Namun ternyata sekarang menjadi
tuntutan yang paling utama. Pandangan
seperti itu sangat bertentangan dengan
syari’at Islam yang memerintahkan kepada
pemeluknya untuk mempermudah masalah
mahar. Mempermahal mas kawin adalah
sesuatu yang dibenci oleh Islam, karena
akan mempersulit hubungan perkawinan
di antara sesama manusia. Islam tidak
menyukai mahar yang berlebih-lebihan
(wanita yang memasang mahar terlalu
mahal), bahkan sebaliknya mengatakan
bahwa setiap kali mahar itu lebih murah
tentu akan memberi berkah dalam
kehidupan suami istri (berumah tangga).
Dan mahar yang murah adalah
menunjukkan kemurahan hati si
perempuan, bukan berarti malah
menjatuhkan harga dirinya. Dari ‘Aisyah
ra. Ia berkata, bahwa Rasulullah Saw,
bersabda:
> w:›> i ٨٨’ (g)‡›ẽ i , > ,› ٨’
’ ~: P.‡›ẽp e: $¦ e’ a'
›œ )P, ~:p › ›)u. ~up ›)ãL'.›)P .p ›9n
›œ )P ~>p ›)u› ›2~p p,5›)ãL' 6zeu

“Sesungguhnya perkawinan yang besar


barakahnya adalah yang paling murah
maharnya. Dan sabdanya pula:
perempuan yang baik hati adalah yang
murah maharnya, memudahkan dalam
urusan perkawinannya dan baik akhlaknya.
Sedang perempuan yang celaka yaitu
maharnya mahal, sulit perkawinannya dan
buruk akhlaknya”. (HR. Ahmad).15
Masih banyak manusia yang tidak

1
mengenal mahar atau maskawin ini, mereka Mahar dalam jumlah yang banyak,
berpegang dengan adat Jahiliyah. adalah sesuatu yang diperbolehkan. Seperti
Yaitu seorang ayah menyerahkan anak dalam QS. an-Nisa’ ayat 20:
gadisnya kepada laki-laki yang berani
memberikan jumlah mahar yang tinggi, ’´E˚Z²z´^`¸! `I˚[`i´h'´›´p , `p´ ´P¹´K’´p , `p´ ´t'´^`M¸[`~d ˚I’˚h ´3´ `P¸!´p
sebaliknya menolak menyerahkan anak ’ ¹˚:i¸M’˚p ¹˚z` ¸!´p ¹˚:²´[`Z˚ ˚˚‫´ﻪ‬:p˚:˚~` ´h´ “¹´˝`i´x ˚‫`ﻪ‬:¸p ˚'p˚:˚~` ´h ´ ´R '˚3¹´ :¸]
gadisnya kepada laki-laki yang hanya “Dan kamu telah memberikan kepada salah
mampu memberikan mahar dengan jumlah seorang dari mereka (istri-istri) mahar
yang sedikit. Sehingga seakan-akan yang banyak”.17
perempuan itu merupakan barang dagangan Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa
yang dipasang tarif dalam etiket mahar itu dapat ditentukan (bentuk dan
perdagangan itu. Perbuatan semacam ini jumlahnya) atau juga bisa tidak ditetapkan.
menimbulkan banyak kegelisahan sehingga Mahar yang ditentukan baik bernilai besar
laki-laki maupun perempuan terlibat dalam ataupun kecil, merupakan jumlah yang
bahayanya, akan menimbulkan banyak disepakati kedua belah pihak pada saat
kejahatan dan kerusakan serta mengacaukan perkawinan ataupun sesudahnya, itulah
dunia perkawinan sehingga akhirnya yang yang sebaiknya, pemberian mahar ini dapat
halal itu lebih sulit untuk dicapai daripada di bayar secara tunai dan bisa juga
yang haram (zina). Masalah nominal mahar, ditangguhkan sesuai persetujuan istri.
Islam tidak mengatur tentang berapa Wahbah al-Zuhaily dalam bukunya alFiqh
banyak dan sedikitnya jumlah mahar al-Islamy wa Adillatuhu mengatakan bahwa
tersebut. Dalam hal ini jumlah mahar mahar yang disepakati oleh pengantin laki-
tergantung pada keadaan pihak suami serta laki dan perempuan yang disebutkan dalam
kedudukan si istri. Kewajiban seorang muslim redaksi akad sesudahnya. Berdasarkan
agar memberikan mahar atau maskawin definisi tersebut, dapat dimengerti bahwa
kepada wanita yang akan dipersunting penetapan jumlah mahar telah ditentukan
menjadi istrinya terdapat dalam al-Qur’an ketika akad nikah, akan tetapi
surat an-Nisa ayat 25, dan Ia pun diperbolehkan untuk membayar secara
mengingatkan kaum muslimin agar menikahi penuh sekaligus atau melakukan
wanita dengan seijin walinya dan membayarkan penundaan. Hal ini tentunya sangat
maskawinnya. didukung oleh kerelaan kedua belah
¸÷²´:¸p`p˚z`Ld ¸÷²´:´ `W˚z`Ld ´ ¸K:´i P´ ˝ `p´O `I˚K:¸p ` ¸ ´[`~´i `I’´L E´p´p “I˚K¸:² pihak.18 Hal-hal yang termasuk dalam ke
´zi¸Q¸ ˚I´V`G´ ˚‫´’ﻪ‬VLd´p “¸÷²´:¸p`p˚z`Ld ˚I˚K¸[²´i´[´R E’¸p I˚K˚:²´z`i´ `÷´K´V´p ¹’´p E¸z´R dalam mahar musamma dalam akad adalah
’´E˚œp˚h'´›´p ’´E¸Z¸V`œ´ ¸P`:¸Q¸ ’´E˚œp˚W¸K: ´R “, `}´ ²E’¸p I˚K˚A`}´ apa saja yang diberikan oleh suami untuk
¸÷²´:¸ ’´[˚p ´ ´p ,÷²´W¸t²´~˚p ´3`i´: „÷²´:´ `W˚p ¸Ap˚3`}´z`L ¸ ’´E˚œ´3p˚ istrinya menurut adat yang berlaku sebelum
˚ pesta pernikahan ataupun sesudahnya, seperti
´V´G ¹´p ˚A` ¸: ’´E¸Z`i´V´}´R ,U´ ¸W²´t¸ ´E`i´h´ `P¸Q´R ’´E¸ `˚ ´:¸Q´R “,P'´^`~´ P gaun pengantin atau pemberian yang
´ ´p “`I˚K:¸p ´÷´:´}`Ld ´w¸ ´~ `E´z¸L ´ ¸L²´: “¸ '´:´}`Ld ´E¸p ¸÷²´:´ `W˚z`Ld diberikan sebelum dukhul (bersetubuh) atau
’9 Ii¸’´3 3p˚t´: ˚‫´’ﻪ‬VLd´p `I˚K’´L 3`i´~ ˚'p˚3¸M` ´h sesudahnya. Karena yang ma’ruf (baik)
“Karena itu kawinilah mereka (wanita-wanita) dalam masyarakat seperti yang disyaratkan
dengan seijin keluarganya, dan berikanlah dalam akad adalah lafdziyah (yang
kepada mereka maskawinnya”. dilafalkan atau diucapkan).
Dalam kitab terjemahan Kifayatul Pemberian itu wajib disebutkan pada
Akhyar, Syaikh Abu Sujak berkata: saat akad, suami harus menyebutkan
yiLp t] ę'^ L' α3 'p ^ t¹]$ zix kecuali bila disyaratkan untuk tidak
$s¹ ~p ' “Mengenai paling sedikit dan
paling banyaknya maskawin tidak ada batas
tertentu”.16 Alhusaini, Penerjamah: K.H. Syarifudin Anwar dan

16
Imam Taqiyudin Abubakar Bin Muhammad
1
K.H. Misbah Mustafa, Kifayatul Akhyar
(Kelengkapan Orang Saleh), Surabaya: Bina Insan,
t. th, h. 135
17
Sayyid Sabiq, Op. cit., h. 59
18
Prof. Abdur Rahman I. Doi, Ph. D., Op.cit.,
h. 69-70

1
menyebutkan dalam akad.19 Sedangkan 20
Ibid
21
mahar yang tak ditentukan adalah Nurjannah, Op. cit., h. 42-43.
merupakan mahar yang diberikan oleh
calon suami kepada calon istrinya yang
ketentuan besar kecilnya belum ditetapkan dan
bentuknya juga tidak disebutkan. Akan
tetapi mahar ini disesuaikan dengan
kedudukan wanita dalam struktur kehidupan
sosial dari segala aspek atau pertimbangan
seperti keagamaan, kekayaan, kecantikan,
kepandaian, kesopanan, usia, kegadisan,
kejandaan, negeri, keturunan, dan kemuliaan
leluhurnya. Mahar mitsil itu diukur dari
perempuan yang menyerupai istri dari
seluruh kerabatnya, baik dari pihak ayah
maupun ibunya.
Seperti saudara kandung, bibi dari
pihak ayah, anak paman dari pihak ayah,
bibi dari pihak ibu dan selain mereka dari
kerabat yang ada. Jumlah mahar atau
maskawin yang wajar itu akan tergantung
pada kedudukan seseorang dalam
kehidupannya, status sosial, pihak-pihak
yang menikah itu, dan dapat berbeda dari
satu tempat dengan tempat yang lainnya,
dari satu masa ke waktu yang lain dan dari
satu negeri dengan negeri yang lain.20 Jenis
mahar yang dipakai masyarakat Indonesia
secara umum adalah mahar musamma,
biasanya ditetapkan bersama atau dengan
musyawarah dari kedua belah pihak.
Berapa jumlahnya dan bagaimana
bentuknya harus disepakati bersama, dan
sunnah tatkala mengucapkan ijab kabul
pernikahan, agar para saksi dapat
mendengar secara langsung jumlah dan
bentuk dari mahar tersebut. Penentuan
mahar serta pemberiannya baik dengan cara
memberi kontan atau menangguhkannya
adalah suatu hal yang diperbolehkan, akan
tetapi ketentuan dari mahar musamma ini
telah ditetapkan ketika ijab kabul
pernikahan. Keputusan musyawarah antara
kedua belah pihak dapat menjadi tolak ukur
pemberian mahar secara kontan ataupun
penundaan.21

6. Hikmah Mahar Perkawinan

19
Ibid
1
Adapun hikmah disyari’atkannya pula jumlah maksimum dari mahar. Hal ini
mahar adalah sebagai berikut.
a. Menunjukkan kemuliaan wanita,
karena wanita yang dicari laki-laki
bukan laki-laki yang dicari wanita.
Laki-laki yang berusaha untuk
mendapatkan wanita meskipun harus
mengorbankan hartanya.
b. Mengangkat derajat perempuan dan
memberikan hak kepemilikannya.
Sehingga diberi hak menerima mahar
dari suaminya saat menikah, dan
menjadikan mahar sebagai kewajiban
bagi suami untuk menghormati
perempuan dengan memberikan mahar
tersebut.
c. Menunjukkan cinta dan kasih sayang
seorang suami kepada isterinya,
karena mahar itu sifatnya pemberian,
hadiah, atau hibah yang oleh al-
Qur`an diistilahkan dengan nihlah
(pemberian dengan penuh kerelaan),
bukan sebagai pembayar harga
wanita.
d. Menunjukkan kesungguhan diri
karena menikah dan berumah tangga
bukanlah main-main dan perkara yang
bisa dipermainkan.
e. Menunjukkan tanggung jawab suami
dalam kehidupan rumah tangga
dengan memberikan nafkah,
karenanya laki-laki adalah pemimpin
atas wanita dalam kehidupan rumah
tangganya. Dan untuk mendapatkan
hak itu, wajar bila suami harus
mengeluarkan hartanya sehingga ia
harus lebih bertanggung jawab dan
tidak sewenang-wenang terhadap
isterinya.

C. Kesimpulan
Mahar merupakan pemberian wajib
dari calon suami kepada calon istri sebagai
ketulusan hati calon suami untuk
menimbulkan rasa cinta kasih bagi seorang
istri kepada calon suaminya. Atau suatu
pemberian yang diwajibkan bagi calon
suami kepada calon istrinya, baik dalam
bentuk benda maupun jasa.Agama tidak
menetapkan jumlah minimum dan begitu

1
disebabkan oleh perbedaan tingkatan kemampuan Nurjannah, 2003,Mahar Pernikahan,
manusia dalam memberikannya. Mahar boleh Jogjakarta: Prisma Sophie Press, Cet.
dilaksanakan dan diberikan dengan kontan I
atau utang, apakah mau dibayar kontan
sebagian dan utang sebagian. Sayyid Sabiq, 1983, alih bahasa moh.
D. Daftar Pustaka Thalib, Fiqh Sunnah 7, Bandung: PT.
Abdur Rahman I. Doi,1996, Perkawinan al-
dalam Syari’at Islam (Shari’ah The Ma’arif,
Islamic Law), Penerjemah: Drs. H. Syamsudin Ramadhan, 2004, Fikih Rumah
Basri Iba Asghary dan H. Wadi Masturi, Tangga, Bogor: CV. Idea Pustaka
S.E., Jakarta: PT Rineka Cipta, , Cet. II. Utama, Cet. I
Abdurrahman Al-Jaziri, Al-Fiqh ‘ala Madzahib
al-Arba’ah, juz 4

Ahmad Mudjab Mahalli, 2002,Wahai


Pemuda Menikahlah, Jogjakarta:
Menara Kudus.

Beni Ahmad Saebani, 2009, Fiqih


Munakahat, Bandung: CV Pustaka
Setia.

Departemen Agama RI, 1992, Al Qur’an


dan Terjemahnya, Semarang: CV.
asy-Syifa’.

Djamaan Nur, 1993, Fiqh Munakahat, Dina


Utama Semarang (DIMAS).

Imam Taqiyudin Abubakar Bin Muhammad


Alhusaini, Penerjamah: K.H.
Syarifudin Anwar dan K.H. Misbah
Mustafa, Kifayatul Akhyar
(Kelengkapan Orang Saleh),
Surabaya: Bina Insan, t. th.

Anda mungkin juga menyukai