DALAM PERKAWINAN
Abd. Kohar
Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Raden Intan Lampung
Jl Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung
Abstrak
Setiap akad pernikahan dari berbagai akad selama dilaksanakan dengan sempurna dan sah
dapat menimbulkan beberapa pengaruh. Beberapa pengaruh, diantaranya hak istri kepada
suami. Dan hak-hak istri yang wajib dilaksanakan suami adalah salah satunya adalah mahar.
Mahar sendiri memiliki makna yang cukup dalam, hikmah dari disyariatkannya mahar ini
menjadi pertanda tersendiri bahwa seorang wanita memang harus dihormati dan
dimuliakan.yang besar kecilnya ditetapkan atas persetujuan kedua belah pihak karena
pemberian itu harus diberikan secara ikhlas.
Kata Kunci: Mahar, Pernikahan
Pemberian mahar kepada wanita bukanlah
A. Pendahuluan sebagai harga dari perempuan itu dan bukan
Pemberian mahar pada saat itu pula sebagai pembelian perempuan itu dari
ditujukan pada wali si wanita sebagai orang tuanya, pensyari’atan mahar juga
imbalan bagi para wali yang telah merupakan salah satu syarat yang dapat
membesarkannya dan juga sebagai resiko menghalalkan hubungan suami isteri, yaitu
kehilangan perannya dalam keluarga. Sehingga interaksi timbal balik yang disertai landasan
mahar sering ditafsiri sebagai harga beli kasih sayang dengan peletakan status
seorang perempuan dari walinya, sehingga kepemimpinan keluarga kepada suami dalam
wanita merupakan milik suami sepenuhnya. Ia kehidupan berumah tangga.
berhak memperlakukan istrinya dalam bentuk Kewajiban pemberian mahar oleh calon
apapun. suami juga merupakan satu gambaran dari
Di zaman pra-Islam, pembayaran sebuah kemauan dan tanggung jawab dari
mahar diharuskan kepada suku atau keluarga suami untuk memenuhi nafkah yang jelas
pengantin wanita sebagai imbalan atas diperlukan dalam kehidupan berumah
hilangnya kemampuan melahirkan keturunan tangga. Yang berkewajiban memberi
daripadanya dan sebagai sarana untuk nafkah (mahar dan kebutuhan hidup rumah
menciptakan kestabilan ikatan dan tangga) hanyalah laki-laki, karena memang
hubungan antara dua keluarga, telah jelas menjadi kodrat bagi laki-laki bahwa Ia
bahwa sebelum datangnya Islam pun mahar memiliki tanggung jawab dan kemampuan
sudah diakui di Arab sebagai milik sah untuk berusaha memenuhi kebutuhan dan
pengantin wanita sendiri. mencari rezeki, sedangkan tugas dari seorang
Mahar merupakan pemberian yang wanita dalam keluarga adalah menjaga
dilakukan oleh pihak mempelai laki-laki kepada rumah tangga, terutama mendidik anak.
mempelai wanita yang hukumnya wajib. Walau dalam kenyataannya tidak sedikit kaum
Dengan demikian, istilah shadaqah, nihlah, dan perempuan yang mampu memenuhi
mahar merupakan istilah yang terdapat kebutuhan rumah tangganya dengan bekerja
dalam al-Qur’an, tetapi istilah mahar lebih sendiri.
di kenal di masyarakat, terutama di Pemberian mahar saat ini kepada calon
Indonesia. istri dilakukan dengan berbagai macam cara
42
yang dianggap unik dan mengesankan. Di kalangan fuqaha, di samping perkataan
Salah satunya adalah membingkai mahar ”mahar”, juga digunakan istilah lainnya,
dalam bentuk mesjid, kapal dan lain-lain yakni shadaqah, nihlah, dan faridhah yang
dalam sebuah bingkai kaca. Pembuatan maksudnya adalah mahar. Dengan
mahar dalam bingkai kaca dengan berbagai pengertian etimologi tersebut, istilah mahar
bentuk lipatan origami sudah sangat marak merupakan pemberian yang dilakukan oleh
diminati oleh masyarakat Indonesia, mempelai laki-laki kepada mempelai
Bahkan saat ini usaha pembingkaian mahar perempuan yang hukumnya wajib, tetapi
semakin banyak peminatnya. Sungguh ironis, tidak ditentukan bentuk dari jenisnya, besar
uang senilai ratusan ribu bahkan ada yang dan kecilnya dalam al-Quran merupakan al-
nominalnya sampai jutaan dibingkai secara Hadits.
permanen dalam sebuah bingkai kaca dan Dalam bahasa Arab, terma mahar
nantinya akan dipajang di dinding rumah. jarang digunakan. Kalangan ahli fiqih lebih
Uang mahar sebagai pemberian awal suami sering menggunakan kata “shidaq” dalam
kepada istri tidak bisa digunakan lagi dan kitab-kitab fuqahanya. Sebaliknya, di
hanya bisa dipandang sebagai hiasan Indonesia terma yang sering digunakan
dinding saja. Pembingkaian ini bahkan bisa adalah terma mahar dan maskawin. Para
dimasukkan dalam kategori mubazir karena ulama menyatakan bahwa tidak ada
uang digunakan sebagai bahan origami dan perbedaan mendasar antara terma ash-
dijadikan hiasan dinding. Berdasarkan shidaq dan terma al-mahar. Ada pendapat
uraian di atas penulis merumuskan yang menegaskan bahwa shadaq merupakan
permasalahan yaitu bagaimana kedukduan sesuatu yang wajib karena nikah, seperti wathi’
mahar dan hikmah dalam perkawinan? seubhat, persusuan, dan menarik kesaksian.
Menurut ibnu Qayyim, istilah mahar
B. Pembahasan dengan shidaq tidak berbeda fungsi jika yang
1. Pengertian Mahar dimaksudkan merupakan pemberian sesuatu
Mahar secara etimologi artinya maskawin. dari mempelai laki-laki kepada mempelai
Secara terminologi, mahar ialah pemberian perempuan dalam sebuah perkawinan. Hanya
wajib dari calon suami kepada calon istri istilah mahar digunakan untuk perkawinan,
sebagai ketulusan hati calon suami untuk sedangkan iatilah shidaq dapat digunakan
menimbulkan rasa cinta kasih bagi seorang dalam hal selain perkawinan, karena
istri kepada calon suaminya. Atau suatu istilahnya bersifat umum sebagaimana
pemberian yang diwajibkan bagi calon suami shadaqah wajib dan shadaqah sunnah/
kepada calon istrinya, baik dalam bentuk shadaqah wajib adalah membayar zakat dan
benda maupun jasa (memerdekakakn, mengajar, membayar mahar.
dll). 1
Kata “mahar” berasal dari bahasa Arab 2. Syarat-syarat Mahar
yang termasuk katra benda bentuk abstrak Mahar yang diberikan kepada calon
atau masdar, yakni “Mahram” atau kata istri harus memenuhi syarat-syarat sebagai
kerja, yakni fi’il dari “mahara-yamaharu- berikut.
maharan”. Lalau, dibakukan dengan kata a. Harga berharga. Tidak sah mahar dengan
benda mufrad, yakni al-mahr, dan kini
yang tidak berharga walaupun tidak ada
sudah diindonesiakan dengan kata yang
sama, yakni mahar atau karena kebiasaan ketentuan banyak atau sedikitnya mahar,
pembayaran mahar dengan mas, mahar mahar sedikit, tapi bernilai tetap sah disebut
diidentikkan dengan maskawin. mahar.
b. Barangnya suci dan bisa diambil
manfaat. Tidak sah mahar dengan
1 Abdul Rahman Ghozali, Fiqh Munakahat,
memberikan khamar, babi, atau darah,
(kencana: Jakarta, 2010), h 84
43
karena semua itu haram dan tidak merupakan salah satu konsekuensi adanya
berharga. akad. Karena itu, akad nikah boleh
c. Barangnya bukan barang ghasab. Ghasab dilakukan tanpa (menyebut) mahar. Apabila
artinya mengambil barang milik orang terjadi percampuran, ditentukanlah mahar,
lain tanpa seizinnya namun tidak dan jika kemudian kemudian si istri ditalak
termasuk untuk memilikinya karena sebelum dicampuri maka dia tidak berhak
atas mahar, tetapi harus diberi mut'ah yaitu
berniat untuk mengembalikannya kelak.
pemberian sukarela dari suami berdasarkan
Memberikan mahar dengan barang
bentuk pakaian, cincin, dan sebagainya.21
hasilghasab tidak sah, tetapi akadnya Abdur Rahman alJaziri mengatakan mahar
tetap sah berfungsi sebagai pengganti (muqabalah)
d. Bukan barang yang tidak jelas istimta' dengan istrinya. Sedangkan sebagian
keadaannya. Tidak sah mahar dengan ulama Malikiyah mengatakan bahwa mahar
memberikan barang yang tidak jelas berfungsi sebagai imbalan jasa pelayanan
keadaannya, atau tidak disebutkan seksual dan Abu Hasan Ali memposisikan
jenisnya.2 mahar sebagai alat ganti yang wajib
dimiliki perempuan karena adanya akad
3. Fungsi-Fungsi Mahar nikah
Salah satu usaha Islam dalam memperhatikan
dan menghargai perempuan yaitu memberi 4. Macam-macam Mahar/maskawin
hak untuk memegang usahanya. Di zaman Semua ulama’ telah sepakat bahwa
Jahiliah hak perempuan dan dihilangkan membayar mahar itu adalah wajib.
dan disia-siakan, lalu Islam datang Sedangkan macam-macam mahar dapat
mengembalikan hak-hak itu. Kepadanya dibedakan menjadi dua yaitu: Mahar
diberi hak mahar dan kepada suami Musammadan Mahar Mitsil.3
diwajibkan memberi mahar. a. Mahar Musamma
kepadanya bukan kepada ayahnya dan Mahar musamma merupakan mahar
kepada orang yang paling dekat kepadanya. yang telah jelas dan ditetapkan bentuk dan
Mahar adalah bagian esensial pernikahan dalam jumlahnya dalam shighat akad. Jenis mahar
Islam. Tanpa mahar sebuah pernikahan ini dibedakan lagi menjadi dua yaitu:
tidak dapat dinyatakan telah dilaksanakan Pertama Mahar Musamma Mu’ajjal, yakni
dengan benar. Mahar harus ditetapkan sebelum mahar yang segera diberikan oleh calon
pelaksanaan akad nikah. Merupakan hak suami kepada calon isterinya.
mutlak seorang perempuan untuk menentukan Menyegerakan pembayaran mahar
besarnya mahar. termasuk perkara yang sunnat dalam Islam.
Apabila mahar sudah ditentukan bentuk Kedua Mahar Musamma Ghair Mu’ajjal, yakni
dan besar kecilnya, maka barang itulah mahar yang telah ditetapkan bentuk dan
yang wajib dibayarkan. Tetapi bila tidak jumlahnya, akan tetapi ditangguhkan
ada ketentuan sebelumnya dan tidak pembayarannya.
disebutkan bentuknya di waktu akad nikah, Berkenaan dengan pembayaran mahar,
maka bagi mempelai pria kepada calon maka wajib hukumnya apabila telah terjadi
mempelai perempuan, baik berupa uang, dukhul. Ulama’ sepakat bahwa membayar
barang atau jasa yang tidak bertentangan mahar menjadi wajib apabila telah berkhalwat
dengan hukum Islam. Para Imam mazhab (bersepi-sepian/berdua-duan) dan juga
(selain Imam Malik) sepakat bahwa mahar telah dukhul.
bukanlah salah satu rukun akad, tetapi
2 Abdurrahman Al-Jaziri, Al-Fiqh ‘ala Madzahib 3 Beni Ahmad Saebani, Fiqih Munakahat Bandung:
al-Arba’ah, juz 4, h. 103 CV Pustaka Setia, 2009,h. 275-279.
44
Membayar mahar apabila telah terjadi Tidak ada kewajiban membayar (mahar)
dukhul adalah wajib, sehingga jika belum atas kamu, jika kamu menceraikan isteri-
terbayarkan maka termasuk utang piutang. isterimu sebelum kamu bercampur dengan
Namun, jika sang isteri rela terhadap maharnya mereka dan sebelum kamu menetukan
yang belum dibayarkan oleh suaminya. maharnya. Dan hendaklah kamu berikan
Sementara suaminya telah meninggal, maka suatu mut’ah (pemberian) kepada mereka.orang
tidak wajib ahli warisnya membayarkan yang mampu menurut kemampuannya dan
maharnya. Jika isterinya tidak rela, maka orang yang miskin menurut kemampuannya
pembayaran mahar itu diambilkan dari (pula), yaitu pemberian menurut yang
harta warisannya oleh ahli warisnya. patut, yang demikian itu merupakan
Apabila terjadi talak sebelum ketentuan bagi orang-orang yag berbuat
terjadinya dukhul, sementara bentuk dan kebajikan.
jumlahnya telah ditentukan dalam akad, Imam Malik menjelaskan ayat tersebut
maka wajib membayar mahar separuhnya bahwa seorang laki-laki boleh memilih
salah satu dari ketiga kemungkinan ada.
saja dari yang telah ditentukan dalam
Kemungkinan pertama, seorang suami tidak
mahar.
perlu membayar mahar kepada isterinya.
ﻭﺍﻥ ﻃﻠﻘﺘﻤﻮﻫﻦ ﻣﻦ ﻗﺒﻞ ﺍﻥ ﺗﻤﺴﻮﻫﻦ ﻭﻗﺪ Kemungkinan kedua, suami
ﻓﺮﺿﺘﻢ ﻟﻬﻦ ﻓﺮﻳﻀﺔ ﻓﻨﺼﻒ ﻣﺎﻓﺮﺿﺘﻢ ﺍﻻ ﺍﻥ ﻳﻌﻔﻮﻥ membayarkan mahar mitsilnya. Kemungkinan
ketiga, memilih membayar mahar
ﺍﻭﻳﻌﻔﻮﺍ ﺍﻟﺬﻱ ﺑﻴﺪﻩ ﻋﻘﺪﺓ ﺍﻟﻨﻜﺎﺡ ﻭﺍﻥ ﺗﻌﻔﻮﺁ ﺍﻗﺮﺏ mitsilnya adalah keputusan yang
ﻟﻠﺘﻘﻮﻯ ﻭﻻﺗﻨﺴﻮﺍ ﺍﻟﻔﺼﻞ ﺑﻴﻨﻜﻢ ﺍﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻤﺎ ﺗﻌﻤﻠﻮﻥ dipandang lebih adil dan bijaksana karena
disesuaikan dengan kemampuan pihak
4ﺑﺼﻴﺮ suami dan jumlah yang biasa diterima oleh
Jika kamu menceraikan isteri-isterimu sebelum pihak keluarga isteri.
kamu bercampur dengan mereka, padahal
sesungguhnya kamu telah menentukan 5. Kedudukan Mahar Dalam
maharnya, maka bayarlah seperdua dari Perkawinan
mahar yang telah kamu tentukan itu, Dalam Islam, disyari’atkannya
kecuali isteri-isterimu memaafkan atau membayar mahar hanyalah sebagai hadiah
dimaafkan oleh orang yang memegang yang diberikan seorang lelaki kepada
ikatan nikah, dan pemaafan kamu itu lebih seorang perempuan yang dipinangnya
dekat pada takwa. Dan janganlah kamu ketika lelaki itu ingin menjadi
melupakan keutamaan diantara kamu. pendampingnya, dan sebagai pengakuan
Sesungguhnya Allah maha Melihat apa dari seorang lelaki atas kemanusiaan,
yang kamu kerjakan. kemuliaan dan kehormatan perempuan.
b. Mahar Mitsil Karena itu, dalam al-Qur’an Allah telah
Mahar Mitsil adalah mahar menegaskan dalam surat an-Nisa ayat 4 :
yang jumlah dan bentuknya menurut ﻭَﺀَﺍﺗُﻮﺍْ ﭐﻟﻨِّﺴَﺂﺀَ ﺻَﺪُﻗَٰﺘِﻬِﻦَّ ﻧِﺤۡﻠَﺔٗۚ ﻓَﺈِﻥ ﻃِﺒۡﻦَ ﻟَﻜُﻢۡ ﻋَﻦ
jumlah dan bentuk yang biasa ٤ ﺷَﻲۡﺀٖ ﻣِّﻨۡﻪُ ﻧَﻔۡﺴٗﺎ ﻓَﻜُﻠُﻮﻩُ ﻫَﻨِﻴٓٔٗﺎ ﻣَّﺮِﻳٓٔٗﺎ
diterima keluarga pihak isteri karena tidak “Berikanlah maskawin kepada perempuan
ditentukan sebelumnya dalam akad nikah. yang kamu nikahi sebagai pemberian yang
ﻻﺟﻨﺎﺡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺍﻥ ﻃﻠﻠﻘﺘﻢ ﺍﻧﺴﺂﺀ ﻣﺎﻟﻢ ﺗﻤﺴﻮﻫﻦ penuh kerelaan”. (QS. an-Nisa’: 4)6
Pengertiannya adalah, bayarkanlah mahar
ﺍﻭﺗﻔﺮﺿﻮﺍ ﻟﻬﻦ ﻓﺮﻳﻀﺔ ﻭﻣﺘﻌﻮﻫﻦ ﻋﻞ ﺍﻟﻤﻮﺳﻊ ﻗﺪﺭﻩ ﻭ kepada mereka sebagai pemberian yang
5 ﻋﻠﻰ ﻣﻘﺘﺮ ﻗﺪﺭﻩ ﻣﺘﺎ ﻋﺎ ﺑﺎ ﺍﻟﻤﻌﺮﻭﻑ ﺣﻘﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺤﺴﻨﻴﻦ setulus hati. Pemberian itu adalah
Menikahlah, Jogjakarta: Menara Kudus, 2002, h. Fiqh Sunnah 7, Bandung: PT. al-Ma’arif, 1983, h.
148 55-56
9 Sayyid Sabiq, alih bahasa Drs moh. Thalib, 10 Departemen Agama, Op.cit, h.613
46
harta itu telah menjadi hartanya. Tentang yang baik adalah yang tidak mempersulit
hukum memberikan mahar adalah wajib, atau mempermahal mas kawin. Kini, tidak
sesuai firman Allah SWT dalam Q.S. an- sedikit dari kaum muslimin yang telah
Nisa ayat 47. teracuni paham materialisme. Mereka
memandang mahar dengan pandangan materi
ِﻭَﻻَ ﺗَﺘَﻤَﻨَّﻮۡﺍْ ﻣَﺎ ﻓَﻀَّﻞَ ﭐﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻪِۦ ﺑَﻌۡﻀَﻜُﻢۡ ﻋَﻠَﻰٰ ﺑَﻌۡﺾٖۚ ﻟِّﻠﺮِّﺟَﺎﻝ semata. Mahar mereka jadikan sebagai asas
ْ ﻣِّﻤَّﺎ ﭐﻛۡﺘَﺴَﺒۡﻦَۚ ﻭَﺳَۡٔﻠُﻮﺍٞ ﻣِّﻤَّﺎ ﭐﻛۡﺘَﺴَﺒُﻮﺍْۖ ﻭَﻟِﻠﻨِّﺴَﺂﺀِ ﻧَﺼِﻴﺐٞﻧَﺼِﻴﺐ dalam akad nikah. Padahal sebenarnya
ﭐﻟﻠَّﻪَ ﻣِﻦ ﻓَﻀۡﻠِﻪِۦٓۚ ﺇِﻥَّ ﭐﻟﻠَّﻪَ ﻛَﺎﻥَ ﺑِﻜُﻞِّ ﺷَﻲۡﺀٍ ﻋَﻠِﻴﻤٗﺎ mahar hanyalah sebagai lambang
“Berikanlah maskawin kepada perempuan penghormatan terhadap kaum wanita.
yang kamu nikahi sebagai pemberian Namun ternyata sekarang menjadi tuntutan
dengan penuh kerelaan”. (QS. an-Nisa ayat yang paling utama. Pandangan seperti itu
47)11 sangat bertentangan dengan syari’at Islam
Ayat di atas menunjukkan bahwa Allah yang memerintahkan kepada pemeluknya
SWT telah memerintahkan kepada suami untuk untuk mempermudah masalah mahar.
membayar mahar kepada istrinya. Karena Mempermahal mas kawin adalah sesuatu
perintah itu tidak disertai dengan qarinah yang dibenci oleh Islam, karena akan
yang menunjukkan kepada sunnah ataupun mempersulit hubungan perkawinan di
mubah, maka ia menghendaki kepada antara sesama manusia. Islam tidak
makna wajib. Jadi mahar adalah wajib bagi menyukai mahar yang berlebih-lebihan
suami terhadap istrinya, karena tidak ada (wanita yang memasang mahar terlalu
qarinah yang memalingkannya dari makna mahal), bahkan sebaliknya mengatakan
wajib kepada makna yang lain.12 Pemberian bahwa setiap kali mahar itu lebih murah tentu
tersebut juga sebagai pertanda eratnya akan memberi berkah dalam kehidupan
hubungan dan cinta yang mendalam antara suami istri (berumah tangga).
calon suami-istri, di samping jalinan yang Dan mahar yang murah adalah
seharusnya menyelimuti rumah tangga yang menunjukkan kemurahan hati si perempuan,
mereka bangun. bukan berarti malah menjatuhkan harga
Di kalangan banyak orang telah dirinya. Dari ‘Aisyah ra. Ia berkata, bahwa
menjadi tradisi bahwa mereka tidak cukup Rasulullah Saw, bersabda:
hanya dengan pemberian mahar saja, tetapi ﺍﻟﻨﻜﺎﺡ ﺍﻋﻈﻢ ﺍﻥ ﻗﺎﻝ)ﺹ( ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺍﻥ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﻋﻦ
diiringi dengan aneka ragam hantaran
(hadiah) lainnya, baik berupa makanan, ﻣﺆﻧﺔ ﺍﻳﺴﺮﻩ ﺑﺮﻛﺔ.ﺧﻔﺔ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﻳﻤﻦ ﻭﻗﺎﻝ
pakaian, peralatan rumah tangga, atau yang
lainnya, sebagai penghargaan dari calon ﻣﻬﺮﻫﺎ,ﺣﻬﺎ ﻧﻜﺎ ﻭﻳﺴﺮ.ﺧﻠﻘﻬﺎ ﻭﺣﺴﻦ.ﻏﻼﺀ ﻭﺷﺆﻣﻬﺎ
suami kepada calon istri tercinta yang
nantinya akan mendampingi hidupnya.13
ﺍﺣﻤﺪ﴾ ﺧﻠﻘﻬﺎ﴿ﺭﻭﺍﻩ ﻭﺳﻮﺀ ﻧﻜﺎﺣﻬﺎ ﻭﻋﺴﺮ ﻣﻬﺮﻫﺎ
Besar dan bentuk mahar hendaknya
senantiasa berpedoman kepada sifat “Sesungguhnya perkawinan yang besar
kesederhanaan dan ajaran kemudahan yang barakahnya adalah yang paling murah
dianjurkan Islam, sehingga besar dan maharnya. Dan sabdanya pula: perempuan
bentuk mahar itu tidak sampai yang baik hati adalah yang murah maharnya,
memberatkan calon mempelai pria.14 memudahkan dalam urusan perkawinannya dan
Kalau mahar atau mas kawin itu adalah baik akhlaknya. Sedang perempuan yang celaka
hak seorang perempuan (istri) maka istri yaitu maharnya mahal, sulit perkawinannya
dan buruk akhlaknya”. (HR. Ahmad).15
Departemen Agama, op.cit, h.613
11 Masih banyak manusia yang tidak
Ibid
12
13 Nurjannah, Mahar Pernikahan, Jogjakarta:
50