Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sastra merupakan wujud gagasan seseorang melalui pandangan terhadap lingkungan


sosial yang berada di sekelilingnya dengan menggunakan bahasa yang indah. Sastra hadir
sebagai perenungan pengarang terhadap fenomena yang ada. Sastra sebagai karya fiksi
memiliki pemahaman yang lebih mendalam, bukan hanya sekedar cerita khayal atau angan-
angan dari pengarang saja, melainkan wujud dari kreativitas pengarang dalam menggali dan
mengolah gagasan yang ada dalam pikirannya.

Menurut Sugihastuti karya sastra adalah media yang digunakan oleh pengarang untuk
menyampaikan gagasan-gagasan dan pengalaman yang pernah dialaminya (2007: 81-82).
Sedangkan menurut Saryono sastra bukan sekedar artefak (barang mati), tetapi sastra
merupakan sosok yang hidup. sebagai sosok yang hidup, sastra berkembang dengan dinamis
menyertai sosok-sosok lain (2009: 16-17) ya, seperti politik, ekonomi, kesenian, dan
kebudayaan.

Karya sastra ditampilkan dalam bentuk puisi dan prosa. Pada bentuk prosa karya sastra
muncul dalam bentuk cerpen, novel, biografi dan autobiografi. Salah satu karya sastra prosa
adalah novel. Novel ialah karya sastra yang isinya sangat kompleks. Tarigan mengemukakan
bahwa novel adalah suatu jenis cerita dengan alur cukup panjang yang mengisi satu buku
atau lebih yang mengisahkan kehidupan pria atau wanita yang bersifat imajinatif (2011:
173). Jadi novel adalah suatu karya sastra yang imajinatif yang membahas tentang liku-liku
kehidupan manusia dengan berbagai permasalahannya.

Novel dibangun berdasarkan dua unsur yakni intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik
sebuah novel adalah unsur yang secara langsung membangun sebuah cerita. Unsur yang
dimaksud adalah: tema, penokohan, alur (plot), latar (setting) , sudut pandang (point of view),
dan gaya bahasa (style). Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya
sastra dari luar seperti faktor ekonomi, sosial, pendidikan, agama, kebudayaan, politik dan
tata nilai dalam masyarakat. Untuk itu, dalam penelitian ini peneliti akan mengkaji unsur
intrinsik yang terdapat dalam novel Alaska karya Sitti Annisa Fatmasar.
Alasan peneliti memilih novel tersebut karena bagi peneliti novel tersebut memiliki
cerita yang sangat menarik. Novel ini juga menggunakan bahasa yang ringan dan asik
sehingga membuat para pembaca tidak bosan dan mudah untuk memahami maknanya.
Ketertarikan peneliti terhadap novel inilah yang akhirnya membuat peneliti memilih untuk
menganalisis novel ini dalam sebuah karya ilmiah.

Penelitian ini juga akan dikaitkan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya
dalam materi sastra di SMA. Hal demikian dapat dilakukan karena pembelajaran tentang
novel dapat menjadi media pembelajaran yang efektif untuk menemukan unsur intrinsik dan
ekstrinsik kepada pembaca, khususnya kepada peserta didik. Dalam silabus kurikulum 2013
(K13) terdapat materi pelajaran yang membahas tentang teks sastra yaitu novel. Terutama di
kelas XII semester genap pada KD 3.9 yaitu membuat sebuah novel dengan menggunakan
struktur dan kebahasaan novel.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan dirumuskan dalam judul “ ANALISIS
UNSUR INTRINSIK NOVEL ALASKA KARYA SITTI ANNISA FATMASARI “

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperlukan suatu perumusan masalah. Adapun
rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimanakah unsur intrinsik (tema, alur (plot), latar (setting), tokoh dan
penokohan, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat) yang terdapat dalam
novel Alaska karya Sitti Annisa Fatmasari?
2. Bagaimanakah hubungan unsur intrinsik (tema, alur (plot), latar (setting), tokoh dan
penokohan, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat) yang terdapat dalam novel
Alaska karya Sitti Annisa Fatmasari dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di
SMA?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan dan menjelaskan unsur intrinsik (tema, alur (plot), latar (setting),
tokoh dan penokohan, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat)Yang terdapat
dalam novel Alaska karya Sitti Annisa Fatmasari.
2. Mendeskripsikan dan menjelaskan hubungan unsur intrinsik (tema, alur (plot), latar
(setting), tokoh dan penokohan, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat) yang
terdapat dalam novel Alaska karya Sitti Annisa Fatmasari dengan pembelajaran
Bahasa Indonesia di SMA.

1.4 Manfaat Penelitian

Suatu penelitian ilmiah harus memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis,
sehingga teruji kualitas penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti, adapun manfaat yang
diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis
penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan keilmuan sastra
terutama dalam pengkajian novel Indonesia serta hasil penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan kreatifitas penulis dalam kegiatan
penelitian serta mampu menggungah penulis untuk menghargai proses lahirnya karya
sastra, serta mampu menginformasikan unsur intrinsik (tema, alur (plot), latar
(setting), tokoh dan penokohan, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat) yang
terdapat dalam novel Alaska karya Sitti Annisa Fatmasari.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pembaca dan Penikmat Sastra
Penelitian novel Alaska karya Sitti Annisa Fatmasari Satriawan ini dapat
digunakan sebagai bahan referensi atau acuan penelitian selanjutnya.
b. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat memperkaya wawasan sastra penelitian Indonesia,
sehingga bermanfaat bagi perkembangan sastra Indonesia dan dapat dijadikan
acuan bagi peneliti sastra berikutnya.
c. Bagi Penulis
Penulis mengetahui bahwa novel berjudul Alaska ini sudah pernah dibedah
untuk melakukan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai