Anda di halaman 1dari 7

AKSI NYATA

TOPIK 5
FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

Nama : Maulidya Anindiawati

NIM : X902308535

Kelas : X TKP C

Mahasiswa membuat sebuah projek perubahan (change project) tentang pendidikan yang
berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad ke-21
dengan sekolah mitra mahasiswa. Projek perubahan ini dapat dilakukan berdasarkan case-
based atau project-based

• Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dan Memerdekakan Peserta Didik

Konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara didasarkan pada asas


kemerdekaan, memiliki arti bahwa manusia diberi kebebasan dari Tuhan yang Maha Esa
untuk mengatur kehidupannya dengan tetap sejalan dengan aturan yang ada di
masyarakat, merdeka secara lahir dan batin serta tenaganya. Pendidikan yang berpihak
pada peserta didik adalah pembelajaran yang menjadikan peserta didik sebagai subjek
pembelajaran. Pembelajaran berpihak pada peserta didik dirancang sesuai dengan
kebutuhan belajar, memfasilitasi keberagaman peserta didik, sesuai minat, dan
karakteristik peserta didik. Pendidikan yang memerdekakan peserta didik adalah
pendidikan yang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk belajar dan berpikir
kritis, sehingga peserta didik dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang
dibutuhkan untuk menjadi pribadi yang mandiri dan merdeka sesuai dengan tuntutan
zaman.

Ki Hadjar Dewantara memiliki istilah sistem among, yakni melarang adanya


hukuman dan paksaan kepada anak didik karena akan mematikan jiwa merdeka serta
mematikan kreativitasnya (Dwiarso, 2010). Pendidikan yang memerdekakan peserta
didik berarti pendidikan yang berpihak pada peserta didik. Hal ini menjadi bagian dari
diri pendidik agar membantu peserta didik mengembangkan potensinya. Tujuan
pendidikan secara nasional menurut UndangUndang Nomer 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, ialah mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepata Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
dan bertanggung jawab.

• Pendidikan yang Memerdekakan dalam Pendidikan Abad ke-21

Pendidikan yang memerdekakan peserta didik berarti pendidikan yang berpihak


pada peserta didik. Pendidikan tidak hanya berfokus pada proses penyampaian
pengetahuan saja tetapi juga termasuk penggalian dan pengembangan potensi, minat, dan
bakat setiap peserta didik. Aktivitas peserta didik (student center learning) lebih
ditekankan melalui pembelajaran berbasis proyek (project based learning), berbasis
masalah (problem based learning) dengan mengembangkan keterampilan abad ke-21
yang mengharuskan peserta didik untuk berdiskusi, berpikir secara kritis, kreatif, inovatif,
dan bekerja secara kelompok (kolaborasi) untuk bisa menghasilkan suatu karya. Jadi
peserta didik lebih leluasa untuk melakukan eksplorasi pengetahuan secara luas dan
mengembangkan skill (hard skill dan soft skill) yang dibutuhkan di dunia kerja. Selain itu
pemanfaatan teknologi dan media berperan untuk menciptakan lingkungan belajar yang
kreatif dan inovatif sejalan dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat sekarang
ini. Dalam hal ini guru bertugas sebaga fasilitator yang akan membantu peserta didik
mengeksplorasi dan mencari tahu tentang topik yang diminati.

• Projek perubahan berupa project based


Sekolah : SMK Negeri 2 Salatiga
Alamat : Jl. Parikesit, Dukuh, Kec. Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa
Tengah 50722
Kelas : X TKP C
Jumlah peserta didik : 35 peserta didik
Topik : Ukur tanah
Project Based : Pengukuran 2 titik dengan Pesawat Penyipat Datar
Dalam proses pembelajaran, peserta didik secara berkelompok terdiri dari 5-6 anggota
melakukan diskusi mengenai pengukuran beda tinggi antara dua titik dengan Pesawat
Penyipat Datar. Sebelumnya guru menjelaskan cara membaca rambu ukur dan
melakukan review materi pengoperasian pesawat penyipat datar.

Elemen : Ukur Tanah


Deskripsi : Praktik pengukan beda tinggi 2 titik dengan alat ukur sipat datar
(waterpass)
Kompetensi awal : Memahami cara pengoperasial alat ukur sederhana (manual
maupun digital)
Profil pelajar Pancasila 1. Beriman, bertakawa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia
2. Gotong royong
3. Bernalar kritis
4. Mandiri
5. Kreatif

Sarana prasarana • Sarana : Laptop, Papan tulis dan spidol, LCD proyektor,
LKPD, jaringan internet
• Prasarana : Bahan bacaan, buku paket, dan sumber belajar
lain dari internet

Model pembelajaran : Project based learning


Metode pembelajaran : Diskusi, proyek, tanya jawab, ceramah.

A. KOMPONEN INTI

Capaian pembelajaran : Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami jenis-jenis
alat ukur, cara pengoperasian dan perawatan alat ukur sederhana
maupun professional (manual/digital) serta menghitung data hasil
pengukuran.
Tujuan Pembelajaran Tujuan Umum
Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami jenis-jenis
alat ukur, cara pengoperasian dan perawatan alat ukur sederhana
maupun professional (manual/digital) serta menghitung data hasil
pengukuran.
Tujuan khusus
1. Setelah mendengarkan perjelasan dari guru, peserta didik
mampu mengoperasikan alat ukur waterpass sesuai dengan
langkah kerja
2. Setelah mendengarkan perjelasan dari guru, peserta didik
dapat melaksanakan pengukuran menggunakan waterpass
sesuai dengan langkah kerja
3. Melalui praktik pengukuruan, peserta didik dapat
menganalisa data hasil pengukuran

Pemahaman bermakna Setelah mempelajari elemen ukur tanah, peserta didik mampu
memahami jenis-jenis alat ukur baik sederhana maupun
professional (manual/ digital), mengoperasikan dan
melaksanakan pengukuran dengan menggunakan alat ukur baik
sederhana maupun professional (manual/ digital), melakukan
perawatan alat ukur alat ukur baik sederhana maupun
professional (manual/ digital), serta menghitung data hasil
pengukuran.
Pertanyaan pemantik 1. Apa yang kalian pahami mengenai alat ukur khususnya dalam
bidang konstruksi?
2. Apa yang membuat ukur tanah perlu dilakukan dalam bidang
konstruksi?

Persiapan pembelajaran 1. Membaca materi pelajaran, menyiapkan perangkat ajar


2. Menyiapkan alat, bahan, dan media belajar yang digunakan
3. Menyiapkan Lembar kerja peserta didik

PERTEMUAN 1
Kegiatan pembelajaran Pendahuluan (15 menit)
1. Peserta didik dan guru memulai pembelajaran dengan
berdoa
2. Guru melakukan pembukaan pembelajaran dengan salam
pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin dan menyiapkan fisik serta psikis peserta didik
dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
4. Guru memberi motivasi ke peserta didik sebelum memulai
pembelajaran.
5. Guru menyampaikan garis besar materi dan kegiatan yang
akan dilakukan
6. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan
dilakukan
7. Guru dan peserta didik berdiskusi melalui pertanyaan
pemantik:
• Apa yang kalian pahami mengenai alat ukur
khususnya dalam bidang konstruksi?
• Apa yang membuat ukur tanah perlu dilakukan
dalam bidang konstruksi?
Kegiatan Inti (195 menit)
Mengamati
1. Peserta didik mengamati materi yang disampaikan guru,
berupa:
- Materi pembelajaran Pengukuran Beda Tinggi 2 Titik
dengan Pesawat Penyipat Datar
- Video pembelajaran
https://www.youtube.com/watch?v=6_78ZjrCN6U
Menanya dan mengumpulkan informasi
1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya mengenai materi yang belum dimengerti
2. Peserta didik memanfaatkan kesempatan untuk bertanya
mengenai materi yang belum dipahami
3. Guru memberikan job pelaksanaan pengukuran memanjang
dengan pesawat penyipat datar yang ada dalam LKPD
4. Peserta didik secara berkelompok berdiskusi mengenai job
pelaksanaan pengukuran beda tinggi dua titik dengan
pesawat penyipat datar

Mencoba
1. Peserta didik secara berkelompok melaksanakan job
pelaksanaan pengukuran beda tinggi dua titik dengan
pesawat penyipat datar

Menalar
1. Guru menugaskan kelompok kerja untuk melakukan analisa
data hasil pengukuran

Mengkomunikasi
1. Guru menugaskan kelompok kerja untuk membuat laporan
mengenai praktik pengukuran beda tinggi dua titik dengan
pesawat penyipat datar
2. Peserta didik secara berkelompok membuat laporan
mengenai praktik pengukuran beda tinggi dua titik dengan
pesawat penyipat datar

Kegiatan Penutup (10 menit)


1. Peserta didik menanyakah hal-hal yang tidak dipahami
2. Peserta didik mengkomunikasikan kendala yang dihadapi
selama mengerjakan
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru
4. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan dari
pembelajaran
5. Guru dan peserta didik melakukan refleksi dan umpan balik
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
6. Guru menutup pertemuan dengan doa dan salam

Asesmen Asesmen diagnostic


- Asesmen dignostik kognitif
- Asesmen diagnostic non kognitif

Asesmen formatif
- Penilaian unjuk kerja

Pengayaan dan 1. Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memiliki


remedial
pengetahuan dan keterampilan melampaui tingkat
ketercapaian yang telah ditentukan
2. Remidial diberikan kepada peserta didik yang belum
mencapai tingkat ketercapaian yang ditentukan

Refleksi 1. Apakah terdapat kendala dalam proses kegiatan


pembelajaran?
2. Apakah semua peserta didik aktif dalam proses kegiatan
pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi
dalam dalam proses kegiatan pembelajaran?
4. Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan belajar dapat
teratasi dengan baik?
Dokumentasi:

Daftar Pustaka

Dwiarso, Priyo. (2010). Napak Tilas Ajaran Ki Hadjar Dewantara.Yogyakarta: Majelis


Luhur Pesatuan.

Aina, Dela Khoirul. 2020. Merdeka Belajar dalam Pandangan Ki Hajar Dewantara dan
Relevansinya bagi Pengembangan Pendidikan Karakter. Jurnal Filsafat Indonesia.
3(3). 95-101.

Anda mungkin juga menyukai