Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KELUARGA Tn.

K
DENGAN SKIZOFRENIA UNSPECIFIED DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS GODEAN II

OLEH
DWI ERIKA SAFITRI P07120520010
ICHA SEVENY FEBRIANA P07120520009

PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS


POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2021
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama : Pendidikan :
Umur : Status :
Suku : Alamat :

Agama : Tanggal Pengkajian :

Jenis Kelamin : Informan :


Dx Medis : F 20.9 (Skizofrenia
Unspecified)

B. Keluhan Utama

C. Faktor Predisposisi
1. Klien mudah tersinggung ,klien sering diejek oleh teman-temannya.
2. Pola Asuh orang tua terhadap klien uninvolved
3. Gejala yang dialami klien : sering bingung , terkadang mudah tersinggung dan
merasa jengkel
4. Riwayat pengobatan sebelumnya :
5. Pengalaman masa lalu yang tidak terpenuhi klien :
6.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda tanda vital
TD :
Pengukuran :
TB : BB : kg
Tidak ada keluhan fisik

E. Psikososial
1. Genogram :
Keterangan : Klien tinggal bersama
2. Konsep diri :
a. Citra tubuh : Normal, tidak ada bagian tubuh yang tidak disukai oleh klien ,
tidak ada kecacatan fisik
b. Identitas : klien laki – laki , dan berpenampilan sesuai dengan jenis kelamin
c. Peran :
d. Ideal diri : klien mempunyai harapan
e. Harga diri : klien seralu merasa harga dirinya tidak dihargai dan sering merasa
bersalah , klien selalu merasa dirinya diejek orang lain ketika melakukan suatu
hal..
3. Hubungan Sosial :
a. Orang yang berarti :
b. Peran serta kegiatan kelompok / masyarakat : hubungan klien dengan
masyarakat / tetangga kurang , klien hanya berinteraksi hanya ketika ada hal hal
yang penting saja.
4. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :

5. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien beragama islam dan berkeyakinan sesuai
agamanya.
b. Kegiatan beribadah : klien kurang dalam hal beribadah , klien beribadah solat
namun tujuannya masih untuk berorientasi pada materi di dunia.
2. Status Mental
a. Penampilan :
b. Pembicaraan : koheren (klien berbicara nyambung , berfokus pada satu
pembicaraan dan terlihat tegang dan gelisah ) ya tidak
c. Aktivitas motorik : gelisah
d. Alam perasaan : klien selalu merasa cemas karena

e. Afek : afek klien labil (emosid klien selalu berubah – ubah jika ada stimulus)
f. Interaksi selama wawancara : defensif ( klien selalu mempertahankan
pendapatnya dan menganggap dirinya benar)
g. Persepsi : -
h. Isi Halusinasi : -
i. Frekuensi : -
j. Pemicu muncul : -
k. Proses pikir : sirkumtansial ( klien selau berbelit belit menyatalan hal hal yang
lain tetapi sampai pada tujuan )
l. Isi pikir :
m. Tingkat kesadaran : composmentis
n. Memori :
o. Tingkat konsentrasi dan berhitung : mampu berkonsentrasi , dapat berhitung
p. Kemampuan penilaian : cukup
3. Daya tilik diri : daya tilik diri klien suka menyalahkan hal hal diluar

4. Kebutuhan Persiapan Pulang


a. Makan : klien mampu melakukannya secara mandiri
b. BAB/BAK : klien mampu melakukannya secara mandiri
c. Mandi : klien mampu melakukannya secara mandiri
d. Berpakaian / berhias : klien mampu melakukannya secara mandiri
e. Istirahat tidur : klien merasa cukup untuk istirahat dan tidur
f. Penggunaan obat : Klien minum obat tidak teratur
g. Pemeliharaan kesehatan : klien kurang dalam pemeliharaan kesehatan
h. Aktivitas di dalam rumah :
.
i. Aktivitas diluar rumah :,
j.
Mekanisme koping

Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang Minum alkohol
lain
Mampu Reaksi lambat
menyelesaikan
masalah
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktifitas konstruktif Menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lainnya Lainnya

5. Masalah psikososial dan Lingkungan


a. Masalah dengan dukungan kelompok : sering tidak dihargai, atau terkadang
diejek dan mudah tersinggung.
b. Masalah dengan lingkungan : klien pernah dibully ya tidak
c. Masalah dengan pendidikan :
d. Masalah dengan pekerjaan : klien sudah resign dari pekerjaannya ya tidak
e. Masalah dengan perumahan : kurang interaksi sosial dan dukungan sosial
f. Masalah dengan ekonomi :
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan : tidak ada
h. Masalah dengan lainnya : tidak ada

6. Kurang Pengetahuan
Penyakit jiwa √
Faktor pedisposisis √
Koping √
Sistem pendukung √
Penyakit fisik
Obat – obatan
Lainnya

F. Aspek Penunjang
1. Diagnosa Medis :
AXIS I : F.20.9
AXIS II : Kepribadian tertutup
AXIS III : tidak ada masalah kesehatan
AXIS IV : -
AXIS V : -
2. Terapi Medis
Obat :

G. Pengkajian Keluarga
1. Data Umum Keluarga
Nama Kepala Keluarga :
Umur :
Alamat :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Suku :
Agama :
2. Data Anggota Keluarga
No Nama Gender Hub dengan Umur Pendidika Pekerjaan
KK n
1. Istri
2.
3.

3. Tipe Keluarga:
4. Latar Belakang Budaya (Etnis)

5. Identitas Religius

6. Status ekonomi
.
7. Aktivitas rekreasi atau waktu luang

8. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga


Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluaraga dengan anak usia remaja.
Riwayat keluarga inti
Selama berkeluarga anak pertama dari Tn J yaitu An A terdiagnosis memiliki gangguan
jiwa dengan diagnosis F 20.9 iatu skizofrenia unspesified namun sudah rutin kontrol ke
pelayanan kesehatan.
Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga menatakan keluarga dari isteri maupun suami tidak memilki riwayat penyakit
yang bersifat kronis seperti DM, Hipertensi dan sebagainya maupun penyakit menular.
9. Data Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
1) Keluarga memiliki rumah sendiri yang bertempat tinggal di daerah yang
padat terdiri dari gang kecil-kecil.
2) Kondisi rumah secara umum baik, rumah terdiri dari satu lantai dan 3
kamar tidur, terdapat ruang tamu dan ruang tengah untuk berkumpul
keluarga. Kamar yang digunakan adalah 3 kamar Secara keseluruhan
perabotan yang ada rumah lengkap seperti lemari atau buffet, tv,
komputer, kulkas dan sebagainya, setiap ruangan terdapat lampu, dan
pencahayaan Selain itu ventilasi mencukupi 90 % luas lantai. Adapun
lantai rumah menggunakan keramik, dan kondisi bangunan baik.
Dapur : suplai air minum berasal dari air sumur keluarga yang kemudian
dimasak, alat-alat masak yang digunakan dalam kondisi bersih dan setelah
digunakan dibersihkan lagi, sementara pengaman untuk pemadam
kebakaran belum ada.
3) Kamar mandi hanya satu, sanitasi baik, air jernih dan tidak berbau, dan di
kamar mandi telah tersedia alat mandi berupa sabun dan handuk dimiliki
masing-masing anggota keluarga, tapi dalam pemkaiannya terkadang
bersama.
4) Kebersihan rumah cukup, sanitasi rumah baik namun jarak antara septitank
dengan sumur ± 4 meter/terlalu dekat karena berada pada lingkungan
padat.
5) Keluarga menyatakan merasa nyaman tinggal di rumah mereka sendiri.
6) Privasi masing-masing anggota keluarga tidak terlalu diperhatikan karena
keluarga adalah keluarga inti dengan anak yang tergolong masih remaja.
7) sampah di buang di bak sampah yang ada di rumah, setelah penuh akan
dibawa keluar agar diangkut tukang sampah.

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Lingkungan sekitar rumah lebih banyak dari suku jawa, pergaulan dengan lingkungan
cukup baik, hal ini dibuktikan dengan turut sertanya keluarga dalam kegiatan Posyandu,
arisan, dan kegiatan yang diadakan di RT. Sebagian besar masyarakat di sekitar keluarga Tn J
merupakan penduduk asli. Di sebelah rumah Tn J adalah masjid yang setiap hari digunakan
ibadah oleh orang sekitas. Jalannya disekitarnya sempit namun bisa dilalui dengan jalan kaki
sepeda motor dan mobil. Akses menuju rumah Tn J bisa dengan jalan kaki, sepeda motor dan
mobil
c. Mobilitas geografis keluarga
Sebelumnya keluarga tinggal bersama orang tua dari istri Tn J yaitu Ny A di daerah kota
yogyakarta, lalu berpindah ke rumah peninggalan orang tua dari Tn J di daerah sawahan
gamping sleman.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ny A, rajin mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan di lingkungannya, seperti arisan. Tn J
juga ikut dalam perkumpulan dengan bapak-bapak untuk pertemuan RT setiap bulan sekali,
seringnya berkumpul dengan bapak-bapak saat kegiatan yang lain
e. Sistem pendukung keluarga
Bila keluarga Tn J ada masalah biasanya dibantu oleh keluarga yang lain baik dari pihak istri
maupun Tn J sendiri.
10. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Sifat komunikasi terbuka, setiap anggota keluarga dapat mengemukakan pendapatnya,
namun pembuat keputusan dalam keluarga didominasi oleh Tn J, yang sebelumnya
didiskusikan terlebih dahulu dengan Ny A, namun bila masalah itu belum dapat dipecahkan
juga, Tn J, akan berkonsultasi dengan saudara terdekat keluarga.
b. Struktur kekuaatan keluarga
Keluarga saling menghormati satu sama lain, namun pola komunikasi keluarga
cenderung kurang dalam kedekatan dan tampak kaku terbukti dengan sikap Tn J yang
cenderung kaku terhadap istri dan anaknya, namunbila ada anggota keluarga yang sakit
diusahakan untuk mendapat pengobatan yang optimal dan senantiasa di follow up dan
diperhatikan takut kambuh lagi.
c. Struktur peran
Tn. J sebagai ayah, kepala keluarga, pencari nafkah, pendidik dan pelindung bagi
anggota keluarganya, ayah juga membantu ibu dalam mengontrol pola prilaku sang anak dan
mengingatkan ibunya terkait kondisi yang di hadapi si anak pertama terkait dengn masalah
kejiwaannya.
Ny A adalah sebagai ibu, pengatur rumah tangga, pendidik dan pengasuh kedua anaknya,
bertanggung jawab atas rumah tangganya dan juga membantu perekonomian keluarga dengan
membuka jasa londry.
An. A dan An.A berperan sebagai anak bagi kedua orang tuanya.
d. Nilai dan norma budaya
Keluarga menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota keluarga seperti
menjalankan sholat 5 waktu, walau sesibuk atau dimanapun berada harus dijalankan, puasa
bulan Ramadhan dalam kondisi apapun wajib menjalankannya kecuali sakit berat.. Nilai-nilai
agama yang dianut oleh keluarga selama ini mengajarkan anak untuk berdoa setiap kali
beraktivitas. Nilai-nilai norma yang dianut oleh keluarga selama ini tidak bertentangan
dengan kesehatan, malah mendukung kesehatan anggota keluarganya, ini dibuktikan dengan
keluarga tidak berpantangan makan apapun asal halal dan baik.
11. Fungsi keluarga
a. Fungsi efektif
Keluarga saling menyayangi, baik Ibu A, Bpk. J, dan anaknya. Bila ada yang mengeluh
kurang sehat sedikit saja, sudah di perhatikan dan dibawa ke Puskesmas kalau dengan obat
warung tidak sembuh. Ibu A sangat memperhatikan kesejahteraan anaknya, terutama
kesehatan anaknya.
b. Fungsi sosialisasi
Keluarga tidak melarang anaknya untuk berteman dengan siapapun. Bila ada acara
keluarga atau berkunjung ke keluarga anaknya selalu diajak.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Pola kebiasaan sehari-hari

Anggota Keluarga
Pola
Bpk. J Ibu A An. A An. A
Makan 3xsehari 3x sehari 3x sehari 3x sehari
roti dan teh atau apa Pagi:jarang Pagi:nasi Pagi:nasi
saja yang disediakan sarapan uduk/ketoprak sayur
istrinya Pagi:nasi Siang: nasi, atau cemilan Siang:nasi
uduk/ketoprak atau sayur, lauk Siang: nasi, telur
cemilan ayam, tempe sayur, lauk Malam: nasi
Siang:seperti mie atau ikan ayam, tempe dan mie
rebus atau makan di Malam: mie atau ikan Kebiasaan
tempat kerja goreng atau Malam: mie jajan
Malam: makan nasi nasi dan telur goreng atau nasi
goreng dan telur
Jarang sarapan
kalau tidak bekerja
tetapi kalau kerja
pasti sarapan

Tidur 7-8 jam 3-4 jam 5-6 jam 7-8 jam


Malam jam 23.00- Siang tidak Siang lebih Siang hari
06.00 tidur sering untu tidur 1 jam
Tidak ada keluhan Malam jam tidur siang Malam jam
saat tidur. 20.00-01.00 Malam jam 11.00-06.00
dan tidak bisa 01.00 - 06.00 Tidak ada
tidur lagi dan tidak bisa keluhan saat
Keluhan sulit tidur lagi tidur.
tidur. Keluhan sulit
tidur.
Aktivitas KK, mencari nafkah Ibu RT Menjadi Sekolah
dengan menjadi mengurusi translator SMA via
wiraswasta jam keperluan RT bahasa inggris daring
kerja tidak tentu dan membantu online
mulai perekonomian Bermain game
dengan Kegiatan
membuka berhubungan
londry denga IT seperti
koding dan lain
lainnya
Eliminasi Tidak ada keluhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
BAK 4-5x sehari keluhan keluhan keluhan
BAB 1x sehari BAK 3-4x BAK 3-4x BAK 5-6x
sehari sehari sehari
BAB 1x sehari BAB 1x sehari BAB 1x
biasa saat pagi biasa saat pagi sehari biasa
hari hari saat pagi hari

d. Fungsi ekonomi
Jumlah Pendapatan Tn Jper Bulan adalah Rp 2.000.000,00- Rp 3.000.000,00 namun pada saat
pandemi seperti ini penghasilan menurun bahkan bisa sampai tidak sama sekali memperoleh
penghasilan tetapi masih ditambah hasil isteri Ny A yang memiliki loundry.

12. Sterss dan koping keluarga


a. Stessor jangka pendek
Saat pengkajian ini stres yang dirasakan karena suaminya omset pendapatan menurun drastis
dan tidk bisa produksi..
b. Stessor jangka panjang
Untuk jangka panjang keluarga lebih mementingkan masa depan anak mereka. Stres yang
dirasakan juga memikirkan anak pertama Tn J yang menderita skizofrenia masih harus
meminum obat setiap hari dan masih muncul gejala.
c. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga memperbanyak berdo’ a kepada Allah SWT, memperbanyak ibadah, dan pasrah
pada cobaan yang di berikan pada keluarganya, di sisi lain mereka tetap optimis pasti Tuhan
akan menolong mereka dan berusaha semaksimalnya ketika menghadapi suatu masalah.
d. Strategi koping yang digunakan
Bercerita pada saudara banyak aktifitas agar tidak terlalu memikirkan masalahnya, banyak
berdoa dan bersabar.
e. Strategi adaptasi disfungsional
Belum ditemukan
13. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Anggota Keluarga
fisik Bpk. T Ibu A An.A An. A
Tanda vital
Suhu 36°C 36.5°C 36.3°C
Nadi 78x/menit 90x/menit 80x/menit -
RR 20x/menit 18x/menit 20x/menit -
TD 120/90 mmHg 130/90 mmHg 130/80 mmHg -
TB 167 cm 165 cm 168 cm -
BB 74 Kg 60 kg 90 Kg -
Fisik
Kepala Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
keluhan, rambut keluhan, rambut keluhan, keluhan, rambut
hitam merata hitam merata rambut hitam hitam merata
merata
Mata Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak Konjungtiva Konjungtiva
anemis, sklera anemis, sklera tidak anemis, tidak anemis,
tidak ikterik, tidak ikterik, tidak sklera tidak sklera tidak
tidak ada keluhan ada keluhan ikterik, tidak ikterik, tidak
ada keluhan, ada keluhan
mengunakan
kacamata
Telinga Simetris, tidak Simetris, tidak ada Simetris, tidak Simetris, tidak
ada seruma, tidak seruma, tidak ada ada seruma, ada seruma,
ada keluhan keluhan tidak ada tidak ada
keluhan keluhan
Hidung Tidak ada Tidak ada keluhan Tidak ada Tidak ada
keluhan keluhan keluhan
Mulut dan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
gigi keluahan keluahan keluahan keluahan
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
Dada/ thorax Tidak ada Tidak ada keluhan Tidak ada Tidak ada
keluhan keluhan keluhan
Abdomen Perut, tidak ada Perut, tidak ada Perut, tidak ada Perut, tidak ada
keluhan, Nyeri keluhan, Nyeri keluhan, Nyeri keluhan, Nyeri
tekan pada ulu tekan pada ulu tekan pada ulu tekan pada ulu
hati, tidak hati, tidak hati, tidak hati, tidak
kembung kembung kembung kembung
Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada edem
edem,varises edem,varises edem,varises
Kulit Tidak ada Tidak ada keluhan Tidak ada Tidak ada
keluhan keluhan keluhan

H. Daftar Masalah Keperawatan


No Data Maladaptif Masalah Etiologi
. Keperawatan
1. DS : Ansietas Kekhawatiran
- Klien mengatakan sering mengalami
bingung kegagalan
- Klien selalu merasa cemas
karena memikirkan
keinginan dan cita citanya
belum terpenuhi dan ingin
cepat cepat terpenuhi secara
instan

DO :
- Klien terlihat tegang dan
gelisah saat dilakukan
wawancara
2. DS : Resiko perilaku Alam perasaan
- Klien mengatakan sering kekerasan depresi
merasa jengkel dan marah
saat keinginannya tidak
terpenuhi atau disangkal

DO :
- Dari hasil observasi klien
sering menyangkal pendapat
orang lain dengan nada
bicara yang ketus.
- Klien terlihat tegang saat
wawancara

3. DS : Kesiapan
- Ny.A mengatakan apabila peningkatan
ada anggota keluarga yang manajemen
sakit dibawa ke Puskesmas kesehatan
Gamping II atau RS terdekat

DO :
- Klien rutin kontrol ke poli
umum puskesmas Gamping
II untuk masalah
psikologisnya

I. Diagnosa Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tanggal Paraf
Ditemukan
1 (D.0080) Ansietas b.d Selasa, 18 Mei
kekhawatiran mengalami 2021
kegagalan ditandai dengan: (Amel)
- Klien mengatakan sering
bingung
- Klien selalu merasa cemas
karena memikirkan (Galuh)
keinginan dan cita citanya
belum terpenuhi dan ingin
cepat cepat terpenuhi
secara instan
- Klien terlihat tegang dan
gelisah saat dilakukan
wawancara
2 (D.0146) Risiko Perilaku
Kekerasan b.d alam perasan
depresi ditandai dengan :
- Klien mengatakan sering
merasa jengkel dan marah
saat keinginannya tidak (Amel)
terpenuhi atau disangkal
- Dari hasil observasi klien
sering menyangkal
pendapat orang lain dengan
nada bicara yang ketus.
- Klien terlihat tegang saat (Galuh)
wawancara

3 (D.0112) Kesiapan Peningkatan


Manajemen Kesehatan ditandai
dengan :
- Ny.A mengatakan apabila
ada anggota keluarga yang (Amel)
sakit dibawa ke Puskesmas
Gamping II atau RS
terdekat.
- Klien rutin kontrol ke poli
umum puskesmas (Galuh)
Gamping II untuk masalah
psikologisnya
J. Rencana Asuhan Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Ansietas berhubungan Setelah dilakukan asuhan Reduksi Ansietas (I.09134)
dengan kekhawatiran keperawatan selama 3 kali
Observasi:
mengalami kegagalan pertemuan, tingkat ansietas
(D.0080) klien menurun (L.09093) - Identifikasi saat tingkat ansietas - Mengetahui perubahan
dengan kriteria hasil : - Monitor tanda-tanda ansietas tingkat ansietas pada klien
(verbal dan non verbal)
- Verbalisasi khawatir Terapeutik
akibat kondisi yang - Ciptakan suasana terapeutik
dihadapi menurun (5) untuk menumbuhkan
- Perilaku tegang kepercayaan
menurun (5) - Pahami situasi yang membuat - Suasana yang nyaman akan
- Perilaku gelisah ansietas membantu klien rileks
menurun (5) - Dengarkan dengan penuh - Mengidentifikasi faktor
perhatian yang memicu ansietas
- Sebagai bentuk empati
Ket: - Gunakan pendekatan tenang dan terhadap kondisi klien
meyakinkan - Memberikan rasa nyaman
1 : meningkat
terhadap klien saat
2 : cukup meningkat menceritakan masalahnya
3 : sedang
4 : cukup menurun Edukasi
5 : menurun - Anjurkan mengungkapkan - Mengungkapkan konflik
perasaan dan persepsi yang dialami akan
(Amel,Galuh) memberikan perasaan
- Latih teknik relaksasi (nafas lega
dalam) - Nafas dalam membantu
dalam relaksasi otot,
menghindari ketegangan
- Menurunkan ansietas
Kolaborasi: dengan teknik
- Re edukasi manajemen obat anti farmakologi apabila
ansietas ansietas berat tidak
dapat ditangani dengan
(Amel, Galuh) teknik farmakologi

(Amel, Galuh)

2. Resiko perilaku kekerasan Setelah diberikan tindakan SP I :


(D.0146) keperawatan selama 3 x 1.Bina hubungan saling percaya 1. Pasien dapat membina
pertemuan, pasien mampu hubungan saling percaya,
mengatasi perilaku menjawab salam dan
kekerasan, dengan kriteria : memperkenalkan nama.
2.Identifikasi penyebab, gejala, tanda
1. Pasien dapat
dan gejala, serta akibat dari perilaku 2. Untuk mengetahui penyebab,
mengidentifikasi gejala, tanda dan gejala, serta
kekerasan
penyebab, tanda dan akibat dari perilaku kekrasan
gejala, serta akibat pasien.
dari perilaku SP II :
kekerasan 1. Jelaskan cara mengontrol perilaku
2. Pasien dapat kekerasan dengan cara relaksasi napas 1.Dapat menurunkan emosi saat
menyebutkan cara dalam pasien sedang marah
mengontrol perilaku 2.Jelaskan cara mengontrol perilaku
kekerasan kekerasan dengan cara memukul bantal 2. Agar pasien dapat
3. Pasien dapat melampiaskan kemarahannya
mengontrol perilaku 3. Jelaskan cara mengontrol perilaku dengan venda yang tidak
kekerasan dengan kekerasan dengan cara pengalihan membahayakan pasien maupun
aktivitas orang lain
cara verbal,
pengalihan aktivitas 4. Jelaskan cara mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara verbal 3. Supaya pasien tidak mudah
dan spiritual terpancing emosi dan
4. Keluarga pasien 5. Jelaskan cara mengontrol perilaku melakukan kekeran
dapat menyebutkan kekerasan dengan cara spiritual 4. Agar pasien dapat mengntrol
3 dari 4 penyebab kemarahan dan bisa
PK 6. Jelaskan cara mengontrol perilaku mengendalikan dirinya sendiri
(Amel,Galuh) kekerasan dengan cara patuh minum untuk mengatasi kemarahan
obat 5. Agar pasien lebihh dekat
SP III : dengan Tuhan dan mengetahui
1. Latih pasien cara mengontrol perilaku bahwa Allah SWT tidak
kekerasan dengan cara verbal, menyukai orang yang mudah
pengalihan aktivitas dan spiritual marah
SP IV : 6. Agar pasien dapat sembuh
1. Berikan pendidikan kesehatan pada dengan meminum obat secara
keluarga pasien mengenai pengertian, rutin
tanda dan gejala, penyebab, serta cara
merawat anggota keluarga dengan
gangguan jiwa. 1. Agar pasien tidak mudah
2. Anjurkan keluarga untuk terpancing emosi
memberikan support system yang baik
bagi pasien dan mengontrol kepatuhan
minum obat. 2. Peningkatan pengetahuan
(Amel, Galuh) keluarga pasien tetang
pengertian, tanda dan gejala,
penyebab, serta cara merawat
anggota keluarga dengan
gangguan jiwa.

2. Agar pasien merasa dirinya


berharga dan merasa di
perhatikan dengan adanya
dukungan dari keluarga
(Amel, Galuh)
3 Kesiapan Peningkatan Selama dilakukan asuhan Edukasi Kesehatan (I.12383)
Manajemen Kesehatan keperawatan selama 1 kali Observasi:
pertemuan, manajemen - Identifikasi kesiapan dan - Mengetahui kesiapan
(D.0112)
kesehatan keluarga kemampuan menerima edukasi klien menerima
meningkat (L.12105) - Identifikasi faktor-faktor yang informasi
dengan kriteria hasil: dapat meningkatkan dan - Mengetahui faktor yang
menurunkan motivasi perilaku mendukung dan
- Kemampuan
hidup bersih dan sehat memperburuk motivasi
menjelaskan
perilaku hidup bersih
masalah kesehatan
dan sehat
yang dialami
Terapeutik:
meningkat (5)
- Jadwalkan pendidikan kesehatan
- Aktivitas keluarga
sesuai kesepakatan - Kontrak waktu yang
mengatasi masalah
tepat meningkatkan
kesehatan tepat (5)
minat dan konsentrasi
- Berikan kesempatan untuk terhadap edukasi
Ket:
1: menurun bertanya - Memfasilitasi klien
2: cukup menurun terhadao hal yang belum
3: sedang
4: cukup meningkat dimengerti
5: meningkat
Edukasi: - Meningkatkan
(Amel, Galuh)
- Jelaskan faktor risiko yang pemahaman kien
mempengaruhi kesehatan tentang faktor yang
- Ajarkan perilaku hidup bersih mendukung perilaku
dan sehat sehat

(Amel, Galuh) (Amel, Galuh)

K. Implementasi dan Evaluasi

Selasa, 18 Mei 2021


Dx Keperawatan Waktu Implementasi Evaluasi
Ansietas 11. 00 - mengidentifikasi tingkat ansietas S:
berhubungan - memonitor tanda-tanda ansietas (verbal Klien mengatakan sering merasa bingung tiba-tiba
dengan dan non verbal) O:
kekhawatiran (Amel, Galuh) Klien terlihat tegang dan gelisah saat wawancara
mengalami (Amel, Galuh)
kegagalan
(D.0080)
- menciptakan suasana terapeutik untuk
11.30 menumbuhkan kepercayaan S:
- menggunakan pendekatan tenang dan klien mengatakan ingin meraih keinginannya yaitu
meyakinkan bekerja di luar negeri
(Amel, Galuh) O:
Klien bersedia bercerita tentang masalah yang
dialaminya
(Amel, Galuh)

14.00 S:
Klien mengatakan sering merasa bingung tiba-tiba
klien mengatakan ingin meraih keinginannya yaitu
bekerja di luar negeri
O:
Klien terlihat tegang dan gelisah saat wawancara
Klien bersedia bercerita tentang masalah yang
dialaminya
A: Masalah ansietas teratasi sebagian
P:
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
- Latih teknik relaksasi (nafas dalam)
(Amel, Galuh)
Risiko perilaku 11.30 - Membina hubungan saling percaya S:
kekerasan (Amel,Galuh) Klien mengatakan bersedia untuk bersedia untuk
(D.0146) bercerita
O:
Klien terlihat tegang saat wawancara
(Amel, Galuh)
- Mengidentifikasi penyebab, gejala, tanda
12.00 dan gejala, serta akibat dari perilaku S:
kekerasan Klien mengatakan sering marah dan jengkel apabila
(Amel,Galuh) keinginannya disangkal atau tidak terpenuhi
O:
Klien terlihat menyangkal perkataan ibunya dengan
nada bicara ketus
(Amel, Galuh)

14.00 S:
- Klien mengatakan bersedia untuk bersedia
untuk bercerita
- Klien mengatakan sering marah dan jengkel
apabila keinginannya disangkal atau tidak
terpenuhi
O:
- Klien terlihat tegang saat wawancara
- Klien terlihat menyangkal perkataan ibunya
dengan nada bicara ketus
A:
Masalah risiko perilaku kekerasan teratasi sebagian
P:
- Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan
dengan cara relaksasi napas dalam
- Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan
dengan cara verbal
- Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan
dengan cara spiritual
(Amel, Galuh)

Kesiapan 12.30 Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat S:


Peningkatan meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku Klien mengatakan membawa anggota keluarga yang
sakit ke Puskesmas Gapng II atau RS terdekat
Manajemen hidup bersih dan sehat Klien mengatakan semalam kurang tidur
Kesehatan O:
TD Ny.A: 130/90 mmHg
(D.0112) TD An.A: 130/80 mmHg
Klien rutin kontrol ke poli umum puskesmas

A:
Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan
P:
Jadwalkan edukasi kesehatan sesuai dengan
kesepakatan
Rabu, 19 Mei 2021
Dx Keperawatan Waktu Implementasi Evaluasi
Ansietas 15.00 Menganjurkan klien mengungkapkan persepsi dan S:
berhubungan perasaan Klien mengatakan bersedia bercerita dengan sepupu
dengan (Amel,Galuh) dan ibu apabila ada beban pikiran yang dirasakan
kekhawatiran O:
mengalami Klien terlihat mendengarkan perawat dengan seksama
kegagalan (Amel, Galuh)
(D.0080)

15.10 Melatih teknik nafas dalam S:


(Amel, Galuh) - Klien mengatakan akan melakukan nafas
dalam apabila sedang merasa bingung
- Klien mengatakan merasa lebih rileks setelah
melakukan teknik nafas dalam
O:
Klien dapat mempraktekkan teknik nafas dalam
dengan benar
(Amel,Galuh)
S:
16.00 - Klien mengatakan bersedia bercerita dengan
sepupu dan ibu apabila ada beban pikiran yang
dirasakan
- Klien mengatakan akan melakukan nafas dalam
apabila sedang merasa bingung
- Klien mengatakan merasa lebih rileks setelah
melakukan teknik nafas dalam
O:
- Klien terlihat mendengarkan perawat dengan
seksama
- Klien dapat mempraktekkan teknik nafas dalam
dengan benar
A:
Masalah ansietas teratasi sebagian
P:
- Re edukasi teknik nafas dalam
- Re edukasi manajemen obat anti ansietas
(Amel, Galuh)

Risiko perilaku 15.10 Menjelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan S:


kekerasan dengan cara relaksasi napas dalam - Klien mengatakan akan akan melakukan nafas
(D.0146) (Amel, Galuh) dalam saat merasa marah atau jengkel
- Klien mengatakan merasa lebih rileks setelah
melakukan nafas dalam
O:
- Klien terlihat tidak tegang dan rileks
- Menjelaskan cara mengontrol perilaku (Amel, Galuh)
kekerasan dengan cara verbal
15.15
(Amel, Galuh) S:
- Klien mengatakan akan bersedia
mengungkapkan apa yang membuat klien
marah dengan cara yang baik dan tidak
membentak
O:
- Klien dapat mempraktekkan cara
mengungkapkan rasa marah dengan cara yang
baik dengan benar
- Menjelaskan cara mengontrol perilaku (Amel,Galuh)
kekerasan dengan cara spiritual
(Amel,Galuh) S:
- Klien mengatakan mengerti pentingnya
kegiatan spiritual untuk mengendalikan
15.30 marahnya
O:
- Klien terlihat mendengarkan perawat dengan
seksama
(Amel, Galuh)

S:
- Klien mengatakan akan akan melakukan nafas
dalam saat merasa marah atau jengkel
16.00 - Klien mengatakan merasa lebih rileks setelah
melakukan nafas dalam
- Klien mengatakan akan bersedia mengungkapkan
apa yang membuat klien marah dengan cara yang
baik dan tidak membentak
- Klien mengatakan mengerti pentingnya kegiatan
spiritual untuk mengendalikan marahnya
O:
- Klien terlihat tidak tegang dan rileks
- Klien dapat mempraktekkan cara mengungkapkan
rasa marah dengan cara yang baik dengan benar
- Klien terlihat mendengarkan perawat dengan
seksama
A:
Masalah risiko perilaku kekerasan teratasi sebagian
P:
- Anjurkan keluarga untuk memberikan support
system yang baik bagi pasien dan mengontrol
kepatuhan minum obat
- Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga
pasien mengenai pengertian, tanda dan gejala,
penyebab, serta cara merawat anggota
keluarga dengan gangguan jiwa.
(Amel, Galuh)
Kesiapan 16.00 Menjadwalkan kegiatan edukasi kesehatan sesuai S:
dengan kesepakatan dengan keluarga Keluarga mengatakan bersedia mengikuti kegiatan
Peningkatan
(Amel, Galuh) edukasi kesehatan
Manajemen O:
Kesehatan Keluarga terlihat berminat untuk mengikuti kegiatan
edukasi kesehatan
(D.0112) A:
Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan tercapai
sebagian
P:
- Jelaskan faktor risiko yang mempengaruhi
kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
(Amel,Galuh)

Kamis, 20 Mei 2021


Dx Keperawatan Waktu Implementasi Evaluasi
Ansietas 14.00 Melakukan re-edukasi nafas dalam S:
berhubungan (Amel, Galuh) Klien mengatakan lebih rileks setelah melakukan
dengan nafas adalam
kekhawatiran Klien mengatakan cemas berkurang
mengalami O:
kegagalan Klien dapat melakkan nafas dalam dengan benar
(D.0080) Klien terlihat rileks
(Amel, Galuh)

14.10 Melakukan re-edukasi manajemen obat anti S:


ansietas Klien mengatakan akan meminum obat secara teratur
(Amel, Galuh) O:
Klien terlihat mendengarkan penjelasan dengan
seksama
(Amel,Galuh)

S:
16.00 Klien mengatakan lebih rileks setelah melakukan
nafas adalam
Klien mengatakan cemas berkurang
Klien mengatakan akan meminum obat secara teratur
O:
Klien dapat melakkan nafas dalam dengan benar
Klien terlihat rileks
Klien terlihat mendengarkan penjelasan dengan
seksama
A:
Maslah ansietas teratasi sebagian
P:
- Re-edukasi manajemen obat anti ansietas
(Amel,Galuh)
Risiko perilaku 14.15 - Memberikan pendidikan kesehatan pada S:
kekerasan keluarga pasien mengenai pengertian, - Keluarga mengatakan paham apa yang
(D.0146) tanda dan gejala, penyebab, serta cara membuat klien sering marah dan jengkel
merawat anggota keluarga dengan - Keluarga mengatakan paham cara
gangguan jiwa berkomunikasi yang baik dengan klien
O:
- Keluarga terlihat mendengarkan dengan
seksama penjelasan perawat
- Keluarga dapat menyebutkan tanda gejala
klien saat marah
(Amel,Galuh)
- Anjurkan keluarga untuk memberikan
14.30 support system yang baik bagi pasien dan S:
mengontrol kepatuhan minum obat - Keluarga mengatakan akan mendengarkan
keluh kesah klien dengan penuh perhatian
- keluarga mengatakan akan aktif berpartisipasi
dalam manajemen obat klien
O:
- keluarga tampak mendengarkan penjelasan
dengan baik
(Amel,Galuh)

S:
16.00 - Keluarga mengatakan paham apa yang
membuat klien sering marah dan jengkel
- Keluarga mengatakan paham cara
berkomunikasi yang baik dengan klien
- Keluarga mengatakan akan mendengarkan
keluh kesah klien dengan penuh perhatian
- keluarga mengatakan akan aktif berpartisipasi
dalam manajemen obat klien
O:
- Keluarga terlihat mendengarkan dengan
seksama penjelasan perawat
- Keluarga dapat menyebutkan tanda gejala
klien saat marah
- keluarga tampak mendengarkan penjelasan
dengan baik
A:
Masalah Perilaku kekerasan teratasi sebagian
P:
Memantau kepatuhan klien dalam minum obat
(Amel, Galuh)

Kesiapan 14.45 Menjelaskan faktor risiko yang mempengaruhi S:


Peningkatan dan cara mencegah Hipertensi - Klien mengatakan paham tanda dan gejala
hipertensi
Manajemen (Amel,Galuh) - Klien mengatakan bersedia kontrol tensi rutin
Kesehatan ke puskesmas
- Klien mengatakan akan mengelola waktu
(D.0112) dengan baik agar waktu tidur cukup
O:
- Klien dapat menjelaskan makanan yang perlu
dihindari
- Klien dapat menyebutkan waktu tidur yang
cukup
A:
Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan tercapai
P:
Hentikan intervensi
(Amel,Galuh)

Anda mungkin juga menyukai