Anda di halaman 1dari 32

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa.Yang
mana telah memberikan kami Kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan salah satu
tugas matakuliah Konsep Dasar Fisika Dan Kimia yaitu “Modul Cahay dan Optik”.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Suyit Ratno. Selaku dosen
pengampu mata kuliah Konsep Dasar Fisika Dan Kimia. Yang mana telah memberikan
arahan, bimbingan, serta tidak lupa pula kami mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Kami berharap semoga Modul ini dapat bermanfaat untuk kami sendiri, dan
juga untuk para pembacanya. Kami menyadari bahwa hasil yang telah kami selesaikan
ini masih jauh dari kata sempurnah, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritikan yang sifatnya membangun supaya dikemudian hari dapat lebih baik lagi.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

Medan, Maret 2024

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 1


DAFTAR ISI ................................................................................................................................. 2
....................................................................................................................................................... 3
CAHAYA ...................................................................................................................................... 4
A. Pengertian Cahaya .............................................................................................................. 4
B. Sumber Cahaya ................................................................................................................... 6
C. Teori Cahaya....................................................................................................................... 6
D. Sifat-Sifat Cahaya ............................................................................................................... 7
E. Manfaat Cahaya .................................................................................................................. 8
KEARIFAN LOKAL ............................................................................................................... 10
STUDI KASUS ........................................................................................................................ 11
SOAL ....................................................................................................................................... 13
Pilihan Ganda ....................................................................................................................... 13
Isian ...................................................................................................................................... 14
Uraian ................................................................................................................................... 15
OPTIK ......................................................................................................................................... 17
A. Pengertian Optika ............................................................................................................. 17
B. Cabang-Cabang Optik ...................................................................................................... 18
C. Alat-Alat Optik ................................................................................................................. 20
KEARIFAN LOKAL ............................................................................................................... 22
STUDI KASUS ........................................................................................................................ 23
SOAL ....................................................................................................................................... 25
Soal Pilihan Ganda ............................................................................................................... 25
Isian ...................................................................................................................................... 26
Uraian ................................................................................................................................... 27
GLOSARIUM ............................................................................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 30

2
3
CAHAYA

A. Pengertian Cahaya
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata
dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.Pada bidang fisika, cahaya adalah
radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasatmata maupun yang
tidak. Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi
tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga
disebut "dualisme gelombang-partikel".Paket cahaya yang disebut spektrum
kemudian dipersepsikan secara visual oleh indra penglihatan sebagai warna.
Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang
penting pada fisika modern.

Gelombang elektromagnetik dapat digambarkan sebagai dua


buah gelombang yang merambat secara transversal pada dua
buah bidang tegak lurus yaitu medan magnetic dan medan
listrik. Merambatnya gelombang magnet akan mendorong
gelombang listrik, dan sebaliknya, saat merambat, gelombang
listrik akan mendorong gelombang magnet. Diagram di atas
menunjukkan adanya gelombang cahaya yang merambat dari
kiri ke kanan dengan medan listrik pada bidang vertikal dan
medan magnet pada bidang horizontal

4
Gelombang elektromagnetik yang membentuk
radiasi elektromagnetik

Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang
mempelajari besaran optik seperti: intensitas, frekuensi atau panjang gelombang,
polarisasi dan fase cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar
dilakukan dengan pendekatan paraksial geometris seperti refleksi dan refraksi, dan
pendekatan sifat optik fisisnya yaitu:interferensi, difraksi, dispersi, polarisasi. Masing-
masing studi optika klasik ini disebut dengan optika geometris (en:geometrical optics)
dan optika fisis (en:physical optics).

Pada puncak optika klasik, cahaya didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik


danmemicu serangkaian penemuan dan pemikiran, sejak tahun 1838 oleh Michael
Faradaydengan penemuan sinar katode, tahun 1859 dengan teori radiasi massa hitam
oleh Gustav Kirchhoff, tahun 1877 Ludwig Boltzmann mengatakan bahwa status
energi sistem fisik dapat menjadi diskrit, teori kuantum sebagai model dari teori
radiasi massa hitam oleh Max Planck pada tahun 1899 dengan hipotesis bahwa energi
yang teradiasi dan terserap dapat terbagi menjadi jumlahan diskrit yang disebut
elemen energi, E.

Pada tahun 1905, Albert Einstein membuat percobaan efek fotoelektrik, cahaya yang
menyinari atom mengeksitasi elektron untuk melejit keluar dari orbitnya. Pada pada
tahun1924 percobaan oleh Louis de Broglie menunjukkan elektron mempunyai sifat
dualitaspartikel-gelombang, hingga tercetus teori dualitas partikel-gelombang.

Albert Einstein kemudian pada tahun 1926 membuat postulat berdasarkan efek
fotolistrik,bahwa cahaya tersusun dari kuanta yang disebut foton yang mempunyai

5
sifat dualitas yang sama. Karya Albert Einstein dan Max Planck mendapatkan
penghargaan Nobel masing-masing pada tahun 1921 dan 1918 dan menjadi dasar teori
mekanika kuantum yang dikembangkan oleh banyak ilmuwan, termasuk Werner
Heisenberg, Niels Bohr, Erwin Schrödinger, Max Born, John von Neumann, Paul
Dirac, Wolfgang Pauli, David Hilbert, Roy J.Glauber dan lain-lain.

Era ini kemudian disebut era optika modern dan cahaya didefinisikan sebagai dualism
gelombang transversal elektromagnetik dan aliran partikel yang disebut foton.
Pengembangan lebih lanjut terjadi pada tahun 1953 dengan ditemukannya sinar
maser, dan sinar laser pada tahun 1960. Era optika modern tidak serta merta
mengakhiri era optika klasik, tetapi memperkenalkan sifat-sifat cahaya yang lain yaitu
difusi dan hamburan.

B. Sumber Cahaya
Energi cahaya yang bersumber dari pengubahan berbagai bentuk energi cahaya.
Listrik dan panas dari proses pembakaran merupakan sumber cahaya yang paling
umum. benda yang dipanaskan akan menghasilkan cahaya, misalnya pada suhu 650
derajat celcius,yang dipanaskan kemudian akan melepaskan cahaya berwarna merah
buram. begitu pula saat suhu dinaikkan, maka cahaya akan bertambah lebih terang
dari merah menjadi warna jingga, lalu menjadi warna kuning. ada banyak jenis lampu
yang juga menghasilkan cahaya dengan berbagai cara, salah satunya dgn
memanaskan objek di dalamnya, hingga berpijar sempurna.

C. Teori Cahaya
a) Yunani Klasik
Orang Yunani Kuno percaya bahwa segala sesuatu terdiri dari empat elemen
berupa api, udara, tanah dan air. Pada abad kelima SM, Empedocles menyatakan
bahwa Dewi Aphrodite menciptakan mata manusia dari keempat elemen tersebut.
Dia juga menyalakan api di mata sehingga sinar keluar dari mata dan
memungkinkan manusia untuk melihat. Empedocles menambahkan bahwa
terdapat interaksi antara sinar dari mata dan sinar dari sumber seperti matahari
sehingga manusia tidak dapat melihat pada malam hari. Sekitar 300 SM, Euclid
menulis Optica yang membahas sifat-sifat cahaya. Euclid menyatakan bahwa
cahaya bergerak dalam garis lurus dan dia memplelajari hukum refleksi secara

6
matematis. Dia mempertanyakan anggapan bahwa penglihatan adalah hasil
pancaran cahaya dari mata. Jika seseorang menutup matanya pada malam hari lalu
membukanya, diajakan segera melihat bintang yang jauh. Hal ini hanya mungkin
jika pancaran sinar dari mata bergerak sangat cepat.

Pada tahun 55 SM, seorang Romawi bernama Lucretius meneruskan gagasan


atomis Yunani. Dia menulis bahwa cahaya dan panas matahari terdiri dari atom-
atom kecil yang ketika terdorong segera berpindah ke seberang ruang antar udara
dalam arah yang diberikan oleh dorongan. Meskipun serupa dengan teori partikel,
pandangan Lucretius tidak diterima secara umum. Ptolemy (c. Abad ke-2) menulis
tentang sifat-sifat cahaya dalam bukunya Optics.

b) India Klasik

Di India Kuno, beberapa aliran Hindu mengembangkan teori tentang cahaya pada
sekitar abad awal Masehi. Menurut aliran Samkhya, cahaya adalah salah satu dari
lima elemen "halus" fundamental (tanmatra). Aliran Waisesika memberikan teori
atom dunia fisik. Atom-atom dasarnya adalah atom bumi (prthivi), air (apas), api
(tejas), dan udara (wayu). Cahayadianggap sebagai atom tejas api berkecepatan
tinggi. Pemikir Buddha, seperti Dignāga pada abad ke-5 dan Dharmakirti pada
abad ke-7, mengembangkan filosofi tentang cahaya sebagai entitas yang setara
dengan energy.

D. Sifat-Sifat Cahaya
Cahaya memiliki beberapa sifat, di antaranya adalah:
c) Cahaya merambat lurus

Cahaya memiliki sifat yang merambat lurus dan bisa dibuktikan dengan meninjau
yang berdasarkan dapat atau tidaknya suatu benda untuk meneruskan cahaya.
Benda yang memiliki sifat tidak tembus cahaya tidak bisa meneruskan cahaya
yang mengenai suatu benda tersebut. Apabila dikenai dengan cahaya dan benda
tersebut membentuk suatu bayangan. Benda yang seperti itu dapat digolongkan
sebagai benda gelap, yang memiliki arti bahwa benda-benda tersebut tidak bisa
menghasilkan sebuah cahaya sendiri. Contohnya adalah kayu, tembok, batu, dan

7
lain sebagainya. Sedangkan itu, benda yang bisa tembus cahaya bisa meneruskan
cahaya yang mengenai benda tersebut. Benda yang seperti itu dikenal dengan
sebagai jenis golongan benda sumber cahaya. Contohnya adalah kaca.

d) Cahaya dapat dipantulkan.

Cahaya juga bisa dipantulkan, pemantulan cahaya terdiri atas suatu pemantulan
baur (pemantulan difus) serta pemantulan teratur. Pemantulan baur atau
pemantulan difus bisa terjadi apabila sebuah cahaya yang mengenai permukaan
tidak rata dan arah pada sinar pantulnya menjadi tidak beraturan. Sedangkan pada
pemantulan teratur dapat terjadi jika cahaya yang bisa mengenai permukaan yang
rata seperti cermin datar maka sinar hasil pantulannya memiliki arah yang teratur.
Adapun pada benda-benda yang memiliki sifat cahaya tersebut adalah cermin.
Berdasarkan dari bentuk permukaannya, cermin dapat dibedakan menjadi cermin
lengkung serta cermin datar. Cermin lengkung juga dibedakan menjadi 2 macam,
yaitu cermin cembung dan cermin cekung.

e) Cahaya dapat dibiaskan.

Cahaya juga bisa dibiaskan, pembiasan cahaya adalah perubahan arah rambat
cahaya ketika melewati batas antara dua medium yang berbeda. Pembiasan cahaya
terjadi karena perbedaan kecepatan cahaya di setiap medium. Semakin rapat
medium, semakin lambat cahaya merambat di dalamnya.

E. Manfaat Cahaya
Cahaya memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya, di antaranya adalah:
a) Cahaya sumber energi

Cahaya merupakan sumber energi bagi tumbuhan untuk melakukan fotosintesis,


yaitu proses pembuatan makanan dengan mengubah karbon dioksida dan air
menjadi glukosa dan oksigen dengan bantuan klorofil dan cahaya. Fotosintesis
sangat penting bagi keseimbangan ekosistem, karena menghasilkan oksigen yang
dibutuhkan oleh hewan dan manusia untuk bernapas, serta glukosa yang menjadi
sumber energi bagi tumbuhan dan hewan herbivora.
b) Cahaya sebagai sumber vitamin

Cahaya merupakan suber vitamin D bagi manusia dan hewan , yaitu vitamin yang
berperan dalam penyerapan kalsium dan fosfor untuk menjaga kesehatan tulang
dan gigi. Vitamin D dapat diproduksi oleh tubuh ketika kulit terpapar oleh sinar
matahari, khususnya sinar ultraviolet B. Kekurangan vitamin D dapat
menyebabkan penyakit seperti rakhitis, osteomalasia, dan osteoporosis.

c) Cahaya sebagai sumber informasi dan komunikasi

Cahaya merupakan sumber informasi dan komunikasi bagi manusia, yaitu dengan
menggunakan indera penglihatan untuk melihat dan memahami lingkungan
sekitar, serta menggunakan alat-alat optik untuk mengirim dan menerima pesan.
Alat-alat optik adalah alat-alat yang memanfaatkan sifat-sifat cahaya untuk
berbagai keperluan, seperti kamera, mikroskop, teleskop, kaca pembesar,
kacamata, proyektor, laser, dan serat optik. Alat-alat optik dapat membantu
manusia untuk melihat benda-benda yang sangat kecil atau sangat jauh,
mengabadikan momen-momen penting, menampilkan gambar atau video,
mengukur jarak atau kecepatan, dan mentransmisikan data atau suara. ⁷

9
KEARIFAN LOKAL

Dalam kehidupan sehari-hari Suku Baduy di pedalaman Banten, pemahaman tentang sifat-
sifat cahaya dalam fisika menjadi pondasi penting dalam berbagai praktik tradisional mereka.
Salahsatu contohnya adalah cara mereka menggunakan cahaya matahari sebagai panduan
dalammenyesuaikan aktivitas di hutan dan ladang. Mereka memahami bahwa cahaya
matahari dapat menembus dedaunan dan menciptakan bayangan, sehingga mereka dapat
menggunakanpencahayaan alami ini untuk mengatur waktu bekerja dan menavigasi
lingkungan sekitar dengan lebih baik.

Selain itu, dalam pembuatan lampu tradisional mereka, Suku Baduy juga memanfaatkansifat
pembiasan cahaya untuk menciptakan pencahayaan yang efektif di dalamrumah pada
malamhari. Dengan memahami prinsip-prinsip fisika dasar tentang pembiasan, mereka
mampumenciptakan lampu-lampu yang menghasilkan pola pencahayaan yang merata dan
nyamanbagi penghuni rumah.

Pemahaman tentang sifat-sifat cahaya tidak hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari,
tetapi juga merupakan bagian integral dari warisan budaya dan tradisi Suku Baduy.
Merekamewarisi pengetahuan ini dari leluhur mereka dan terus menggunakannya sebagai
bagiandari upaya mereka untuk menjaga keseimbangan dengan alam dan lingkungan sekitar.
Dengandemikian, praktik-praktik tradisional mereka mencerminkan cara di mana konsep-
konsepfisikatentang cahaya tidak hanya diamati, tetapi juga diaplikasikan dan dihormati
sebagai bagiantakterpisahkan dari kehidupan mereka.

10
STUDI KASUS

Rumusan Masalah:

Para Ilmuwan ingin mempelajari cara cahaya berperilaku dalam situasi yang berbeda, seperti
ketika melewati udara, air, atau kaca. Mereka bertanya-tanya bagaimana faktor-faktor ini
mempengaruhi jalannya cahaya.

Metode:

Para Ilmuwan akan melakukan serangkaian eksperimen di laboratorium. Mereka akan


mengubah satu hal pada satu waktu, seperti jenis medium atau intensitas cahaya, sambil
memerhatikan apa yang terjadi pada cahaya.

Alat:

Mereka akan menggunakan lampu kecil atau laser sebagai sumber cahaya, berbagai bahan
untuk diuji (seperti kaca atau air), dan alat untuk mengukur cahaya, seperti fotodioda.

Langkah-langkah

a. Persiapan: Menyiapkan alat dan ruang percobaan.

b. Pengaturan: Menentukan apa yang akan diubah dan diukur dalam setiap percobaan.

c. Eksperimen: Melakukan percobaan dengan mengubah satu variabel sambil menjaga yang
lainnya tetap.

d. Pengukuran: Merekam data tentang apa yang terjadi pada cahaya.

e. Analisis: Menelaah data untuk melihat pola atau tren yang muncul

f. Kesimpulan: Menarik kesimpulan dari hasil eksperimen dan melihat apa artinya hasil ini
bagi pemahaman kita tentang cahaya.

Hasil:

Para Ilmuwan mendokumentasikan bagaimana cahaya berperilaku dalam berbagai situasi,


misalnya bagaimana cahaya melengkung saat melewati kaca atau bagaimana warna cahaya
berubah saat melewati prisma.

11
Analisis Hasil:

Mereka memeriksa data mereka dan mencoba membuat makna dari apa yang mereka lihat.
Misalnya, mereka mungkin menemukan bahwa cahaya membelok lebih banyak saat melewati
air daripada ketika melewati udara.

Kesimpulan:

Berdasarkan eksperimen dan analisis mereka, ilmuwan dapat menyimpulkan bagaimana


cahaya berperilaku dalam kondisi yang berbeda. Mereka juga mungkin menyimpulkan bahwa
temuan mereka memiliki aplikasi praktis dalam teknologi sehari-hari, seperti pembuatan
kacamata atau lensa

12
SOAL

Pilihan Ganda

1. Apa yang dimaksud dengan cahaya?


A. Gelombang elektromagnetik
B. Partikel
C. Zat padat
D. Gas
2. Siapakah ilmuwan yang mengemukakan teori dualisme gelombang-partikel pada cahaya?
A. Albert Einstein
B. Max Planck
C. Werner Heisenberg
D. Niels Bohr
3. Apa yang menjadi sifat cahaya yang memungkinkan manusia untuk melihat benda-benda
yang sangat kecil atau sangat jauh?
A. Kemampuan merambat lurus
B. Kemampuan difraksi
C. Kemampuan interferensi
D. Kemampuan untuk mengukur jarak atau kecepatan
4. Menurut teori kuantum, cahaya dapat disusun oleh kuanta energi yang disebut...
A. Elektron
B. Foton
C. Proton
D. Neutron
5. Siapakah ilmuwan yang membuat percobaan efek fotoelektrik pada tahun 1905?
A. Max Planck
B. Werner Heisenberg
C. Albert Einstein
D. Niels Bohr

13
6. Pada suhu berapa benda akan menghasilkan cahaya berwarna merah buram?
A. 500 derajat Celcius
B. 650 derajat Celcius
C. 800 derajat Celcius
D. 1000 derajat Celcius
7. Siapakah filsuf Yunani Kuno yang menyatakan bahwa sinar keluar dari mata dan
memungkinkan manusia untuk melihat?
A. Empedocles
B. Euclid
C. Lucretius
D. Ptolemy
8. Siapakah ilmuwan yang pertama kali mengemukakan teori dualisme gelombang-partikel
pada cahaya?
A. Isaac Newton
B. Thomas Young
C. James Clerk Maxwell
D. Christian Huygens
9. Apa yang dimaksud dengan efek fotoelektrik?
A. Cahaya yang dipantulkan oleh permukaan benda
B. Cahaya yang diserap oleh benda dan menghasilkan efek fotolistrik
C. Cahaya yang dibiaskan saat melewati suatu medium
D. Cahaya yang mengalami interferensi
10. Bagaimana cahaya berperan dalam proses fotosintesis tumbuhan?
A. Cahaya membantu tumbuhan bernapas
B. Cahaya digunakan tumbuhan untuk menghasilkan panas
C. Cahaya digunakan tumbuhan untuk menghasilkan oksigen
D. Cahaya digunakan tumbuhan untuk menghasilkan energi melalui fotosintesis

Isian

1. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang


sekitar nm.

2. Pada suhu berapa benda akan menghasilkan cahaya berwarna merah buram?

14
3. Teori dualisme gelombang-partikel pada cahaya pertama kali dikemukakan oleh ilmuwan
.

4. Efek fotoelektrik adalah fenomena di mana cahaya diserap oleh benda dan menghasilkan
efek .

5. Cahaya digunakan tumbuhan untuk menghasilkan energi melalui proses .

Uraian

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sifat dualisme gelombang-partikel pada cahaya dan
berikan contoh fenomena yang mendukung dualisme tersebut.

2. Bagaimana cahaya berperan dalam proses fotosintesis tumbuhan? Jelas

15
16
OPTIK

A. Pengertian Optika
Optika (serapan dari Belanda:optica) adalah cabang fisika yang menggambarkan
perilaku dan sifat cahaya dan interaksi cahaya dengan materi. Optika menerangkan
dan diwarnai oleh gejalaoptis. Kataoptik berasal dari bahasa Latin ὀπτική, yang
berarti tampilan.

Kajian dalam optika umumnya menggambarkan sifat cahaya tampak, inframerah dan
ultraviolet;tetapi karena cahaya adalah gelombang elektromagnetik, gejala yang sama
juga terjadi di sinar-X, gelombang mikro, gelombang radio, dan bentuk lain dari
radiasi elektromagnetik dan juga gejala serupa seperti pada sorotan partikel bermuatan

17
(charged beam). Optika secara umumdapat dianggap sebagai bagian dari
keelektromagnetan. Beberapa gejala optis bergantung pada sifat kuantum cahaya yang
terkait dengan beberapa bidang optika hingga mekanika kuantum. Dalam praktiknya,
kebanyakan dari gejala optis dapat dihitung dengan menggunakan sifat
elektromagnetik dari cahaya, seperti yang dijelaskan oleh persamaan Maxwell..

Bidang optika memiliki identitas, masyarakat, dan konferensinya sendiri. Aspek


keilmuannyasering disebut juga fisika optik. Ilmu optik terapan sering disebut
rekayasa optik. Aplikasi dari rekayasa optik yang terkait khusus dengan sistem
iluminasi (iluminasi) disebut rekayasa pencahayaan. Setiap disiplin cenderung sedikit
berbeda dalam aplikasi, keterampilan teknis, fokus, dan afiliasi profesionalnya.
Inovasi lebih baru dalam rekayasa optik sering dikategorikan sebagai fotonika atau
optoelektronika. Batas-batas antara bidang ini dan "optik" sering tidak jelas, dan
istilah yang digunakan berbeda di berbagai belahan dunia dan dalam berbagai bidang
industri.

Karena aplikasi yang luas dari optika di dunia nyata, bidang ilmu optika dan rekayasa
optic berkembang menjadi lintas disiplin. Ilmu optika merupakan bagian dari berbagai
disiplin terkait, seperti elektrofisika, psikologi, dan kedokteran (khususnya
oftalmologi dan optometri). Selain itu, penjelasan yang paling lengkap tentang
perilaku optis, seperti dijelaskan dalam fisika, tidak selalu rumit untuk kebanyakan
masalah, jadi model sederhana dapat digunakan. Model sederhana ini cukup untuk
menjelaskan sebagian gejala optis serta mengabaikan perilaku yang tidak relevan dan
atau tidak terdeteksi pada suatu sistem.

Di ruang bebas suatu gelombang berjalan pada kecepatan c = 3 × 108 meter/detik.


Ketika memasuki medium tertentu ( dielectric atau nonconducting) gelombang
berjalan dengan suatu kecepatan v, yang mana adalah karakteristik dari bahan dan
kurang dari besarnya kecepatan cahaya itu sendiri (c). Perbandingan kecepatan cahaya
di dalam ruang hampa dengan kecepatan cahaya di medium adalah indeks bias n
bahan sebagai berikut: n = c⁄v

B. Cabang-Cabang Optik

18
Optika adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku atau sifat cahaya dan
interaksi cahaya dengan materi . Intinya optika membahas tentang gejala-gejala optic.
Bidang optic terbagi menjadi dua, yaitu optic geometrid an optic fisis.

a) Optika Geometris
Optika geometris, atau optika sinar, menjelaskan propagasi cahaya dalam bentuk
"sinar". Sinar dibelokkan di antarmuka antara dua medium yang berbeda, dan
dapat berbentuk kurva di dalam medium yang mana indeks-refraksinya
merupakan fungsi dari posisi. "Sinar" dalam optic geometris merupakan objek
abstrak, atau "instrumen", yang sejajar dengan muka gelombang dari gelombang
optis sebenarnya. Optik geometris menyediakan aturan untuk penyebaran sinar ini
melalui sistem optis, yang menunjukkan bagaimana sebenarnya muka gelombang
akan menyebar. Ini adalah penyederhanaan optik yang signifikan, dan gagal untuk
memperhitungkan banyak efek optis penting seperti difraksi dan polarisasi.
Namun hal ini merupakan pendekatan yang baik, jika panjang gelombang cahaya
tersebut sangat kecil dibandingkan dengan ukuran struktur yang berinteraksi
dengannya. Optik geometris dapat digunakan untuk menjelaskan aspek geometris
dari penggambaran cahaya (imaging), termasuk aberasi optis.

Optika geometris sering disederhanakan lebih lanjut oleh pendekatan paraksial,


atau "pendekatan sudut kecil." Perilaku matematika yang kemudian menjadi
linear, memungkinkan komponen dan sistem optis dijelaskan dalam bentuk matrik
sederhana. Ini mengarah kepada teknik optik Gauss dan penelusuran sinar
paraksial, yang digunakan untui order pertama dari sistem optis, misalnya
memperkirakan posisi dan magnifikasi dari gambar dan objek. Propagasi sorotan
Gauss merupakan perluasan dari optik paraksial yang menyediakan model lebih
akurat dari radiasi koheren seperti sorotan laser. Walaupun masih menggunakan
pendekatan paraksial, teknik ini memperhitungkan difraksi, dan memungkinkan
perhitungan pembesaran sinar laser yang sebanding dengan jarak, serta ukuran
minimum sorotan yang dapat terfokus. Propagasi sorotan Gauss menjembatani
kesenjangan antara optik geometris dan fisik.

b) Optika Fisis

19
Optika fisis atau optika gelombang membentuk prinsip Huygens dan memodelkan
propagasi dari muka gelombang kompleks melalui sistem optis, termasuk
amplitudo dan fase dari gelombang. Teknik ini, yang biasanya diterapkan secara
numerik pada komputer, dapat menghitung efek difraksi, interferensi, polarisasi,
serta efek kompleks lain. Akan tetapi pada umumnya aproksimasi masih
digunakan, sehingga tidak secara lengkap memodelkan teori gelombang
elektromagnetik dari propagasi cahaya. Model lengkap tersebut jauh lebih
menuntut komputasi, akan tetapi dapat digunakan untuk memecahkan
permasalahan kecil yang memerlukan pemecahan lebih akurat.

C. Alat-Alat Optik
Alat optic adalah alat yang digunakan untuk memeriksa cahaya. Alat opyik membantu
dalam pengamatan dan analisis objek atau fenomena yang berkaitan dengan cahaya.
Bertikut merupakan macam-macam alat optik:
a) Mata
Mata merupakan salh satu indra yang penting bagi manusia untuk dapat
melihat sebuah objek. Cahaya dipantulkan oleh benda menuju mata.
Pemantulan cahaya tersebut diterima oleh kornea. Oleh lensa mata, cahaya itu
dibiaskan sehingga terbentuk bayangan terbalik pada retina. Selanjutnya,
saraf-saraf pada retina akan menyampaikan informasi bayangan menuju otak.
Otak akan mengolahnya sehingga kamu dapat melihat benda yang sebenarnya.
Bayangan yang terbentuk pada retina adalah nyata, diperkecil, dan terbalik.
b) Lup
Lup disebut juga kaca pembesar atau suryakanta. Alat ini sering digunakan
oleh tukang jam tangan. Lup menggunakan lensa cembung. Lup digunakan
untuk melihat benda-benda ber ukuran kecil sehingga tampak besar Lup
bekerja dengan mengumpulkan cahaya dan memfokuskannya pada maya
pengamat, sehingga objek yang diamati terlihat lebih besar dan jelas..
c) Mikroskop
Mikroskop digunakan di laboratorium untuk mengamati bakteri yang sangat
kecil. Mikroskop dapat memperbesar bayangan benda sampai ratusan hingga
ribuan kali. Mikroskop bekerja dnengan memanipulasi cahaya untuk
memperbesar objek yang sangat kecil.
d) Kamera Foto
20
Kamera adalah alat yang digunakan untuk memotret. Kamera menggunakan
lensa positif. Lensa tersebut disangga oleh tabung yang dapat digeser ke depan
atau ke belakang untuk memfokuskan bayangan benda agar bayangan jatuh
pada film. Kamera memiliki diafragma yang fungsinya menyeru pai iris mata
manusia. Diafragma dapat mengatur sedikit atau banyak cahaya yang masuk
e) Teleskop
Teleskop atau teropong adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-
benda yang sangat jauh, misalnya benda di ruang angkasa. Dengan teleskop,
benda ruang angkasa akan terlihat lebih dekat.
f) Periskop
Bagaimana kapal selam melihat permukaan laut? Untuk mengamati keadaan
di permukaan laut, kapal selam dilengkapi dengan periskop. Periskop
menggunakan 2 buah cermin. Cermin ialah kaca bening yang salah satu
mukanya dicat dengan air raksa.

21
KEARIFAN LOKAL

Pertunjukan wayang, khususnya wayang kulit, adalah warisan budaya yang kaya dari
masyarakat Jawa yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung elemen-
elemenyangrelevan dengan konsep optik. Dalam pertunjukan wayang, cahaya memainkan
peran pentingdalam menciptakan suasana magis dan dramatis. Sang dalang menggunakan
sumber cahaya, seringkali lampu minyak atau lampu modern, untuk menerangi karakter-
karakter dalamkisahyang diperankan oleh wayang.

Dalam hal ini, dapat dilihat bagaimana cahaya mempengaruhi pembentukan bayangan di
layar wayang. Penggunaan cahaya yang tepat dapat menciptakan bayangan yang jelas dan
memperkuat ekspresi karakter dalam cerita. Para pemain wayang, dengan cermat mengatur
cahaya dan bayangan, memanfaatkan prinsip-prinsip dasar optik seperti refleksi, pembiasan,
dan pembentukan bayangan untuk memperkuat efek visual dalam pertunjukan.

Dalam setiap gerakan wayang yang dilakukan oleh dalang, cahaya menghasilkan
permainanbayangan yang memperkuat karakter dan suasana cerita. Praktik ini tidak hanya
menyoroti keahlian seni dari pertunjukan wayang, tetapi juga memberikan pengertian tentang
interaksi antara cahaya dan bayangan, yang merupakan konsep dasar dalam bidang optik.
Dengandemikian, pertunjukan wayang tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga dapat
dianggap sebagai pengalaman visual yang memperkaya pemahaman tentang fenomena optik
dalamkonteksbudaya tradisional Jawa.

22
STUDI KASUS

Rumusan Masalah:

Seorang ilmuwan tertarik untuk menyelidiki bagaimana cahaya berinteraksi dengan benda-
benda dan bagaimana hal itu mempengaruhi penglihatan manusia. Rumusan masalahnya
adalah bagaimana pembiasan, pembelokan, dan pembentukan gambar berhubungan dengan
sifat-sifat optik suatu objek.

Metode:

Ilmuwan menggunakan metode eksperimental dengan menggabungkan pengamatan visual


dan pengukuran kuantitatif. Mereka melakukan percobaan di laboratorium dengan
memanipulasi benda-benda optik dan mengamati perubahan dalam perilaku cahaya.

Alat:

- Sumber cahaya (lampu atau laser)

- Lensa dan cermin (biconvex, concave, convex)

- Benda-benda transparan (prisma, kaca, dan air)

- Pengukur jarak (ruler atau mikrometer)

- Alat pencatatan data (kamera atau catatan manual)

Langkah-langkah:

a. Persiapan: Menyiapkan alat dan ruang percobaan

b. Penentuan variabel: Mengidentifikasi variabel yang akan diuji, seperti bentuk dan materi
benda optik.

c. Eksperimen: Melakukan serangkaian percobaan dengan mengubah satu variabel pada satu
waktu, seperti bentuk atau bahan benda optik.

d. Pengukuran: Merekam data tentang perubahan dalam perambatan cahaya, pembelokan,


dan pembentukan gambar.

e. Analisis: Menganalisis data untuk melihat pola atau hubungan antara variabel yang diubah
dan perilaku cahaya.

23
f. Kesimpulan: Menarik kesimpulan dari hasil eksperimen dan mempertimbangkan implikasi
penelitian tersebut terhadap pemahaman kita tentang optik dan aplikasi praktisnya.

Hasil:

Ilmuwan mendokumentasikan bagaimana bentuk, material, dan posisi benda-benda optik


memengaruhi perambatan cahaya, pembelokan, dan pembentukan gambar. Mereka juga
mencatat karakteristik spektrum cahaya saat melalui prisma atau bahan transparan lainnya.

Analisis Hasil:

Mereka menganalisis data yang dikumpulkan untuk menentukan hubungan antara variabel
yang diuji dan perilaku cahaya. Mereka juga membandingkan temuan mereka dengan teori-
teori optik yang ada untuk melihat sejauh mana hasil eksperimen mendukung atau menantang
pemahaman saat ini.

Kesimpulan:

Berdasarkan eksperimen dan analisis mereka, ilmuwan menyimpulkan tentang sifat-sifat


optik benda-benda dan bagaimana cahaya berinteraksi dengan mereka. Penelitian ini dapat
membantu dalam pengembangan teknologi optik seperti pembuatan lensa kacamata atau
desain peralatan fotografi.

24
SOAL

SOAL BAB 2

Soal Pilihan Ganda

1. Apa yang dimaksud dengan optika geometris?


A. Studi tentang sifat gelombang cahaya
B. Studi tentang perambatan cahaya dalam medium
C. Studi tentang perambatan cahaya dalam ruang hampa
D. Studi tentang perambatan cahaya dalam bentuk partikel
2. Siapakah ilmuwan yang menulis buku "Optica" yang membahas sifat-sifat cahaya?
A. Albert Einstein
B. Euclid
C. Max Planck
D. Christian Huygens
3. Apa yang menjadi sumber cahaya yang paling umum?
A. Cahaya matahari
B. Cahaya bulan
C. Cahaya lampu
D. Cahaya bintang
4. Apa yang menjadi sumber energi cahaya yang bersumber dari pengubahan berbagai
bentuk energi?
A. Listrik dan panas dari proses pembakaran
B. Cahaya matahari
C. Cahaya bulan
D. Cahaya lampu
5. Apa yang dimaksud dengan gelombang elektromagnetik?
A. Gelombang air
B. Gelombang suara
C. Gelombang cahaya
D. Gelombang listrik

25
6. Siapakah ilmuwan yang mengemukakan teori radiasi massa hitam pada tahun 1859?
A. Max Planck
B. Gustav Kirchhoff
C. Albert Einstein
D. Werner Heisenberg
7. Apa yang menjadi sifat cahaya yang memungkinkan manusia untuk melihat benda-
benda?
A. Cahaya dapat dipantulkan
B. Cahaya merambat lurus
C. Cahaya dapat dibiaskan
D. Cahaya dapat dipantulkan dan dibiaskan
8. Apa yang dimaksud dengan optika geometris?
A. Studi tentang sifat gelombang cahaya
B. Studi tentang perambatan cahaya dalam medium
C. Studi tentang perambatan cahaya dalam ruang hampa
D. Studi tentang perambatan cahaya dalam bentuk partikel
9. Siapakah ilmuwan yang menulis buku "Optica" yang membahas sifat-sifat cahaya?
A. Albert Einstein
B. Euclid
C. Max Planck
D. Christian Huygens
10. Apa yang menjadi sumber cahaya yang paling umum?
A. Cahaya matahari
B. Cahaya bulan
C. Cahaya lampu
D. Cahaya bintang

Isian

1. Optika geometris merupakan studi tentang perambatan cahaya dalam .


2. Euclid adalah ilmuwan yang menulis buku "Optica" yang membahas sifat-sifat
.
3. Sumber cahaya yang paling umum berasal dari pengubahan berbagai bentuk energi,
seperti listrik dan panas dari proses .

26
4. Gelombang elektromagnetik dapat digambarkan sebagai dua gelombang yang merambat
secara pada dua bidang tegak lurus.
5. Teori radiasi massa hitam pertama kali dikemukakan oleh ilmuwan pada
tahun 1859.

Uraian

1. Jelaskan peran cahaya dalam optika geometris dan berikan contoh penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari!
2. Jelaskan konsep gelombang elektromagnetik dan bagaimana gelombang cahaya dapat
digambarkan dalam konteks ini!

27
GLOSARIUM

Cahaya: Gelombang elektromagnetik yang merambat secara transversal dan merupakan sumber
energi, vitamin, informasi, dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Difraksi Cahaya: Peristiwa pembelokan cahaya saat melewati celah sempit atau mengenai
suatu hambatan, menghasilkan pola interferensi yang khas.

Difusi Cahaya: Penyebaran cahaya yang terjadi ketika cahaya bertemu dengan permukaan
kasar atau tidak rata, menghasilkan pantulan yang tidak teratur.

Dispersi Cahaya: Peristiwa pemisahan cahaya menjadi spektrum warna yang berbeda saat
melewati prisma atau medium dispersif, karena indeks bias cahaya yang bergantung pada
panjang gelombang.

Dualisme Gelombang-Partikel: Konsep bahwa cahaya memiliki sifat sebagai gelombang


elektromagnetik dan partikel foton secara bersamaan, dikenal sebagai dualisme gelombang-
partikel.

Foton: Partikel cahaya yang merupakan paket energi dari gelombang elektromagnetik, yang
merupakan dasar dari dualisme gelombang-partikel dalam cahaya.

Fotosintesis: Proses di mana tumbuhan mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa dan
oksigen dengan bantuan klorofil dan cahaya sebagai sumber energi.

Gelombang Elektromagnetik: Gelombang yang terdiri dari medan listrik dan medan magnet
yang merambat secara transversal, termasuk gelombang cahaya.

Hamburan Cahaya: Penyebaran cahaya yang terjadi ketika cahaya bertemu dengan partikel-
partikel kecil dalam medium, mengakibatkan perubahan arah dan intensitas cahaya.

Hukum Refleksi: Hukum yang menyatakan bahwa sudut datang sama dengan sudut pantul saat
cahaya dipantulkan oleh suatu permukaan.

Hukum Snellius: Hukum yang menggambarkan hubungan antara sudut datang dan sudut
refraksi saat cahaya melewati batas antara dua medium dengan kecepatan rambat cahaya yang
berbeda.
Interferensi Cahaya: Interaksi antara dua atau lebih gelombang cahaya yang menghasilkan
pola interferensi yang terjadi karena adanya superposisi gelombang.

Optika Fisis: Studi tentang sifat optik fisik cahaya seperti interferensi, difraksi, dispersi, dan
polarisasi.

28
Optika Geometris: Studi tentang perambatan cahaya dalam medium dan sifat-sifatnya seperti
refleksi dan refraksi, menggunakan pendekatan geometris untuk menjelaskan fenomena cahaya.

Optika Klasik: Studi mengenai cahaya yang mempelajari besaran optik seperti intensitas,
frekuensi, polarisasi, dan fase cahaya.

Optika Modern: Era optika yang mendefinisikan cahaya sebagai dualisme gelombang
transversal elektromagnetik dan aliran partikel yang disebut foton.

Polarisasi Cahaya: Sifat cahaya yang mengacu pada arah getaran medan listrik dalam
gelombang elektromagnetik, dapat terjadi secara alami atau dihasilkan melalui filter polarisasi.

Refleksi Cahaya: Fenomena pemantulan cahaya yang terjadi ketika cahaya dipantulkan oleh
suatu permukaan.

Refraksi Cahaya: Peristiwa pembelokan cahaya ketika melewati batas antara dua medium
dengan kecepatan rambat cahaya yang berbeda.

Refraksi Cahaya: Peristiwa pembelokan cahaya ketika melewati batas antara dua medium
dengan kecepatan rambat cahaya yang berbeda, mengikuti hukum Snellius.

Sinar Laser: Gelombang cahaya yang dihasilkan melalui proses stimulasi emisi radiasi yang
koheren, memiliki sifat monokromatik, koheren, dan terarah, serta digunakan dalam berbagai
aplikasi seperti pemotongan, pengukuran presisi, dan komunikasi optik.

Sinar Maser: Gelombang elektromagnetik yang dihasilkan melalui proses stimulasi emisi
radiasi yang koheren, memiliki sifat monokromatik, koheren, dan terarah, sering digunakan
dalam teknologi komunikasi dan pengukuran presisi.

Teori Mekanika Kuantum: Teori yang menggambarkan perilaku partikel-partikel subatomik,


termasuk foton, dalam skala yang sangat kecil, dikembangkan oleh para ilmuwan seperti
Werner Heisenberg, Niels Bohr, dan lainnya.

29
DAFTAR
PUSTAKA

Setiawan, B. (2023). Pengertian Cahaya. Guru Sains.

Setiawan, B. (2020). Materi Cahaya. Seputar Ilmu

Setiawan, B. (2020). Sifat-sifat Cahaya dan Contohnya. Kompas.

Hecht, E. (2020). Optics (5th ed.). Pearson.

Saleh, B. E. A., & Teich, M. C. (2019). Fundamentals of photonics (3rd ed.). Wiley.

Boyd, R. W. (2023). Nonlinear optics (5th ed.). Academic Press.

Optics & Photonics News (Vol. 34, No. 3). Optical Society of America.

Journal of the Optical Society of America A (Vol. 39, No. 1). Optical Society of
America.

Nature Photonics (Vol. 14, No. 1). Nature Publishing Group.

Physical Review Letters (Vol. 124, No. 1). American Physical Society.

Science (Vol. 365, No. 6450). American Association for the Advancement of Science.

Pengertian Cahaya, Sifat, Rumus, Teori, dan Contohnya. https://gurusains.com/pengertian-


cahaya/.

Materi Cahaya : Pengertian, Sifat, Manfaat, Macam & Contohnya.


https://seputarilmu.com/2020/05/materi-cahaya.html.

Pengertian Cahaya, Kecepatan, Sifat, Teori dan Gelombang.


https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-cahaya/.

Sifat-sifat Cahaya dan Contohnya - Kompas.com.


https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/12/070000269/sifat-sifat-cahaya-dan-
contohnya.

UPI Repository. http://repository.upi.edu/540/9/S_PGSD_0902843_BIBLIOGRAPHY.pdf.

OPTIK - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website.


https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24003/3/IWAN%20PERMANA%
30
20SUWARNA.pdf.

Intensitas Cahaya, Suhu, Kelembaban dan Sistem .... https://123dok.com/article/daftar-


pustaka-intensitas-cahaya-kelembaban-sistem-perakaran-swietenia.oy8mkn5z.

PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI PORANG


Amorphophallus ....
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/168383/1/ALFRIDA%20SUSANTI%20TOLAKOLY.pdf.

UMY
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/21357/j.%20Daftar%20Pustaka.pdf?s
equence=10.

31

Anda mungkin juga menyukai