Uji Millon

Millon Test
Sidratul Muna
sidratul21@mhs.unsyiah.ac.id
Abstrak
Asam amino adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsi karboksil dan amina, serta
rantai samping yang spesifik untuk setiap jenis asam amino. Uji Millon digunakan untuk mendeteksi
adanya protein dalam jaringan tanaman. Protein molekul yang terdeteksi akan memberikan warna
merah bata. Pereaksi millon merupakn campuran Hg-nitrat dan Hg-nitrit di dalam larutan asam nitrat
pekat. Gugus hidroksifenil akan dinitrasi oleh pereaksi millon membentuk larutan kompleks merkuri
(Hg) berwarna, yang merupakan turunan nitrofenil. Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari
beberapa reaksi uji terhadap asam amino dan protein. Metode yang digunakan pada praktikum uji
milon ini adalah pengamatan dan observasi secara langsung. Hasil dari praktikum ini adalah albumin
berubah warna menjadi merah bata.
Kata kunci: asam amino, uji milon
Abstract
Amino acids are organic compounds that have carboxyl and amine functional groups, as well
as side chains that are specific for each type of amino acid. Millon's test is used to detect the presence
of protein in plant tissue. The detected molecular protein will give a brick red color. Millon's reagent
is a mixture of Hg-nitrate and Hg-nitrite in a concentrated nitric acid solution. The hydroxyphenyl
group will be nitrated by Millon's reagent to form a colored mercury (Hg) complex solution, which is
a nitrophenyl derivative. This practicum aims to study several test reactions of amino acids and
proteins. The method used in this Milon test practicum is direct observation and observation. The
result of this experiment is that albumin changes color to brick red.
Keywords: amino acid, milon test
Pendahuluan
Asam amino merupakan komponen
utama penyusun protein. Protein dibagi
menjadi dua berdasarkan kemampuan sintesis
di dalam tubuh, yaitu asam amino esensial dan
asam amino nonesensial. Asam glutamat
termasuk asam amino nonesensial. Selain itu,
asam amino ini tergolong asam amino alifatik
berdasarkan struktur kimianya, asam amino
polar yang bermuatan, dan bersifat asam (Putri,
2020, p.90).
Protein adalah sumber asam-asam
amino yang mengandung unsur C, H, O dan N
yang tidak dimiliki oleh lemak dan
karbohidrat. Tubuh membutuhkan asam amino
esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh
dan hanya bisa didapatkan melalui makanan
yang dikonsumsi sehari-hari. Protein berfungsi
sebagai bahan dasar pembentuk sel-sel dan
jaringan tubuh (Nurjanah, 2012, p.154).
Protein akan digunakan sebagai sumber
energi, jika kebutuhan karbohidrat tidak
terpenuhi, dan akhirnya fungsi protein sebagai
zat pembangun akan terkalahkan. Protein
mengatur proses-proses metabolisme dalam
bentuk enzim dan hormon dan sebagai
mekanisme pertahanan tubuh melawan berbagai
mikroba dan zat toksik lain yang datang dari
luar, serta memeilihara sel dan jaringan tubuh
(Siregar, 2014, p.41).
Reagen Milon adalah larutan merkuro
dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Pada
dasarnya reaksi Milon positif untuk mendeteksi
keberadaan senyawa fenolik, karena
terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus
hidroksifenil yang berwarna. Reaksi umum
yang terjadi antara fenol dengan reagen Milon
telah digambarkan oleh Gibbs (Bayani, 2018,
p.58).
Protein adalah biopolimer yang tersusun
atas asam amino linear yang urutannya
menentukan struktur tiga dimensi (3D).
Struktur 3D asli ini (native) memungkinkan
protein untuk menjalankan banyak fungsi
biokimia penting dalam kehidupan.
Implikasinya adalah bahwa pemahaman
terperinci tentang biokimia protein
membutuhkan tidak hanya pengetahuan
tentang urutan asam amino penyusunnya, tetapi
juga pengetahuan tentang bagaimana urutan
tersebut terlipat secara spasial membentuk
struktur 3D protein (Saudale, 2020, p.156).
Metode dan Cara Kerja
Waktu dan Tempat
Praktikum telah dilaksanakan pada hari
Jum'at tanggal 1 April 2022 tepat pada pukul
9.50-11.30 Wib. Dilakukan di Laboratorium
Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala.
Target/Subjek/Populasi/Sampel
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mempelajari beberapa reaksi uji terhadap asam
amino dan protein. Subjek pelaksana pada
pengamatan ini adalah mahasiswa/i pendidikan
biologi angkatan 2021. Sampel yang digunakan
yaitu larutan albumin 2% dan pereaksi millon.
Prosedur
Langkah kerja pertama yaitu masukkan
5 tetes pereaksi millon kedalam 3 mL larutan
protein (albumin). Selanjutnya panaskan sampai
mendidih, reaksikan positif ditunjukkan oleh
terbentuknya oleh terbentuknya warna merah.
Bila belum terbentuk warna, tambahkan lagi 2-
3 tetes pereaksi millon dan panaskan lagi.
Hindarkan penambahan pereaksi berlebihan
yang akan menimbulkan warna kuning.
Data Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan berupa data
kualitatif dan kuantitatif. Instrumen yang
digunakan yaitu buku penuntun praktikum dan
pulpen. Teknik pengumpulan data yang
digunakan pada praktikum ini adalah dengan
eksperimen dan observasi atau pengamatan
langsung.
Teknik Analisis Data
Data dikumpulkan melalui metode
observasi lalu ditampilkan dalam bentuk tabel
dan dianalisis secara deskriptif.
Hasil dan Pembahasan saraf serotonin. Metionina merupakan prekusor
Asam amino esensial merupakan asam sistein, berperan dalam sintesis kolin dan
amino yang tidak dapat disintesa oleh tubuh kreatinin. Fenilalanina adalah prekusor tirosina
sehingga harus dimasukkan dari luar tubuh dan membentuk hormon-hormon tiroksin dan
manusia, sedangkan asam amino non esensial epinefrin. Tirosina merupakan prekusor bahan
adalah asam amino yang dapat disintesis oleh pembentuk pigmen kulit dan rambut. Arginina
tubuh manusia dengan bahan baku asam amino dan sentrulina terlibat dalam sintesis ureum
lainnya. Kualitas protein ditentukan oleh dalam hati. Histidina diperlukan untuk sintesis
kandungan asam amino penyusunnya. Tidak histamina. Glutamina dan asparagina
semua protein mempunyai jumlah dan jenis merupakan simpanan asam amino di dalam
asam amino yang sama (Saputra, 2014). tubuh (Afifudin, 2014).
Protein pada umumnya dipertahankan
oleh dua jenis ikatan kovalen yang kuat
(peptida dan sulfida) dan tiga jenis ikatan non
kovalen yang lemah (hidrogen, hidrofobik, dan
elektrostatik). Protein tersusun atas asam amino.
Kebutuhan asam amino yang tidak dapat
disintesis oleh tubuh dapat terpenuhi dengan
mengkonsumsi protein hewani seperti yang
dihasilkan oleh biota perairan (Utami, 2016).
Kandungan asam amino esensial yang
tertinggi pada daging kerang tahu, kerang salju
dan keong macan adalah arginin. Leusin juga
Gambar 1. Bahan yang digunakan
ditemukan pada kerang salju. Arginin sangat
dibutuhkan pada tubuh cephalopoda untuk Pada praktikum ini Sampel yang
proses metabolism. Arginin merupakan asam digunakan dalam praktikum ini adalah larutan
amino yang banyak ditemukan pada otot albumin 2%, pereaksi millon. Saat sampel
moluska. Leusin merupakan asam amino yang dipanaskan pereaksi milllon membentuk
paling banyak ditemui pada bahan pangan endapan berwarna merah bata yang
sumber protein. Leusin dan lisin merupakan menandakan bahwa uji ini berhasil.
asam amino esensial yang banyak ditemukan
pada moluska laut (Abdullah, 2017).
Albumin mempunyai dua fungsi penting
alam tubuh, yaitu mengatur tekanan osmotik
dalam kapiler, dan mengangkut molekul-
molekul kecil melewati plasma dan cairan
ekstra sel. Albumin juga berperan dalam
regulasi pergerakan air antara jaringan dan
aliran darah dengan osmosis. Tekanan osmotik
koloid plasma disebabkan oleh protein, karena
protein merupakan satu-satunya zat terlarut
dalam plasma yang tidak mudah terdifusi ke
dalam ruang terstesial (Suprayitno, 2015).
Hampir semua jenis asam amino Gambar 2. Bahan setelah ditetesi albumin
memiliki fungsi khusus. Asam amino triptofan Albumin adalah protein yang larut
adalah prekusor vitamin niasin dan pengantar dalam air, mengendap pada pemanasan.
Albumin digunakan untuk segala jenis protein
monomer yang larut dalam air atau garam.
Albumin merupakan protein plasma yang
paling banyak dalam tubuh manusia (sekitar 55
– 60%) dari protein serum yang terukur.
Gambar 3. Larutan saat dipanaskan
Pereaksi millon merupakan campuran
Hg-nitrat dan Hg nitrit didalam larutan asam
nitrasi pekat. Gugus hidroksifenil
(monohidroksi benzene) akan dinitrasi oleh
pereaksi millon membentuk larutan kompleks
merkuri (Hg) berwarna, yang merupakan
derivad nitrofenil. Ion-ion anorganik seperti
CI- dan NH4 dapat mengganggu uji ini. Karena
itu uji ini tidak bermanfaat untuk analisis air
kemih. Uji ini khas untuk asam amino yang
memiliki gugus hidroksifenil.
Simpulan dan Saran
Simpulan
Uji Millon digunakan untuk mendeteksi
adanya protein dalam jaringan tanaman. Protein
molekul yang terdeteksi akan memberikan
warna merah bata. Pereaksi millon merupakn
campuran Hg-nitrat dan Hg-nitrit di dalam
larutan asam nitrat pekat. Gugus hidroksifenil
akan dinitrasi oleh pereaksi millon membentuk
larutan kompleks merkuri (Hg) berwarna, yang
merupakan turunan nitrofenil.
Saran
Praktikum sebaiknya dilakukan dengan
teliti dan cermat. Mahasiswa juga diharuskan
sudah memiliki pengetahuan dasar tentang
langkah-langkah melakukan praktikum.
Daftar Pustaka
Abdullah, A., Nurjanah, N., Hidayat, T., &
Chairunisah, R. 2017. Karakteristik
Kimiawi dari Daging Kerang Tahu,
Kerang Salju dan Keong Macan. Jurnal
Teknologi dan Industri Pangan, 28:1,
78-84.
Afifudin, I. K., Suseno, S. H., & Jacoeb, A. M.
2014. Profil Asam Lemak dan Asam
Amino Gonad Bulu Babi. Jurnal
Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia,
17:1, 60-70.
Bayani, F. 2016. Analisis Fenol Total Dan Uji
Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak
Buah Sentul (Sandoricum koetjape
Merr). Hydrogen: Jurnal Kependidikan
Kimia, 4:1, 55-69.
Nurjanah, N., Azka, A., & Abdullah, A. 2012.
Aktivitas antioksidan dan komponen
bioaktif semanggi air (Marsilea
crenata). Asian Journal of Innovation
and Entrepreneurship, 1:3, 152-158.
Putri, R. M. S. 2020. Kajian Asam Amino Dan
Asam Lemak Dari Bintang Laut
Protoreaster nodosus. Marinade, 3:1,
89-101.
Saputra, J. S. E., Agustini, T. W., & Dewi, E.
N. 2014. Pengaruh penambahan
biomassa serbuk spirulina platensis
terhadap sifat fisik, kimia dan sensori
pada tablet hisap (Lonzenges). Jurnal
Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia,
17:3, 281-291.
Saudale, F. Z. 2020. Pemodelan Homologi
Komparatif Struktur 3d Protein dalam
Desain dan Pengembangan Obat. Al-
Kimia, 8:1, 150-160.
Siregar, N. S. 2014. Karbohidrat. Jurnal Ilmu
Keolahragaan, 13:2, 38-44.
Suprayitno, E. 2015. Misteri Ikan Gabus.
Malang: Universitas Brawijaya Press.
Utami, P., Lestari, S., & Lestari, S. D. 2016.
Pengaruh Metode Pemasakan Terhadap
Komposisi Kimia dan Asam Amino
Ikan Seluang (Rasbora argyrotaenia).
Jurnal FishtecH, 5:1, 73-84.