Anda di halaman 1dari 2

Ayat Alkitab tentang Persembahan

2 Korintus 9:7

Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati
atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

Penjelasan Singkat

Teks 2 Korintus 9:7 merupakan sebuah ajaran yang penting dalam konteks
memberikan persembahan dalam konteks agama Kristen. Dalam ayat ini, Paulus menegaskan
pentingnya memberi dengan sukacita dan kerelaan hati, serta menekankan bahwa
persembahan tidak boleh diberikan dengan sedih hati atau karena paksaan. Hal ini karena
Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita, bukan karena terpaksa atau karena
tekanan.

Dalam konteks membangun gereja atau mewujudkan janji iman, prinsip ini menjadi
dasar yang sangat penting. Gereja, sebagai wadah kebersamaan umat Kristen, membutuhkan
dukungan finansial untuk menjalankan berbagai program keagamaan, misi, pelayanan, dan
pembangunan serta pemeliharaan tempat ibadah. Untuk mewujudkan visi dan misi gereja,
diperlukan persembahan dari jemaat. Namun, penting untuk dipahami bahwa persembahan
ini tidak semata-mata tentang memberikan uang atau harta, tetapi juga tentang memberikan
dengan sukacita dan kerelaan hati.

Ketika jemaat memberikan persembahan dengan sukacita dan kerelaan hati, ini
mencerminkan komitmen mereka dalam menjalankan ajaran iman dan membangun gereja
sebagai komunitas yang kuat dan berpusat pada Tuhan. Memberikan persembahan dengan
sukacita juga mencerminkan rasa syukur atas berkat yang diterima dari Tuhan, serta
kepedulian terhadap sesama dalam memelihara dan memajukan kerajaan Allah di dunia.
Selain itu, ketika seseorang memberikan persembahan dengan sukacita, itu juga
mencerminkan kepercayaan yang dalam bahwa Allah akan memberkati mereka yang
memberi. Janji iman dalam Alkitab menyatakan bahwa Allah akan memberkati mereka yang
memberi dengan sukacita dan kerelaan hati. Ini bisa berupa berkat material, seperti
keberlimpahan harta, namun juga bisa berupa berkat spiritual, seperti kedamaian batin,
sukacita, dan hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan.

1
Namun, penting untuk dicatat bahwa berkat yang diberikan Allah tidak selalu
bersifat materiil. Berkat yang lebih besar seringkali bersifat rohani dan lebih mendalam.
Orang yang memberikan dengan sukacita akan merasakan kebahagiaan dan kedamaian dalam
hati, serta merasakan kehadiran Allah yang nyata dalam hidup mereka. Selain itu, ketika
seseorang memberi dengan sukacita dan kerelaan hati, mereka juga menjadi saluran berkat
bagi orang lain. Persembahan mereka dapat digunakan oleh gereja untuk mendukung
berbagai program pelayanan dan misi yang dapat memberkati banyak orang. Dengan
demikian, persembahan jemaat bukan hanya bermanfaat bagi gereja itu sendiri, tetapi juga
bagi masyarakat luas dan dunia pada umumnya.

Dalam konteks membangun gereja dan mewujudkan janji iman, persembahan


menjadi salah satu wujud konkret dari iman yang hidup dan komitmen yang tulus terhadap
Tuhan dan sesama. Ketika dilakukan dengan sukacita dan kerelaan hati, persembahan
tersebut menjadi sarana untuk menunjukkan kasih dan ketaatan kepada Allah, serta menjadi
alat untuk memajukan kerajaan-Nya di dunia. Dan sesuai dengan janji iman, Allah akan
memberkati mereka yang memberi dengan sukacita, baik dalam kehidupan ini maupun dalam
kehidupan yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai