Tugas Dokumentasi Keperawatan (Mandiri)
Tugas Dokumentasi Keperawatan (Mandiri)
b. system pendengaran
- lesi (
c. system wicara
- Aphasia (gangguan komunikasi yang membuat penderitanya kesulitan bahasa)
- Aphonia (memaksakan suara hingga tidak dapat didengar)
- Dysartria (gangguan bicara motoric yg terjadi akibat lumpuh atau melemahnya otot)
- Anarthia (ketidakmampuan total ucapan tanpa adanya pemahaman pendengaran maupun bahasa
tertulis)
- Dysphasia (gangguan bahasa)
d. system pernafasan
- Spontan (pernapasan tanpa bantuan)
- Kausmaull (pernapasan panjang ekspirasi dan inspirasi sama)
- Cheynestoke (kondisi nafas tidak teratur dengan pola naik turun secara berulang)
- Biot (peningkatan kecepatan dan kedalaman pernapasan)
- Vesikuler (suara nafas yang lebih rendah)
- Ronkhi (suara yang terdengar seperti mendengkur)
- Wheezing (suara yang berasal dari saluran pernapasan yang menyempit)
- Rales (saluran udara yang lebih kecil terbuka secara tiba-tiba saat menghirup udara)
Sistem Kardiovaskuler
- Cyanosis (kurangnya saturasi oksigen arteri)
- Periorbital (
- Skrotalis (
- Anasarka (
- Gallop (
Sistem Hematologi
- Ptechie (kelainan darah)
- Echimosis (memar pada jaringan lunak di sekitar mata)
- Purpura ( kelainan darah yang ditandai dengan penurunan jumlah trombosit)
Sistem Syaraf Pusat
Sistem Pencernaan
- Stomatitis (pembengkakkan dan luka di dalam mulut)
- Caries (area gigi yang rusak permanen)
- Cramp (kontrasi otot tak sadar yang menyakitkan)
- Distensi (zat menumpuk di dalam perut)
- Acites (pembengkakkan pada perut yang disebabkan karna akumulasi cairan)
Sistem Endokrin
- Poliuri (buang air kecil berlebihan)
- Exoptalmus (mata melotot yang menyebakan mata bergerak keluar dari rongga di satu atau kedua
mata)
- Diaporesis (berkeringat secara tiba-tiba)
- Polidipsi (rasa haus yang Intens)
- Poliphagi (laper berlebihan)
Sistem Urogenital
- Retensi (kondisi ketika kandung kemih tak dapat kosong)
- Anuria (gangguan pada ginjal tidak mampu memproduksi urine)
- Nocturia (sering buang air kecil malam hari)
- Disuria (rasa nyeri saat buang air kecil)
- Inkontinensia (kehilangan control kandung kemih)
Sistem Integumen
- Sianosis (warna kebiruan dari kulit)
- Prosentase (
- Dekubitus (luka akibat penekanan)
- Alopesia (rambut rontok tiba-tiba)
Sistem Muskuloskeletal
- Skoliasis (lengkungan di samping tulang belakang)
- Lordosis (punggu bawah melengkung kedalam)
- Kiposis (punggung melengkung ke depan)
- Hipotoni (tonus otot yang melemah)
- Hipertoni (aktifitas yang berlebih)
- Atoni (cedera atau terauma disebabkan oleh gerakan tiba-tiba)
2. Cara menentukan GCS
GCS mengukur tingkat kesadaran seseorang berdasarkan tiga aspek respon, yaitu membuka mata, respon
verbal dan respon motoric. Skor diberikan untuk setiap kategori dan kemudian dijumlahkan untuk
memberikan nilai keseluruhan yang berkisar mulai dari 3 hingga 15.
Berikut cara mengukur tingkat kesadaran dengan menggunakan GCS:
1. Menilai respon membuka mata
2. Menilai respons verbal
3. Menilai respons motorik