Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH MK

PHYSIOTHERAPY
PRODI S1 PKO-FIK

Skor Nilai :

ANALISIS JURNAL ATAU VIDIO TENTANG


CIDERA SPRAIN PADA ATLIT PENCAK SILAT

Dosen Pengampu : Mahmuddin, S.Pd., M.Pd


Asep Prima S.Or,M.Pd

DISUSUN OLEH :

1. Putri Febrian Dalimunthe

2. Theresya Indriyani Br Sembiring

3. Aldi Prabowo

4. Ahmad Baihaqqi

5. Alfredo Simanjuntak

PRODI S1 PENDIDIKAN KEPRELATIHAN

OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

2023

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang analisis video atau jurnal
mengenai cidera yang telah di berikan oleh dosen mata kuliah physiotherapy, oleh karna itu kami
memilih cidera sprain, kami telah Menyusun sedemikian rupa dengan informasi” yang telah kami
cari dari berbagai sumber

Dengan kerendahan hati, kami menyadari sepenuhnya bahwa pembuatan makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, masih terdapat kekurangan isi maupun yang lainnya, sehingga
penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Akhir kata kami
ucapkan terima kasih atas perhatiannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi
referensi bagi para pelajar, menambah pengetahuan kita mengenai Pentingnya mengetahui cidera
sprain dalam olahraga pencak silat dan olahraga lainnya bagi calon guru sehingga tujuan
pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.

Medan, November 2023

Penulis

ii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cedera merupakan rusaknya struktur dan fungsi anatomis normal diakibatkan karena
keadaan patologis (Potter & Perry, 2005). Cedera adalah kerusakan fisik yang terjadi ketika tubuh
manusia tibatiba mengalami penurunan energi dalam jumlah yang melebihi ambang batas
toleransi fisiologis atau akibat dari kurangnya satu atau lebih elemen penting seperti oksigen
(WHO, 2014). Pengertian cedera olahraga seringkali hanya dibatasi pada kerusakan jaringan yang
mendadak yang terjadi saat olahraga misal seperti strains dan laserasi pada jaringan lunak sistem
muskuloskeletal. Sebenarnya ada yang dikenal dengan sindroma overuse, yaitu kerusakan
jaringan yang terjadi pada atlet olahraga yang terjadi tanpa didahului oleh insiden spesifik.
Manifestasi klinis yang muncul merupakan akibat dari sesi latihan dengan gerakan atau postur
tubuh yang monoton dan berulang-ulang. Pada seorang atlet yang diberikan sejumlah latihan fisik
yang berulangulang dan terus menerus, akan memerlukan waktu pemulihan dengan jangka waktu
tertentu sehingga tercapailah kondisi yang disebut sebagai overreaching functional atau non-
functional overreaching. Overreaching functional didefinisikan sebagai penurunan kinerja atau
performa atlet dalam jangka pendek sebagai akibat dari stress akibat latihan.

Cedera yang sering terjadi pada atlet adalah sprain yaitu cedera pada sendi yang
mengakibatkan robekan pada ligament. Sprain terjadi karena adanya tekanan yang berlebihan dan
mendadak pada sendi, atau karena penggunaan berlebihan yang berulang-ulang. Sprain ringan
biasanya disertai hematom dengan sebagian serabut ligament putus, sedangkan pada sprain
sedang terjadi efusi cairan yang menyebabkan bengkak (Setiawan, 2011). Cedera itu sendiri
adalah suatu permasalahan bagi setiap atlet olahraga (Pencak silat), Menurut saya biasanya cedera
itu terjadi akibat 2 faktor sebagai berikut: (a) Disebabkan oleh atlet itu sendiri, karna kurangnya
pemanasan ketika atlet tersebut sedang mencoba/melatih teknik-teknik dalam pencak silat. (b)
Karena kurangnya pecaya diri ketika melakukan teknik-teknik dalam pencak silat terutama ada
saat bertanding, terkadang tidak sedikit atlet yang grogi ketika sedang tanding karna banyaknya
penonton dan terhadap lawan yang sedang dihadapi. Sprain adalah cedera pada ligamentum
(jaringan ikat) yang teregang, menimbulkan haematoma atau effusi rasa nyeri bila digerakkan dan
terjadi pembengkakan. Berdasarkan berat ringannya cedera rnenurut Sadoso (1985 :9) sprain
dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu:

 Sprain tingkat I, biasa tidak ada haematorna atau effusi pada waktu digerakkan (tidak
terasa sakit dan stabil).
 Sprain tingkat II, ada beberapa serabut yang robek, rasa nyeri, pernbengkakan, dan
biasanya fungsi persendian tidak dapat dipergunakan.
 Sprain tingkat III, cedera ini ditandai instabilitas dari persendian, salah satu! beberapa
ligamentum robek atau putus
3
Pencegahan dan perawatan sederhana pada sprain yang diperlukan adalah:
 Pada tingkat I, pemberian hebat tekan 24-28 jam, bila rasa nyeri berkurang beri terapi
kompres kontras dingin dan panas..
 Pada tingkat II, terapi istirahat pada cedera dengan menggunakan tongkat atau cruch
(extremitas bawah) dan mitella atau (extremitas atas) serta pemberian behat tekan untuk
immohilisasi 24-28 jam, bilamana perlu dengan spalk. Bila rasa nyeri herkurang darat
diberi terapi kompres kontras.
 Pada tingkat III, bawa ke rumah sakit tindakan hedah tim dokter karena instabilitas ini
hanya clapat dilihat dengan sinar x.

B. Tujuan
Tujuan tugas ini adalah agar kita dapat memahami cidera” dalam setiap olahraga maka
kami mengambil kajian tentang cidera sprain dalam pencak silat sehingga kami dapat
menyelasaikan tujuan dari tugas ini yaitu kami akan memahami cidera sprain dalam olahraga
pencak silat dan beberapa penanganannya.

C. Manfaat
Manfaat dari mengerjkan makalah ini adalah kita dapat mengetahui jenis” cidera dan dapat
memberikan penanganan pertama atau pertolongan pertama Ketika ada teman atau atlit yang
mengalami cidera saat pertandingan,

Daftar Pustaka
https://www.kompas.com/sports/read/2021/04/26/16000028/benturan-dan-cedera-dalam-pencak-
silat?page=all
NUGROHO A.M., Agung. BENTURAN DAN CEDERA PADA PENCAK SILAT. Jurnal
Cakrawala Pendidikan, [S.l.], may 2016. ISSN 2442-8620. Available at:
<https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/9195>. Date accessed: 07 nov. 2023.
doi:https://doi.org/10.21831/cp.v3i3.9195.
M., Agung N. A. "Benturan Dan Cedera Pada Pencak Silat." Cakrawala Pendidikan, 1995,
doi:10.21831/cp.v3i3.9195.
Prakoso, Y., & Rochmania, A. (2018). Analisis Cedera Olahraga Pencak Silat Dalam Kejuaraan
DANDIM-0815 CUP 2018 Mojokerto. Jurnal Prestasi Olahraga, 1(4), 1–
10. http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/1451358
Bompa, T. O., & Buzzichelli, C. A. (2019). Peridization: Theory and Methodology of Training (J. W.
Gibson (ed.); Sixth).
Chandra, K., Kusuma, A., Putu, L., Ariani, T., & Muliarta, W. (2023). IMPLEMENTASI SPORT SCIENCE DALAM
PENANGANAN CEDERA DI PERGURUAN SILAT SATRIA MUDA INDONESIA UNIT PANJI ANOM.
In Jurnal Widya Laksana (Vol. 12, Issue 1).

4
Lampiran bukti jurnal ;

Anda mungkin juga menyukai