PENDIDIKAN IPS SD
DOSEN PEMBIMBING
MuhammadSyahrulRizal,S.Pd,M.Pd
DISUSUN OLEH:
KATA PENGANTAR
Tersusunnya makalah ini semoga mendatangkan manfaat yang besar untuk kita semua
dan dalam rangka menambah wawasan pengetahuan kita tentang Dimensi dan Struktur
IPS. Walaupun pada mulanya penyusunan makalah ini mengalami banyak kesulitan
dalam menyatukan berbagai materi penting untuk disusun agar menjadi sebuah bacaan
yang menarik untuk dibaca dan mudah dipahami oleh pembaca dan dapat memberikan
kontribusi positif dalam rangka memudahkan proses pembelajaran.
Besar harapan agar makalah ini dapat menjadi salah satu sumber belajar yang baik serta
mendatangkan manfaat untuk seluruh pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu,
adanya kritik dan masukan dari berbagai pihak untuk menyempurnakan makalah ini
sangat dinantikan. Semoga makalah ini dapat mendatangkan manfaat bagi kemaslahatan
umat manusia, dan menjadi amal saleh bagi semua umat manusia.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I:PENDAHULUAN.................................................................................................
A. LATAR BELAKANG............................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................
C. TUJUAN.................................................................................................................
BAB II:PEMBAHASAN....................................................................................................
A. DIMENSI IPS.........................................................................................................
4. Dimensi Tindakan........................................................................................
C. STRUKTUR IPS.....................................................................................................
BAB III:PENUTUP..............................................................................................................
A. KESIMPULAN.....................................................................................................
B. SARAN.....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru profesional
adalah kemempuan dalam mengorganisir materi pembelajaran. Untuk melakukan
tugas tersebut, guru hendaknya memiliki keterampilan bagaimana merencanakan
pembelajaran tersebut sesuai dengan karakteristik bahan materi pembelajaran
disamping karakteristik siswa, kondisi lingkungan sekolah dan masyarakat
sekitarnya.
Dalam makalah ini diuraikan tentang dimensi dan struktur Pendidikan IPS
(PIPS) yang akan menjadi dasar dan sumber pembelajaran khususnya dalam
pengorganisasian materi yang diselenggarakan oleh guru. Proses pembelajaran di
kelas untuk para siswa hendaknya dapat mengarakan, membimbing, dan
mempermudah mereka dalam penguasaan sejumlah konsep dasar sehingga mereka
dapat membentukstruktur ilmu pengetahuannya sendiri. Tugas ini sebenaranya tidak
mudah mengingat kemampuan sisiwa sekolah memiliki latar belakang kemampuan
dan lingkungan yang berbeda. Oleh karena itu, sangat perlu ada upaya pencarian dan
penerapan model pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar lebih
berkualitas.
B.RUMUSAN MASALAH
1
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
C. TUJUAN
Makalah ini terdiri dari tiga bab. Bab 1 berisikan pendahuluan yang
mengemukakan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan makalah,
sistematika serta metode pengumpulan data. Bab 2 berisikan pembahasan
yang menguraikan mengenai pengertian, macam-macam dimensi dan strukur
IPS. Bab 3 berisikan kesimpulan dan saran
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.DIMENSI IPS
Dimensi adalah parameter atau ukuran yang dibutuhkan untuk menggambarkan sifat-
sifat suatu objek.1
Menurut Sapriya (2015, p.h 46-56) program pendidikan IPS yang komprehensif
adalah program yang mencakup empat dimensi,yaitu :dimensi pengetahuan,dimensi
keterampilan ,dimensi nilai dan sikap dan dimensi tindakan. Walaupun empat
dimensi ini memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda satu sama lain, namun
dalam proses pembelajaran empat dimensi ini saling tumpang tindih dan saling
melengkapi. Untuk kepentingan analisis akademik, empat dimensi ini dibedakan
agar guru dapat merancang pembelajaran IPS secara sistematis dan untuk
meyakinkan bahwa semua kawasan sudah
terliput.3
3
B.PEMBAGIAN DIMENSI IPS
Fakta adalah data yang spesifik tentang peristiwa, objek, orang dan hal-hal yang
terjadi (peristiwa). Dalam pembelajaran IPS diharapkan siswa dapat mengenal
berbagai jenis fakta khususnya yang terkait dengan kehidupan.Pada dasarnya fakta
yang disajikan untuk para siswa hendaknya disesuaikan dengan usia dan tingkat
kemampuan berfikirnya. Secara umum, fakta untuk siswa SD hendaknya berupa
peristiwa, objek, dan hal-hal yang bersifat konkret. Oleh karena itu guru perlu
mengupayakan agar fakta disesuaikan dengan karakteristik siswa kelas masing-
masing.
Konsep dasar yang relevan untuk pembelajaran IPS diambil terutama dari
disiplin-disiplin ilmu sosial. Banyaknya konsep yang terkait dengan lebih dari satu
disiplin, isu-isu sosial, dan tema-tema yang berasal dari banyak dimensi ilmu sosial.
Konsep-konsep tersebut tergantung pula pada jenjang dan kelas sekolah.
4
Generalisasi merupakan suatu pernyataan dari dua atau lebih konsep yang
saling terkait. Generalisasi memiliki tingkat kompleksitas isi, disesuaikan dengan
tingkat perkembangan siswa.
a. Keterampilan Meneliti
Keterampilan ini diperlukan untuk mengumpulkan dan mengolah data. Secara umum
penelitian mencapkup sejumlah aktivitas sebagai berikut: 5
• Menafsirkan data
5
• Menganalisis data
• Memyimpulkan
b. Keterampilan Berpikir
6
a. Mengkaji dan menilai data secara kritis
b. Merencanakan
c. Merumuskan
e. Menyarankan apa yang akan ditimbulkan dari suatu peristiwa atau perbuatan
f. Curah penfapat
• Mengidentifikasi akibat dari perbuatan dan pengaruh ucapan terhadap orang lain
7
d. Keterampilan Berkomunikasi
Pada hakekatnya, nilai merupakan sesuatu yang berharga. Nilai yang dimaksud disini
adalah seperangkat keyakinan atau prinsip perilaku yang telah mempribadi dalam diri
seseorang atau kelompok masyarakat tertentu yang ketika berpikir atau bertindak.
Umumnya, nilai dipelajari sebagai hasil dari pergaulan atau komunikasi antarindividu
dalam kelompok seperti keluarga, himpunan keagamaan, kelompok masyarakat atau
persatuan dari orangorang yang satu tujuan.
Heterogenitas nilai yang ada di masyarakat tentu menimbulkan masalah tersendiri bagi
guru dalam pembelajaran IPS di kelas. Di suatu pihak, nilai dapat masuk ke dalam
masyarakat dan tidak mungkin steril dari isu-isu yang menerpa dan terhindar dalam
masyarakat demokratis. Di pihak lain, tidak dipungkiri bahwa nilai tertentu muncul
dengan kekuatan yang sama dalam masyarakat dan menjadi pembelajaran yang baik
serta menjadi perlindungan dari berbagai penyimpangan dan pengaruh luar. Agar ada
kejelasan dalam mengkaji nilai di masyarakat, maka nilai dapat dibedakan atas nilai
sustantif dan nilai prosedural.
8
a. Nilai Substantif
Nilai substantif adalah keyakinan yang telah dipegang oleh seseorang dan umumnya
hasil belajar, bukan sekedar menanamkan atau menyampaikan informasi semata. Setiap
orang memiliki keyakinan atau pendapat yang berbeda-beda sesuai dengan
keyakinannya tentang sesuatu hal.
Manfaat lain dari belajar nilai substantif adalah siswa akan menyatakan bahwa dirinya
memiliki nilai tertentu. Guru harus menjelaskan bahwa siswa membawa nilai yang
beragam ke kelas sesuai dengan latar keluarga, agama, atau budaya. Selain itu, guru perlu
menyadari pula bahwa nilai yang dia anut tidak semuanya berlaku secara universal.
b. Nilai Prosedural
Nilai-nilai prosedural yang perlu dilatih atau dibelajarkan antara lain nilai kemerdekaan,
toleransi, kejujuran, menghormati kebenaran dan menghargai orang lain. Nilai-nilai
kunci ini merupakan nilai yang menyokong masyarakat demokratis, seperti: toleran
terhadap pendapat yang berbeda, menghargai bukti yang ada, kerja sama, dan
menghormati pribadi orang lain. Apabila kelas IPS dimaksudkan untuk mengembangkan
9
partisipasi siswa secara efektif dan diharapkan semakin memahami kondisi masyarakat
Indonesia yang beraneka ragam, maka siswa perlu mengenal dan berlatih menerapkan
nila-nilai tersebut.
Pembelajaran yang mengaitkann pendidikan nilai ini secara eksplisit atau implisit
hendaknya telah ada dalam langkah-langkah atau proses pembelajaran dan tidaklah
menjadi bagian dari konten tersendiri. Dengan kata lain, nilai-nilai ini tidak perlu
dibelajarkan secara terpisah. Selain itu, masyarakat demokratis yang ideal harus mampu
mengungkapkan nilainilai pokok dalam proses pembelajaran bukan hanya retorika
semata bahkan harus menghormati harkat dan martabat manusia, berkomitmen terhadap
keadilan sosial, dan memperlakukan manusia sama kedudukannya di depan hukum.
Tindakan sosial merupakan dimensi PIPS yang penting karena tindakan dapat
memungkinkan siswa menjadi peserta didik yang aktif. Mereka pula dapat belajar secara
konkret dan praktis. Dengan belajar dari apa yang diketahui dan terpikirkan tentang isu-
isu sosial untuk dipecahkan sehingga jelas apa yang akan dilakukan dan bagaimana
caranya, para siswa belajar menjadi warga Negara yang efektif di masyarakat.
Dimensi tindakan sosial dapat dibelajarkan pada semua jenjang dan semua tingkatan
kelas kurikulum IPS. Dimensi tindakan social untuk pembelajaran IPS meliputi tiga
model aktivitas sebagai berikut. 9
10
C.STRUKTUR IPS
Struktur adalah bangun atau susuan (dalam pikiran) yang terdiri atas unsur-unsur
yang berhubungan satu sama lain dalam kesatuan. 10
Jacob Bronowski (Supardi, 2011, p. 13) menjelaskan bahwa ilnu adalah aktivitas
menyusun fakta-fakta yang diketahui dalam kelompok-kelompok di bawah konsep-
konsep umum, dan konsep-konsep itu dinilai berdasarkan pernyataan dari tindakan-
tindakan yang kita dasarkan padanya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
batang tubuh ilmu strukturnya mencakup:fakta, konsep, generalisasi, dan teori.
Model pembelajaran alternatif untuk bidang ilmu-ilmu sosial telah diperkenalkan dengan
aneka ragam istilah diperkenalkan dengan aneka ragam istilah, seperti : Model Inkuiri,
Problem Solving, Berpikir Kritis, Pengambilan Keputusan, dan sebagainya. Pada
hakekatnya, model-model pembelajaran ini lebih banyak menekankan pada upaya
membelajarkan siswa secara aktif (Students’ Active Learning).
Untuk menyajikan materi pembelajaran yang penuh dengan muatan konsep, generalisasi
dan teori, Marlin L. Tanck dalam Sapriya (2009) memperkenalkan model pembelajaran
konsep, generalisasi dan konstruk yang dikenal dengan “A Model of A knowledge”
(Model Struktur ilmu Pengetahuan).
Salah satu pendekatan dalam pembelajaran IPS dan sekaligus menjadi tugas guru pada
tingkat pendidikan dasar adalah menerjemahkan materi yang sulit menjadi mudah atau
materi pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret. Suatu upaya untuk
menerjemahkan dan mengkonkretkan hal yang abstrak tersebut biasanya diperlukan
sesuatu yang berfungsi sebagai wakil atau representasi. Sesuatu yang mewakili inilah
yang dikenal dengan sebutan model. Para siswa yang tengah belajar pada jenjang
pendidikan menengah , perlu dibimbing dan diperkenalkan kepada atau dilatih
kemampuan dalam berpikir abstrak. Dengan kata lain, para guru perlu memperkenalkan
11
pengetahuan abstrak (abstrack knowledge) kepada siswanya. Salah satu cara untuk
membantu para siswa dalam memiliki kemampuan ini adalah melalui perantara model. 11
Menurut Tanck pengetahuan (knowledge) dianggap sebagai hasil kerja intelektual yang
dikembangkan oleh manusia melalui proses psikologisnya. Hasil-hasil itu dapat
digolongkan dalam bentuk/jenis pengetahuan yang berbeda-beda. Jenis pengetahuan
dapat dilihat sebagaimana dirancang dalam model struktur atau organisasi pengetahuan.
Model struktur ilmu pengetahuan terdiri atas unsur-unsur yang dapat digambarkan dalam
diagram, sebagai berikut :
Construct
Generalization
Concept
12
Fact and Atribute
Secara lebih rinci unsur-unsuryang ada dalam struktur ilmu pengetahuan diatas dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Atribut
Atribut merupakan karakteristik atau sifat sejumlah benda, peristiwa atau ide yang dapat
dibedakan. Atribut-atribut itu misalnya ciri-ciri yang dapat dianggap sama, serupa atau
berbeda. Atribut dapat didasarkan pada fakta berupa informasi konkret yang dapat
diverifikasi dari laporan orang lain atau hasil pengamatan langsung seseorang. Apakah
informasi itu akurat, dapat dibuktikan dengan cara memeriksa kebenaran laporan atau
dengan meneliti, mendengarkan, menyentuh, dan merasakan.
Laporan lisan, gambar, dan chart data dapat digunakan untuk mengkomunikasikan
atributatribut. Penkomunikasian fenomena dan kondisi yang terlihat merupakan proses
mempelajari atribut-atribut. Para siswa dapat mempelajari atribut-atribut melalui proses
persepsi, yakni memperoleh informasi dari orang lain, atau pengamatan dan pengkajian
oleh mereka sendiri.
Atribut dapat diketahui menurut tingkat kesadaran yang berbeda-beda. Beberapa atribut
dapat dengan udah dinyatakan sedangkan yang lainnya mungkin dapat dipahami dan
digunakan namun tidak mudah diungkapkan.
2. Kelas
Pengkelasan merupakan sesuatu hal yang biasa dan banyak kegunannya. Semua orang
yang kita ketahui, kita tempatkan dalam ragam kelas, seperti laki-laki – perempuan, kaya
13
– miskin, bersahabat – bermusuhan. Benda-benda hidup dapat dikelompokkan sebagai
berikut: tanaman – hewan, mamalia atau reptil atau burung, binatang buas – binatang
piaraan. Kelompok buku-buku dapat dibagi menurut jenisnya, seperti fiksi – nonfiksi,
bersamul tebal – bersampul tipis, mudah – sulit. Dengan demikian, kita
dapatmengklasifikasikan sesuatu secara praktis menurut pengalaman sesuai dengan
atributatributnya.
3. Simbol
Setiap kelas dapat dirujuk dengan suatu symbol. Symbol menunjukkan kelas. Symbol
dapat berupa kata-kata, tanda, gerak mimic,nomor angka, atau yang lainnya. Apapun
namanya simbol merupakan cara yang bermanfaat untuk mengkomunikasikan tentang
kelas. Kelas semua benda yang digunakan dalam produksi mungkin cocok disebut
“sumber-sumber produksi” atau “faktor-faktor produksi”. Benda-benda seperti tanah dan
pohon dapat dirujuk sebagai sumber alam. Kelas benda-benda buatan manusia yang
digunakan untuk memproduksi dapat dinamakan “modal”. Kelompok orang yang
bekerja untuk menghasilkan sesuatu barang dapat disebut “tenaga kerja” (buruh) atau
“sumber daya manusia”.
4. Konsep
Konsep merupakan pokok pengertian yang bersifat abstrak yang menghubungkan orang
dengan kelompok benda, peristiwa, atau pemikiran (ide). Lahirnya konsep karena adanya
kesadaran atas atribut kelas yang ditunjukkan oleh simbol. Konsep “tanah” bagi siswa
merupakan sebutan umum untuk sumber alam yang produktif. Konsep buruh menurut
siswa merupakan sebutan abstrak tentang apa yang dimiliki oleh semua anggota
kelas/kelompok.
Konsep bersifat abstrak dalam pengertian yang berkaitan bukan dengan contoh tertentu
melainkan dengan semua anggota kelas. Konsep dapat dianggap sebagai suatu model
kelompok benda yang terpikirkan. Konsep merupakan cara berpikir
14
menggenerelasasikan sejumlah anggota kelas yang khusus ke dalam satu contoh model
yang tidak nampak, termasuk atribut semua contoh yang berbeda-beda.
Konsep bersifat subyektif dan menyatu. Semua orang membentuk konsep dari
pengalamannya sendiri. Dari pengalaman seperti mencatat contoh-contoh dan
mendengarkan diskusi yang melibatkan kelas, setiap orang menjadi sadar akan
pengertian dan atribut.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Program Pendidikan IPS yang komprehensif adalah program yang mencakup empat
dimensi sebagai berikut:
3. Dimensi nilai dan sikap (Values and Attitudes); terdiri atas nilai substansif dan nilai
prosedural. Nilai substantif adalah keyakinan yang telah dipegang oleh seseorang
15
dan umumnya hasil belajar, bukan sekedar menanamkan atau menyampaikan
informasi semata. Nilai-nilai prosedural yang perlu dilatih atau dibelajarkan antara
lain nilai kemerdekaan, toleransi, kejujuran, menghormati kebenaran dan
menghargai pendapat orang lain.
Dimensi dan Sruktur Ips akan menjadi dasar dan Sumber pembelajaran dalam
pengorganisasian materi yang diselenggarakan oleh guru.
B. SARAN
1. Dalam mengajarkan IPS pada siswa sangat perlu ada upaya pencarian dan
penerapan model pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar lebih berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Toni Nasution dan Maulana Arafat, Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial,
Yogyakarta:Samudera Biru,2018
(https://www.slideshare.net/pdewi6132/dimensi-dan-struktur-ips
https://silabus.org/dimensi-dalam-pembelajaran-ips/
(https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPP/article/download/13529/pdf,
(https://oktaseiji.wordpress.com/2011/04/24/dimensi-dan-struktur-pendidikan-ips
16