Rapha Theresia
Jambi Nomor: 066/PER-DIR/RS-
RTJ/VII/2022 Tentang Akses dan
Kesinambungan Pelayanan
16
BAB I
DEFINISI
17
BAB II
RUANG LINGKUP
2) Skrining Medis
18
terhadap pasien pada saat sebelum pasien masuk ke rumah sakit,
saat pasien tiba di rumah sakit atau saat pasien sudah di dalam
rumah sakit. Pada pasien yang datang langsung ke rumah sakit,
skrining dilakukan oleh petugas/ staf rumah sakit yang pertama
kontak dengan pasien. Pada pasien yang tidak datang langsung ke
rumah sakit, skrining dapat dilakukan melalui telepon atau skrining
dilakukan di tempat asal pasien yang dilakukan oleh petugas medis
RSPB.
2.2.3 Prinsip
19
BAB III
TATALAKSANA
20
Petugas : (bila pasien terlihat sakit) ibu ada keluhan apa,
sepertinya ibu terlihat pucat/ nyeri? (bila pasien terlihat baik
arahkan ke pendaftaran)
21
4) Bila pasien telah berobat, maka sarankan pasien ke IGD
untuk penanganan kegawatannya, sehingga dokter IGD dapat
berkoordinasi dengan DPJP untuk kegawatan pasien agar
dapat ditindaklanjuti.
22
4) Melakukan skrining berdasarkan atas keluhan pasien, atau
secara kasat mata dicurigai ada kegawatan.
5) Bila ada kegawatan diminta untuk segera masuk ke IGD agar
dapat ditindak lanjuti oleh perawat atau dokter jaga yang
bertugas saat itu (Triage). Bila pasien hamil dan mempunyai
keluhan di sekitar kehamilan, contoh; Ketuban pecah,
kontraksi, perdarahan dll, maka pasien diminta untuk ke
Ruang Bersalin agar dapat ditindaklanjuti oleh bidan atau
dokter jaga yang bertugas saat itu.
6) Bila terdapat pasien kecelakaan, maka petugas menghubungi
perawat IGD agar perawat IGD dapat mengevakuasi pasien
dengan benar.
23
3.3.2. Dokter
24
2) Tubex TF / IgM Anti Salmonella Typhi (sesuai indikasi
klinis)
3) Natrium, Kalium, Clorida, Calcium (sesuai indikasi
klinis kasus)
25
3.3.3.4. Perawatan Perinatologi
5) Pemeriksaan EKG
1) Hematologi Rutin,
2) PT / APTT
26
3.3.3.6.2. Untuk Golongan Operasi Besar :
1) Hematologi Rutin
2) LED
3) Golongan Darah dan Rhesus
4) Elektrolit
5) CT/BT
6) Bilirubin Total/Direk/Indirek
7) Ureum / Creatinin
8) SGOT /SGPT
9) Glukosa Puasa dan Glukosa 2 jam PP
10) Urine puasa
11) Protein total/Albumin/Globulin
12) Urine Lengkap
13) Rontgen : Foto Thorax
14) EKG
15) Konsul Pre Operatif : dokter Sesialis Jantung /
dokter Spesialis penyakit dalam & dokter
Spesialis Anestesi
27
Pasien yang telah di seleksi diberi label warna pada listnya,
sesuai dengan tingkat kegawatannya. Adapun pemberian labeling
warna sesuai dengan tingkat kegawatannya, sebagai berikut :
1. Pasien gawat darurat diberi label warna merah
2. Pasien gawat tidak darurat atau darurat tidak gawat diberi
label warna kuning
3. Pasien tidak gawat dan tidak darurat diberi warna hijau
4. Pasien yang telah dinyatakan meninggal diberi label warna
hitam Keputusan Triage.
28
2) Skrining prioritas pelayanan. Proses skrining untuk pasien
yang datang ke Instalasi Rawat Jalan (poliklinik) dilaksanakan
melalui evaluasi visual atau pengamatan oleh petugas rekam
medis. Evaluasi visual atau pengamatan merupakan salah satu
kegiatan pemilahan pasien melalui visual atau pengamatan
untuk menentukan apakah pasien ini membutuhkan
penanganan segera atau tidak (prioritas penanganan pasien).
Setelah dilakukan evaluasi visual atau berikut :
a) Kesadaran :
1) Sadar penuh
3) Tidak sadar
b) Pernafasan
1) Nafas normal
2) Tampak sesak
3) Tidak bernafas
c) Risiko jauh
1) Risiko Rendah
2) Risiko Sedang
3) Risiko Tinggi
d) Nyeri Dada
29
e) Skala Nyeri:
Nyeri yang digunakan adalah Wong Baker Face
Pain
2 – 3 sedikit nyeri
4 – 5 cukup nyeri
6 – 7 lumayan nyeri
8 – 9 sangat nyeri
f) Batuk :
1) Tidak ada
2) Klinik disegerakan
3) Ke IGD
30
3.4.4 Penerimaaan Pasien Rawat Inap :
Pasien dapat didaftarkan masuk ke rumah sakit oleh dokter
spesialis yang memiliki Surat Ijin Praktek di Rumah Sakit Rapha
Theresia Jambi Semua admission, tidak termasuk perinatologi,
memerlukan kelengkapan lembar kerja admissi dari dokter spesialis
atau dokter umum dengan instruksi dari dokter spesialis, yaitu:
1) Lembar admission (Surat Pengantar Rawat inap)
2) Diagnosis saat datang
31
a) Kondisi pasien memerlukan manajemen klinis dan/atau
fasilitas yang tidak tersedia di lingkungan tempat
tinggal mereka yang biasa
b) Pasien membutuhkan waktu untuk dilakukannya
observasi yang nantinya akan dinilai atau di diagnosis
c) Pasien membutuhkan setidaknya penilaian harian atas
kebutuhan obatnya
d) Pasien memerlukan prosedur yang tidak dapat
dilakukan difasilitas terpisah, misalnya ruang praktek
dokter, tanpa fasilitas pendukung khusus dan/atau
keahlian yang tersedia
e) Penurunan kesadaran yang tiba-tiba(tidak sadar, coma,
disorientasi, kebingungan atau tidak responsif)
f) Jumlah denyut nadi permenit yang abnormal baik
tinggi atau rendah(denyut nadi di luar rentang normal
yang ditentukan berdasarkan usia)
g) Tekanan darah tinggi atau rendah yang tidak normal(
diatas atau di bawah batas usia )
h) Demam persisten ( suhu tubuh > 38 c ) didahului
dengan cek laboratorium terlebih dahulu
i) Perdarahan aktif
j) Gangguan elektrolit /asam basa/ph darah yang berat
atau HB yang rendah
k) Kelainan elektrokardiogram (ECG )
l) Pasien yang mengalami nyeri hebat dan sedang
m) Operasi atau prosedur yang dijadwalkan dalam 24 jam
n) Pasien dengan pemantauan tanda-tanda vital
o) Pasien yang tidak responsif untuk dilakukan rawat
jalan
32
Jenis rawat inap di Rumah Sakit Rapha Theresia Jambi :
a) Perawatan Dewasa (Penyakit Dalam)
b) Perawatan Bedah (bedah umum)
c) Perawatan Anak
d) Perawatan neonatal
e) Perawatan obstetri
33
7) Klinik Saraf
8) Klinik THT
9) Klinik Kulit dan kelamin
10) Klinik Geriatri
11) Klinik Gigi
12) Klinik DOT
34
3.4.5.5 Pelayanan Pengobatan Rehabilitatif
Pelayanan pengobatan Rehabilitatif yang bisa dilakukan di
Rumah Sakit Rumah Sakit Rapha Theresia Jambi adalah :
1) Fisioterapi
2) Senam lansia
35
BAB IV
DOKUMEN
Ditetapkan di : Jambi
36