Anda di halaman 1dari 5

PKWU

MACARONI SCHOTLE

Nama : Ikhlasia Kinan K


Kelas : X IPA 1

Jl. Joglo Baru No.77, RT.5/RW.6, Joglo, Kec. Kembangan,


Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11640
Telepon: (021) 5857220
Provinsi: Jakarta
Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Bulan Ramadhan merupakan salah satu bulan suci untuk umat Islam.
Seluruh umat muslim di seluruh dunia menyambut gembira kedatangan
bulan suci ini, tidak terkecuali umat muslim di Indonesia yang merupakan
negara muslim terbesar di dunia. Berbagai kegiatan dilakukan demi
menyambut bulan suci ini. Mulai dari yang bersifat keagamaan seperti
bersholawat hingga yang bersifat tradisi seperti nyekar atau sekedar
membersihkan lingkungan tempat tinggal dan masjid-masjid untuk
beribadah. Tak ketinggalan pula tayangan televisi yang bernuansa islami.
Salah satu budaya yang tak bisa dilepaskan dalam bulan puasa adalah tradisi
Ngabuburit. Ngabuburit berasal dari bahasa sunda (suku asli Jawa Barat)
yang berarti bersantai-santai sambil menunggu waktu.
Salah satu kegiatan Ngabuburit yang paling umum dilakukan di Indonesia
adalah dengan berburu takjil. Takjil sendiri sebenarnya adalah sebuah
kosakata yang berasal dari Arab dengan makna “menyegerakan”. Berdasar
pengertian ini, maka takjil diartikan sebagai menyegerakan berbuka puasa.
Karena dalam Islam, menyegerakan berbuka puasa adalah sebuah anjuran.
Setelah mengalami perkembangan, takjil bergeser makna menjadi makanan
yang biasa disajikan sebagai kudapan berbuka puasa. Berbagai penelitian
menunjukan bahwa penjualan makanan terbesar dalam satu tahun justru saat
Ramadhan. Umumnya orang-orang lebih banyak memanfaatkan waktunya
untuk beristirahat selama bulan Ramadhan.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh perubahan pola makan dan waktu
luang yang lebih banyak dibandingkan bulan-bulan biasa. Pola makan
orangorang Indonesia yang biasanya tiga kali sehari berubah menjadi dua
kali sehari, yaitu pada waktu sahur dan buka puasa. Jam makan siang yang
biasanya digunakan untuk makan siang pun dapat digunakan untuk
beristirahat atau tidur siang. Pola makan yang berubah ini kemungkinan
menyebabkan perubahan pola konsumsi konsumen pada makanan.
Bab II
Pembahasan

a. Bahan
- 200 gr macaroni
- 250 L susu full cream
- Kornet ½ kaleng
- Telur 2 butir
- 2 siung bawang putih
- 2 sendok makan margarin
- 1 sendok makan kaldu bubuk
- 75 gr keju quick melt
- Garam secukupnya

b. Alat
- Alat kukus
- Panic
- Spatula
- Wadah
- Tempat alumunium

c. Proses pembuatan

Tumis bawang putih dan kornet Lalu campurkan susu dan keju
Campurkan macaroni, kornet dan telur masukan ke wadah alumunium

d. Hasil dan modal penjualan

Penjualan ini membutuhkan modal sebesar Rp. 60.000 4 Barang yang dijual
adalah

sebanyak 15 pcs, dengan dijual seharga Rp. 5.000 menjadi 5.000 * 15 = Rp

75.000. Dengan seluruh keuntungan adalah sebesar Rp.

15.000, jika diperinci, keuntungan per pcs adalah

15.000 15 = Rp. 1.000 Dan jika dijual tanpa adanya keuntungan sebesar Rp.
1.000
Proses penjualan

Penutupan

Kesimpulan

Kesimpulannya adalah dengan diadakannya tugas PKWU ini meningkatkan kita


yaitu adanya jiwa wirausahawan dan berani berbicara di depan umum. Mungkin
ini bukan hanya dijadikan sebagai tugas, tetapi untuk kita belajar berjualan sejak
dini dan bisa menjadi wirausaha diseling dengan sekolah, jadi uang jajan kan
bisa diambil dari hasil keuntungan berjualan. Mencari uang memanglah tidak
mudah, harus perlahan terlebih dahulu, Karena sedikit demi sedikit lama-lama
menjadi bukit. Kita berjualan bisa lewat apa saja, bisa offline dengan keliling
atau kita mempunyai toko lalu di pajang di toko tersebut, atau bisa dengan
online bisa melalui WhatsApp, Instagram, Gojek, Grab, ataupun di e commerce
kesayangan kalian. Dan terimakasih....

Anda mungkin juga menyukai