Makalah Kelompok 9
Makalah Kelompok 9
Dosen Pembimbing :
BURHANUDDIN BUTARBUTAR, S.E, S.Ag, M.E
Disusun oleh :
1. Ahmad Fajar Harahap ( Agribisnis) 234114032
2. ratu makeysha (Agribisnis) 234114004
3. Afriansyah (Agribisnis) 234114019
4. Bobby Caniago (Sastra inggris) 236114001
i
2023/2024
PENELAAHAN
MAKALAH BERJUDUL : AMAL USAHA BIDANG PENDIDIKAN
Oleh:
Kelompok 9
Nama Mahasiswa NIM:
1. Ahmad Fajar Harahap ( Agribisnis) 234114032
2. Ratu makeysha (Agribisnis) 234114004
3. Afriansyah (Agribisnis) 234114019
4. Bobby Caniago (Sastra inggris) 236114001
Diajukan sebagai salah satu tugas pada mata kuliah Kealwashliyahan semester II TA.
2023/2024 Prodi AGRIBISNIS UMN Al-WASHLIYAH
Medan, 03 April 2024
Penelaah I, Penelaah II
Pekerjaan .. Pekerjaan ,,
Dosen Pengampu,
ii
NIDN 0104066201
iii
Kata Pengantar
Puji dan juga syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT dengan nikmat waktu dan juga
nikmat pikiran dan tenaga, penulis bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “AMAL
USAHA BIDANG PENDIDIKAN” tepat waktu.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada rekan, kedua orang tua dan juga sahabat yang
membantu penulis dalam mengerjakan makalah ini.
Penulis sangatlah sadari bahwasanya makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, demi
kesempurnaan makalah ini, penulis menerima kritik dan juga saran yang membangun dari
para pembaca.
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................3
1. 1 Latar Belakang....................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………..4
2. 1 Pengertian Amal Usaha Bidang Pendidikan.......................................................................4
2. 2 Tujuan Amal Usaha Bidang Pendidikan……………………………………...…………...5
2. 3 Fungsi Amal Usaha Bidang Pendidikan……………………………………….………….6
BAB III PENUTUP……………………….………………………………………………….8
Kesimpulan…………………….……………………………………………………………..8
2
BABI I
PENDAHULUAN
1. 1 LATAR BELAKANG
Al- jamiyatul Washliyah yang selanjutnya disebut “Al - Washliyah” adalah ormas islam
yang lahir pada tanggal 30 November 1930 di Medan. Al jamiyatul Washliyah bermula dari
sebuah kelompok studi yang dibentuk oleh murid murid MIT (Maktab Islamiayh Tapanuli)
yang duduk dikelas tertinggi pada tahun 1928. Pada perkembangan selanjutnya para anggota
diskusi.Lalu upaya kea rah ini mulai dirintis dengan melakukan beberapa kali pertemuan.
Sehingga puncaknya pada tanggal 30 November 1930 dideklarasikanlah sebagai Organisasi
Al Jamiyatul Washliyah dengan pengurusnya Ismail Banda sebagai kutua I dan A. Rahman
Syihab sebagai ketua II. Perhatian utama Organisasi Al Washliyah pada masa awal
perkembangannya mencakup beberapa hal yaitu Program kerjanya, setidaknya mencakup
bidang Tabligh (ceramah agama), Tarbiyah (pengajaran), Pustaka/penerbitan, fatwa,
penyiaran, urusan anggota, dan tolong menolong. Lalu sebagai unit pelaksana dari program
program tersebut Al Jamiyatul Washliyah membentuk majelis majelis, seperti majelis
Tabligh, yaitu majelis yang mengurus kegiatan dakwah islam dalam bentuk ceramah.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan adalah salah satu bidang amal usaha Al Washliyah yang sejak berdiri sudah
menjadi perhatian utama bagi para tokoh pendiri. Terlihat dari sejarahnya setelah dua tahun
Al-Washliyah berdiri, para pengurus mulai memikirkan perlunya perguruan untuk tempat
putra dan putri mereka menimba ilmu.
Pada tahun 1932 berdirilah sebuah Madrasah pertama dijalan Sinagar, Petisah Medan.
Dibuka pada tanggal 1 Agustus 1932. Sejak saat itulah majelis Tarbiyah Pendidikan mulai
mengatur tentang kurikum yang akan diajarkan di Madrasah.
Kurikulum yang diterapkan di Madrasah ini bukan saja mengajar Kitab-kitab Fiqh, Tafsir,
dan Hadits dari sumbernya yang asli, tetapi menyatukan dua model Pendidikan yaitu Barat
dan modern islam, meskipun sistemnya masih sedehana. Setelah satu tahun model
Pendidikan didalam kelas mendapat simpati masyarakat.
1. Madrasah Kota Ma’sum Jalan Puri, Pimpinan oleh M. Arsyad Thalib Lubis.
4. Madrasah Glugur (Gang pensiunan), Pimpinan oleh Jusuf Ahmad Lubis danSulaiman Taib
4
pra-madrasah, usaha ini dimulai dengan membangun Taman kanak- kanak atau Raudhatul
Athfal hingga sampai ke Universitas. Banyaknya jumlah madrasah dan sekolah yang
didirikan oleh AlWashliyah menandakan organisasi ini mudah diterima oleh masyarakat dan
telah berperan dalam mencerdaskan bangsa. Dengan jumlah yang terus bertambah dari waktu
ke waktu, dibutuhkan pengelolaan dan pengawasan yang lebih professional.Karena itu
keberadaan Majelis Pendidikan Al Washliyah sangat diperlukan.Disebutkan bahwa tugas
Majelis pendidikan ini adalah memimpin dan mengatur kesempurnaan jalannya perguruan,
pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan didalam segala jenis tingkatan madrasah/ perguruan
serta pendidikan dasar, lanjutan dan perguruan tinggi, mendirikan madrasah-madrasah,
sekolah-sekolah, pesantren dan perguruan-perguruan yang bersifat agama dan umum,
menyiapkan, menyediakan dan mengangkat tenaga kependidikan (guru dan dosen) yang
memiliki kompetensi professional, mengadakan hubungan kerjasama dengan berbagai
lembaga dalam maupun diluar negeri, berwenang mengangkat dan memberhentikan pimpinan
dan tenaga kependidikan dilingkungan satuan pendidikan dalam berbagai jenjang dan jenis,
serta mengadakan dan mengusahakan beasiswa.
5
.3. SLTP bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar yang merupakan perluasanserta
peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan kehidupannya sebagai
pribadi, anggota masyarakat, warga negara sesuai dengan tingkat perkembangannya serta
mempersiapkan siswa untuk hidup dalam masyarakat dan mengikuti pendidikan menengah.
4. SMU bertujuan meningkatkan pengetahuan siswa dan melanjutkan pendidikan pada
jenjang yang lebih tinggi, mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan kesenian serta meningkatkankemampuan siswa sebagai anggota
masyarakat dalam mengadakan hubungantimbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan
alam sekitar.
5. SMK bertujuan mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikanyang lebih
tinggi dan meluaskan pendidikan dasar serta meningkatkan kemampuansiswa sebagai
anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balikdengan lingkungan sosial,
budaya, dan alam sekitar, dan untuk dapatmengembangkan diri sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologidan kesenian serta mempersiapkan siswa untuk memasuki
lapangan kerja danmengembangkan sikap profesional.
Maka dari itu sangat penting kita untuk menjaga peran organisasi tentang pendidikan Al
Jamiyatul Washliyah.
Dalil Al Quran :
“ Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglahdalam
majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-
orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”
6
5. Pengajaran Nilai-nilai Islam: Alwashliyah mendorong pendidikan yang tidak hanya
mengajarkan materi akademis, tetapi juga nilai-nilai moral dan spiritual Islam untuk
membentuk karakter yang baik pada generasi muda.
Melalui upaya-upaya ini, Alwashliyah berkontribusi dalam memajukan pendidikan Islam dan
memberdayakan masyarakat melalui akses pendidikan yang berkualitas.
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Diakhir Makalah ringkas ini dapat disimpulkan bahawa peranan Al-Washliyah dalam
dunia pendidikan cukup signifikan.Terutama dalam melahirkan pelajar-pelajar yang mahir
Pendidikan Dan Dakwah. Alumni Al-Washliyah banyak yang meneruskan pelajaran ke Timur
Tengah, seperti: Mesir, Saudi Arabia, Iraq, Sudan, dan Lybia. Dan mereka dapat meneruskan
pelajaran di university-university tersebut dalam menghadapi sebarang masalah dari segi ilmu
alat. Hal itu kerana mereka telah diberikan bekalan yang cukup memadai semasa mereka
belajar di Al-Washliyah. Alumni-alumni al Washliyah banyak yang memberikan pengabdian
baik di pemerintahan ataupun di lembaga-lembaga bukan pemerintahan.