Anda di halaman 1dari 41

MAKALAH

RENANG

SMP 2 BAKAUHENI
LAMPUUNG SELATAN
LAMPUNG

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................Error! Bookmark not defined.i

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...............................................................................................2

D. Manfaat Penulisan.............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3

A. Sejarah Renang..................................................................................................3

B. Teknik Renang...................................................................................................8

C. Proses Belajar Renang.....................................................................................16

D. Teknik Lanjutan Renang..................................................................................18

E. Peraturan Renang.............................................................................................31

F. Peralatan Renang.............................................................................................31

BAB III PENUTUP....................................................................................................33

A. Kesimpulan......................................................................................................33

B. Saran................................................................................................................36

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................37

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Indonesia mengenai berenang baru mulai terkenal setelah
kemerdekaan, sedangkan sebelumnya hanya dikenal oleh bangsa kulit putih saja.
Berenang merupakan cabang olahraga yang penting untuk dipelajari dan
dikuasai, sebab manusia hidup didunia ini, sehari-harinya tidak lepas dari pada
air. Air adalah salah satu unsur yang penting didalam kehidupan kita, sebab bila
tidak ada air tentu semua mahluk tidak dapat hidup. Selain itu berenang
merupakan olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat
badan (obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau
arthritis. Berenang dapat memberikan banyak manfaat yang dapat dirasakan
apabila kita melakukannya secara benar dan rutin.
Namun kenyataannya, banyak yang enggan mempelajari cabang
olahraga tersebut, karna di anggap berbahaya. Padahal berenang terbilang minim
resiko, olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh
dipakai sewaktu berenang.
Untuk menghindari terjadinya bahaya yang di khawatirkan, dianjurkan
melakukan gerakan pemanasan sebelum memulai olahraga ini, agar tidak kram
otot sekaligus juga berfungsi untuk meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung
secara bertahap dan juga lakukan pendinginan setelah selesai berenang agar suhu
tubuh dan detak jantung tidak menurun secara drastis dengan cara berenang
perlahan-lahan selama 5 menit.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sejarah dari cabang olahraga renang?
2. Bagaimana tehnik berolahraga renang?
3. Bagaimana proses belajar mengajar dalam cabang olahraga renang?
4. Bagaimana proses latihan dari cabang olahraga renang?
5. Peraturan apa saja yang ada dalam cabang olahraga renang?

1
6. Peralatan apa saja yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan cabang
olahraga renang?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah dari cabang olahraga renang.
2. Untuk mengetahui tehnik berolahraga renang.
3. Untuk mengetahui proses belajar mengajar dalam cabang olahraga renang.
4. Untuk mengetahui proses latihan dari cabang olahraga renang.
5. Untuk mengetahui peraturan- peraturan yang ada dalam cabang olahraga
renang.
6. Untuk mengetahui peralatan-peralatan yang diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan cabang olahraga renang.

D. Manfaat Penulisan
1. Pembaca dapat mengetahui sejarah dari cabang olahraga renang.
2. Pembaca dapat mengetahui tehnik berolahraga renang.
3. Pembaca dapat mengetahui proses belajar mengajar dalam cabang olahraga
renang.
4. Pembaca dapat mengetahui proses latihan dari cabang olahraga renang.
5. Pembaca dapat mengetahui peraturan- peraturan yang ada dalam cabang
olahraga renang.
6. Pembaca dapat mengetahui peralatan-peralatan yang diperlukan untuk
mendukung pelaksanaan cabang olahraga renang.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Renang
Renang telah dikenal sejak masa prasejarah, dengan ditemukannya
Lukisan dari Zaman Batu didalam “ g u a perenang” yang berdekatan
d e n g a n W a d i S o r a d i G i l f Kebir, Mesir barat daya. Gambar-gambar
ini nampak menunjukkan gaya dada atau gaya anjing mengayuh, meskipun bisa
jadi ini mungkin menunjukkan gerakan yang berkaitan dengan prosesi ritual
yang artinya tidak ada kaitannya dengan renang. Gua ini juga digambarkan pada
film English Patient.
Stempel lilin Mesir yang bertanggal antara 4000 dan 9000 tahun
sebelum masehi menunjukkan empat perenang yang diyakini berenang dengan
variasi dari gaya bebas. Referensi lain mengenai renang juga ditemukan pada
gambar timbul Babylonia dalam lukisan dinding Assyria yang menunjukkan
variasi dari gaya dada. Lukisan yang paling terkenal telah ditemukan di padang
pasir Kebir dan diperkirakan berasal dari sekitar 4000 tahun sebelum masehi.
Gambar timbul Nagoda juga menunjukkan perenang yang berasal dari
3000 tahun sebelum masehi. Istana Indian Mohenjo Daro dari 2800 tahun
sebelum masehi memiliki kolam renang berukuran 30 m x 60 m. Istana Minoan
Minos of Knossos di Kreta juga dilengkapi dengan bak mandi. Makam kuno
Mesir dari 2000 tahun sebelum masehi menunjukkan variasi dari gaya bebas.
Penggambaran perenang juga ditemukan pada Hittites, Minoans, dan
masyarakat Timur Tengah lainnya, orang Inca dalam Rumah Tepantitla di
Teotihuacan, dan dalam mosaik di Pompeii. Referensi tulisan yang berasal dari
2000 tahun sebelum masehi, termasuk Gilgamesh, the Iliad, the Odyssey, Injil
(Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11), Beowulf, dan hikayat lainnya,
meskipun gayanya tidak pernah dijelaskan. Ada juga beberapa yang
menyinggung para perenang dalam naskah kuno Vatikan, Borgian dan Bourbon.
Orang-orang Yunani tidak mengikut sertakan renang pada
Pertandingan Olympiade kuno, namun mempraktekan olah raga tersebut. Sering

3
kali membangun kolam renang sebagai bagian dari bak mandi mereka. Satu
pernyataan yang biasanya menyinggung di Yunani adalah dengan mengatakan
tentang seseorang bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya berlari ataupun
berenang. Orang-orang Etruscan di Tarquinia (Italia) menunjukkan gambar para
perenang dalam 600 tahun sebelum masehi, dan makam kuno di Yunani
menunjukkan gambar perenang-perenang 500 tahun sebelum masehi.
Orang Yunani Sisilia telah dijadikan tawanan pada sebuah kapal
Persia king Xerxes I pada 480 tahun sebelum masehi. Setelah mengetahui
serangan yang akan datang untuk angkatan laut Yunani, ia mencuri pisau dan
lompat keluar kapal. Sepanjang malam dan dengan menggunakan alat bantu
pernapasan (snorkel) yang terbuat dari buluh, ia berenang kembali kearah kapal
dan memotong talinya.
Juga dinyatakan bahwa ketrampilan berenang telah menyelamatkan
bangsa Yunani pada perang Salamis, ketika bangsa Persia semuanya tenggelam
ketika kapal mereka dihancurkan. Julius Caesar juga dikenal sebagai sebagai
perenang yang baik. Sejumlah relif dari 850 tahun sebelum masehi di Galeri
Nimrud dari Musium Inggris menunjukkan para perenang, yang sebagian besar
dalam konteks militer, sering menggunakan alat bantu renang.
Di Jepang, renang merupakan salah satu keahlian terhormat Samurai,
dan catatan sejarah menjelaskan kompetisi renang pada tahun 36 sebelum
masehi diadakan oleh kaisar Suigui (ejaannya tidak jelas), yang pertama kali
dikenal sebagai perlombaan renang. Cerita rakyat Jerman menjelaskan tentang
renang, yang dengan sukses digunakan dalam perang melawan bangsa Roma.
Kompetisi renang juga dikenal sejak saat itu.

Abad Pertengahan hingga tahun 1800


Renang awalnya merupakan salah satu dari tujuh ketangkasan yang
dimiliki oleh para kesatria dalam Abad Pertengahan, termasuk berenang dengan
memakai baju zirah. Akan tetapi, sejak renang dilakukan dalam keadaan tanpa
pakaian, ia menjadi kurang populer karena masyarakat menjadi semakin
konservatif, dan ia telah ditentang oleh gereja pada akhir abad pertengahan.

4
Sebagai contoh, pada abad ke 16, pengadilan Jerman mencatatkan dalam Vechta
larangan tempat renang umum tanpa busana bagi anak-anak.
Leonardo da Vinci membuat sketsa awal tentang pelampung. Pada
tahun 1538 Nicolas Wynman, Profesor bahasa berkebangsaan Jerman, menulis
pertama kali buku renang Colymbetes. Tujuannya bukan untuk olah raga, tapi
lebih untuk mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut
berisi pendekatan yang sangat bagus dan metodis untuk belajar belajar gaya
dada, termasuk alat bantu renang seperti kantung berisi tekanan udara, ikatan
buluh, atau sabuk pelampung. Sekitar waktu yang hampir bersamaan, E. Digby
dari Inggris juga menulis buku tentang renang, menyatakan bahwa manusia
dapat berenang lebih baik dari ikan.
Pada tahun 1603 organisasi renang pertama dibentuk di Jepang. Kaisar
Go-Yozei dari Jepang menyatakan bahwa murid sekolah harus dapat berenang.
Pada tahun 1696, penulis Perancis Thevenot menulis Seni Berenang,
menjelaskan bahwa gaya dada sangat mirip dengan gaya dada modern. Buku ini
telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dan menjadi referensi standar
renang selama bertahun-tahun hingga masa yang akan datang.
Pada tahun 1708, kelompok penyelamat pertama yang dikenal
Asosiasi Chinkiang untuk Menyelamatkan Hidup dibentuk di Cina. Pada tahun
1796 klub renang (yang masih ada) telah ditemukan di Upsala, Swedia.
Benjamin Franklin diakui sebagai pencipta sirip karet renang pada usia sepuluh,
tahun 1716. Pada tahun 1739 Guts Muts (juga dieja dengan Guts Muth) dari
Schnepfenthal, Jerman, menulis Gymnastik die Jugend (Olah raga untuk kaum
muda), termasuk didalamnya bagi khusus tentang renang.
Pada tahun 1974 Kanonikus Oronzio de Bernardi of Italy menulis dua
volume buku tentang renang, termasuk latihan mengambang sebagai prasyarat
untuk belajar renang. Pada tahun 1798 Guts Muts menulis buku lain Kleines
Lehrbuch der Schwimmkunst zum Selbstunterricht (Buku pelajaran kecil tentang
seni renang untuk belajar sendiri), merekomendasikan penggunaan alat pancing
untuk membantu dalam belajar berenang.
Bukunya menjelaskan tiga langkah pendekatan untuk belajar berenang
yang masih dipergunakan hingga saat ini. Pertama, buatlah murid terbiasa

5
dengan air, kedua, latih gerakan renang di luar air, ketiga, latih gerakan renang
di dalam air. Dia yakin bahwa renang adalah bagian penting dari setiap
pendidikan.
Kelompok penyelamat lainnya didirikan tahun 1767 di Amsterdam
oleh orang Belanda, 1772 di Kopenhagen, dan tahun 1774 oleh Inggris Raya.
Pada tahun 1768 kelompok kemanusiaan dibentuk di Amerika Serikat.The
Haloren, kelompok pembuat garam di Halle, Jerman, sangat mahir berenang
melalui pemberian contoh yang baik pada yang lainnya dengan cara mengajar
anak-anak mereka berenang pada usia yang masih sangat muda.

Era Olimpiade modern setelah tahun 1896


Pertandingan Olimpiade dilangsungkan pada tahun 1896 di Athena.
Kompetisi khusus kaum pria (lihat juga renang pada olimpiade musim panas
1896). Enam pertandingan telah direncanakan, namun hanya empat yang betul-
betul diselenggarakan: 100 m, 500 m, dan 1200 m gaya bebas dan 100 m untuk
pelaut. Medali emas pertama dimenangkan oleh Alfred Hajos dari Hungaria
dengan catatan waktu 1:22.20 untuk 100 m gaya bebas.
Hajos juga memenangkan pertandingan 1200 m, dan tidak mampu
memenangkannya pada 500 m, dimana dimenangkan oleh Paul Neumann dari
Australia. Kompetisi renang lainnya dari 100 m untuk para pelaut termasuk tiga
pelaut Yunani di Teluk Zea dekat Piraeus, dimulai dengan perahu dayung.
Pemenangnya adalah Ioannis Malokinis dengan catatan waktu dua menit dan 20
detik. Perlombaan 1500 m juga diadakan.
Pada tahun 1897 Kapten Henry Sheffield membuat kaleng penyelamat
atau silinder penyelamat, yang sekarang dikenal sebagai alat bantu penyelamat
di Baywatch. Bagian ujungnya membuatnya meluncur lebih cepat dipermukaan
air, meskipun itu dapat menyebabkan cidera. Pertandingan Olimpiade kedua
dilaksanakan di Paris tahun 1900 menampilkan 200 m, 1000 m, dan 4000 m
gaya bebas, 200 m gaya punggung, dan 200 m perlombaan beregu (lihat juga
Renang pada Olimpiade musim panas tahun 1900).
Ada dua tambahan pertandingan renang yang tidak biasa (meskipun
cukup umum pada waktu itu), hambatan pelaksanaan renang di sungai Seine

6
(berenang bersama arus), dan perlombaan renang didalam air. 4000 m gaya apa
saja dimenangkan oleh John Arthur Jarvis dengan catatan waktu dibawah satu
jam, perlombangan renang Olimpiade terpanjang yang pernah diadakan. Gaya
punggung juga diperkenalkan pada pertandingan Olimpiade di Paris, demikian
juga halnya dengan polo air. Klub Renang Osborne dari Manchester
mengalahkan team klub dari Belgia, Perancis dan Jerman dengan sangat mudah.
Gaya Trudgen dikembangkan oleh guru renang dan perenang
Australia keturunan Inggris bernama Richard (Fred, Frederick) Cabill. Seperti
Trudgen, dia memperhatikan penduduk asli dari kepulauan Solomon,
menggunakan gaya bebas. Namun berbeda dengan Trudgen, dia melihat
tendangan mengibas, dan mempelajarinya dengan seksama. Dia menggunakan
sentakan mengibas yang baru ini dari pada gaya dada atau tendangan
menggunting dari Trudgen.
Dia menggunakan gerakan ini pada tahun 1902 di Kejuaraan
Internasional di Inggris untuk menciptakan rekor dunia yang baru dengan
berenang di luar gaya yang dilakukan oleh semua perenang Trudgen pada 100
yard dengan catatan waktu 0:58.4 (beberapa sumber mengatakan bahwa itu
adalah anaknya dalam catatan waktu 0:58.8). dia mengajarkan gaya ini kepada
keenam anaknya, masing-masing nantinya menjadi perenang kejuaraan.
Teknik menjadi dikenal sebagai gaya bebas Australia hingga tahun
1950, ketika ia diperpendek menjadi gaya bebas saja, secara teknik dikenal
sebagai front crawl. Olimpiade tahun 1904 di St. Louis meliputi perlombaan 50
yard, 100 yard, 220 yard, 440 yard, 880 yard dan satu mil gaya bebas, 100 yard
gaya punggung dan 440 yard gaya dada, dan 4×50 yard gaya bebas beranting
(lihat juga renang olimpiade musim panas tahun 1904. Perlombaan ini
membedakan antara gaya dada dengan gaya bebas, sehingga sekarang ada dua
gaya yang ditetapkan (gaya dada dan gaya punggung) dan gaya bebas, dimana
sebagian besar orang berenang dengan gaya Trudgen.
Pada tahun 1907 perenang Annette Kellerman dari Australia
mengunjungi Amerika Serikat sebagai penari balet dalam air. Kemudian dia
ditangkap karena mempertontonkan hal yang tidak sopan, dimana baju
renangnya menampakkan lengan, kaki dan leher. Kellerman merubah baju

7
renangnya menjadi berlengan panjang, celana yang lebih panjang, serta kerah,
namun tetap mempertahankan pakaian ketatnya yang menampakkan bentuk
tubuh di bawahnya. Dia kemudian membintangi beberapa film, salah satunya
tentang kehidupan pribadinya. Pada tahun 1908, asosiasi renang dunia Federasi
Renang Amatir Internasional (FINA/Federation Internationale de Natation de
Amateur) dibentuk.

B. Teknik Renang
Dalam olahraga renang, ada beberapa teknik diantaranya renang gaya
dada, renang gaya bebas, renang gaya katak, dan renang gaya kupu-kupu.
Berikut ini akan di bahas satu persatu.
1. Renang Gaya Bebas
a. Teknik Dasar Berenang Gaya Bebas

Pada bagian ini akan dibahas mengenai latihan gerak kaki, gerakan
tangan, dan gerakan pernapasan pada renang gaya bebas. Beberapa gerak
latihan tersebut adalah sebagai berikut.
1) Gerakan Kaki
- Gerakan kaki di tempat
Kedua tangan memegang ril di sisi kolam. Angkat kedua kaki ke atas
permukaan air, pandangan ke depan. Gerakan kaki ke atas dank e
bawah mulai dari pangkal paha. Bantu dengan lecutan dari
pergelangan kaki saat kaki digerakkan ke bawah.

8
- Gerakan kaki sambil bergerak maju
Kedua tangan memegangkal papan luncur. Meluncurlah terlebih
dahulu dari sisi kolam, pandangan ke depan. Saat tubuh sudah berada
jauh dari sisi kolam, mulailah menggerakkan kaki ke atas dank e
bawah mulai dari pangkal paha. Bantu dengan lecutan dari
pergelangan kaki saat kaki digerakkan ke bawah.

2) Gerakan Lengan
Setelah melakukan gerakan kaki sambil bergerak maju, lakukanlah
latihan gerakan lengan di dalam dan di atas permukaan air berikut ini.
- Gerakan lengan di dalam air
Seluruh bagian lengan berada di dalam air. Lakukan gerakan menarik
dan mendorong air ke depan dan ke belakang menggunakan kedua
telapak tangan dengan kedua jari tangan di rapatkan. Akhiri gerakan
dengan lecutan lecutan dari pergelangan tangan.
- Gerakan lengan di atas permukaan air
Seluruh bagian lengan di atas permukaan air. Lakukan gerakan
mendorong air dengan salah satu tangan berada di dalam air, kedua
jari-jari tangan dirapatkan. Ingatlah bahwa posisi ibu jari tangan saat
masuk ke dalam air harus agak menghadap ke bawah. Doronglah air
ke bawah dan belakang melewati bahu dan panggul. Saat menarik
napas (recovery), sikut diangkat hingga berada di atas permukaan air.
Bawa tangan ke depan di atas bahu, kemudian mulailah kembali
dengan gerakan (stroke) berikutnya.

3) Gerakan Pernapasan
Teknik dasar lainnya adalah gerakan pernapasan. Berikut ini adalah
uaraian gerakan pernapasan di tempat dan gerakan pernapasan sambil
bergerak maju pada renang gaya bebas.
- Gerakan pernapasan di tempat.
Kedua kaki di kaitkan pada ril di sisi kolam. Lakukan pernapasan
dengan mengikuti gerakan lengan. Saat lengan bergerak keluar dari

9
air, tubuh akan miring dan kepala akan berpaling ke salah satu sisi.
Saat itulah yang paling tepat melakukan pernapasan. Usahakan
pernapasan dilakukan saat kepala masih rendah di dalam air di ikuti
dengan membuka mulut.
- Gerakan pernapasan sambil bergerak maju
Gunakan papan pelampung dijepit dengan kedua paha. Mulailah
latihan dengan gerakan meluncur terlebih dahulu. Pada saat tubuh
berada jauh dari sisi kolam, mulailah berenang tanpa di ikuti dengan
gerakan kaki. Lakukan pernapasan mengikuti gerakan lengan
sebagaimana telah di pelajari sebelumnya

2. Renang Gaya Dada


a. Koordinasi Gerak Kaki

Gerakan kaki dalam gaya dada adalah sebagai berikut.


1) Saat tubuh hampir sejajar dengan permukan air, kadua tungkai di
buka cukup lebar
2) Tariklah kedua tungkai kaki bagian bawah ke atas secara maksimal
3) Akhir dari tarikan itu, arahkan telapak kaki dengan memutar
pergelangan mata kaki sehingga telapak kaki mengarah pada sikap
untuk mendorong
4) Doronglah air dengan kedua kaki secara serentak sehingga kaki
tersebut membentuk setengah lingkaran dengan di akhiri oleh suatu
lecutan tungkai kaki bagian bawah . kedua kaki berada dalam satu
garis yang lurus di belakang tubuh

10
5) Gerakan kaki yang baik merupakan usaha mendorong bagian tubuh
untuk maju

b. Koordinasi Gerakan ke Lengan


Ada dua tahap gerakan lengan pada renang gaya dada. Kedua tahap
tersebut adalah sebagai berikut.
1) Tahap Pertama
a) Kedua lengan lurus ke depan, kemudian membuka ke samping,
dengn kedua lengan lebih lebar dari bahu.
b) Akhir dari sikap membuka, mengambil sikap untuk melakukan
tarikan (Pull) dengan siku tinggi dan tetap di bawah permukaan
air.
2) Tahap Kedua
Saat kedua lengan saling bertemu, lanjutkan dengan mengapit kedua
siku pada satu bidang datar.

c. Urutan gerakan lengan dan kaki


1) Posisi badan dengan sikap meluncur di mana lengan kaki dalam
permukaan air
2) Lengan mulai melakukan ayunan dengan telapak tangan menghadap
ke samping belakang, kaki masih dalam keadaan lurus.
3) Ayunan dilakukan dengan kedua lengan kea rah samping, telapak
tangan menghadap samping belakang, kaki masih belum
mengadakan recovery
4) Ayunan lengan mendekati kecepatan maksimal, kaki dalam keadaan
lurus
5) Ayunan lengan dilakukan dari arah samping belakang, kecepatan
ayunan pada tahap maksimal, dan kepala mulai keluar dari
permukaan air, pengeluaran napas mulai dikeluarkan.
6) Ayunan lengan pada tahap akhir, kedua tangan mulai mendekati
tubuh, telapak tangan mengarah ke dalam dan kaki masih dalam

11
keadaan lurus, kepala hampir keluar dari permukaan air sehingga
pengeluaran napas menjadi maksimal
7) Ayunan lengan hampir selesai, tapi mulai mengadakan recovery dan
mulut telah keluar dari permukaan air untuk mengambil napas.
8) Ayunan lengan telah selesai dengan merapatkan lengan atas pada
tubuh dan lengan bawah di bawah dagu. Kaki dalam pertengahan
recovery
9) Lengan mulai mengadakan recovery dengan meluruskan kedua
tangan ke depan kaki mencapai saat akhir pada waktu recovery,
dimana lutut berada di tengah-tenga antara tumit dan pantat, kepala
mulai turun dengan pandangan mata kea rah bawah
10) Recovery lengan secara perlahan telah mencapai setengah kaki akhir
recovery dimana telapak kaki dari keadaan lurus berubah enjadi
tertekuk guna mempersiapkan untuk tendangan kaki
11) Lengan hampir selesai melakukan recovery, kaki telah mulai
melakukan pukulan melecut kea rah samping, kepala, menghadap ke
bawah.
12) Recovery lengan telah selesai, dengan telapak tangan menghadap
keluar dan ibu jari terletak ke bawah, kaki dalam tendangan melecut,
dimana kecepatan gerakan mulai maksimal telapak kaki dari tertekuk
menjadi lurus, dan ini merupakan pendorong kaki yang utama.

3. Renang Gaya Katak


Gaya katak adalah gaya renang yang menggunakan mekanisme katak
sebagai acuan atau contohnya, artinya gaya katak meniru gerakan katak yang
berenang.
a. Teknik posisi badan
1) Posisi badan dalam renang gaya katak harus sejajar dan sedater
mungkin.
2) Sikap kepala normal dan pandangan agak lurus ke depan.
b. Bentuk-bentuk latihan posisi badan
1) Latihan terapung telungkup

12
2) Latihan meluncur dengan/tanpa pelampung

c. Latihan gerakan kaki


1) Kedua lantai bertumpu pada lantai kolam tegak lurus dengan tubuh
dan jari-jari tangan menunjuk ke depan. Kedua tangan berpegangan
pada tepi kolam.
2) Tubuh dan kedua kaki lurus ke belakang rata dengan permukaan air
(rata-rata air).
3) Kepala atau muka menghadap ke depan.

d. Latihan gerakan lengan


1) Berdiri kangkang, badan dibungkukkan ke depan hingga rata dengan
permukaan air, kedua lengan menjulur ke depan.
2) Kepala atau muka menghadap ke depan di atas permukaan air.
Gerakannya :
Kedua lengan dengan jari-jari rapat digerakkan ke samping secara
bersamaan dan secara terus-menerus, sehingga air terdorong ke
belakang.

e. Latihan pernafasan
1) Berdiri kangkang di kolam dangkal dengan membungkuk tubuh
dengan rata air.
2) Muka menghadap ke arah depan diantara kedua lengan yang
diluruskan ke depan.
Gerakannya :
Pernafasan dilakukan dengan menghadapkan muka kea rah depan,
sehingga mulut berada di atas permukaan air untuk mengambil udara.
Latihan pernafasan dilakukan dengan gerakan lengan. Pengambilan
udara dilakukan dengan mulut untuk menghindari masuknya air ke
hidung dan untuk mempersingkat waktu pengambilan udara.

13
4. Renang Gaya Punggung

Ketika belajar renang gaya punggung, kekuatan waktu terlentang di


atas air lebih besar dibandingkan dengan ketika sedang telungkup. Hal ini
bias terjadi karena lebar dan luas punggung lebih besar daripada dada. Karena
itu bias dikatakan, sebenarnya teknik renang gaya punggung lebih mudah
dipraktekkan daripada gaya yang lain. Namun entah kenapa, banyak orang,
bahkan atlet renang sekalipun, yang mengatakan bila renang gaya punggung
lebih sulit dilakukan. Mungkin hal ini disebabkan karena kebanyakan orang
menggunakan gaya bebas atau kupu-kupu maupun gaya katak ketika pertama
kali berlatih renang.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik renang gaya
punggung urutannya adalah sebagai berikut :
a. Gerakan Kaki
Pertama kali yang harus dilakukan adalah menggerakkan kaki kanan
dan kaki kiri dengan bergantian, yang caranya sama persisi dengan jalan
kaki orang di darat. Jadi seperti renang gaya bebas, namun posisinya
terbalik. Usahakan ketika melakukan gerakan ini bias lebih cepat agar arah
yang kita tuju tidak bias melenceng atau berbelok.
b. Gerakan Tangan
Teknik renang gaya punggung yang harus diperhatikan selanjutnya
adalah tangan. Ketika pertama kali melakukan, luruskan salah satu tangan
kearah atas sejajar dengan kepala. Kemudian kayuh ke arah belakang
sampai ke pinggang. Setelah itu diangkat dari dalam air dan balik ke posisi
semula. Lakukan hal tersebut pada tangan lainnya terus menerus dan
bergantian.
c. Gerakan bersama antara kaki, tangan dan system pernafasan

14
Bila kita sudah bias melakukan gerakan secara kontinyu dan
konsisten, maka kita tidak mungkin akan mendapat kesulitan dengan
system pernafasan kita. Apalagi posisi wajah sekaligus hidung terletak di
bagian atas permukaan air. Hanya yang perlu di waspadai adalah, kita
harus mampu mengira-ngira jarak ujung kolam renang yang satu dengan
ujung yang lain. Karena mata kita tidak mampu memandang (gaya
punggung membuat mata harus menatap ke atas atau langit). Cara ini bias
diakali dengan menghapalkan hitungan gerakan tangan. Tujuannya agar
nanti kepala kita tidak membentur dinding kolam renang.
Hal lain yang perlu diperhatikan :
Selain tiga teknik renang gaya punggung di atas, masih ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan. Yaitu usahakan kaki selalu masuk agak ke
dalam air, jadi tidak di atas air. Ini akan membuat gerakan renang kita
menjadi lebih cepat. Selain itu kepala juga mampu tetap di atas. Telapak
pada kaki juga harus selalu lurus dan sebaris dengan tulang pada kaki. Dan
juga harus selalu dekat dengan dada karena hal ini juga merupakan factor
pemicu terhadap kecepatan dalam berenang. Dan yang terakhir adalah, bila
tangan akan masuk, maka bagian pertama yang masuk adalah telapaknya
dulu. Tujuannya adalah agar tahanan air jadi lebih kecil.

5. Renang Gaya Kupu-kupu

Renang gaya kupu-kupu merupakan gaya renang yang paling sukar


dan membutuhkan waktu untuk dipelajari.
a. Gerakan Kaki
1) Posisi awal, kaki dan paha dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh
ditekuk. Dan juga kedua telapak kaki dalam posisi agak berdekatan
(agak rapat) satu sama lainnya.

15
2) Kemudian gerakkan kedua kaki secara bersamaan sedikit ke atas
permukaan air.
3) Kemudian jatuhkan kedua kaki secara bersamaan ke bawah, sehingga
memunculkan dorongan ke depan. Dan pinggul akan terdorong dan
naik ke depan. Ulangi langkah b-c di atas. Perhatikan : Selama
melakukan gerakan ini, kaki dan paha harus selalu dengan posisi
lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk. Kedua telapak kaki dalam posisi
agak berdekatan (agak rapat) satu sama lainnya. Juga pinggul/pantat
agak bergerak ke atas, sehingga akan memberikan gaya dorong ke
depan yang lebih besar. Jadi kekuatan sebenarnya adalah di gerakan
pinggul, bukan di kaki.
b. Gerakan Tangan
1) Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan
berdekatan, tapi tidak perlu menempel satu dengan yang lainnya).
2) Kemudian tarik kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Terus tarik
sampai ke belakang.
3) Kemudian angkat kedua tangan secara bersamaan keluar dari
permukaan air dan ayunkan kembali ke depan. Ulangi langkah a-c di
atas. Perhatikan : Ketika menjatuhkan tangan ke air, maka seolah-olah
ibu jari menyentuh permukaan air lebih dulu (telapak tangan agak
menghadap keluar.

c. Gerakan kombinasi tangan, kaki, dan mengambil nafas


Gerakkan kaki seperti pada point 1 di atas. Kemudian gerakkan kedua
tangan ke bawah secara bersamaan. Pada waktu gerakan tangan ke bawah
inilah saat kita sedikit menaikkan kepala ke atas untuk mengambil napas.
Gerakan kaki dan tangan dilakukan bergantian.

C. Proses Belajar Renang


1. Pengenalan Air
Sebagian besar anak-anak, bahkan orang dewasa yang belum pernah
masuk ke dalam kolam renang biasanya akan menjadi takut atau cemas ketika

16
akan masuk ke dalam kolam, lebih-lebih bila pernah mengalami trauma
dengan air. Untuk itu sebaiknya, mereka msuk ke dalam kolam yang dangkal
terlebih dahulu. Setelah terbiasa dan keberaniannya mulai mumcul, bias mulai
diajak ke kolam renang yang sedikit agak lebih dalam. Sebaiknya orang yang
baru belajar masih tetap bias menginjakkan kakinya ke lantai kolam renang
tanpa tenggelam.

2. Ajarkan cara membuang nafas di air.


Cara mengajarkan membuang nafas di air, adalah :
- Pertama, hirup nafas dalam-dalam.
- Kemudian masukkan kepala ke dalam air.
- Tiupkan nafas melalui hidung ketika kepala masih dalam air.
- Setelah itu naikkan kepala ke atas sambil membuka mulut untuk
mengambil nafas.
- Lakukan langkah di atas berulang-ulang sampai terbiasa dan tidak takut
memasukkan kepala ke dalam air.

3. Melompat dari pinggir kolam ke dalam kolam renang


Melompat dari pinggir kolam renang dimaksudkan untuk mengurangi
rasa takut dengan air. Dan bias lebih enjoy dan menikmati bermain-main
dengan air.

4. Belajar mengapungkan badan di atas permukaan air.


Bila sudah tidak takut dengan air (berani memasukkan kepala ke
dalam air cukup lama) maka selanjutnya adalah mengapungkan badan di atas
permukaan air. Dengan posisi, wajah dan pandangan mata menghadap ke
lantai kolam renang sambil menahan nafas (dilakukan dengan santai).

5. Belajar meluncur di permukaan air.


Setelah bisa mengapungkan badan di atas permukaan air, tahap
selanjutnya adalah meluncur. Meluncur dilakukan dengan cara pada posisi
tubuh mengapung di atas permukaan air, kemudian gerakkan kaki naik turun

17
seperti orang yang sedang berjalan (tapi antara paha dan kaki tetap lurus.
Dengkul tidak boleh ditekuk).
Untuk belajar mengapung ini, awalnya bisa dibantu oleh teman untuk
memegangi tangannya, ketika mengapungkan badan dengan santa di atas
permukaan air dan sewaktu akan berdiri kembali. Untuk belajar mengapung
dan menluncur ini, yang paling utama adalah menghilangkan rasa takut
terhadap air. Kemudian praktekkan langkah-langkah di atas. Lakukan dengan
santai saja, pasti berhasil.

D. Teknik Lanjutan Renang


1. Start Gaya Bebas
Perenang menghabiskan banyak waktu berlatih gaya renang sehingga
teknik menjadi otomatis. Start tidak berbeda dan harus dipraktekkan dengan
sesuai. Setiap kali perenang melangkah di blok, mereka segera harus
menempatkan kaki mereka bersiap untuk start, dan menjadikannya kebiasaan,
mereka tidak merasa terburu-buru mengambil posisi start. Ketika perenang
mengasumsikan posisi siap, pendengaran dan refleks mereka harus fokus
pada sinyal start. Dalam waktu sesingkat itu, tidak ada yang lain kecuali
sinyal itu. Melakukan rutinitas ini akan membuat setiap start terasa sama dan
akan meminimalkan kemungkinan false start dan memaksimalkan respon
refleks untuk start yang cepat. Sederhana, tetapi efektif.
Start yang baik adalah kombinasi keseimbangan dan kekuatan.
Dengan memegang bawah blok dan mendorong dengan kaki, perenang
meningkatkan ketegangan pada otot-otot yang diperlukan (tindakan
peregangan-refleks). Peningkatan ketegangan otot, sebelum sinyal,
menghasilkan peningkatan daya dorong. Sebagai sinyal terdengar dan
perenang menarik bawah blok, pusat gravitasi bergerak maju, melewati titik
keseimbangan. Pada titik ini perenang mendorong dengan kaki dan
melemparkan lengan dan kepala ke depan untuk membantu dalam mengatasi
kelembaman. Perenang menempatkan kepalanya di antara lengan dan
merentangkan tubuh untuk masuk ke air dengan mulus dan mengalir segera
menjadi tendangan, kupu-kupu yang cepat dan sempit. Starter terbaik adalah

18
cepat lepas dari blok, mendapatkan jarak besar melewati udara,masuk dengan
mulus dan menendang dengan kuat. Teknik ini tidak sulit untuk
dikembangkan, beberapa latihan yang solid akan menghasilkan start yang
jauh lebih baik. Karena Anda melakukan setidaknya 200 sampai dengan 600
latihan per musim, sangat penting bahwa Anda mulai tiap-tiap latihan dengan
usaha start yang maksimum. Manfaat plyometric dan penguatan akan
memberikan perenang Anda start yang lebih baik dalam lomba. Juga, dimulai
dengan keseriusan, Anda menciptakan nada positif untuk sisa latihan. Berikut
adalah beberapa teknik untuk dikerjakan selama latihan.
a. Teknik Blok Start
Mengeringkan blok dengan handuk. Menutupi atas blok dengan handuk
juga memastikan bahwa handuk tersedia jika terjadi false start atau terlalu
panas.
Siap melempar. Perintahkan perenang untuk berlatih memastikan bahwa
tangan mereka bergerak cepat dan siku mereka lurus.
Lompatan Siap melempar. Perenang harus berlatih melemparkan lengan
mereka dan memperpanjang kaki mereka saat lepas landas. Perenang yang
melompat dengan baik melakukannya dengan memperluas bola kaki sampai
melalui jempol kaki. Hal ini menempatkan tekanan yang besar pada otot-otot
soleus di kaki bagian bawah. Untuk merasakan tarikan ini dalam soleus anda
sendiri, goyangkan ke depan dan ke atas dari bola kaki ke jempol kaki. Latih
perenang Anda untuk melompat melalui bola kaki dan menggunakan jempol
kaki.
Track start. Teknik ini, di mana satu kaki lebih maju di blok dari kaki yang
lain, memerlukan tolakan kuat pada lengan dan kaki belakang. Bahu perenang
lebih diperpanjang pada masuk ke air dan segera mulai menendang.
b. Berbalik Arah Dalam Renang Gaya Bebas.
Tujuan di sini adalah untuk mencapai bebalik arah yang halus dan cepat
dengan sedikit waktu yang dihabiskan dalam kontak dengan dinding. Ketika
perenang mendekati tembok, mereka harus menggunakan T dicat sebagai
isyarat visual untuk mulai mempersiapkan untuk berbalik arah. Mereka
seharusnya tidak bernapas dari titik ini, agar pandangan perenang tidak

19
terlepas dari dinding. Diperlukan waktu agar setiap perenang mampu
menetapkan titik yang tepat untuk memulai tarikan kayuhan akhir. Titik
tersebut harus di tempat yang sama, sebagai titik awal urutan berbalik arah.
Kayuhan kedua hingga terakhir, diakhiri dengan satu tangan di samping,
telapak tangan menghadap bawah, dan lengan yang lain pada ekstensi penuh.
Tangan di depan menarik melalui pada stroke akhir, dan ketika tangan lewat
di bawah, tubuh berputar pada bidang vertical. Ketika tubuh mulai memutar,
lengan tetap melebar di belakang perenang dan memutar medial sampai
telapak tangan menghadap ke bawah kemudian kedua tangan membuat
tarikan yang singkat dan tajam dari siku untuk membantu rotasi tubuh.
Sepanjang rotasi tubuh, kaki diangkat ke atas permukaan air (garis air harus
berada di titik tengah antara pergelangan kaki dan lutut) dengan kaki ditekuk
dan agak terpisah untuk memungkinkan air untuk lewat di antara mereka.
Sebuah lipatan ketat akan menjaga tumit dekat permukaan dan akan
menghasilkan rotasi lebih cepat. Perenang harus mulai terbuka keluar dan
pukulan kaki ke dinding persis sebelum kontak; ini mengaktifkan ekstensor
pinggul dan paha depan dan menghasilkan waktu kontak yang pendek,
menjaga perenang dari “duduk” di dinding. Kaki harus menempel di dinding
dengan sudut kira-kira 45 derajat. Dengan tetap berada di belakang perenang,
lengan sepenuhnya diperpanjang ke posisi efisien untuk ledakan dorongan
dari dinding, yang segera disertai dengan tendangan gaya kupu-kupu yang
cepat dan sempit. Kebanyakan perenang yang kakinya keluar terlalu tinggi di
atas air adalah karena menjaga kaki terlalu lurus. Ketika tendangan bayi
lumba-lumba dilakukan, lutut harus dilenturkan segera untuk membantu kaki
keluar. Ketika tumit melewati permukaan air, kaki harus ditekuk.
c. Latihan Berbalik Arah Dalam Renang Gaya Bebas
Ini adalah latihan pelajaran untuk dikelola berbeda dari set berenang, dan
tidak seharusnya dimasukkan dalam set renang lain. Luangkan waktu, dalam
fase awal musim ini dan secara berkala sepanjang musim, untuk
memperlambat praktik tersebut dan lakukan latihan ini sebagai entitas yang
terpisah.

20
Tangan di samping. Latihan ini bekerja pada pendekatan ke dinding dengan
menyuruh perenang berlatih gerakan berbalik arah. Lakukan latihan ini
beberapa kali lima atau enam meter dari dinding sehingga tidak ada kontak
sebenarnya dibuat dengan dinding; perenang akan berbalik ketika mereka
mencapai dinding imajiner. Kemudian, sebagai kelanjutannya, mereka dapat
melakukan latihan cukup dekat ke dinding sehingga mereka mampu menekan
dinding dengan punggung mereka.
Perenang menjaga kepala tetap diam dan lengan seimbang selama latihan
berlangsung. Tidak boleh ada gerakan memutar dari perut langsung ke
punggung. Latihan ini membantu perenang membangun waktu melipat dagu
dengan tepat. Kebanyakan perenang gaya bebas salah memilih waktu saat
melipat dagu selama berbalik arah. Perenang harus melipat dagu ketika
memulai berbalik arah pada kecepatan tertinggi dalam siklus tarikan ketika
mereka berenang. Waktu tersebut, pada renang normal adalah ketika tangan
memimpin berada di bawah pinggul. Pada saat itu, dagu harus dilipat paksa
ke dada. Melakukab hal tersebut pada jarak yang tepat dari dinding. perenang
harus menggunakan isyarat visual dari dinding dan akhir sumbu (T) dan
berlatih berbalik arah dari tempat yang sama setiap waktu. Dengan menjaga
lengan di samping dan di bawah pinggul selama latihan, perenang akan
mendapat isyarat tersendiri kapan waktu untuk mulai melipat dagu.
Satu tangan di depan, tumit meluncur. Latihan ini mirip dengan yang
sebelumnya, tetapi menambahkan komponen lain di mana perenang
menendang ke dinding imajiner dari posisi tengkurap dengan satu tangan di
depan kepala. Sekali lagi, ketika perenang mendapat kemajuan, mereka
benar-benar dapat bergerak lebih dekat ke dinding untuk menendang satu
lengan keluar, menarik lengan ke samping, mulai berbalik arah, dan menekan
dinding dalam posisi efisien. Latihan ini bekerja pada pemulihan kaki di atas
permukaan air dengan lutut ditekuk. Perenang harus belajar menghentakkan
kaki ke dinding dengan posisi dangkal di bawah permukaan.
Latihan Tennessee#1. Perenang melatih mekanikal berbalik arah yang tepat
tanpa memutar dari dinding. Sebuah tendangan, cepat dan sempit dimulai
segera setelah kaki meninggalkan dinding.

21
Latihan Tennessee #2. Perenang mendorong dari dinding lurus di bagian
belakang dengan seimbang ketika mereka memutar ke samping.
Standing flip. Perenang berlatih membalik mulai dari posisi berdiri di ujung
yang dangkal jauh dari dinding. Latihan ini akan membantu perenang fokus
pada kecepatan berbalik dan koordinasi. Ini juga menyenangkan.
Flag in and out. Dalam latihan ini, perenang mendorong dengan keras dan
cepat dari bendera ke dinding, menjalankan mekanik berbalik secara tepat,
dan mendorong ke bendera. Latihan ini menekankan pelatihan kecepatan dan
dapat kompetitif dan menyenangkan.
Sirip berbalik arah. Perenang berlatih berbalik arah dengan menggunakan
sirip. Sirip membantu menekankan lutut segera menekuk saat kaki keluar dari
air.
Berbalik arah renang gaya bebas secara keseluruhan. Latihan ini
menempatkan semua elemen dari latihan berbalik arah sehingga menjadi
komplit dan efisien.
d. Finish Renang Gaya Bebas
Para perenang harus berusaha untuk finish pada pemulihan penuh ketika
lengan mencapai ekstensi penuh. Lengan diperpanjang dari bahu sebagai
perenang menyelesaikan kayuhan terakhir, menyelesaikan di sisi dengan
kepala di bawah, mengarah ke dinding dan menendang keras.
Semua finish gaya bebas pada saat latihan harus dilakukan dengan perenang
disisinya, dengan jari pada kedalaman yang sama dengan bahu. Perenang
harus memastikan tendangan yang kuat ke dinding dan tidak mengangkat
kepalanya sampai tangan menyentuh tembok. Ketika pelatihan, bisa lebih
menyenangkan dan merangsang bagi perenang untuk melakukan finish
sempurna atau berbalik arah dengan sempurna sambil bersaing melawan
perenang lain. Jika, pada setiap finish atau berbalik arah dalam pelatihan,
perenang membayangkan saingan di sebelahnya dan selalu mengalahkan
saingan tersebut, perenang akan siap untuk mengalahkan saingannya dalam
kompetisi.

22
e. Start Pada Gaya Renang Kupu-Kupu
Pada dasarnya, start gaya renang kupu-kupu sama seperti untuk gaya bebas,
kecuali bahwa hanya tendangan kupu-kupu yang digunakan. Penting untuk
tidak kembali ke permukaan dengan sudut terlalu curam, karena hal ini akan
memperlambat kecepatan maju (Gambar 15.4). Perenang harus kembali pada
sudut dangkal, memulai kayuhan lengan tepat di bawah permukaan air pada
ketukan tendangan kedua ke bawah, sehingga memecah tekanan permukaan
pada titik puncak tenaaga dan mengambil kayuhan pertama tanpa merusak
irama dari tendangan. Perenang sebaiknya tidak mencoba untuk memulai
kayuhan terlalu jauh di bawah permukaan atau mereka akan menemukan diri
mereka mencoba untuk memulihkan lengan saat masih di bawah air.
f. Berbalik Arah Dalam Renang Gaya Kupu-Kupu
Tujuannya adalah untuk mencapai dinding dengan lengan pada pemulihan
penuh setelah perenang mencapai ekstensi penuh. Ketika tangan menyentuh
dinding, berbalik arah dimulai dengan sedikit meregangkan siku dan mulai
memutar tubuh sekitar 45 derajat sementara memulihkan kaki dekat dengan
tubuh untuk menempatkan kaki pada dinding dengan sudut kira-kira 45
derajat. Selama pemulihan kaki, siku kearah tubuh yang berputar ditarik
mundur dekat dengan bagian atas tubuh, dan tangan turun ke bagian bawah
kolam dengan jari kelingking di depan. Tangan diputar sehingga telapak
tangan menghadap ke atas ketika tangan terus melalui lengkungan untuk
menyelesaikan menunjuk kembali di sepanjang jalur. Tarikan melengkung
semacam ini bertepatan dengan kepala yang menjauh dari dinding ketika
perenang menghirup udara dan membantu berbalik arah. Lengan yang lain
meninggalkan dinding dan kembali di belakang telinga untuk bergabung
dengan bawah tangan dan menyelesaikan posisi streamline. Perenang
meninggalkan dinding di sisi dengan dorongan yang kuat dan segera memulai
tendangan cepat, sempit, berguling kembali ke posisi datar dan kembali ke
permukaan.
g. Finish Renang Gaya Kupu-Kupu
Seperti dalam berbalik arah, tujuan finish renang gaya kupu-kupu adalah
menyentuh kedua tangan ke dinding dengan lengan pada pemulihan penuh.

23
Latihan yang sama digunakan perenang dalam berbalik arah untuk mengukur
jarak ke dinding dan memutuskan apakah akan memperpendek atau
memperpanjang dua kayuhan terakhir akan berguna di sini. Jika seorang
perenang salahmenilai jarak dan menemukan dia perlu mengambil setengah
kayuhan untuk mencapai dinding-ia tidak harus berusaha untuk
melakukannya. Mencoba untuk mengambil setengah kayuhan biasanya
berakhir dengan perenang menyentuh dinding baik dengan posisi lengan yang
sangat bengkok, atau dalam kasus terburuk, wajah. Latihan yang lebih baik
adalah untuk tetap lebih memperpanjang dan menendang, bukan meluncur, ke
arah dinding.
h. Start Renang Gaya Punggung
Penting dalam start gaya punggung bagi perenang untuk mengangkat tubuh
keluar air dengan jelas. Jika tidak, mereka akan memberikan pesaing mereka
setidaknya keuntungan setengah panjang tubuh, bahkan seringkali lebih.
Tangan ditempatkan lebar dari pegangan start dengan ibu jari di atas bar
untuk memungkinkan pelepasan cepat. Kaki ditempatkan setinggi mungkin di
dinding sambil tetap di bawah garis air, agak terpisah untuk membantu
dengan mendorong langsung ke belakang. Pada saat tanda “bersiap,” tubuh
ditarik keatas dengan menjaga siku kea rah luar, bukan kearah bawah,
sementara kepala dikedepankan.
Pada tanda start, lengan mendorong ke belakang dan kembali keluar dan
sekitar untuk posisi efisien. Pemulihan harus tidak datar, atau tepat di atas
bagian atas kepala. Pinggul didorong keluar dari air, dan kepala dengan cepat
didorong belakang sehingga punggung melengkung dan kaki diangkat atau
menjentik jelas air. Ujung jari harus masuk ke air sebelum pinggul. Perenang
harus mempertahankan posisi “hyperextended” dan segera memulai
tendangan lumba-lumba yang kuat dan cepat, mempertahankan sudut dangkal
untuk kembali ke permukaan. Kayuhan pertama diambil sehingga perenang
memecah permukaan pada saatfase akhir dari kayuhan, mencapai tenaga
puncak untuk membantu dalam memecahkan tegangan permukaan. Ingat
bahwa latihan start harus dilakukan secara terpisah sebelum memulai

24
rangkaian latihan gaya punggung sehingga penekanan dapat dilakukan murni
pada teknik start.
i. Berbalik Arah Dalam Renang Gaya Punggung
Berbalik arah disini pada dasarnya sama dengan berbalik arah dalam gaya
bebas. Perbedaan terbesar terletak pada berputar dalam posisi telentang
(kembali) ke posisi (depan) pada titik yang tepat untuk memulai perubahan
arah. Perbedaan penting lainnya adalah punggung yang tetap menempel
ketika mendorong menjauh dari dinding.
Metode paling mudah dan mungkin paling standar untuk menentukan kapan
harus memulai berbalik arah adalah untuk menghitung jumlah kayuhan yang
dibutuhkan untuk mencapai dinding dari bendera dan kurangi satu. Sebut itu
dengan “stroke rotator”. Ketika tangan keluar dari air pada stroke rotator,
perenang menyelesaikan kayuhan dengan lengan yang berlawanan dengan
bahu, sehingga membantu rotasi lateral dari belakang ke depan dan finishing
di ekstensi penuh. Adalah penting bahwa lengan yang lain, diperpanjang dari
awal stroke rotator, menyelesaikan tarikan bawah air di samping, telapak
tangan menghadap bawah, dalam persiapan untuk rotasi vertikal pada
dinding. dengan memulai rotasi lateral pada titik yang benar, perenang
sekarang harus di tempat yang tepat untuk memulai perubahan arah gaya
bebas. Pada saat mendorong menjauh dari dinding perenang tetap telentang,
segera melakukan tendangan kupu-kupu yang cepat dan kuat untuk kembali
ke permukaan, sama seperti saat awal gaya punggung.
j. Latihan Berbalik Arah Dalam Renang Gaya Punggung
- Dinding imajiner. Perenang berfokus pada berbalik arah itu sendiri tanpa
berkonsentrasi pada dinding.
- Dengan tendangan lumba-lumba. Selama bagian ini, perenang berlatih
pada menekan kaki di dinding dan latihan tendanan lumba-lumba yang sempit
dan cepat dari dinding.
k. Finish Renang Gaya Punggung
Teknik yang benar untuk finish gaya punggung membutuhkan perenang
untuk menghitung kayuhan dari bendera untuk mengukur posisi relatif
perenang terhadap dinding, seperti halnya pada berbalik arah. Namun kali ini,

25
perenang akan menggunakan jumlah penuh kayuhan. Pada saat penyelesaian
kayuhan terakhir, perenang membentangkan bahu untuk mencapai rentang
maksimum dan mendorong kepala ke belakang, finish dengan sebagian sisi,
menendang keras. Sebuah tendangan lumba-lumba dapat dimasukkan dalam
terjangan akhir ke dinding.
l. Start Renang Gaya Dada
Lompatan start dalam gaya dada sama seperti untuk gaya bebas dan kupu-
kupu. Namun, tidak seperti gaya renang lainnya, tidak ada tendangan saat
masuk ke air. Sebaliknya, perenang mempertahankan posisi yang efisien yang
berkesinambungan sampai mereka merasakan penurunan kecepatan, pada saat
mereka melakukan tarikan kupu-kupu tunggal dengan kedua tangan yang
berakhir disisi, kemudian bertahan di posisi ini sampai mereka merasakan
penurunan kecepatan. Ketika mereka merasakan penurunan kecepatan, tangan
melakukan pemulihan di bawah tubuh, dekat dengan dada dan terus melalui
ekstensi penuh. Perenang harus berhati-hati untuk tidak ke benar-benar
berhenti sebelum tendangan. Tendangan harus membawa perenang ke
permukaan. Tepat di bawah permukaan, perenang melakukan tarikan lengan
pertama, memastikan bahwa kepala muncul di permukaan sebelum mencapai
bagian terluas dari kayuhan. Seluruh prosedur ini disebut sebagai tarikan
gaya dada dan digunakan pada setiap startdan berbalik dalam renang gaya
dada.
m. Berbalik Arah Dalam Renang Gaya Dada
Dari sentuhan di dinding pada pemulihan penuh untuk mendorong dari
dinding, berbalik arah dalam gaya dada sama seperti halnya pada gaya kupu-
kupu. Setelah masuk ke air, bagaimanapun, bukan tendangan gaya kupu-kupu
dilakukan perenang melainkan tarikan gaya dada. Mengacu pada berbalik
arah dalam gaya kupu-kupu, termasuk ‘tips”, untuk informasi lebih lanjut
juga, hal itu juga relevan digunakan dalam gaya dada.
n. Finish Renang Gaya Dada
Seperti dalam renang gaya kupu-kupu, tujuannya adalah untuk finish pada
pemulihan penuh pada saat lengan mencapai ekstensi penuh. Ingat, jika ragu
apakah harus melakukan kayuhan lagi atau tidak, perenang harus selalu

26
menendang dan mempersingkat mencapai dinding. mereka tidak boleh
melakukan sebagian atau kayuhan tambahan pada saat finish.

2. Start Pada Gaya Renang Kupu-Kupu


Pada dasarnya, start gaya renang kupu-kupu sama seperti untuk gaya
bebas, kecuali bahwa hanya tendangan kupu-kupu yang digunakan. Penting
untuk tidak kembali ke permukaan dengan sudut terlalu curam, karena hal ini
akan memperlambat kecepatan maju (Gambar 15.4). Perenang harus kembali
pada sudut dangkal, memulai kayuhan lengan tepat di bawah permukaan air
pada ketukan tendangan kedua ke bawah, sehingga memecah tekanan
permukaan pada titik puncak tenaaga dan mengambil kayuhan pertama tanpa
merusak irama dari tendangan. Perenang sebaiknya tidak mencoba untuk
memulai kayuhan terlalu jauh di bawah permukaan atau mereka akan
menemukan diri mereka mencoba untuk memulihkan lengan saat masih di
bawah air.
a. Berbalik Arah Dalam Renang Gaya Kupu-Kupu
Tujuannya adalah untuk mencapai dinding dengan lengan pada
pemulihan penuh setelah perenang mencapai ekstensi penuh. Ketika
tangan menyentuh dinding, berbalik arah dimulai dengan sedikit
meregangkan siku dan mulai memutar tubuh sekitar 45 derajat sementara
memulihkan kaki dekat dengan tubuh untuk menempatkan kaki pada
dinding dengan sudut kira-kira 45 derajat. Selama pemulihan kaki, siku
kearah tubuh yang berputar ditarik mundur dekat dengan bagian atas
tubuh, dan tangan turun ke bagian bawah kolam dengan jari kelingking di
depan. Tangan diputar sehingga telapak tangan menghadap ke atas ketika
tangan terus melalui lengkungan untuk menyelesaikan menunjuk kembali
di sepanjang jalur. Tarikan melengkung semacam ini bertepatan dengan
kepala yang menjauh dari dinding ketika perenang menghirup udara dan
membantu berbalik arah. Lengan yang lain meninggalkan dinding dan
kembali di belakang telinga untuk bergabung dengan bawah tangan dan
menyelesaikan posisi streamline. Perenang meninggalkan dinding di sisi

27
dengan dorongan yang kuat dan segera memulai tendangan cepat, sempit,
berguling kembali ke posisi datar dan kembali ke permukaan.
b. Finish Renang Gaya Kupu-Kupu
Seperti dalam berbalik arah, tujuan finish renang gaya kupu-kupu
adalah menyentuh kedua tangan ke dinding dengan lengan pada
pemulihan penuh. Latihan yang sama digunakan perenang dalam berbalik
arah untuk mengukur jarak ke dinding dan memutuskan apakah akan
memperpendek atau memperpanjang dua kayuhan terakhir akan berguna
di sini. Jika seorang perenang salahmenilai jarak dan menemukan dia
perlu mengambil setengah kayuhan untuk mencapai dinding-ia tidak
harus berusaha untuk melakukannya. Mencoba untuk mengambil
setengah kayuhan biasanya berakhir dengan perenang menyentuh dinding
baik dengan posisi lengan yang sangat bengkok, atau dalam kasus
terburuk, wajah. Latihan yang lebih baik adalah untuk tetap lebih
memperpanjang dan menendang, bukan meluncur, ke arah dinding.

3. Start Renang Gaya Punggung


Penting dalam start gaya punggung bagi perenang untuk mengangkat
tubuh keluar air dengan jelas. Jika tidak, mereka akan memberikan pesaing
mereka setidaknya keuntungan setengah panjang tubuh, bahkan seringkali
lebih.
Tangan ditempatkan lebar dari pegangan start dengan ibu jari di atas bar
untuk memungkinkan pelepasan cepat. Kaki ditempatkan setinggi mungkin di
dinding sambil tetap di bawah garis air, agak terpisah untuk membantu
dengan mendorong langsung ke belakang. Pada saat tanda “bersiap,” tubuh
ditarik keatas dengan menjaga siku kea rah luar, bukan kearah bawah,
sementara kepala dikedepankan.
Pada tanda start, lengan mendorong ke belakang dan kembali keluar
dan sekitar untuk posisi efisien. Pemulihan harus tidak datar, atau tepat di atas
bagian atas kepala. Pinggul didorong keluar dari air, dan kepala dengan cepat
didorong belakang sehingga punggung melengkung dan kaki diangkat atau
menjentik jelas air. Ujung jari harus masuk ke air sebelum pinggul. Perenang

28
harus mempertahankan posisi “hyperextended” dan segera memulai
tendangan lumba-lumba yang kuat dan cepat, mempertahankan sudut dangkal
untuk kembali ke permukaan. Kayuhan pertama diambil sehingga perenang
memecah permukaan pada saatfase akhir dari kayuhan, mencapai tenaga
puncak untuk membantu dalam memecahkan tegangan permukaan. Ingat
bahwa latihan start harus dilakukan secara terpisah sebelum memulai
rangkaian latihan gaya punggung sehingga penekanan dapat dilakukan murni
pada teknik start.
a. Berbalik Arah Dalam Renang Gaya Punggung
Berbalik arah disini pada dasarnya sama dengan berbalik arah dalam
gaya bebas. Perbedaan terbesar terletak pada berputar dalam posisi
telentang (kembali) ke posisi (depan) pada titik yang tepat untuk memulai
perubahan arah. Perbedaan penting lainnya adalah punggung yang tetap
menempel ketika mendorong menjauh dari dinding.
Metode paling mudah dan mungkin paling standar untuk menentukan
kapan harus memulai berbalik arah adalah untuk menghitung jumlah
kayuhan yang dibutuhkan untuk mencapai dinding dari bendera dan
kurangi satu. Sebut itu dengan “stroke rotator”. Ketika tangan keluar dari
air pada stroke rotator, perenang menyelesaikan kayuhan dengan lengan
yang berlawanan dengan bahu, sehingga membantu rotasi lateral dari
belakang ke depan dan finishing di ekstensi penuh. Adalah penting bahwa
lengan yang lain, diperpanjang dari awal stroke rotator, menyelesaikan
tarikan bawah air di samping, telapak tangan menghadap bawah, dalam
persiapan untuk rotasi vertikal pada dinding. dengan memulai rotasi
lateral pada titik yang benar, perenang sekarang harus di tempat yang
tepat untuk memulai perubahan arah gaya bebas. Pada saat mendorong
menjauh dari dinding perenang tetap telentang, segera melakukan
tendangan kupu-kupu yang cepat dan kuat untuk kembali ke permukaan,
sama seperti saat awal gaya punggung.
b. Latihan Berbalik Arah Dalam Renang Gaya Punggung
- Dinding imajiner. Perenang berfokus pada berbalik arah itu sendiri
tanpa berkonsentrasi pada dinding.

29
- Dengan tendangan lumba-lumba. Selama bagian ini, perenang
berlatih pada menekan kaki di dinding dan latihan tendanan lumba-lumba
yang sempit dan cepat dari dinding.
c. Finish Renang Gaya Punggung
Teknik yang benar untuk finish gaya punggung membutuhkan
perenang untuk menghitung kayuhan dari bendera untuk mengukur posisi
relatif perenang terhadap dinding, seperti halnya pada berbalik arah.
Namun kali ini, perenang akan menggunakan jumlah penuh kayuhan.
Pada saat penyelesaian kayuhan terakhir, perenang membentangkan bahu
untuk mencapai rentang maksimum dan mendorong kepala ke belakang,
finish dengan sebagian sisi, menendang keras. Sebuah tendangan lumba-
lumba dapat dimasukkan dalam terjangan akhir ke dinding.

4. Start Renang Gaya Dada


Lompatan start dalam gaya dada sama seperti untuk gaya bebas dan
kupu-kupu. Namun, tidak seperti gaya renang lainnya, tidak ada tendangan
saat masuk ke air. Sebaliknya, perenang mempertahankan posisi yang efisien
yang berkesinambungan sampai mereka merasakan penurunan kecepatan,
pada saat mereka melakukan tarikan kupu-kupu tunggal dengan kedua tangan
yang berakhir disisi, kemudian bertahan di posisi ini sampai mereka
merasakan penurunan kecepatan. Ketika mereka merasakan penurunan
kecepatan, tangan melakukan pemulihan di bawah tubuh, dekat dengan dada
dan terus melalui ekstensi penuh. Perenang harus berhati-hati untuk tidak ke
benar-benar berhenti sebelum tendangan. Tendangan harus membawa
perenang ke permukaan. Tepat di bawah permukaan, perenang melakukan
tarikan lengan pertama, memastikan bahwa kepala muncul di permukaan
sebelum mencapai bagian terluas dari kayuhan. Seluruh prosedur ini disebut
sebagai tarikan gaya dada dan digunakan pada setiap startdan berbalik dalam
renang gaya dada.
a. Berbalik Arah Dalam Renang Gaya Dada
Dari sentuhan di dinding pada pemulihan penuh untuk mendorong
dari dinding, berbalik arah dalam gaya dada sama seperti halnya pada

30
gaya kupu-kupu. Setelah masuk ke air, bagaimanapun, bukan tendangan
gaya kupu-kupu dilakukan perenang melainkan tarikan gaya dada.
Mengacu pada berbalik arah dalam gaya kupu-kupu, termasuk ‘tips”,
untuk informasi lebih lanjut juga, hal itu juga relevan digunakan dalam
gaya dada.
b. Finish Renang Gaya Dada
Seperti dalam renang gaya kupu-kupu, tujuannya adalah untuk finish
pada pemulihan penuh pada saat lengan mencapai ekstensi penuh. Ingat,
jika ragu apakah harus melakukan kayuhan lagi atau tidak, perenang
harus selalu menendang dan mempersingkat mencapai dinding. mereka
tidak boleh melakukan sebagian atau kayuhan tambahan pada saat finish.

E. Peraturan Renang
Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas,
perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah
air dengan lutut sedikit ditekuk. Pada nomor gaya punggung, posisi start
dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua
tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di
dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya
punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang
untuk naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan
gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap
((Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start. Start
dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-
aba. Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan
diam.
F. Peralatan Renang
1. Kolam renang
Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m, sementara
lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang
Internasional untuk kolam ukuran Olimpiade ditetapkan panjang kolam 50

31
m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai
dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari
dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian
lainnya adalah 1,0 m.
2. Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m
di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir. Masing-masing lintasan
dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.
Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas
tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali
lintasan dapat berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan
dibedakan menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan
2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan 5. Perenang diletakkan di
lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak penyisihan (heat). Di
kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling
tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di
lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan). Perenang-perenang dengan catatan
waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan
8.
3. Pengukur waktu
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan
sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam
4. Balok start
Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan
tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan
waktu ketika perenang meloncat dari balok start.

32
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Renang telah dikenal sejak masa prasejarah, dengan ditemukannya Lukisan
dari Zaman Batu didalam “ g u a perenang” yang berdekatan d e n g a n
W a d i S o r a d i G i l f Kebir, Mesir barat daya. Renang awalnya
merupakan salah satu dari tujuh ketangkasan yang dimiliki oleh para kesatria
dalam Abad Pertengahan, termasuk berenang dengan memakai baju zirah.
Akan tetapi, sejak renang dilakukan dalam keadaan tanpa pakaian, ia menjadi
kurang populer karena masyarakat menjadi semakin konservatif, dan ia telah
ditentang oleh gereja pada akhir abad pertengahan. Pada tahun 1603
organisasi renang pertama dibentuk di Jepang. Pada tahun 1908, asosiasi
renang dunia Federasi Renang Amatir Internasional (FINA/Federation
Internationale de Natation de Amateur) dibentuk.
b. Teknik Dalam Olahraga Renang
 Tehnik Renang Gaya Bebas:
b. Gerakan Kaki
c. Gerakan kaki di tempat
d. Gerakan kaki sambil bergerak maju
e. Gerakan Lengan
f. Gerakan lengan di dalam air
g. Gerakan lengan di atas permukaan air
h. Gerakan Pernapasan
i. Gerakan pernapasan di tempat.
j. Gerakan pernapasan sambil bergerak maju.
 Tehnik Renang Gaya Dada:
a. Koordinasi Gerak Kaki
b. Gerakan kaki yang baik merupakan usaha mendorong bagian
tubuh untuk maju

33
c. Koordinasi Gerakan ke Lengan
d. Tahap Pertama
e. Kedua lengan lurus ke depan, kemudian membuka ke samping,
dengn kedua lengan lebih lebar dari bahu.
f. Akhir dari sikap membuka, mengambil sikap untuk melakukan
tarikan (Pull) dengan siku tinggi dan tetap di bawah permukaan
air.
g. Tahap Kedua
h. Saat kedua lengan saling bertemu, lanjutkan dengan mengapit
kedua siku pada satu bidang datar.
i. Urutan gerakan lengan dan kaki
 Tehnik Renang Gaya Katak:
a. Teknik posisi badan
b. Posisi badan dalam renang gaya katak harus sejajar dan sedater
mungkin.
c. Sikap kepala normal dan pandangan agak lurus ke depan.
d. Tehnik Renang Gaya Punggung:
e. Gerakan Kaki
f. Caranya sama persisi dengan jalan kaki orang di darat.
g. Gerakan Tangan
h. Luruskan salah satu tangan kearah atas sejajar dengan kepala.
Kemudian kayuh ke arah belakang sampai ke pinggang. Setelah
itu diangkat dari dalam air dan balik ke posisi semula.
i. Gerakan bersama antara kaki, tangan dan sistem pernafasan
 Tehnik Renang Gaya Kupu-kupu:
a. Gerakan Kaki
b. Dengkul tidak boleh ditekuk. Kedua telapak kaki dalam posisi
agak berdekatan (agak rapat) satu sama lainnya. Juga
pinggul/pantat agak bergerak ke atas, sehingga akan memberikan
gaya dorong ke depan yang lebih besar. Jadi kekuatan sebenarnya
adalah di gerakan pinggul, bukan di kaki.

34
c. Gerakan Tangan Ketika menjatuhkan tangan ke air, maka seolah-
olah ibu jari menyentuh permukaan air lebih dulu (telapak tangan
agak menghadap keluar.
d. Gerakan kombinasi tangan, kaki, dan mengambil nafas
e. Gerakkan kaki seperti pada point 1 di atas. Kemudian gerakkan
kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Pada waktu gerakan
tangan ke bawah inilah saat kita sedikit menaikkan kepala ke atas
untuk mengambil napas. Gerakan kaki dan tangan dilakukan
bergantian.
c. Proses Belajar Renang
a. Pengenalan air
b. Ajarkan cara membuang nafas di air
c. Melompat dari pinggir kolam ke dalam kolam renang
d. Belajar mengapungkan badan di atas permukaan air.
e. Belajar meluncur di permukaan air.
d. Proses Latihan
Sebelum latihan dimulai, harus dilakukan pemanasan agar tidak kram
otot sekaligus juga berfungsi untuk meningkatkan suhu tubuh dan detak
jantung secara bertahap dan juga lakukan pendinginan setelah selesai
berenang agar suhu tubuh dan detak jantung tidak menurun secara drastis
dengan cara berenang perlahan-lahan selama 5 menit.
e. Peraturan Dalam Olahraga Renang
Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas,
perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke
arah air dengan lutut sedikit ditekuk. Pada nomor gaya punggung, posisi start
dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua
tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu
di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start
gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang
untuk naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan
gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap

35
((Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start. Start
dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-
aba. Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam
keadaan diam.
f. Peralatan Renang
a. Kolam renang
b. Lintasan
c. Pengukur Waktu
d. Balok Start
g. Saran
Untuk pembaca, jangan takut untuk mempelajari olahraga ini, dengan
tehnik dan di awali serta diakhiri dengan pemanasan yang benar sudah pasti
olahraga ini akan memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan

36
DAFTAR PUSTAKA

Teknik Dasar Renang. http://kursusrenang.com/teknik-dasar-renang/.

Beberapa Tehnik Renang. http://kursusrenang.com/tehnik-gaya-renang/.

Materi Mata Pelajaran Renang.


http://bimacakti131.blogspot.co.id/2013/11/materi-mata-pelajaran-renang.html.

37

Anda mungkin juga menyukai