LEG ULCER
Kelompok 01 Kelas A2 :
Wahyuti Mokoagow (220111040028)
Friskilia Tondongsengo (220111040030)
Gabriella J. Sinaulan (220111040037)
Tesalonika Tamon (220111040043)
Aurellya Mamesah (220111040045)
Felly Julicia Papendang (220111040046)
Gretica Ferawati Majampoh (220111040048)
Kesya Kilare (220111040050)
Dosen Pengampu :
Ns. Gresty N.M. Masi, M.Kep., Sp.Kep.M.B
B. Konsep TIME
Time (tissue management, infection, control, moisture balance
management,epitelization management) terdiri dari berbagai strategi yang dapat
dilakukan pada berbagai macam tipe luka yang berbeda-beda untuk mengoptimalkan
penyembuhan luka. Time management diperkenalkan pertama kali oleh prof. Vincent
falanga dan Dr. Gary sibbllad berdasarkan pengalaman nya merawat luka kronis pada
tahun 2003 yang disponsori oleh produk Smith dan nephew dalam penelitian ini
sehingga keluarlah akronim (sebutan) manajemen TIME. T tissue management
(manajemen jaringan), I inflammation atau infection control ( pengendalian infeksi)
M moist balance ( Keseimbangan kelembapan), dan E edge of the wound ( Pinggiran
luka). ( Ousey, 2011)
Akronim TIME Aspek akses Jenis intervensi untuk
mempromosikan
penyembuhan luka
M Ketikseimbangan Berpakaian
kelembapan (penilaian
dan penanganan luka
cairan/eksudat)
B. Diagnosa
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (leg ulcer) (D.0077).
2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan dengan perubahan sirkulasi (D.
0129).
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan struktur/bentuk tubuh
(edema dan ulkus vena pada tungkai bawah) (D.0083).
4. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri (D. 0054).
5. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh
primer : kerusakan integritas kulit (D. 0142).
6. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi (D. 0111).
7. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan aliran arteri
dan/atau vena (D. 0009).
C. Rencana keperawatan
terapeutik
- Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hipnosis,
akupresur, terapi musik
, biofeedback, terapi
pijat, aroma terapi,
teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi
bermain)
- Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri (Mis.suhu ruang,
pencahayaan,
kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan
tidur
Edukasi
- Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan monitor nyeri
secara mandiri
- Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik, Jika perlu
Gangguan integritas kulit Integritas Kulit dan Perawatan Luka (I. 14564)
Jaringan (L. 14125)
berhubungan dengan
- Hidrasi cukup Tindakan
meningkat (4) Observasi
dengan perubahan - Perfusi jaringan - Monitor karakteristik
cukup meningkat (4) luka (mis. drainase,
sirkulasi (D. 0129)
- Kerusakan jaringan warna, ukuran, bau)
cukup menurun (4) - Monitor tanda-tanda
- Nyeri cukup menurun infeksi
(4)
Terapeutik
- Lepaskan balutan dan
plester secara perlahan
- Cukur rambut di sekitar
luka, jika perlu
- Bersihkan dengan
cairan NaCl atau
pembersih non toksik,
sesuai kebutuhan
- Bersihkan jaringan
nekrotik
- Berikan salep yang
sesuai ke kulit/lesi, jika
perlu
- Pasang balutan sesuai
jenis luka
- Pertahankan teknik
steril saat melakukan
perawatan luka
- Ganti balutan sesuai
jumlah eksudat dan
drainase.
- Jadwalkan perubahan
posisi setiap 2 jam atau
sesuai kondisi pasien
- Berikan diet dengan
kalori 30-35
kkal/kgBB/hari dan
protein 1,25-1,5
g/kgBB/hari
- Berikan suplemen
vitamin dan mineral
(mis. Vit A, Vit C, zinc,
asam amino, sesuai
indikasi
- Berikan terapi TENS
(stimulasi saraf
transcutaneous), jika
perlu
Edukasi
- Jekaskan tanda dan
gejala infeksi
- Ajarkan prosedur
perawatan luka mandiri
Kolaborasi
- Kolaborasi prosedur
debridement (mis.
enzimatik, biologis,
mekanis, autolitik), jika
perlu
- Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
Terapeutik:
- Rencanakan strategi
edukasi, termasuk
tujuan yang realistis
- Jadwalkan waktu dan
intensitas pembelajaran
sesuai penyakit
- Ciptakan edukasi
interaktif untuk memicu
partisipasi aktif selama
edukasi
- Berikan penguatan
positif terhadap
kemampuan yang
didapatkan
Edukasi:
- Ajarkan perawatan diri,
praktik perawatan diri,
dan aktivitas kehidupan
sehari-hari
- Anjurkan mengulang
kembali informasi
edukasi tentang
perawatan mandiri
Teraupetik:
- Sediakan lingkungan
yang teraupetik (mis.
Suasana hangat, rileks,
privasi)
- Dampingi dalam
melakukan perawatan
diri sampai mandiri
- Fasilitas kemandirian,
bantu jika tidak mampu
melakukan perawatan
diri
Edukasi:
- Anjurkan melakukan
perawatan diri secara
konsisten sesuai
kemampuan
Dukungan Perawatan Diri:
BAB/BAK
Definisi:
Memfasilitasi pemenuhan
kebutuhan buang air kecil
(BAK) dan buang air besar
(BAK)
Tindakan
Observasi:
- Identifikasi kebiasaan
BAK/BAB sesuai usia
- Monitor integritas kulit
pasien
Teraupetik:
- Buka pakaian yang
diperlukan untuk
memudahkan eliminasi
- Dukung penggunaan
toilet/commodel/pispot/
urinal secara konsisten
- Jaga privasi selama
eliminasi
Edukasi:
- Anjurkan BAK/BAB
secara rutin
- Anjurkan ke kamar
mandi/toilet, jika perlu
Definisi:
Memfasilitasi pemenuhan
kebutuhan kebersihan diri
Tindakan
Observasi:
- Identifikasi usia dan
budaya dalam
membantu kebersihan
diri
- Identifikasi jenis
bantuan yang
dibutuhkan
- Monitor kebersihan
tubuh (mis. Rambut,
mulut,kulit, kuku)
- Monitor integritas kulit
Teraupetik:
- Sediakan peralatan
mandi (mis. Sabun,
sikat gigi, shampoo,
pelembap kulit)
- Sediakan lingkungan
akan dan nyaman
- Fasilitasi mandi, sesuai
kebutuhan
- Pertahankan kebiasaan
kebersihan diri
- Berikan bantuan sesuai
tingkat kemandirian
Edukasi:
- Jelaskan manfaat mandi
dan dampak tidak
mandi terhadap
kesehatan
- Ajarkan kepada
keluarga cara
memandikan pasien,
jika perlu
Teraupetik
- Persiapkan materi,
media tentang
faktor-faktor penyebab,
cara identifikasi dan
pencegahan resiko luka
tekan di rumah sakit
maupun di rumah
- Jadwalkan waktu yang
tepat untuk memberikan
pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
denga pasien dan
keluarga
Edukasi
- Ajarkan
mengidentifikasi
faktor-faktor penyebab
terjadi luka tekan
- Ajarkan cara
mempertahankan kulit
sehat, identifikasi
kerusakan pemujaan
kulit seperti merah,
panas, bula, eksudat
- Anjurkan untuk tetap
bergerak sesuai
kemampuan dan
kondisi
Manajemen Lingkungan
(I.14514)
Definisi:
Memfasilitasi dan mengelola
lingkungan untuk mendapatkan
manfaat teraupetik, stimulasi
sensorik, dan kesejahteraan
psikologis
Tindakan
Observasi:
- Identifikasi keamanan
dan kenyamanan
DAFTAR PUSTAKA
Aleksandrowicz H., Owczarczyk S., Placek W (2021) Ulkus kaki vena: Terapi tingkat lanjut
dan teknologi baru. Department and Clinic of Dermatology, Sexually Transmitted Diseases
and Clinical Immunology, University of Warmia and Mazury, Al.
Morison, M.J. 2003. Manajemen Luka. Alih Bahasa : Tyasmono A.F. Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Utomo, A. S., Making, M. A., Gultom, A. B., Rosaulina, M., Toru, V., & Banase, E. F. T.
(2022). Perawatan Luka Dan Terapi Komplementer (M. K. Ns. Arif Munandar, S. Kep. (ed.);
Issue May, pp. 217–223). www.medsan.co.id
Wijaya, I.M.S. 2018. Perawatan Luka Dengan Pendekatan Multidisiplin. Penerbit Andi.