PKL - Assyahwa Tiara Ramdhani
PKL - Assyahwa Tiara Ramdhani
PENDAHULUAN
Bubu merupakan salah satu alat tangkap yang umum digunakan oleh masyarakat
nelayan untuk menangkap ikan-ikan dasar, ikan karang dan biota laut lainnya termasuk
kepiting rajungan karena konstruksinya sederhana, relatif murah dan mudah
dioperasikan dengan kapal atau perahu ukuran kecil.
Rumusan Masalah
Bagaimana konstruksi, metode pengoperasian,
serta fishing ground alat tangkap bubu lipat?
Keterangan:
1. Engsel pembuka bubu lipat
2. Tempat umpan
3. Kerangka bubu
4. Mulut bubu sisi kanan
5. Mulut bubu sisi kiri
6. Jaring/ Webbing
METODE PENGOPERASIAN
Persiapan Soaking
Perendaman
DAERAH PENANGKAPAN
BUBU LIPAT
HASIL TANGKAPAN DAN SISTEM BAGI HASIL
ANALISIS KELAYAKAN USAHA
KESIMPULAN
Ukuran dimensi utama bubu lipat diukur berdasarkan panjang, lebar, dan tinggi yaitu 40
cm x 31 cm x 15 cm. Bahan yang digunakan untuk membuat rangka utama bubu lipat adalah
besi dengan diameter 0,3 mm. Jaring yang digunakan pada bubu lipat berbahan PE atau
Polyethylene dengan mesh size atau ukuran mata jaring yang ada pada bubu lipat
berukuran 0,9 inchi.
Metode pengoperasian bubu lipat tipe kotak terdiri dari tahapan persiapan, setting, soaking
(perendaman), dan hauling. Tahap persiapan dilakukan dengan membawa perbekalan
seperti BBM, rokok, makanan. Tahapan setting dilakukan selama 80-157 menit atau sekitar
1-2,5 jam. Proses soaking selama 840-1020 menit atau sekitar 14-17 jam, dan tahap hauling
dilakukan selama 218-251 menit atau sekitar 3-4 jam.
KESIMPULAN
Daerah pengoperasian bubu lipat tipe kotak selama 3 kali trip memiliki titik koordinat yang
berbeda-beda. Jarak tempuh nelayan dari Desa Betahwalang yaitu sekitar 16, 70 mil. Daerah
pengoperasiannya memiliki substrat dasar perairan berlumpur dengan kedalaman antara 6-
10 meter.
Komposisi hasil tangkapan bubu lipat selama 3 kali trip penangkapan didominasi oleh
Rajungan (Portunus pelagicus) dengan persentase sebesar 95%. Jenis tangkapan selain
rajungan yang ikut tertangkap ialah udang dan ikan sembilang.