Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM

METODE PENANGKAPAN IKAN

OLEH :
HERI SURIYONO
I1A114004

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan pada Mata Kuliah


Metode Penangkapan Ikan

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Judul

Laporan Lengkap Praktikum Metode Penangkapan Ikan

Laporan Lengkap : Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan pada Mata
Kuliah Metode Penangkapan Ikan

Nama

: Heri Suriyono

NIM

: I1A114004

Jurusan

: Manajemen Sumberdaya Perairan

Laporan lengkap ini


Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Asisten Praktikum

ENDANG
I1A713010

Koordinator Mata Kuliah

Dr. Ir. LA ANADI, M.Si


NIP.19570802198603 1 003
Kendari, Mei 2016
Tanggal Pengesahan

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, karunia dan hidayahNya sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan lengkap praktikum Metode
Penangkapan Ikan ini untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan pada

mata kuliah Metode Penangkapan Ikan didalam jurusan MSP, Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing mata
kuliah Metode Penangkapan Ikan serta asisten yang telah mendampingi Penulis
pada saat praktikum. Serta semua pihak yang telah membantu menyiapkan,
memberikan masukan dan menyusun laporan ini.
Akhirnya dengan segala keterbatasan serta pengetahuan, Penulis
menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, Penulis mengharapkan saran dan komentar yang dapat dijadikan
masukan dalam menyempurnakan kekurangan di masa yang akan datang dan
semoga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Aamiin.

Kendari ,

Mei 2016

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
DAFTAR TABEL............................................................................................
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................
B. Tujuan dan Kegunaan..............................................................................
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Klasifikasi Ikan Layang (Decapterus sp.)...............................................
B. Morfologi Ikan Layang (Decapterus sp.)................................................
C. Nilai Ekonomis Ikan Layang (Decapterus sp.).......................................
D. Shortening dan Hanging Ratio................................................................

i
ii
iii
iv
v
vi
1
2
3
3
4
4

E. Cara Tertangkapanya Ikan pada Alat Tangkap........................................


III. METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat...................................................................................
B. Alat dan Bahan........................................................................................
C. Prosedur Kerja.........................................................................................
D. Analisis Data...........................................................................................
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengukuran....................................................................................
1. Mesh Size.............................................................................................
2. Shortening dan Hanging Ratio............................................................
B. Pembahasan.............................................................................................
1. Analisis Hasil Pengukuran Mesh Size.................................................
2. Analisis Hasil Pengukuran Shortening dan Hanging Ratio................
V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan.............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

4
6
6
6
7
8
8
8
9
9
10
11

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Alat dan Bahan Praktikum..................................................................
Tabel 2. Hasil Pengukuran Mesh Size Ikan Layang (Decapterus sp.)..............
Tabel 3. Hasil Pengukuran Shortening dan Hanging Ratio..............................

6
8
8

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Ikan Layang (Decapterus sp.).........................................................
Gambar 2. Bukaan mata jaring hasil analisis shortening dan hanging ratio....
Gambar 3. Kegiatan menghitung jumlah mata jaring.......................................

3
8
15

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya, baik
sumberdaya yang didarat maupun yang ada dilautan. Indonesia dikenal juga
sebagai Negara kepulauan (archipelago) yang wilayahnya didominasi oleh
perairan laut. Hal ini memungkinkan indonesia memiliki tingkat keanekaragam
multi spesies dan multi ukuran. Sehingga masyarakat indonesia sebagian besar
didominasi oleh masyarakat pesisir atau nelayan.
Aktivitas kegitan nelayan dalam hal memenuhi kebutuhan hidup dilakukan
dalam berbagai cara, baik hanya untuk memenuhi kebutuhan maupun untuk
diperdagangkan. Kegiatan tersebut seperti kegiatan budidaya, penangkapan
maupun kegitan lainnya. Akan tetapi kegiatan yang paling dominan dalam
aktifitas nelayan adalah penangkapan. Penangkapan ikan dilakukan oleh banyak
kalangan, mulai dari badan negara, perusahaan swasta hingga nelayan kecil yang
hidup di pesisir.
Penangkapan ikan di Indonesia menggunakan berbagai macam dan jenis
alat tangkap. Umumnya alat tangkap yang digunakan tidak memiliki selektivitas
yang baik dikarenakan perairan Indonesia dikenal memiliki organisme yang multi
species dan multi size. Hal ini menyebabkan banyaknya ikan-ikan non-target
masuk ke dalam alat tangkap para nelayan.
Alat tangkap nelayan yang paling banyak digunakan adalah jaring ikan
(Gill net). Jaring merupakan alat tangkap berupa pintalan-pintalan tali tasi yang
dirangkai sedemikian rupa sehingga membentuk banyak mata jaring. Jaring-jaring
tersebut digunakan dengan cara ditebar di lautan atau di daerah penangkapan ikan

(Fishing ground). Tertangkapanya ikan target dari jaring ikan tergantung kepada
shortening dan hanging ratio jaring tersebut. Untuk mengetahui shortening dan
hanging ratio jaring ikan, sehingga praktikum Metode Penangkapan Ikan ini
sangat penting dilakukan dalam kegitan ini.
B. Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui mesh size alat
tangkap gill net yang akan di operasikan dalam kegiatan penangkapan, untuk
mengetahui berapa besar shortening dan hanging ratio pada alat tangkap gill net
dalam menangkap ikan laying (Decapterus sp.).
Kegunaan dalam praktikum ini adalah untuk mengubah pengetahuan kita
dalam mendesain sebuah alat tangkap yang ramah lingkungan berbasis selektivitas
dan kriteria CCRF (Code Conduct of Responsible fisheines).

II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Klasifikasi Ikan Layang (Decapterus sp.)
Secara taksonomi ikan Layang (Decapterus sp.) dapat diklasifikasi
menurut Hector (1875) adalah sebagai berikut:
Kingdom
:Animalia
Phylum
:Chordata
Class
:Actinopteri
Order
:Perciformes
Family
:Carangidae
Genus
:Decapterus
Species
:Decapterus sp.

Gambar 1. Ikan Layang (Decapterus sp.)


(Sumber: Dok. Pribadi)
B. Morfologi Ikan Layang (Decapterus sp.)
Ikan layang (Decapterus sp.) memiliki bentuk tubuh bulat memanjang,
finlet terdapat diantara sirip punggung dan sirip dubur. Pada sirip dubur memiliki
dua tulang keras yang berfungsi sebagai duri. Pada sirip ekor terdapat scute yang
terletak di kedua sisi lateral ikan layang tersebut. pada bagian tengah ikan terdapat
sepasang gurat sisi (line literalis) membentuk garis yang tak terputus-putus
memanjang mulai dari ujung ekor sampai ke ujung tutup insang. Pada bagian
punggung memiliki warna biru kehijauan. Sedangakan pada bagian perut atau

bawah memiliki warna keperakan. Pada ekor serta sisirip memiliki warna abu-abu
kekuning-kuningan (Wiadnya dkk, 2012)
C. Nilai Ekonomis Ikan Layang (Decapterus sp.)
Ikan pelagis kecil merupakan elemen yang penting dalam ekosistem laut
karena biomassa yang signifikan pada level menengah dari jaring makanan.
Permintaan akan ikan pelagis kecil cukup besar di tengah masyarakat, mengingat
harganya yang relatif murah dan rasanya enak (Ernaningsih, 2013).
D. Shortening dan Hanging Ratio
Pengetahuan Shortening dan Hanging Ratio merupakan salah satu
persyaratan dasar untuk mendesain alat tangkap Gill net. Hal ini merupakan syarat
mutlak yang dibutuhkan dalam mendesain alat tangkap ramah lingkungan. Desain
Shortening dan Hanging Ratio sangat berpengaruh terhadap hasil tangkapan.
Pengukuran mata jaring dapat dilakukan dengan memperhatikan jenis ikan apa
yang akan ditangkap (Arami dkk, 2010)
Dalam pembuatan jaring sangat diperlukan keahlian dasar dalam
menggunakan metode sistem tukang jahit adalah pengetahuan mendalam tentang
perhitungan yang berhubungan dengan teknik pemotongan jaring, hanging ratio
(S), perhitungan bahan jaring, dan teknik penyambungan (Najamuddin, 2013).
E. Cara Tertangkapnya Ikan pada Alat Tangkap
Pada prinsipnya, selektivitas dapat diterapkan pada semua jenis alat
penangkpan ikan melalui berbagai cara tanpa harus merekonstruksi kembali.
Khusus pada alat penangkap ikan dengan sistem tangkap melalui terjerat, maka
harus dilakukan penetapan ukuran mata jaring minimum sesuai dengan jenis ikan

10

target dan penentuan shortening. Pada alat penangkapan ikan dimana jaring hanya
berfungsi sebagai dinding, seperti purse seine, payang, dan bagan, selektivitas
dapat diterapkan melalui modifikasi penambahan jendela seleksi sesuai dengan
ukuran ikan yang ingin diloloskan (Najamuddin, 2013).

11

III. METODE PRAKTIKUM


A. Waktu dan Tempat
Praktikum laboratorium Metode Penangkapan Ikan dilakukan pada hari
Sabtu, 30 Mei 2016 pada jam 13.00 sampai selesai yang bertempat di
Laboratotium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo,
Kendari.
B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat dan Bahan Praktikum Metode Penangkapan Ikan
No Alat dan Bahan
Satuan
Kegunaan
1. Alat
Mistar
Cm
Untuk mengukur
Tasi
Untuk mengukur lingkar badan ikan
Jangka Sorong
Cm
Untuk mengukur lebar ikan
Jaring
Inchi
Untuk menentukan mesh size,
shortening dan hanging ratio
Alat tulis
Buah
Untuk mencatat hasil pengukuran
Kamera
Buah
Untuk dokumentasi
2. Bahan
Ikan Layang
Sebagai objek yang di amati
(Decapterus sp.)
C. Prosedur Pengamatan/Pengukuran
1. Mengukur Lingkar Badan, Lebar Ikan dan mesh size
Mengukur lingkar belakang mata, belakang operculum dan lingkar badan
terbesar menggunakan tasi yang telah disiapkan.
Menghitung panjang tasi yang digunakan pada lingkar badan menggunakan
mistar dan hasilnya adalah mesh size jaring.
Mengukur lebar badan ikan menggunakan jangka sorong.

12

Mencatat hasil pengukuran mesh size dan lingkar badan ikan pada laporan
sementara.
Mendokumentasikan pengukuran dan penghitungan mesh size menggunakan
kamera.
2. Mengukur Shortening dan Hanging Ratio
Menghitung shortening menggunakan rumus dan nilai mesh size serta lebar
ikan yang telah diketahui.
Mencatat hasil perhitungan shortening dan hanging ratio pada laporan
sementara.
D. Analisis Data
Adapun

analisis

data

yang

digunakan

pada

Penangkapan Ikan adalah sebagai berikut:

100%

Keterangan:
S

= Shortening (%)

Li = Mesh size (cm)


i

= Lebar ikan/tebal ikan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengukuran

praktikum

Metode

13

1. Mesh size
Adapun hasil pengukuran terhadap mesh size ikan Layang (Decapterus
sp.) dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Pengukuran mesh size ikan Layang (Decapterus sp.)
Lingkar
No. Bagian Ikan
Mesh size
Bagian Ikan
1.
Belakang Mata
4.8 cm
4.8 cm
2.
Belakang Operculum
6 cm
6 cm
3.
Badan Terbesar
7.2 cm
7.2 cm

Lebar Ikan
2.3 cm
2.8 cm
3.2 cm

2. Shortening dan Hanging Ratio


Adapun hasil pengukuran terhadap shortening dan hanging ratio pada
mata jaring dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Pengukuran shortening dan hanging Ratio
No. Bagian ikan
Mesh size Shortening (%) Hanging Ratio (%)
1.
Belakang mata
4.8 cm
52.083
47.916
2.
Belakang operculum
6 cm
53.333
46.666
3.
Badan terbesar
7.2 cm
55.555
44.444
Sedangkan untuk gambar bukaan mata jaring (mesh size) analisis
shortening dan hanging ratio dapat dilihat pada gambar 2. berikut ini:
a. Bagian Belakang Mata
Shortening 52.083%

Hanging ratio 47.916%

b. Belakang Operkulum
Shortening 53.333%

14

Hanging Ratio 46.666%


c. Bagian ikan terbesar
Shortening 55.555%

Hanging Ratio 44.444%


B. Pembahasan
1. Analisis Hasil Pengukuran Mesh Size
Berdasarkan hasil pengukuran pada tabel 1 dapat di ketahui bahw mesh
size yang sesuai untuk menangkap ikan Layang (Decapterus sp.) terbagi dalam
beberapa cara, yaitu pada belakang mata, belakang operculum, dan bagian terlebar
pada tubuh ikan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Martasuganda (2002) dalam
Hartandi (2013) yang menyatakan bahwa cara tertangkapnya ikan pada jaring
insang paling tidak terdapat 4 cara yakni snagged, gilled, wedged, dan entangled.
Pada gill net memilki mata jaring (mesh size) yang sama pada setiap
matanya. Mata jaring harus sesuai dengan ukuran ikan yang akan ditangkap.
Bahan yang digunakan pada pembuatan jaring menggunakan tasi. Ukuran tasi
harus disesuaikan dengan mata jaringnya. Seperti halnya ikan yang akan
ditangkap, harus disesuaikan dengan jenis jaring dan bahan yang digunakan. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Aldin (2014) yang menyatakan bahwa bahan dari
jaring utama dari insang hanyut biasanya memakai bahan dari jenis sintetis yaitu
amilan meskipun ada juga yang memakai bahan sintetis lainnya seperti : amilan,
nilon, tengus dan bahan sintetis lainnya. Badan jaring atau jaring utama pada jenis

15

jaring insang satu lembar terdiri dari hanya satu lembar badan jaring dimana
semua ukuran mata jaring (mesh size) sama. Ukuran mata jaring dan nomor
benang pada badan jaring biasanya disesuaikan dengan tujuan biota perairan yang
akan dijadikan target penangkapan.
2. Analisis Hasil Pengukuran Shortening dan Hanging Ratio
Dari hasil pengukuran terhadap mata jaring insang memiliki shortening
lebih besar dari hanging ratio. Hal ini akan berpengaruh terhadap ukuran mata
jaring itu sendiri. Shortening pada hasil pengukuran bernilai 52-55 cm. Ukuran ini
merupakan ukuran ideal untuk penangkapan ikan Layang (Decapterus sp.). Hal
ini sesuai dengan pernyataan Johannes (2011) yang menyakan bahwa efisiensi
gillnet sangat ditentukan shortening dan hanging ratio. Sehingga dalam
pembuatannya harus memenuhi standar penangkapan.
Untuk ukuran shortening pada jaring insang ikan Layang (Decapterus sp.)
sudah memenuhi standar kelayakan pengoperasian. Hal ini dikarenakan ikan yang
tertangkap secara selektifitas memiliki ukuran antara 20-25. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Tamoral (2012) yang menyatakan bahwa ikan Layang (Decapterus
sp.) berukuran panjang cagak FL (Fork length) 20-24.4 cm secara biologis sudah
perna melakukan pemijahan. Sehingga mendukung keberlanjutan dari sumberdaya
ikan Layang (Decapterus sp.).

16

V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Adapun simpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah
pengukuran mesh size sangat penting untuk diketahui. Hal ini dijadikan sebagai
indikator pembuatan alat tangkap yang selektif dan ikan yang tertangkap sudah
matang gonat. Sehingga kelestarian ikan dapat terjaga dan berkesinambungan.
Pengukuran mesh size dilakukan pada tiga bagian ikan yaitu belakang
mata, belakang operculum, dan bagian tubuh ikan yang paling lebar. Pada bagian
ikan inilah biasanya ikan tertangkap oleh gill net. Selain itu dilakukan
penghitungan mesh size, shourtening, dan hanging rasio. Sedangkan alat tangkap
yang di gunakan adalah jaring insang (gill net) yang digunakan sebagai alat
tangkap yang selektif.

17

DAFTAR PUSTAKA
Aldin, R. 2014. Studi Tentang Penangkapan Ikan Terbang (Cypselurus sp.)
Menggunakan Jaring Insang Hanyut di Laut Flores Kabupaten
Kepulauan Selayar. Universitas Hasanuddin: Makassar.
Arami H. Dan Mustafa A. 2010. Analisis Selektivitas Gill net yang Dioperasikan
di Perairan Lentea, Kecamatan Kaledupa Selatan Kabupaten Wakatobi.
Jurnal WARTA-WIPTEK, Volume 18 Nomor : 01, ISSN 0854-0667
Ernaningsih, D. 2013. Analisis Bioekonomi Ikan Pelagis Kecil di Perairan Teluk
Banten. Jurnal Ilmiah Satya Negara Indonesia Edisi Khusus. Hal: 1-9.
Hantardi Zulie, Asrianto dan Aristi Dian. 2013. Analisis lingkar tubuh dan cara
tertangkap ikan tenggiri dengan alat tangkap jaring (gill net) dengan
Mesh size 4 inchi dan hanging ratio 0.56. Journal of Fisheries Resources
Utilization Management and Technology. 2(3): 253-262.
Hector. 1875. Decapterus sp. http://www.marinespecies.or. diakses pada tanggal
11 Mei 2016.
Najamuddin. 2013. Rancang Bangun Alat Penangkapan Ikan Berbasis Selektivitas
untuk Menunjang Perikanan yang Berkelanjutan. Hasanuddin University
Press: Makassar.
Johannes Stylia, Hans Matakupan, dan Delly D Paulina Matrutty. 2011. Efisiensi
Penangkapan Jaring Insang Lingkar dengan Ukuran Mata Jaring dan
Nilai Pengerutan yang Berbeda di Perairan Pesisir Negeri Waai. Artikel
Seminar Nasional: Pengembangan Pulau-Pulau Kecil. ISBN: 978-60298439-2.
Samad Abdul Genisa. 1998. Beberapa Catatan tentang Biologi Ikan Layang
Marga Decapterus. Oseana. 23(2): 27-26. ISSN: 0216-1877.
Tamoral Joneidi, Alfret Luasunaung dan Johny Budiman. 2012. Dampak
Perikanan Tangkap terhadap Sumberdaya Ikan Habitatnya di Perairan
Pantai Tabukan Tengah Kepulauan Sangihe. Jurnal Perikanan dan
Kelautan Tropis. 8(1): 12-16.
Wiadnya D. dan Setyohadi D. 2012. Subsistem Alamiah: Sumberdaya Ikan.
Universitas Brawijaya

18

LAMPIRAN

19

LAMPIRAN
Gambar 3. Kegitan Menghitung Jumlah Mata Jaring

20

Anda mungkin juga menyukai